Share

Adu Domba

"Apa dia selalu seperti itu?" tanya Yoga kepada Ratih. 

"Apa?" Ratih bertanya balik. Dia tidak paham maksud pemimpin teliksandi Kadipaten Tanjung Rejo itu.

"Selalu tidak sabaran dalam bertarung?" 

"Tidak juga. Tapi dia memang ... Awas!" Ratih mendorong Yoga sebelum sebuah tebasan pedang mengenai leher lelaki tersebut. 

Selepas mendorong Yoga, Ratih menebaskan pedangnya cepat dan merobek perut lelaki yang berusaha memenggal leher Yoga. 

Erangan kesakitan pun terdengar untuk sesaat sebelum lelaki itu terhuyung dan kemudian ambruk ke tanah mati. 

Kedua bola mata Yoga mendelik lebar  melihat keganasan Ratih. Bahkan dia menyaksikan sendiri kalau Ratih masih bisa tersenyum setelah melakukan pembunuhan, seolah membunuh adalah makanan sehari-hari buatnya.

'Di balik kecantikannya yang luar biasa, ternyata menyimpan kebengisan yang juga tak kalah menakutkan' pikirnya.

"Jangan lengah! Awas belakangmu!" Ratih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
T Mudawali
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status