Malam ini di dalam kamarnya Jisun sedang tidur sendirian. Air matanya kini tidak menetes lagi mengingat semenjak dua hari setelah pernikahannya dengan Kim Johan itu digelar dia sudah banyak mengeluarkan air matanya untuk lelaki itu. Kini dia kembali teringat ucapan Rosella setelah menyelamatinya di atas rooftop tempo hari.
'Jika mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan mereka. Maka kau juga gunakan kesempatan ini untuk kesenangan mu, dan kau tidak boleh menyerah begitu saja. Dan kau harus tetap ikuti alur takdir ini karena kau tidak akan bisa menentangnya karena begitulah hidup dunia ini.' Kata-kata itu yang kini terus muncul di benak Jisun saat ini.
"Wanita itu benar. Tidak ada gunanya juga menangisi semua ini." ucap Jisun.
Kemudian dia mencoba menutup matanya untuk segera tidur. Setelah cukup lama akhirnya Jisun sudah mulai tertidur di ranjang miliknya itu.
Tak lama setelah itu Kim Johan pulang entah dari mana, mungkin pria itu ada perkerjaan atau urusan lain di luar sana. Dia memasuki rumahnya, setelah melihat rumah yang baru ditempatinya bersama istrinya itu itu kini sepih, dia kemudian melangka ke dalam menujuh kamarnya. Dia membuka pintu kamar itu dan melihat wanita cantik yang kini sudah menjadi istrinya itu sedang tertidur di atas ranjang mereka. Dia tidak membangunkannya, dia hanya memandang Jisun yang sedang terlelap itu dengan tatapan yang sulit diartikan, kemudian ia memilih pergi ke kamar mandi untuk membersikan dirinya.
Setelah membersikan dirinya dia keluar dari kamar mandi itu, dia kemudian menaiki ranjang tempat tidurnya untuk tidur. Dia sempat menatap punggung Jisun yang sudah tertidur itu, karena posisi wanita itu saat ini sedang membelakanginya. Cukup lama dia memandangi wanita di sampingnya itu hingga dia kemudian kembali mencoba untuk tertidur di samping wanita itu.
Paginya Kim Johan terbangun dari tidurnya karena suara alarm yang membangunkannya. Dia membuka matanya kemudian menoleh ke sampingnya, di sana dia tidak melihat wanita itu lagi. Dia kemudian beranjak kekamar mandinya, setelah selesai mandi dia melihat Jisun yang sudah berpakaian rapi sambil menyiapkan baju untuknya.
"Ini pakaian mu! Aku sudah menyiapkan nya, di bawah juga sudah ada sarapan untuk mu yang di sediakan pelayan kau bisa memakannya" ucap Jisun kemudian pergi meninggalkan kamar itu.
Meskipun Jisun sempat menentang pernikahan ini namun dia tetap melakukan tugasnya sebagai istri untuk melayani suaminya seperti yang dilakukannya saat ini yaitu menyiapkan segala keperluan suaminya itu.
"Kau mau kemana?" ucap Johan sambil memegang tangan Jisun yang akan berjalan meninggalkan kamar itu.
"Aku ingin mengahabiskan waktu ku untuk pergi berbelanja di luar dan juga pergi ke salon. Seperti yang dilakukan para istri di luar sana untuk menghabiskan uang suaminya " ucap Jisun dengan santainya.
"Baiklah,kau memang tau cara untuk menghabiskan uangku. Tapi ingat jangan bertingkah yang aneh-aneh untuk mempermalukan ku di luar sana!" ucap Kim Johan memperingatinya.
"Kau tidak perlu khwatir soal itu!" ucap Jisun kemudian meninggalkan tempat itu.
Kim Johan sedikit bingung melihat tingkah aneh istrinya itu pasalnya kemarin Jisun bahkan lebih para dari ini. Sebelumnya wanita itu ketahuan ingin melarikan diri di hari pernikahan mereka dan sehari setelah pernikahannya wanita itu hanya mengurung diri di kamarnya sambil terus menangis dan sekarang dia malah bersikap seperti tidak ada masalah.
"Apa yang terjadi dengannya?" batin Johan.
................
