Kini acara pesta resepsi pernikahan itu akan dimulai. Semua tamu sudah menunggu kedatangan kedua pengantin itu. Meskipun cukup lama menunggu,kini sudah tampak Kim Johan berjalan bergandengan bersama istrinya yaitu Kim Jisun.
Rosella menyungingkan senyuman tipisnya menatap ke arah Jisun. "Wanita bodoh itu hampir saja mencelakai dirinya sendiri "ucap Rosella dalam hatinya.
Flashback
"Tidak. Kau tidak boleh ikut campur Rosella!kau tidak boleh ikut campur dalam kehidupan orang lain." ucap Rosella bergumam kemudian dia melanjutkan langkahnya menuruni tangga itu lagi.
Dua langkah setelah itu dia kembali berbalik dan menaiki tangga itu lagi sambil berlari ke atas rooftop. Sekuat apapun dia mencoba untuk menghiraukannya hati kecilnya tidak bisa untuk mengabaikan semua itu.
Sesampainya di sana,dia melihat Jisun sudah berdiri di ujung tembok itu sambil membentangkan kedua tangannya dengan mata terpejam. Melihat itu Rosella langsung berlari ke arah Jisun yang hampir menjatuhkan dirinya itu.
Rosella langsung menarik tangan Jisun,hingga kini mereka berdua terjatuh kearah lantai rooftop itu bersama.
"YAK !!! KENAPA KAU---" ucap Jisun sambil menatap marah ke arah Rosella karena sudah menghentikan aksinya.
"Kenapa kau melakukan hal bodoh itu?" tanya Rosella.
"Bukankah aku sudah bilang jangan ikut campur dengan urusanku!" balas Jisun.
"kenapa kau melarikan diri kesini? Bukankah seharusnya kau bahagia saat ini dan kau adalah pengantin yang seharusnya berada di pesta sekarang,bukan?"
"Iya. Aku adalah pengantin yang seharusnya ada disana. Tapi untuk apa aku berada di sana dengan pria yang tidak aku kenal. Kami menikah bukan karena cinta,ini hanya untuk keuntungan mereka saja," ucap Jisun tertunduk sambil menangis di depan Rosella.
"Kau memang wanita bodoh." Jisun yang mendengarnya kembali menengadah menatap Rosella tajam. Berani-beraninya gadis yang tidak dikenalnya ini mengatakan dirinya bodoh.
"Kenapa? Apa kau marah kepada ku karena aku mengatakan dirimu bodoh? ... itulah yang dikatakan orang-orang jika kau melakukan hal gila itu dan jika kau memang merasa marah maka kau harus membalasnya. Itulah yang harusnya kau lakukan bukan malah melakukan hal gila itu dan merugikan dirimu sendiri," ucap Rosella.
"Kau tidak akan mengerti karena kau tidak berada diposisiku saat ini."
"Jika aku berada diposisi mu saat ini, aku tidak akan melakukan hal bodoh yang akan mencelakai diriku sendiri!" ucap Rosella.
"Tapi aku tidak bisa hidup seperti ini. Pria itu tidak mencintaiku, dia hanya memanfaatkan ku," ucap Jisun kembali menangis.
"Jika mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan mereka, maka kau juga gunakan kesempatan ini untuk kesenangan mu sendiri. Kau tidak bisa menyerah begitu saja, kau harus tetap ikuti alur takdir ini. Kau tidak akan bisa menentangnya karena begitulah hidup dunia ini," ucap Rosella.
Jisun terdiam dengan kata-kata yang diucapkan Rosella itu. Semua yang dikatakan gadis itu ada benarnya, kita tidak bisa menentang takdir kita yang bisa kita lakukan hanya menjalaninya. Memang terdengar kejam tapi begitulah kehidupan.
"Nyonya kim!" ucap orang-orang suruhan Johan yang sedang mencari Jisun sambil berlari ke arah mereka.
Kemudian orang-orang itu membawa Jisun turun ke bawah. Sebelum meninggalkan rooftop itu Jisun sempat menoleh ke arah Rosella sebulum akhirnya dia kembali melanjutkan langkanya bersama para pengawal.
* * *
Semua mata kembali tertujuh kepada pasangan pengantin yang kini tengah berjalan menujuh tempat pemotongan kue pengantin diiringi oleh anggota keluarga mereka masing-masing.
Di sana juga sudah ada Kim se joon bersama istrinya dan juga besannya. Di belakang mereka diikuti oleh para anggota keluarganya yang lain, termasuk gadis yang ditambrak Loey itu. Gadis itu ada di dalam rombongan anggota keluarga Kim Se-joon.
"Jangan pergi kemana-mana! Aku akan menemui Boy dulu." bisik Loey kepada Rosella.
Rosella kemudian mengangguk menyetujui perintah Loey. Pria itu kemudian berjalan kearah Boy yang berdiri tak jauh dari sana yang sedang berjaga-jaga.
Setelah Jennifer menerima telfonnya tadi gadis itu kembali ke arah kerumunan tamu itu lagi. Dia kemudian melihat Rosella yang sedang berdiri di tengah para tamu itu sendirian tanpa seorang Loey.
