“Aura jahat, pembawa sial, dia ini pembawa bencana,” ujar laki-laki paruh baya tersebut sambil menunjuk wajah Keanu dengan tatapan tajam menyertainya.
Keanu pun mengernyitkan keningnya. ‘Pembawa sial,’ batinnya yang kini menatap heran ke arah laki-laki tua tersebut.
"Apa maksud kamu?" tanya Nyonya Reina yang merasa tak terima mendengar kalimat tersebut.
Laki-laki itu pun menjawab dengan yakin, "Dia adalah pembawa sial, aura negatif menyelimuti tubuh anak ini."
"Aku tidak percaya, tidak ada yang seperti itu," sahut Nyonya Reina sambil berjalan maju ke depan Keanu, seolah ingin melindungi anak angkatnya itu.
Tak lama kemudian terlihat seorang pria 30 tahunan berlari ke sana dengan tergopoh-gopoh.
“Tenang, ini negara hukum!” teriak laki-laki yang menggunakan seragam scurity tersebut.“Apanya yang tenang, dia ini pembawa nasib buruk!” teriak salah satu orang yang kini berdiri di depan rumah tersebut.
Keanu pun berjalan maju selangkah dan berdiri di dekat ibunya. “Apa kalian semua bisa melihat aura seperti yang dia katakan?” tanyanya sambil menunjuk ke arah laki-laki tua tadi, lalu mengedarkan tatapan tajam ke arah semua orang yang ada di sana.
"Kami memang tidak bisa melihat, tapi jelas-jelas kejadian buruk yang menimpa keluarga Philip ada hubungannya dengan kamu," jawab salah seorang yang juga sedang berdiri di depan pintu rumah tersebut.
Keanu pun terdiam, ia hanya bisa mengepalkan tangannya ketika mendengar kalimat tersebut.
Tak lama kemudian orang tadi pun berkomentar kembali. "Iya kan, dia saja tidak bisa menjawabnya."
"Benar-benar!" sahut yang lain.
Sesaat kemudian terlihat sebuah senyum sinis muncul dari wajah orang tersebut.
'Dia sengaja melakukan ini,' batin Keanu yang masih mengepalkan tangannya, bahkan makin kuat.
Mendengar para orang-orang yang sebagian besar adalah tetangganya memojokkan Keanu, Nyonya Reina pun menyahut, "Kamu jangan bicara sembarangan. Tidak ada hal seperti itu, dia tidak pernah membawa nasib buruk apa pun pada kami. Aku—"
“Halah kelamaan!” sela salah satu orang yang ada di sana, kemudian dengan cepat melemparkan sebuah batu ke arah Keanu dan Nyonya Reina.
Orang-orang itu pun mengikuti laki-laki tadi. Mereka bersama-sama melemparkan batu ke arah rumah Nyonya Reina tanpa ragu.
Melihat hal itu, Keanu pun langsung mendekap ibu angkatnya, mencoba melindungi wanita paruh baya itu dengan tubuhnya dari batu-batu yang diarahkan pada mereka.
PYARRR!! Terdengar suara kaca rumah pecah.
"Usir dia!” teriak salah satu orang yang sengaja memprovokasi.
Orang-orang itu pun segera melangkah maju, mereka berusaha menangkap Keanu. Keanu pun sempat melawan, tapi dengan orang sebanyak itu akhirnya ia pun menyerah.
Orang-orang tersebut menyeret Keanu, mereka membawanya berjalan menyusuri jalanan komplek perumahan yang dekat dengan sungai besar itu.
Arak-arakan Keanu tersebut langsung membuat heboh. Para tetangga yang tak tahu menahu masalah tersebut pun langsung keluar dari rumah mereka, ingin mencari tahu apa yang terjadi di sana.
Dan ketika melewati salah satu rumah, terlihat seorang anak kecil berlari mendekati kerumunan yang membawa Keanu tersebut.
“Om Anu,” panggil seorang anak perempuan berusia lima tahunan yang sering bermain di tempat Keanu bekerja.Selang beberapa detik kemudian, seorang wanita muda dengan cepat menggendong gadis kecil tersebut dan tanpa b**a-basi langsung membawanya masuk ke dalam rumah.
Keanu pun tersenyum kecil melihat kejadian itu. 'Bahkan hidup damai pun sangat sulit,' batinnya yang saat ini sedang tak berdaya di tangan orang-orang yang sengaja ingin mencelakainya itu.