Sementara itu di kediaman Loey seperti biasanya, Loey dan Rosella selalu sarapan bersama dan melakukan hal-hal yang biasa dia lakukan yaitu memantau gadis itu melalui kamera CCTV di mansionnya. Entah kenapa hal seperti itu sudah menjadi kecanduan baginya saat ini karena dia ingin mengetahui tentang gadis itu lebih dalam lagi.
Setelah beberapa hari terlewati tanpa keluar dari mansion itu. Ada satu hal yang masih menjanggal di pikiran Rosella saat ini yaitu ruangan yang belum sempat dia masuki itu. Dan hari ini dia memutuskan untuk kembali menujuh ke ruangan yang membuatnya penasaran itu. Setelah mendekat ke ruangan itu, ia mendengar sebuah bunyi dalam ruangan tersebut.
Bunyi sebuah nada yang keluar dari petikan piano. Suara itu semakin terdengar saat rose terus berjalan menujuh pintu itu. Sekarang dia sudah sampai di depan ruangan itu. Dia membuka kenop pintu itu lagi, dengan perlahan dia kini melihat seseorang sedang memunggunginya sambil memainkan piano di dalam ruangan itu.
Rosella tertegun saat melihat pemandangan di depannya. Dia tidak menyangka ternyata pria yang di kenal dingin dan kejam seperti Loey bisa memainkan musik yang sangat indah itu. Ya, pria itu adalah Christian Loey Park, pria itu kini sedang berada di sana sambil memainkan piano. Terdengar nada-nada indah namun menyedihkan di sana.
Rosella kemudian terus berjalan menghampiri Loey. Pria itu tidak menyadari kehadirannya karena ternyata Loey sedang menutup matanya sambil menekan-nekan nuts piano itu, sepertinya dia sangat menghayati nada-nada lagu yang dia mainkan itu.
Saat nada terakhir sebagai penutup nadanya itu berhasil dia mainkan dengan baik, dia kemudian membuka matanya dengan perlahan. Dia sedikit terkejut dengan kehadiran seseorang di sampingnya saat ini, karena kini Rosella ternyata sedang duduk di sampingnya. Ya, gadis itu duduk tepat disampingnya mungkin hanya berjarak beberapa senti saja.
"Nada yang sangat menyedihkan," ucap Rosella yang masih menatap lurus ke arah piano, setelah itu dia menoleh ke arah Loey yang tengah menatapnya sedari tadi.
"Sejak kapan kau ada disini?" tanya Loey mengalihkan ucapan gadis itu.
"Sudah cukup lama aku penasaran dengan ruangan ini. Aku tidak menyangka ini adalah ruangan tempat kamu bermain piano, dan aku juga tidak menyangka pria seperti mu sangat pandai memainkannya dan nada itu ... nada itu terdengar menyedihkan bagiku, nada yang sangat-sangat menyedihkan," ucap Rosella yang masih menatap mata Loey penuh arti.
Loey tidak menjawab dia hanya diam sambil menatap mata gadis itu dengan lekat mereka memandang satu sama lain dengan tatapan yang sulit dimengerti. Seolah mereka tengah berbicara melalui tatapan itu.
Drrrt drrttt drrtt
Suara getaran ponsel di sakunya memutuskan tatapan mereka, Rosella mengalihkan pandangannya. Loey langsung beranjak pergi dari tempat itu sambil mengangkat telponnya itu dan meninggalkan Rosella di dalam sana sendirian.
................
Malamnya Rosella yang kini sudah memakai pakaian tidurnya yaitu sebuah kimono warna hitam itu semakin membuat dia terlihat sexy. Tidak hanya itu, apapun yang dipakainya gadis itu memang akan terlihat sexy dan elegant di tubuhnya meskipun hanya dengan sebuah kimono biasa.
Gadis itu kini tengah duduk di depan meja riasnya. Sepertinya dia tengah mengoleskan beberapa krim untuk perawatan wajahnya sebelum dia tidur. Tak lama setelah itu dia mendengar ketukan pintu kamarnya, dia kemudian berjalan membuka pintu kamarnya. Di sana dia melihat Boy berdiri di depan pintu kamarnya.
"Nona, Mr. Park meminta anda menemuinya sekarang di kamarnya untuk membahas tentang pekerjaan dan kerjasama itu," ucap Boy.