"Kemana perginya pria itu? Ini adalah kesempatan bagus." ucap Jennifer kemudian berjalan kearah gadis itu.
Jasson yang melihat gerak gerik jennifer yang hendak mendekati Rosella langsung menarik lengan Jennifer.
"Ada apa?" ucap Jennifer menatap bingung ke arah Jasson.
"Ayo kita berdansa!" Jasson langsung menarik tangan gadis itu menujuh lantai dansa.
"Tidak! Aku ada urusan yang jauh lebih penting dari pada itu." tolak Jennifer sambil melepaskan tangannya dari Jasson.
"Ayolah sebentar saja! Bukankah kita harus menikmati pesta ini juga?" bujuk Jasson.
Akhirnya Jennifer mengalah, dia kemudian mengikuti Jasson ke lantai dansa itu.Di sana sudah banyak pasangan yang berdansa menemani pasangan pengantin baru itu yang juga tengah berdansa.
"Cari tahu siapa gadis yang berada di belakang pria itu!" ucap Loey berbisik sambil mengarahkan pandangan Boy ke arah gadis yang berdiri di belakang Kim Se-joon.
"Baik Mr.! aku akan mencari tau siapa dia!" ucap Boy.
Loey kemudian kembali berjalan ke arah Rosella, sesampainya di sana gadis itu langsung menarik Loey ke lantai dansa.
"Kenapa kau mengajak ku ke sini?" ucap Loey bingung.
"Lakukan saja! Bukankah kita menjadi pasangan yang paling banyak disorot malam ini. Aneh saja kalau kita tidak melakukannya" ucap Rosella.
Rosella kemudian mengalungkan lengannya ke leher pria itu. Mau tidak mau Loey mulai meletakan kedua tangannya di pinggul ramping gadis cantik itu. Saat ini mereka bergerak mengikuti irama musik dansa itu dengan saling menatap dengan berbagai pemikiran masing-masing.
"Ada apa sebenarnya dengan wanita ini? Kenapa setiap aku menatap matanya aku merasakan sesuatu yang berbeda." ucap Loey dalam hatinya sambil terus menatap manik mata Rosella yang juga tengah menatapnya.
"Kenapa??? ... kenapa dia sangat mirip dengan ku?" ucap Rosella di dalam hatinya sambil menatap mata Loey.
................
Pagi ini Rosella keluar dari kamarnya dengan pakaian rapih, sepertinya dia hendak keluar dari mansion itu. Di bawah sana dia menemui Boy yang tengah duduk di ruangan tengah.
"Apa kau akan pergi keluar?" tanya Boy ketika melihat Rosella datang menghampirinya.
"Hmm ... apa siang ini aku mempunyai jadwal dengan Mr. Park?" balasnya.
"Tidak ada. Tetapi malam ini Mr. Park akan mengadakan pertemuan dengan tuan Jo In-suk dan kau juga harus hadir nantinya!" ucap Boy.
"Baiklah aku akan kembali sore
nanti,"!ucap Rosella sebelum meninggalkan mension itu.
Gadis itu pergi menaiki mobil pribadinya bersama supirnya yang sudah menjemputnya. Rosella memang tidak diantar supir atau pengawal Loey karena hal itu juga termasuk dalam persyaratan gadis itu di dalam surat perjanjian mereka. Demi menjaga privasi, diantara mereka tidak bisa ikut campur dalam urusan pdibadi mereka masing-masing.
................
Setelah selesai mandi kini Loey sudah memakai pakain rapi miliknya, dia kemudian turun ke bawah dan menujuh ke meja makan untuk sarapan.
Kini dia sudah duduk di meja makan yang besar itu. Sayangnya dia hanya sendiri duduk di meja makan itu. Hal itu adalah hal biasa yang dia lakukan setiap harinya. Tidak ada yang menemaninya karena dia juga tidak mungkin makan bersama bawahannya itu meskipun Boy adalah orang terdekatnya atau bisa dibilang sahabatnya itu juga tidak berlaku untuknya. Dia hanya makan bersama Boy saat ada pertemuan di luar saja.
Di dekat ruangan makan itu juga terdapat ruangan khusus untuk para bawahannya makan atau semua orang yang ada di mansion itu. Mejanya juga cukup besar dan banyak seperti sebuah pantry di perusahaan. Ruangan itu bisa terlihat karena pembatasnya hanya kaca dari ruangan Loey, namun meja itu tak pernah berisikan orang jika Loey sedang makan di ruangannya.
"Apa dia sudah sarapan?" tanya Loey kepada kepala pelayan yang tengah mengatur makanan di atas meja.
"Ah nona Rosella, dia belum sempat sarapan Mr.park. Sepertinya dia tengah terburu-buru saat aku ingin mengantar makanan ke kamarnya tadi," ucap kepala pelayan itu.
"Benarkah? Apa sekarang dia tidak ada dikamarnya?"
"Ya, aku melihatnya pamit kepada tuan Boy " ucap kepala pelayan itu yang sebelumnya memang melihat Rosella berbicara dengan Boy.