"Masih bisa tersenyum kamu," bisik orang yang kini memegangi tubuh Keanu dengan geram.
Keanu pun langsung melirik ke arah orang tersebut dan mengernyitkan keningnya karena merasa tak mengenal orang itu. Namun pada kenyataannya, orang itu terlihat sengaja menargetkan dirinya. 'Bahkan tak kenal pun bisa seperti ini,' pikir Keanu lalu tersenyum pahit kembali.
Setelah itu, mereka pun kembali mengarak Keanu. Semua orang yang sedang berdiri di pinggiran jalan tersebut merasa miris dan ngeri melihat kejadian tersebut, apa lagi saat melihat wajah Keanu yang berlumuran darah, membuat pemandangan malam itu makin mengerikan.
Hati nurani mereka sebenarnya terpanggil, tapi para warga yang berada di pinggir jalanan itu tak berani melakukan apa pun. Mereka tahu dengan jelas, beberapa orang yang saat ini menyeret Keanu merupakan bagian dari kelompok gangster yang sering membuat onar di wilayah itu.
"Lihatlah, tidak ada yang mau menolongmu, dasar pecundang," bisik orang yang sedang berjalan di dekat Keanu sembari menoyor kepala Keanu yang kini tak berdaya dengan keras.
Dan beberapa saat kemudian ….
“Siapa yang mengizinkan kalian melakukan ini!" teriak seorang laki-laki yang berseragam hitam sedang berdiri di tengah-tengah jalanan itu, menghadang mereka semua.
"Sebaiknya Anda minggir, ini adalah urusan kami," ujar laki-laki yang sedang memegangi Keanu dengan berani.
Lalu laki-laki berseragam itu berkata dengan tenang, "Memangnya kamu pikir kamu itu siapa? Pengeroyokan, tindak kekerasan seperti ini ada hukumnya."
Beberapa warga pun saling menatap dan berbisik, membicarakan apa yang polisi itu katakan.
Kemudian orang yang sedari tadi memegangi Keanu pun maju selangkah dan berkata, "Seorang polisi mencoba menghentikan kami sendirian, apa kamu tidak tahu kelompok kami?"
Dan bukannya takut, polisi itu malah tersenyum meremehkan. "Dasar otak udang," ujarnya dengan santai.
Setelah percakapan kecil tersebut, kemudian munculah beberapa polisi dari gang kecil di dekat sana. Beberapa mobil polisi pun muncul dari arah lain dan langsung memblokir akses jalan di belakang kelompok yang membawa Keanu tersebut.
Orang-orang itu pun langsung panik, mereka berhambur mencari jalan lain dan mencoba berbagai cara untuk kabur dari tempat itu. Keadaaan yang sempat kacau itu pun hanya berlangsung sesaat dan dapat dikendalikan oleh para polisi itu dengan cepat.
Namun berbeda dengan orang-orang yang hanya ikut-ikutan itu, beberapa anggota gangster yang memegang wilayah itu masih berdiri di sana dengan santai sambil memegangi Keanu.
"Kalian tidak ikut dengan mereka?" tanya Polisi tadi meremehkan.
"Kami?" tanya salah seorang gangster tersebut, lalu tertawa mengejek.
"Aku akan membiarkan kalian pergi kalau kalian mau melepaskan pemuda itu," ucap Polisi itu yang mulai terlihat tidak sabar menghadapi orang-orang tersebut.
Kemudian salah seorang laki-laki yang terlihat sebagai pemimpin pun memberi tanda. Ia dan temannya dengan cepat menarik Keanu ke dekat sungai besar yang ada di dekat mereka.
"Kalau mau, ambil dia!" teriak orang tersebut sambil mendorong tubuh Keanu ke sungai tersebut.
BYURRR!! Suara tubuh Keanu yang jatuh ke sungai itu langsung membuat para polisi bergerak .
Beberapa polisi dengan sigap berusaha menyelamatkan Keanu, sedangkan beberapa yang lainnya berlari mengejar para anggota gangster tersebut.
Setelah penyelamatan selama sepuluh menit, akhirnya polisi-polisi tersebut berhasil membawa tubuh Keanu ke atas lagi.