"Apa maksud mu? Kenapa dia malah memintaku menemuinya di kamarnya Bukankah seharusnya aku menemuinya di ruangan kerjanya?" ucap Rosella yang merasa bingung dengan perintah itu.
"Aku tidak tahu soal itu. Aku hanya menjalankan perintahnya. Mungkin saja beliau ingin membahas hal yang lebih privasi dengan anda."
Setelah mendengar penuturan Boy itu Rosella mulai memutuskannya. "Baiklah aku akan kesana!" ucap gadis itu.
Apa yang sebenarnya yang ingin dikatakan pria itu? Apa dia akan menjelaskan kejadian tadi siang tentang piano itu? Rasa penasarannya tentang Loey di ruangan yang terdapat piano tadi yang membuat Rosella menyetujui permintaan pria itu. Dia berpikir pria itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu tentang nada sedih yang dimainkannya tadi. Untuk itu dia bersedia menemui Loey di kamar pria itu.
Dengan beberapa langkah kini Rosella sudah berada di depan pintu kamar milik Loey karena memang kamar mereka bersebelahan jadi itu tidak akan memakan waktu lama untuknya.
Dia terdiam beberapa saat sebelum mengetuk pintu kamar itu. Setelah mendengar suara Loey yang menyuruhnya masuk, dia mulai membuka pintu kamar itu.
Tidak jauh berbeda dengan kamar yang ditempatinya. Kamar Loey juga sangat mewah di sana juga terdapat dua buah kursi mewah dengan satu meja yang memisahkan kedua kursi itu.
Kini Rosella melihat Loey sedang duduk di kursi yang ada di sana sedang menatap ke arahnya. Tidak begitu mengagetkan bagi Loey memandang penampilan gadis itu malam ini dengan kimono tidur warna hitam yang terlihat sexy itu, karena sudah beberapa hari ini dia sudah terbiasa melihat gadis itu berpakaian seperti itu di malam hari di mansionnya.
"Ada apa kau menyuruhku kesini?" ucap Rosella yang masih berdiri dengan tatapan datarnya.
"Duduklah! aku akan mengatakannya kepada mu," ucap Loey kemudian menuangkan wine itu ke dalam gelas dan memberikannya kepada gadis itu.
Rosella menarik napasnya sambil memutar bola matanya dengan malas dia mendudukan dirinya di kursi itu. Kemudian dia mengambil gelas itu dari tangan Loey dan meneguknya perlahan. Dia juga sudah terbiasa dengan minuman-minuman itu karena dia memang sudah lama tinggal di luar negeri jadi baginya minuman semacam itu sudah biasa menemani kesehariannya.
"Cepat katakan apa yang ingin kau katakan!" ucap Rosella karena dia tidak ingin berlama-lama di sana.
"Lebih cepat dari dugaanku sebelumnya, ternyata berita itu kini sudah lenyap dan besok kita sudah bisa beraktivitas kembali," ucap Loey membuka pembicaraan.
"Baguslah kalau begitu. Apa itu artinya aku sudah bisa keluar besok?" tanya Rosella.
"Ya, dan kau juga harus ingat! itu artinya kita akan melanjutkan misiku lagi seperti rencana kita semula. Dan kau hanya perlu menunggu perintah dari ku!" ucap Loey dengan nada tegasnya.
Rosella menganggu tanda ia mengerti dengan ucapan pria itu. "Apa hanya itu yang ingin kau katakan sekarang? Apa ada lagi yang ingin kau katakan?" ucap Rosella mencoba memancing pembicaraan di ruangan piano tadi, karena dia yakin bahwa sebenarnya tidak hanya hal itu yang ingin disampaikan pria di hadapannya itu.
"Ada banyak hal yang ingin ku katakan padamu tentang diriku yang sebenarnya, namun juga ada banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan pada mu sekarang?" ucap Loey dalam hatinya sambil menatap gadis itu dalam.
Ya, tujuan utama Loey menyuruh Rosella menemuinya adalah ingin mengatakan sesuatu hal kepada gadis itu tetang dirinya, namun dia masih ragu untuk mengatakannya karena dia juga belum mengenal gadis itu dengan baik.