"Pergi kemana gadis itu sebenarnya?" ucap Loey dalam hatinya.
Setelah selesai sarapan, Loey kembali ke ruangan tengah itu,dia kemudian menyuruh pengawal di sana memanggil Boy.
"Apa anda mencari saya?" ucap Boy saat menemui Loey.
"Apa kau sudah tahu siapa wanita yang ku maksud itu?" ucap Loey.
"Oh soal wanita itu, aku belum sempat mendapat banyak informasi tentang dia. Kau tahu sendiri Mr.park, semalam juga banyak pengawal Kim Se-joon berada di sana, tapi tenang saja aku akan menyelidikinya lagi." ucap boy.
"Segera beri tahu aku jika kau sudah mendapat info tentang wanita itu!"
"Baiklah aku akan memberitahu mu secepatnya."
Kemudian Loey kembali keruangan kerjanya, sebenarnya ruangan itu lebih tepat sebagai ruangan pantauannya. Dia tidak menggunakan ruangan itu untuk bekerja seperti orang kantor atau semacamnya. Meskipun dia mempunyai banyak perusahan tapi dia tidak langsung memimpin sendiri semua perusahaan itu melainkan menyuruh orang kepercayaannya untuk mengurus itu semua, sedangkan dia hanya fokus dengan kelompok mafianya itu untuk menjalankan misi balas dendamnya.
Matanya kini beralih ke arah mejanya. Disana sudah ada surat kabar yang terletak di sana, dia kemudian berteriak memanggil Boy. Boy dengan segera berlari ke dalam ruangan itu.
"Ada apa Mr. Park?" ucap Boy.
"Kemana wanita itu pergi?" ucap Loey dengan nada dinginnya.
"Dia tadi pamit untuk mengambil beberapa barang di apartementnya dan dia juga mengatakan akan melakukan kegiatan pribadinya dan akan kembali nanti sore," ucap Boy.
"Suruh dia pulang sekarang juga!"
"B-baiklah saya akan menyuruhnya pulang," Kemudian Boy meninggalkan ruangan Loey dan langsung menghubungi Rosella.
"Ada apa kau menghubungi ku?" ucap Rosella di seberang sana.
"Mr. Park menyuruh anda kembali ke mansion sekarang juga Nona!"ucap Boy.
"Tidak. Aku tidak bisa pulang sekarang. Bukankah aku sudah mengatakan kalau aku mempunyai kegiatan di luar saat ini dan dia juga tidak berhak untuk---"ucapan Rosella langsung selah oleh Boy.
"Kau bisa jelaskan langsung kepadanya Nona dan sekarang kau harus kembali pulang. Jika tidak, Mr. Park akan menyuruh orang-orang untuk menjeput paksa mu sekarang juga!" ucap Boy kemudian mematikan sambungan telfonnya.
"Aiiisshh ... lihatlah dia bahkan melanggar perjanjian itu?" ucap Rosella kesal.
Dengan terpaksa Rosella kembali lagi ke mansion itu, dia mengatahui alasan Loey menyuruh paksa dirinya pulang saat ini juga karena dia juga tidak ingin Loey berlaku semena-mena terhadapnya.
Sesampainya di mansion itu, Rosella langsung memerintahkan supirnya kembali, sementara dia langsung berjalan cepat masuk kedalam mansion.
"Di mana dia sekarang?" ucap Rosella.
"Dia? Apakah maksud anda Mr. Park? Dia sedang berada di ruangan kerjanya Nona," ucap seorang pengawal di sana.
Rosella kemudian berjalan menujuh ruangan kerja Loey itu dan langsung membuka pintu itu tanpa mengetuknya.
"Apa yang kau lakukan? Apa kau ingin melanggar perjanjian kita?" ucap Rosella dengan tatapan dinginnya itu.
Loey yang melihatnya langsung melemparkan surat kabar itu di atas meja di depan gadis itu berdiri.
"Apa kau tidak melihat jika sekarang kau dan aku sedang diselidiki oleh orang-orang di luar sana. Setelah kejadian semalam kini perhatian publik tertujuh kepada kita. Mereka akan mencari tahu siapa dirimu dan termasuk juga diriku "ucap Loey.
"Lalu aku harus bagaimana saat ini? Bukankah itu adalah tujuan awal dari rencana kau sebelumnya untuk mengalihkan perhatian mereka?" ucap Rosella setelah melihat isi surat kabar itu.
"Selama seminggu kedepan kau tidak boleh keluar dari mansion ini! hingga berita ini redup dan orang-orang tidak akan menyelidiki kita lagi dan itu juga berlaku juga untukku "ucap Loey.
Rosella menarik nafasnya dalam." Baiklah. Ingat! hanya sampai keadaan di luar aman" ucap Rosella kemudian keluar dari ruangan itu menujuh kamarnya.
Sesampainya gadis itu di kamarnya, dia kemudian mencari ponselnya untuk menghubungi seseorang di sana.
"Yaa!!! Kenapa kau tidak jadi menemuiku? Aku sudah menjadi orang bodoh menunggu mu di sini," ucap pria di seberang sana saat menerima panggilan telfon dari Rosella.