"Bagaimana?" tanya salah seorang polisi ketika melihat temannya sedang menekan dada Keanu, mencoba melakukan pertolongan darurat karena Keanu sempat tenggelam tadi.
"Dia harus hidup," sahut polisi tersebut sambil terus berusaha keras. Hingga akhirnya ….
"Uhuk, uhuk!" Keanu terbatuk dan memuntahkan air dari mulutnya.
"Dia sadar!" teriak polisi tersebut.
Setelah selesai memuntahkan semuanya, Keanu pun berkata, "Terima kas—" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, ia pun pingsan kembali.
**
Keesokan harinya.
“Issshh,” desis Keanu yang masih memejamkan matanya, karena merasa seluruh tubuhnya seperti remuk.
Lalu ia pun membuka matanya perlahan dan kemudian mengeryip-ngeryipkan matanya agar bisa melihat dengan jelas. “Ini di mana?” gumamnya.
“Bagaimana keadaan Anda, Tuan?” tanya seorang Dokter yang baru saja memasuki kamar tersebut dengan sebuah senyum hangat di wajahnya.
‘Tuan?’ batin Keanu yang merasa familiar dengan panggilan tersebut.
"Apa Anda kesulitan bicara?" tanya Dokter itu sambil berjalan ke arah Keanu.
"Tidak," sahut Keanu. "Apa polisi yang membawa saya kemari?" tanyanya balik.
"Bukan," jawab dokter itu singkat.
"Bukan?"
"Benar. Yang membawa Anda kemari bukanlah polisi," jawab dokter tersebut sambil mengecek keadaan Keanu.
Keanu pun mengernyitkan keningnya.
"Maaf, soal ini saya tidak berani mengatakannya," ucap Dokter tersebut menanggapi tatapan penuh tanda tanya dari Keanu.
"Apa maksud Dokter, kenapa tidak berani memberi tahu?"
Tiba-tiba, "Klak!" Suara handle pintu ruangan itu di tarik. Lalu munculah beberapa laki-laki memakai jas hitam dengan cepat masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Selamat siang Tuan Muda," ujar para laki-laki tersebut sambil membungkukkan tubuhnya di depan Keanu.
"Tuan Muda," gumam Keanu yang kebingungan melihat orang-orang tersebut.
Sesaat kemudian, munculah seorang laki-laki yang sudah penuh uban ikut masuk ke dalam ruangan tersebut. "Bagaimana keadaan Anda?" tanyanya setelah memberi hormat seperti para laki-laki berjas hitam tadi.
"Tuan muda," gumamnya lagi.
Keanu dan laki-laki yang sudah berumur itu pun saling menatap beberapa saat. Ada rasa familiar di pikiran Keanu saat menatap laki-laki berkacamata tersebut, tapi ia tidak tahu itu dari mana.“Tuan Muda,” panggil laki-laki tersebut sekali lagi sambil mengernyitkan keningnya, menatap heran ke arah Keanu.“Kamu siapa?” tanya Keanu pada laki-laki berusia lanjut tersebut.Laki-laki penuh uban itu pun langsung mengarahkan pandangannya pada dokter yang sedang berdiri di samping ranjang Keanu.Dokter itu mengangguk pelan, lalu bertanya pada Keanu, “Tuan Muda, apa Anda kehilangan ingatan sebelumnya?”Keanu pun terdiam."Tolong Anda menjawab pert
Gustavo pun hanya menggeleng lemah melihat hal tersebut. Kemudian masuklah lima orang laki-laki dengan memakai setelan jas seperti yang digunakan oleh Gustavo dan para bawahannya tadi.Kelima laki-laki tersebut segera berdiri tegap dan berjejer di dekat ranjang Keanu.“Hufff.” Keanu menghela napas dalam. “Jadi kalian orang suruhan kakek?” tanyanya sambil tersenyum sinis.“Benar Tuan Muda, kami diberi perintah oleh Tuan Besar untuk membawa Anda kembali ke mansion.”Keanu yang tersenyum sinis pun langsung mengambil sebuah gelas yang ada di samping ranjangnya. Kemudian …PYARRR! Suara gelas itu kini pecah berantakan di lantai setelah menghantam salah satu orang dari ke lima la