Kini Rosella sudah cukup lama menunggu Loey yang seperti ingin menyampaikan sesuatu itu kepadanya namun tidak juga pria itu mengeluarkan satu kata apapun selain menatapnya begitu lekat.
"Baiklah ... jika tidak ada lagi yang ingin kau katakan, maka aku akan kembali ke kamar ku!" ucap Rosella yang kemudian berdiri hendak keluar dari kamar itu.
Loey yang melihat Rosella akan meninggalkan kamarnya langsung menarik tangan gadis itu hingga kini Rosella sudah terduduk di pangkuannya. Mata mereka saling mengunci satu sama lain.
"Kenapa kita tidak menikmati saja malam ini? " ucap Loey sambil mendekatkan wajahnya ke leher jenjang Rosella, dia hendak mencium leher mulus gadis itu.
Meskipun sempat terpaku dengan apa yang tengah dilakukan Loey yang menarik tubuhnya hingga berada dipakuan pria itu. Namun kini Rosella menyadari apa yang akan dilakukan loey selanjutnya kepada dirinya, dia langsung mendorong tubuh Loey dengan cepat dan setelah itu menampar wajah pria itu dan berdiri dari pangkuan Loey.
"Kau benar-benar mabuk sekarang. Aku akan memanggil para j*lang itu kesini!" ucap Rosella kemudian berbalik menujuh pintu kamar itu.
BRAAKK
Suara gelas dan botol itu pecah di lantai, karena Loey menarik kasar alas meja itu hingga membuat botol wine dan gelas-gelas itu terjatuh ke lantai.
Rosella yang masih berada di kamar itu sempat menghentikan langkahnya dan terdiam di sana tanpa menoleh ke belakang. Dia tahu pria itu kini tengah marah terhadapnya. Beberapa detik kemudian dia kembali berjalan keluar dan membuka pintu kamar itu.
"Apa yang terjadi dalam?" ucap Boy yang tampak khwatir setelah mendengan pecahan gelas itu.
"Tidak terjadi apa-apa. Panggilkan saja j*lang-j*lang itu sekarang! Sepertinya dia membutuhkan mereka sekarang." ucapnya dan kemudian berjalan ke kamarnya.
Bersambung ....
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Rosella kini sudah berada di dalam kamarnya. Dia masih belum tidur kini dia masih berdiri di depan jendelah kamar itu."Kenapa dia marah? Apa aku sudah keterlaluan kepadanya? Tidak, dialah yang keterlaluan memperlakukan ku seperti itu. Ya, yang aku lakukan itu benar. Bukankah dia sekarang ini membutuhkan para j*lang itu, " ucapnya yang masih memikirkan kemarahan Loey tadi.Sedangkan Loey di kamarnya masih terdiam duduk di tempat yang sama. Dia marah bukan karena Rosella menamparnya atau menolak bercumbuh dengannya, melainkan dia marah karena gadis itu mengatakan ingin memanggil j*lang-j*lang itu untuk menemaninya. Ya, kata-kata itulah yang membuatnya benar-benar marah, dia merasa Rosella telah merendahkan harga dirinya secara tidak langsung.Sebuah ketukan kini terdengar di pintu kamarnya. Loey tidak bersuara dia hanya diam di sana. Tak lama pintu itu terbuka dan menampakan tiga orang wanita yang biasa menemaninya itu berjalan keara
Selepas dari kamar Rosella kini Loey sudah kembali ke ruangan kerjanya dan seperti biasanya dia akan memantau gadis itu melalui CCTV yang sudah menyalah di sana."Kenapa kau mengkhianati ku? Kenapa kau bekerja sama dengannya? Ckhhh ... dan sialnya kenapa justru aku benar-benar menyukaimu. Apa ini adalah bagian dari rencanamu juga?" ucap Loey masih menatap Rosella di layar CCTV itu.FlashbackSatu jam sebelum kepulangan Rosella ke mansion. Di kediamannya Loey yang kini tengah duduk di ruangan kerjanya itu mendengar suara ketukan pintu, dia kemudian menyuruh orang itu masuk."Ada apa?" ucap Loey kepada seorang pria berjas hitam itu yang di yakini salah satu pengawalnya yang merupakan anggota gengster itu."Sepertinya Rosella ada hubungannya dengan Trisstan Mr. Karena disaat kami mengikuti mobil wanita itu, di sana aku juga melihat anak buah Trisstan mengikutinya dan aku yakin mereka benar-b