"Kau tidak perlu membentakku! Pria itu tiba-tiba saja menyuruh ku pulang," ucap Rosella.
"Memangnya ada apa? Kenapa dia menyuruhmu pulang?" ucap lelaki itu.
"Kau tau di luar sana sudah banyak orang-orang mencari tahu siapa aku karena kejadian semalam?" ucap Rosella.
"Ah berita itu, aku juga ingin membahas tentang itu dengan mu. Lalu apa rencana dia tentang berita itu?" ucap pria itu.
"Dia tidak membiarkan aku keluar dari sini selama seminggu kedepan, sampai keadaan di luar aman," ucap Rosella.
"Berarti selama seminggu kedepan kita tidak bisa berjumpah? Dan kau juga tidak bisa ketempat itu?" ucap pria itu.
"Ya hanya sampai keadaan di luar kembali aman," ucap Rosella.
"Baiklah kalau begitu. Kabari aku jika kau sudah bisa keluar dari sana!" ucap pria itu.
"Ok " ucap Rosella kemudian dia memutuskan sambungan telfon itu.
................
Malamnya seperti yang dikatakan oleh Boy kepada Rosella tadi pagi, kalau malam ini Loey akan mengadakan pertemuan dengan Jo In-suk, untuk membahas tentang kerjasama mereka.
Tidak hanya ruangan kerja, di sana juga terdapat ruangan meeting yang disediakan di samping ruangan kerja Loey itu. Ruangan itu biasanya dipakai untuk mendiskusikan tentang kelompok gengsternya. Di ruangan itu sudah ada Loey duduk di depan meja besar itu sedangkan Rosella duduk di sebelah kanannya menghadap ke arah Jo In-suk yang berada di samping kiri Loey dan di sana juga ada Boy duduk di samping Jo In-suk.
"Hallo Nona, bagaimana keadaan mu? Apa pekerjaan mu berjalan dengan lancar?" ucap Jo In-suk.
"Seperti yang kau lihat karena ide gila mu itu, aku tidak bisa pergi kemanapun sekarang," ucap Rosella kepada pria tuah itu.
Rosella memang tidak terbiasa memanggil orang dengan sopan, apalagi status mereka hanya rekan kerja. Meskipun Jo in-suk jauh lebih tuah bahkan mungkin sepantaran dengan orang tuanya.
"Hahaha kau memang gadis pemarah. Tidak masalah itu hanya sampai berita diluar redup nona dan setelah itu kau bisa kembali lagi, bukan?" ucap pria tuah itu.
"Apa kau sudah menemukan peluang di sana semalam?" ucap Jo In-suk menatap kearah Loey.
"Sepertinya belum, tapi aku akan mencari celah untuk semua itu,"ucap Loey.
"Baiklah kau tidak perlu terburu-buru Mr. Park. Lakukan saja dengan perlahan-lahan!" ucap Jo In-suk dengan senyuman liciknya.
Setelah cukup lama berbincang-bincang tentang kerjasama mereka, kini tiba saatnya melakukan pesta kecil dengan minum bersama untuk penutupan meeting mereka kali ini.
Boy kemudian keluar dari ruangan itu dan menyuruh pengawal memanggil para wanita penghibur itu untuk masuk.
Seperti biasa untuk melayani client khusus, team Candy dan teman-temannya sudah memasuki ruangan itu dengan pakaian sexy yang menggoda. Mereka berjalan ke arah meja itu dan menghampiri Loey dan Jo In-suk untuk menemani mereka minum.
Ini pertama kalinya Rosella melihat wanita-wanita itu, meskipun sebelumnya Candy dan temannya pernah melihat Rosella, tapi mereka belum pernah bertemu secara langsung.
Candy dan wanita berambut ikal itu sudah duduk di tangan kursi yang diduduki Loey, sedangkan wanita berambut pendek itu sudah duduk dipangkuan Jo In-suk.
"Kau memang tau cara untuk menjamu tamu mu dengan baik Mr. Park." puji pria tuah itu kepada Loey.
"Bukankah ini hal yang wajar kita lakukan sebagai orang dewasa?" ucap Loey sambil melirik ke arah Rosella sekedar untuk menyindir gadis itu yang sangat benci melakukan hal gila itu.
Loey tersenyum miring kepada Jo In-suk dan kemudian dia langsung menatap kearah Rosella lagi. Dia ingin tahu bagaimana reaksi gadis itu melihat kejadian yang dianggapnya lumrah ini. Rosella yang ditatap hanya memutar bola matanya malas dengan tangan yang dia lipat di dada.
"Kau juga harus menikmati malam ini nona. Setidaknya kau harus meminum wine ini," ucap Loey sambil menuangkan wine itu ke gelas kosong dan memberikannya kepada Rosella.
Rosella kemudian mengambilnya dari tangan Loey, dia meneguk minuman itu sampai habis tak tersisa dan kemudian meletakan gelas kosong itu di meja dan langsung berdiri dari duduknya.