Cukup lama Loey memeluk Rosella, hingga kini Loey mulai menyadari bahwa gadis itu masih dalam keadaan terikat. Dia kemudian melepaskan ikatan itu satu persatu dan terakhir iya melepaskan lakban itu dari mulut Rosella. Dia kemudian mengusap luka di sudut bibir gadis itu."Maafkan aku ...," ucapnya lagi menatap wajah Rosella.PLAAKKSebuah tamparan melayang di pipi Loey. Pria itu tidak marah akan hal itu karena dia tahudia pantas menerima tamparan itu. Rosella menatap tajam kearah Loey dan kemudian dia langsung bangkit dari tempat itu dan diikuti oleh Loey yang kini juga sudah berdiri di depannya."Kita akhiri saja perjanjian gila ini!" ucap Rosella yang kini menatap tajam kearah Loey dan kemudian berjalan keluar dari kamar itu.Loey yang menyadarinya, langsung mengejarnya dan menarik tangan gadis itu. Rosella berusaha melepaskan cengkr
Pagi ini Rosella sudah kembali tersadar. Gadis itu mulai membuka matanya perlahan, dia melihat dirinya masih berada di dalam kamar itu. Kemudian dia baru tersadar ada selang infus yang terpasang di tangannya, dia langsung bangkit dari tidurnya kemudian mulai mencabut selang infus itu."Aku harus keluar dari tempat terkutuk ini," ucap Rosella dan kemudian berjalan ke arah pintu kamar itu.Saat dirinya mencoba membuka gagang pintu itu, ternyata pintu itu terkunci. Ya,pintu itu terkunci dari luar, Rosella terus saja memutar gagang pintu itu secara paksa. Karena pintu itu tak kunjung juga terbuka, dia berlari mencari tas miliknya yang sebelumnya dia pakai saat hari di mana dirinya disekap Loey.Setelah menemukan tas itu dia mengeluarkan isi tas itu semua di tempat tidurnya, sepertinya dia mencari sesuatu. Namun yang dicarinya itu tidak ada, karena benda yang dicarinya itu kini berada di genggaman Loey yaitu sebuah ponsel mili
Rosella sudah berada di dalam kamarnya. Setelah pernyataan suka Loey kepadanya di Restorab itu, mereka hanya sama-sama diam tidak ada percakapan lain. Bahkan saat mereka di perjalanan pulang, mereka hanya diam tidak berbicara sepatah kata lagi. Meskipun sesekali Rosella bisa melihat dari sudut matanya, kalau Loey beberapa kali meliriknya di mobil itu."Apa-apaan ini kenapa aku jadi gugup begini?Hanya karena mendengar pria itu menyatakaan perasaannya padaku ... tidak! ini benar-benar tidak benar. Ini tidak boleh terjadi, Rosella!" ucapnya meyakinkan perasaannya.Rosella tidak pernah segugup ini mendengar pernyataan cinta dari seseorang karena memang sudah biasa bagi dia jika ada pria menyatakan cinta kepadanya. Bahkan sebelum ini, pria-pria yang menjadi clientnya selama ini memang berakhir seperti ini.Ya, mereka akan menyatakan perasaan suka mereka kepadanya, karena memang siapa yang
Tak lama setelah itu, ruangan di sana sudah kembali terang dan tampak beberapa orang berjas hitam itu berlari keluar. Kemudian MC yang memimpin acara malam ini pun mengumumkan permintaan maafnya kepada para tamu undangan bahwa acara pertunangan malam ini di batalkan karena ada beberapa hal."TCkhhh Kau benar-benar licik," ucap Rosella sambil menoleh ke arah Loey."Sudahlah, misi pertama kita sudah selesai. Ayo kita kembali pulang!" ucap Loey dengan santai membawa gadis itu kembali pulang .Sementara itu semua tamu sudah meninggalkan tempat itu. Kini yang tersisa hanya keluarga Kim Se-joon dan juga keluarga Dr. Kyung dan beberapa pengawal Kim Se-joon."Apa yang sebenarnya terjadi disini?" ucap Ayah Dr. Kyung yang merupakan seorang CEO pemilik rumah sakit terbersar di kota Seoul itu."Aku minta maaf atas kekacaun ini!" ucap Kim Se-joon menunduk."Aku dan keluarga ku benar-b