"Urusan kita sudah selesai. Silakan nikmati pesta kalian! Aku akan kembali ke kamarku, " ucap Rosella kemudian beranjak keluar dari ruangan itu.
Setelah kepergian Rosella dari ruangan itu Loey langsung melepaskan pagutan tangan Candy dan wanita itu di tubuhnya.
"Menyingkirlah! Aku sedang tidak bernafsu melakukannya sekarang." ucap Loey kemudian beranjak dari kursi itu dan ikut meninggalkan ruangan itu.
Sementara Jo In-suk kini tengah asyik menikmati pelayanan khusus yang diberikan Loey itu.
................
Kini Rosella sudah berbaring di tempat tidurnya. Dia kemudian mengingat kejadian sebelumnya dia meninggalkan ruangan itu.
"TCkhhh ... dasar pria brengsek, aku menyesal menyetujui tinggal di tempat terkutuk ini. " ucapnya kemudian dia mencoba menutupi matanya untuk tidur.
Sedangkan Loey kini memasuki ruangan kerjanya kemudian dia menatap CCTV di ruangan kerjanya itu. Dia memantau Rosella yang tertidur di kamarnya itu. Ya,sebelum gadis itu pindah kemensionnya,Loey sudah menaruh beberapa CCTV di kamar itu tanpa sepengetahuan gadis itu tentunya.
"Apa semua itu tidak menganggu mu sama sekali? Tchhh ... Lihatlah , setelah kejadian tadi kau dengan santainya bisa tidur nyenyak sekarang " ucap Loey sambil menatap layar itu.
"Dan kini lihatlah sekarang aku bahkan tidak bisa tidur karena memikirkan mu saat ini" ucap Loey yang masih menatap Rosella di layar CCTV itu.
Bersambung ....
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi ini seperti biasa Rosella melakukan aktivitas biasanya, setelah keluar dari kamar mandi, Rosella kembali duduk di meja riasnya. Meskipun dia tidak bisa keluar dari mansion itu selama seminggu kedepan, tapi itu tidak membuat dia untuk tidak menjaga penampilannya. Dia merias wajahnya dengan make-up tipis yang biasa dia gunakan.Disaat aksinya tengah merias itu, tidak lama terdengar suara ketukan pintu kamarnya. Gadis itu langsung menyuruh orang tersebut masuk karena biasanya memang akan ada pelayan yang akan mengantarkan sarapan ke dalam kamar miliknya itu."Nona, mulai pagi ini dan seterusnya kau bisa sarapan di bawah bersama Mr. Park!" ucap kepala pelayan itu kepada Rosella."Apa??? Kenapa aku harus sarapan bersama dia? Aku tidak mau. Lebih baik antarkan saja makanannya kesini seperti sebelumnya!" bantah Rosella."Tidak bisa nona. Ini adalah perintah Mr. Park. Dan sekarang beliau sudah menunggu anda dibawah,per
Malam ini di dalam kamarnya Jisun sedang tidur sendirian. Air matanya kini tidak menetes lagi mengingat semenjak dua hari setelah pernikahannya dengan Kim Johan itu digelar dia sudah banyak mengeluarkan air matanya untuk lelaki itu. Kini dia kembali teringat ucapan Rosella setelah menyelamatinya di atas rooftop tempo hari.'Jika mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan mereka. Maka kau juga gunakan kesempatan ini untuk kesenangan mu, dan kau tidak boleh menyerah begitu saja. Dan kau harus tetap ikuti alur takdir ini karena kau tidak akan bisa menentangnya karena begitulah hidup dunia ini.' Kata-kata itu yang kini terus muncul di benak Jisun saat ini."Wanita itu benar. Tidak ada gunanya juga menangisi semua ini." ucap Jisun.Kemudian dia mencoba menutup matanya untuk segera tidur. Setelah cukup lama akhirnya Jisun sudah mulai tertidur di ranjang milik
Rosella kini sudah berada di dalam kamarnya. Dia masih belum tidur kini dia masih berdiri di depan jendelah kamar itu."Kenapa dia marah? Apa aku sudah keterlaluan kepadanya? Tidak, dialah yang keterlaluan memperlakukan ku seperti itu. Ya, yang aku lakukan itu benar. Bukankah dia sekarang ini membutuhkan para j*lang itu, " ucapnya yang masih memikirkan kemarahan Loey tadi.Sedangkan Loey di kamarnya masih terdiam duduk di tempat yang sama. Dia marah bukan karena Rosella menamparnya atau menolak bercumbuh dengannya, melainkan dia marah karena gadis itu mengatakan ingin memanggil j*lang-j*lang itu untuk menemaninya. Ya, kata-kata itulah yang membuatnya benar-benar marah, dia merasa Rosella telah merendahkan harga dirinya secara tidak langsung.Sebuah ketukan kini terdengar di pintu kamarnya. Loey tidak bersuara dia hanya diam di sana. Tak lama pintu itu terbuka dan menampakan tiga orang wanita yang biasa menemaninya itu berjalan keara