Sudah tiga hari Kim Naa-ri dikunci di dalam kamar khusus yang ada di mansion Loey. Dia merasa tubuhnya sangat lemah. Ini bukan karena dia tidak makan, Loey tidak sejahat itu sampai membiarkan tahanannya itu mati kelaparan. Meskipun Loey mengurung gadis itu setidaknya dia tidak mengikat gadis itu seperti Rosella waktu itu dan dia juga selalu menyuruh pelayan untuk memberikan makan dan minum untuk gadis itu.Namun sekarang Kim Naa-ri merasakan darah yang keluar dari hidungnya. Benar, gadis itu sekarang mimisan, karena banyaknya darah yang keluar membuat tubuhnya menjadi semakin lemah.Tak lama setelah itu seorang pelayan memasuki ruangan tersebut, mengantarkan makanan untuk Kim Naa-ri namun pelayan itu menemukan gadis itu sudah tergeletak tidak berdayah di lantai. Pelayan itu memberitahu pengawal yang ada di sana untuk segera memberitahu Mr. Park. Dengan langkah cepat kini pengawal itu menuju
Loey dan Rosella kini tengah menikmati makan siang mereka bersama. Tidak ada percakapan seperti biasa, mereka makan dengan tenang di sana.Setelah menyelesaikan makan siangnya Rosella hendak meninggalkan meja itu namun langkahnya tertahan saat Loey mengatakan sesuatu di sana."Bersiaplah nanti malam aku akan mengajak mu makan malam di luar," ucap Loey sebelum gadis itu meninggalkan meja makan.Gadis itu langsung menoleh ke arah Loey. "Apa ini tentang pekerjaan?" tanya Rosella."Tidak."Rosella mengehelah nafasnya. " Apa sekarang kau sedang mengajakku berkencan?" ucap Rosella semakin tidak habis pikir melihat Loey dengan santai memberi perintah kepadanya."Mungkin ... jika kau menganggapnya seperti itu. Asal kau tahu aku tidak menerima penolakan dan juga aku tidak peduli kau sudah mempunyai kekasih atau tidak!" ucapan Loey terdengar memaksa. Pria itu kemudian berdiri dari
5 tahun kemudian Hari ini tepat lima tahun Loey berada di dalam penjara setelah hakim memutuskan persidangan kala itu. Loey harus menekam dibalik jeruji besi itu selama lima tahun atas kasus pembunuhan istri pertama dari Kim se joon, meskipun begitu Kim se joon sendiri juga ikut di vonis penjara dengan kurungan dua puluh tahun penjara atas kasus pembunuhan berencana yang ia lakukan kepada Park Myeong Seuk yang merupakan ayah dari Loey beberapa puluh tahun lalu. Begitu juga dengan Ooh In-suk laki-laki itu mendapatkan kurungan yang sama dengan Kim se joon karena selain terlibat dalam pembunuhan itu Ooh in-suk juga telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Rosella dan juga Kim Naari. Hari ini Loey secara resmi dibebaskan. Di sana sudah ada ibunya, Alice bersama kekasihnya Kyung-do dan tak lupa juga pastinya selalu ada Boy sahabatnya yang datang menjemputnya. Loey tersenyum bahagia kepada mereka meskipun begitu masih ada sedikit perasa
Setelah penangkapannya kemarin, sekarang Kim Se-joon sudah berada di ruangan tahanan sementara. Trisstan bersama Teamnya sekarang sedang mendengarkan rekaman percakapan antara pria itu dan Rosella. Di sana juga ada Jennifer yang ikut penasaran dengan hasil rekaman itu.“wah gadis itu pasti sangat syock sekarang setelah mengetahui semua ini!” ucap Baekhy.“hmm, kau benar! Ngomong-ngomong di mana gadis itu sekarang?” tanya Jennifer.“entah lah aku juga tidak melihatnya sedari tadi!” ucap Baekhy.Mereka bertiga saling menatap satu sama lain. “kita harus melindunginya! Mungkin dia kembali ke markas atau tidak ke apartementnya. Kau pergilah ke markas mungkin gadis itu kembali ke sana!” ucap Trisstan kepada Baekhy.“kalau begitu biarkan aku pergi ke apartementnya!” ucap Jennifer.“baiklah! Aku akan mengurus semua ini!” ucap Trisstan.Jennifer kemudian pergi ke apartemen