Selepas dari kamar Rosella kini Loey sudah kembali ke ruangan kerjanya dan seperti biasanya dia akan memantau gadis itu melalui CCTV yang sudah menyalah di sana."Kenapa kau mengkhianati ku? Kenapa kau bekerja sama dengannya? Ckhhh ... dan sialnya kenapa justru aku benar-benar menyukaimu. Apa ini adalah bagian dari rencanamu juga?" ucap Loey masih menatap Rosella di layar CCTV itu.FlashbackSatu jam sebelum kepulangan Rosella ke mansion. Di kediamannya Loey yang kini tengah duduk di ruangan kerjanya itu mendengar suara ketukan pintu, dia kemudian menyuruh orang itu masuk."Ada apa?" ucap Loey kepada seorang pria berjas hitam itu yang di yakini salah satu pengawalnya yang merupakan anggota gengster itu."Sepertinya Rosella ada hubungannya dengan Trisstan Mr. Karena disaat kami mengikuti mobil wanita itu, di sana aku juga melihat anak buah Trisstan mengikutinya dan aku yakin mereka benar-b
Cukup lama Loey memeluk Rosella, hingga kini Loey mulai menyadari bahwa gadis itu masih dalam keadaan terikat. Dia kemudian melepaskan ikatan itu satu persatu dan terakhir iya melepaskan lakban itu dari mulut Rosella. Dia kemudian mengusap luka di sudut bibir gadis itu."Maafkan aku ...," ucapnya lagi menatap wajah Rosella.PLAAKKSebuah tamparan melayang di pipi Loey. Pria itu tidak marah akan hal itu karena dia tahudia pantas menerima tamparan itu. Rosella menatap tajam kearah Loey dan kemudian dia langsung bangkit dari tempat itu dan diikuti oleh Loey yang kini juga sudah berdiri di depannya."Kita akhiri saja perjanjian gila ini!" ucap Rosella yang kini menatap tajam kearah Loey dan kemudian berjalan keluar dari kamar itu.Loey yang menyadarinya, langsung mengejarnya dan menarik tangan gadis itu. Rosella berusaha melepaskan cengkr
Pagi ini Rosella sudah kembali tersadar. Gadis itu mulai membuka matanya perlahan, dia melihat dirinya masih berada di dalam kamar itu. Kemudian dia baru tersadar ada selang infus yang terpasang di tangannya, dia langsung bangkit dari tidurnya kemudian mulai mencabut selang infus itu."Aku harus keluar dari tempat terkutuk ini," ucap Rosella dan kemudian berjalan ke arah pintu kamar itu.Saat dirinya mencoba membuka gagang pintu itu, ternyata pintu itu terkunci. Ya,pintu itu terkunci dari luar, Rosella terus saja memutar gagang pintu itu secara paksa. Karena pintu itu tak kunjung juga terbuka, dia berlari mencari tas miliknya yang sebelumnya dia pakai saat hari di mana dirinya disekap Loey.Setelah menemukan tas itu dia mengeluarkan isi tas itu semua di tempat tidurnya, sepertinya dia mencari sesuatu. Namun yang dicarinya itu tidak ada, karena benda yang dicarinya itu kini berada di genggaman Loey yaitu sebuah ponsel mili
Rosella sudah berada di dalam kamarnya. Setelah pernyataan suka Loey kepadanya di Restorab itu, mereka hanya sama-sama diam tidak ada percakapan lain. Bahkan saat mereka di perjalanan pulang, mereka hanya diam tidak berbicara sepatah kata lagi. Meskipun sesekali Rosella bisa melihat dari sudut matanya, kalau Loey beberapa kali meliriknya di mobil itu."Apa-apaan ini kenapa aku jadi gugup begini?Hanya karena mendengar pria itu menyatakaan perasaannya padaku ... tidak! ini benar-benar tidak benar. Ini tidak boleh terjadi, Rosella!" ucapnya meyakinkan perasaannya.Rosella tidak pernah segugup ini mendengar pernyataan cinta dari seseorang karena memang sudah biasa bagi dia jika ada pria menyatakan cinta kepadanya. Bahkan sebelum ini, pria-pria yang menjadi clientnya selama ini memang berakhir seperti ini.Ya, mereka akan menyatakan perasaan suka mereka kepadanya, karena memang siapa yang
Tak lama setelah itu, ruangan di sana sudah kembali terang dan tampak beberapa orang berjas hitam itu berlari keluar. Kemudian MC yang memimpin acara malam ini pun mengumumkan permintaan maafnya kepada para tamu undangan bahwa acara pertunangan malam ini di batalkan karena ada beberapa hal."TCkhhh Kau benar-benar licik," ucap Rosella sambil menoleh ke arah Loey."Sudahlah, misi pertama kita sudah selesai. Ayo kita kembali pulang!" ucap Loey dengan santai membawa gadis itu kembali pulang .Sementara itu semua tamu sudah meninggalkan tempat itu. Kini yang tersisa hanya keluarga Kim Se-joon dan juga keluarga Dr. Kyung dan beberapa pengawal Kim Se-joon."Apa yang sebenarnya terjadi disini?" ucap Ayah Dr. Kyung yang merupakan seorang CEO pemilik rumah sakit terbersar di kota Seoul itu."Aku minta maaf atas kekacaun ini!" ucap Kim Se-joon menunduk."Aku dan keluarga ku benar-b