Tiga hari setelah kejadian di taman waktu itu, Naari tidak pernah lagi menghubungi Loey. Loey tetap mencari kabar tentang keadaan gadis itu karena dia tetap kwhatir dengan kondisi Naari karena bagaimana pun gadis itu tetaplah teman masa kecilnya. Dan dia cukup tenang karena sudah mendapat kabar dari Jisun bahwa gadis itu sekarang baik-baik saja. Meskipun dia sempat menjadikan gadis itu sebagai umpan untuk balas dendamnya, namun sekarang dia tidak ingin lagi melakukan itu dia sudah memutuskan untuk mengakhiri semuanya karena dia tidak ingin mengecewkan ibunya.Sudah beberapa hari ini Loey terus saja mendapatkan panggilan telepon dari Ooh In-suk, namun dia mengabaikannya. Baginya tidak ada lagi yang perluh dia takutkan dari pria itu karena Rosella juga sudah tidak bersama pria itu dan kontrak kerja sama mereka juga sudah berakhir. Karena seperti yang diketahui bahwa Loey sudah lama ingin berhenti melanjutkan balas dendam itu, kalau saja Ooh In-suk tidak mengancamnya dengan kese
Sekarang Johan dan Jisun sudah kembali ke rumah mereka. Suasana semakin tegang setelah kejadian di mansion ayahnya itu. Ada banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan Jisun kepada suaminya itu mengenai pembicaraan mereka di ruangan kerja mertuanya itu.”jangan lakukan hal itu lagi! Kau tau? Jika ayah mengetahuinya kau tidak akan selamat darinya!” ucap Johan mencoba memperingati istrinya itu.“sampai kapan kau akan terus menyembunyikannya dariku? Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa Loey sebenarnya?” tanya Jisun.Johan menatap istrinya itu, ia merasa bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. “ Loey adalah Mr. Park yang selama ini orang bicarakan,”ucap Johan mulai untuk terbuka kepada Jisun.“Mm---Mr. Park? Boss Gengster yang sering dibicarakan orang?’ tanya Jisun memastikannya lagi.“Hmm, aku tidak tahu betul ada hubungan apa Loey di masa lalu dengan ayahku.Hanya saja ayah memberitahuku bahwa
Loey masih terus melumat bibir Rosella. Ciuman yang kasar itu kini sudah berubah menjadi ciuman lembut. Rosella masih terdiam menikmati ciuman panas itu, ia mulai menutup matanya namun beberapa detik kemudian sapuan bibir Loey pada bibirnya akhirnya menyadarkan kembali pikirannya. Dengan sekuat tenaganya, ia kemudian mendorong tubuh pria itu kebelakang, lalu kemudian menampar keras wajah Loey. Napasnya memburu saat ia menyadari pria itu cukup lama menciumnya."apa yang kau lakukan brengsek!" ucap Rosella menatap tajam ke arah Loey sebelum kemudian berjalan meninggalkan pria itu.Dan lagi Loey menahan lengan gadis itu, hingga membuat Rosella menatapnya lagi dan berusaha menarik tangannya agar terlepas dari pria itu. “apa yang kau lakukan?” tanya Rosella menatapnya marah."apa kau merasah kecewa? Itu juga yang aku rasakan sekarang! Aku juga kecewa karena selama ini kau hanya terlalu takut untuk bersamaku, Rosella Park!" ucap Loey karena s