5 tahun kemudian Hari ini tepat lima tahun Loey berada di dalam penjara setelah hakim memutuskan persidangan kala itu. Loey harus menekam dibalik jeruji besi itu selama lima tahun atas kasus pembunuhan istri pertama dari Kim se joon, meskipun begitu Kim se joon sendiri juga ikut di vonis penjara dengan kurungan dua puluh tahun penjara atas kasus pembunuhan berencana yang ia lakukan kepada Park Myeong Seuk yang merupakan ayah dari Loey beberapa puluh tahun lalu. Begitu juga dengan Ooh In-suk laki-laki itu mendapatkan kurungan yang sama dengan Kim se joon karena selain terlibat dalam pembunuhan itu Ooh in-suk juga telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Rosella dan juga Kim Naari. Hari ini Loey secara resmi dibebaskan. Di sana sudah ada ibunya, Alice bersama kekasihnya Kyung-do dan tak lupa juga pastinya selalu ada Boy sahabatnya yang datang menjemputnya. Loey tersenyum bahagia kepada mereka meskipun begitu masih ada sedikit perasa
Setelah penangkapannya kemarin, sekarang Kim Se-joon sudah berada di ruangan tahanan sementara. Trisstan bersama Teamnya sekarang sedang mendengarkan rekaman percakapan antara pria itu dan Rosella. Di sana juga ada Jennifer yang ikut penasaran dengan hasil rekaman itu.“wah gadis itu pasti sangat syock sekarang setelah mengetahui semua ini!” ucap Baekhy.“hmm, kau benar! Ngomong-ngomong di mana gadis itu sekarang?” tanya Jennifer.“entah lah aku juga tidak melihatnya sedari tadi!” ucap Baekhy.Mereka bertiga saling menatap satu sama lain. “kita harus melindunginya! Mungkin dia kembali ke markas atau tidak ke apartementnya. Kau pergilah ke markas mungkin gadis itu kembali ke sana!” ucap Trisstan kepada Baekhy.“kalau begitu biarkan aku pergi ke apartementnya!” ucap Jennifer.“baiklah! Aku akan mengurus semua ini!” ucap Trisstan.Jennifer kemudian pergi ke apartemen
Tiga hari setelah kejadian di taman waktu itu, Naari tidak pernah lagi menghubungi Loey. Loey tetap mencari kabar tentang keadaan gadis itu karena dia tetap kwhatir dengan kondisi Naari karena bagaimana pun gadis itu tetaplah teman masa kecilnya. Dan dia cukup tenang karena sudah mendapat kabar dari Jisun bahwa gadis itu sekarang baik-baik saja. Meskipun dia sempat menjadikan gadis itu sebagai umpan untuk balas dendamnya, namun sekarang dia tidak ingin lagi melakukan itu dia sudah memutuskan untuk mengakhiri semuanya karena dia tidak ingin mengecewkan ibunya.Sudah beberapa hari ini Loey terus saja mendapatkan panggilan telepon dari Ooh In-suk, namun dia mengabaikannya. Baginya tidak ada lagi yang perluh dia takutkan dari pria itu karena Rosella juga sudah tidak bersama pria itu dan kontrak kerja sama mereka juga sudah berakhir. Karena seperti yang diketahui bahwa Loey sudah lama ingin berhenti melanjutkan balas dendam itu, kalau saja Ooh In-suk tidak mengancamnya dengan kese
Sekarang Johan dan Jisun sudah kembali ke rumah mereka. Suasana semakin tegang setelah kejadian di mansion ayahnya itu. Ada banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan Jisun kepada suaminya itu mengenai pembicaraan mereka di ruangan kerja mertuanya itu.”jangan lakukan hal itu lagi! Kau tau? Jika ayah mengetahuinya kau tidak akan selamat darinya!” ucap Johan mencoba memperingati istrinya itu.“sampai kapan kau akan terus menyembunyikannya dariku? Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa Loey sebenarnya?” tanya Jisun.Johan menatap istrinya itu, ia merasa bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. “ Loey adalah Mr. Park yang selama ini orang bicarakan,”ucap Johan mulai untuk terbuka kepada Jisun.“Mm---Mr. Park? Boss Gengster yang sering dibicarakan orang?’ tanya Jisun memastikannya lagi.“Hmm, aku tidak tahu betul ada hubungan apa Loey di masa lalu dengan ayahku.Hanya saja ayah memberitahuku bahwa
Loey masih terus melumat bibir Rosella. Ciuman yang kasar itu kini sudah berubah menjadi ciuman lembut. Rosella masih terdiam menikmati ciuman panas itu, ia mulai menutup matanya namun beberapa detik kemudian sapuan bibir Loey pada bibirnya akhirnya menyadarkan kembali pikirannya. Dengan sekuat tenaganya, ia kemudian mendorong tubuh pria itu kebelakang, lalu kemudian menampar keras wajah Loey. Napasnya memburu saat ia menyadari pria itu cukup lama menciumnya."apa yang kau lakukan brengsek!" ucap Rosella menatap tajam ke arah Loey sebelum kemudian berjalan meninggalkan pria itu.Dan lagi Loey menahan lengan gadis itu, hingga membuat Rosella menatapnya lagi dan berusaha menarik tangannya agar terlepas dari pria itu. “apa yang kau lakukan?” tanya Rosella menatapnya marah."apa kau merasah kecewa? Itu juga yang aku rasakan sekarang! Aku juga kecewa karena selama ini kau hanya terlalu takut untuk bersamaku, Rosella Park!" ucap Loey karena s