Teriakan Loey dan bunyi suara vas bunga yang jatuh ke lantai apartement itu jelas terdengar oleh Rosella. Gadis itu terlihat menahan napasnya dibalik pintu kamarnya, kemudian ia mendengar suara langkah kaki pria itu sudah menjauh dan juga suara pintu apartementnya itu tertutup menandakan bahwa Loey sudah meninggalkan apartemennya. Rosella menarik napasnya pelan dan melemaskan tubuhnya hingga merosot di pintu itu."Kau berhasil Rosella. Kau berhasil membuatnya membencimu sekarang," ucapnya pada dirinya sendiri.Ya, Rosella memang sengaja melakukan semuanya agar pria itu membencinya karena ia tahu Loey tidak akan mudah melepaskannya begitu saja. Maka dari itu ia memilih untuk bekerja sama dengan Trisstan karena dengan begitu Loey akan percaya kalau dia benar-benar ingin menghancurkan pria itu. Haruskah ia senang sekarang karena berhasil membuat pria itu percaya dengan yang ia lakukan sekarang ataukah ia bersedih karena pria itu juga telah membencinya dan ia harus s
Setelah mendengarkan keinginan dan mimpi putrinya itu, Kim Se-joon berpikir bagaimana mungkin ia akan mewujudkan mimpi putrinya untuk bisa menikah dengan Loey, seseorang yang datang dari massa lalu untuk menghancurkan dirinya. Ia tahu betul apa yang diinginkan Loey darinya dan mengapa dia datang kekehidupannya sekarang ini. Sepertinya rencana Loey itu berjalan dengan sempurna hingga sudah membuat putrinya jatuh ke tangan pria itu.Disaat ia ingin mengunjungi ruangan inap putrinya itu, tiba- tiba langkahnya terhenti saat melihat pria itu keluar dari ruangan tempat putrinya dirawat. Pria yang baru saja di dalam pikirannya itu baru saja mengunjungi putrinya.“apa yang dia lakukan?” tanyanya dalam hati.Mereka saling menatap satu sama lain tentunya dengan pikiran masing-masing, kemudian Kim Se-joon melangkah mendekat ke arah di mana Loey berdiri sekarang."Bisakah kita berbicara sebentar!" tawarnya.Loey pun menurutinya hingga kini me
Gadis itu sedang menangis di dalam mobil yang membawanya pergi dari mansion Mr. Park. Ini bukan hal pertama yang membuat Naari menangis karena pria itu, ia sudah beberapa kali mencurigai hubungan Loey dan Rosella bahkan saat pertama ia berjumpah lagi dengan pria itu setelah puluhan tahun lamanya mereka terpisah. Dia melihat Rosella yang selalu ada bersama Loey saat itu, meskipun pria itu mengatakan kalau Rosella hanyalah rekan kerjanya namun Loey tidak pernah mengatakan hubungan kerja apa yang dilakukannya dengan gadis itu hingga akhirnya ia mendengar ucapan Candy yang mengatakan kalau Rosella sendiri adalah salah satu wanita yang menemani Loey dan Candy juga pernah mendengar kalau Loey benar-benar menyukai gadis itu, namun karena ia terlalu mencintai Loey ia bahkan kembali percaya kepada pria itu setelah mendengar penjelasan dari Rosella sendiri bahwa dirinya hanyalah kekasih bayaran Loey di depan public. Dia juga mendengar penjelasan yang sama dari Boy selaku orang kepercayaan Loe
Seperti yang dikatakan Loey pada Kim Naari waktu itu bahwa akhir pekan dia dan Rosella akan pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis. Dan sekarang mereka sudah bersiap untuk berangkat. Setelah berpamitan dengan ibunya dan juga Alice di sana mereka kemudian memasuki mobil tersebut. Loey mengemudikan mobilnya sendiri tanpa supir pribadinya karena dia hanya ingin berdua saja dengan gadis itu. Mobil itu sudah melajuh meninggalkan mansion itu.“sebenarnya kita mau ke mana?” tanya Rosella yang benar-benar tidak tahu tujuan ke mana pria itu membawanya.“ke suatu tempat yang kau sukai!” ucap Loey.sekarang mobil itu melaju meninggalkan pusat kota karena yang terlihat sekarang mobil itu melewati jalanan yang berliku ditepian pantai seperti memutari sebuah lautan yang sangat luas yang terpampang di sana.Loey kemudian menurunkan bagian atap mobil sport mewah miliknya itu dan membiarkannya terbuka hingga mereka bisa mer