Teriakan Loey dan bunyi suara vas bunga yang jatuh ke lantai apartement itu jelas terdengar oleh Rosella. Gadis itu terlihat menahan napasnya dibalik pintu kamarnya, kemudian ia mendengar suara langkah kaki pria itu sudah menjauh dan juga suara pintu apartementnya itu tertutup menandakan bahwa Loey sudah meninggalkan apartemennya. Rosella menarik napasnya pelan dan melemaskan tubuhnya hingga merosot di pintu itu."Kau berhasil Rosella. Kau berhasil membuatnya membencimu sekarang," ucapnya pada dirinya sendiri.Ya, Rosella memang sengaja melakukan semuanya agar pria itu membencinya karena ia tahu Loey tidak akan mudah melepaskannya begitu saja. Maka dari itu ia memilih untuk bekerja sama dengan Trisstan karena dengan begitu Loey akan percaya kalau dia benar-benar ingin menghancurkan pria itu. Haruskah ia senang sekarang karena berhasil membuat pria itu percaya dengan yang ia lakukan sekarang ataukah ia bersedih karena pria itu juga telah membencinya dan ia harus s
Setelah mendengarkan keinginan dan mimpi putrinya itu, Kim Se-joon berpikir bagaimana mungkin ia akan mewujudkan mimpi putrinya untuk bisa menikah dengan Loey, seseorang yang datang dari massa lalu untuk menghancurkan dirinya. Ia tahu betul apa yang diinginkan Loey darinya dan mengapa dia datang kekehidupannya sekarang ini. Sepertinya rencana Loey itu berjalan dengan sempurna hingga sudah membuat putrinya jatuh ke tangan pria itu.Disaat ia ingin mengunjungi ruangan inap putrinya itu, tiba- tiba langkahnya terhenti saat melihat pria itu keluar dari ruangan tempat putrinya dirawat. Pria yang baru saja di dalam pikirannya itu baru saja mengunjungi putrinya.“apa yang dia lakukan?” tanyanya dalam hati.Mereka saling menatap satu sama lain tentunya dengan pikiran masing-masing, kemudian Kim Se-joon melangkah mendekat ke arah di mana Loey berdiri sekarang."Bisakah kita berbicara sebentar!" tawarnya.Loey pun menurutinya hingga kini me
Gadis itu sedang menangis di dalam mobil yang membawanya pergi dari mansion Mr. Park. Ini bukan hal pertama yang membuat Naari menangis karena pria itu, ia sudah beberapa kali mencurigai hubungan Loey dan Rosella bahkan saat pertama ia berjumpah lagi dengan pria itu setelah puluhan tahun lamanya mereka terpisah. Dia melihat Rosella yang selalu ada bersama Loey saat itu, meskipun pria itu mengatakan kalau Rosella hanyalah rekan kerjanya namun Loey tidak pernah mengatakan hubungan kerja apa yang dilakukannya dengan gadis itu hingga akhirnya ia mendengar ucapan Candy yang mengatakan kalau Rosella sendiri adalah salah satu wanita yang menemani Loey dan Candy juga pernah mendengar kalau Loey benar-benar menyukai gadis itu, namun karena ia terlalu mencintai Loey ia bahkan kembali percaya kepada pria itu setelah mendengar penjelasan dari Rosella sendiri bahwa dirinya hanyalah kekasih bayaran Loey di depan public. Dia juga mendengar penjelasan yang sama dari Boy selaku orang kepercayaan Loe
Seperti yang dikatakan Loey pada Kim Naari waktu itu bahwa akhir pekan dia dan Rosella akan pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis. Dan sekarang mereka sudah bersiap untuk berangkat. Setelah berpamitan dengan ibunya dan juga Alice di sana mereka kemudian memasuki mobil tersebut. Loey mengemudikan mobilnya sendiri tanpa supir pribadinya karena dia hanya ingin berdua saja dengan gadis itu. Mobil itu sudah melajuh meninggalkan mansion itu.“sebenarnya kita mau ke mana?” tanya Rosella yang benar-benar tidak tahu tujuan ke mana pria itu membawanya.“ke suatu tempat yang kau sukai!” ucap Loey.sekarang mobil itu melaju meninggalkan pusat kota karena yang terlihat sekarang mobil itu melewati jalanan yang berliku ditepian pantai seperti memutari sebuah lautan yang sangat luas yang terpampang di sana.Loey kemudian menurunkan bagian atap mobil sport mewah miliknya itu dan membiarkannya terbuka hingga mereka bisa mer