"Gadis sialan," gumam Keanu yang dengan cepat membungkam mulut gadis tersebut dan segera mendorongnya ke dinding pembatas balkon yang tak begitu tersorot lampu.Tentu saja, setelah mendengar teriakan gadis tadi, anak buah Tuan Howard pun dengan cepat menatap ke arah balkon tempat di mana Keanu dan gadis tersebut berada. Mereka pun segera mengarahkan senter ke arah balkon tersebut."Ck, aku pikir apa, ternyata kucing kawin," ujar salah satu anak buah Tuan Howard ketika menyorotkan lampu senter tepat ke punggung Keanu.Sesaat kemudian orang tersebut mematikan lampu tersebut, dan kembali mencari bersama yang lain.\*Sedangkan yang sebenarnya terjadi di sana."Awas kalau kamu berani berteriak lagi," ucap Keanu sembari mencengkeram leher gadis di hadapannya itu.Gadis itu pun berusaha keras melepaskan cengkeraman tangan Keanu dari lehernya, namun
Anak buah tuan Howards pun satu persatu membuka masker para pegawai yang sedang berjejer itu sembari menodongkan pistol yang ada di tangan mereka. Dengan cepat satu persatu orang tersebut meninggalkan tempat tersebut, hingga tiba digiliran Keanu dan …"Maaf Tuan, saya mempunyai penyakit menular," ucap Keanu dengan menyamarkan suaranya, sebelum melepaskan maskernya.Sebuah alasan konyol itu sukses membuat anak buah kakeknya berpikir beberapa saat dan saling menatap. Dan pada akhirnya mereka pun melewati Keanu dan berganti pada orang setelah dirinya.Melihat hal itu Keanu pun tersenyum tipis. 'Dasar konyol, bagaimana mereka bisa percaya kalau ada pegawai rumah sakit yang punya penyakit menular dan diizinkan berkeliaran,' batinnya merasa senang.Kemudian ia pun segera berbalik dan melangkah pergi.Namun saat baru selangkah
Keesokan paginya. Pagi itu, seluruh anggota keluarga penghuni mansion keluarga Howgins sudah berkumpul di ruang makan. Mereka semua sudah duduk di tempatnya masing-masing, termasuk tuan Howards yang kini duduk di kursi utama di ruangan tersebut.Suasana di ruangan itu pun terlihat sangat tenang seperti biasanya, hingga para pelayan datang ke ruang makan tersebut sembari membawa menu sarapan pagi hari itu."Bagaimana kerjasama dengan HM?" tanya Tuan Howards pada laki-laki paruh baya yang kini duduk di dekatnya.Laki-laki paruh baya tersebut langsung menjawab dengan santai, "Semua lancar Pa. Awalnya ada beberapa orang yang menghalangi, tapi semua sudah disingkirkan.""Hemm," gumam Tuan Howards menanggapi keterangan anak angkatnya tersebut.Kemudian wanita yang duduk di samping anak angkat Tuan Howards pun menyahut, "Siang malam
"Ehem!" Tuan Howards langsung memotong kalimat anak angkatnya tersebut dan langsung beralih menatap ke arah Keanu. "Setelah ini kamu ikut ke ruang baca.""Baik Kek," sahut Keanu dengan santai dan seolah tanpa beban.Semua anggota keluarga Tuan Stenly pun saling melirik ketika mendengar ucapan orang yang paling dihormati di keluarga tersebut.Sedangkan Keanu yang melihat ekspresi dari orang-orang itu pun langsung tersenyum tipis. 'Ini bahkan belum dimulai,' batinnya lalu memberi tanda pada pelayan yang sedari tadi sudah memegangi piring untuknya tapi belum berani mendekat karena tak berani menyela adegan drama yang baru saja terjadi itu.\* Setengah jam pun berlalu, kini semua orang pun sudah meninggalkan meja makan, termasuk Keanu yang saat ini sedang berjalan ke ruang baca untuk menemui laki-laki tua yang selalu bertentangan dengannya itu
Setelah berjalan beberapa saat, kini Keanu pun sampai di dekat gadis yang dijodohkan dengannya tersebut. "Ehem," dehemnya.Sontak saja gadis itu pun terkejut dan langsung menatap ke arah Keanu."Kok kamu ada disini?" tanya gadis itu heran, sambil menatap Keanu dari ujung kepala hingga ujung kaki."Kenapa, memangnya ada masalah?" tanya Keanu balik dengan santai, kemudian melangkahkan kakinya dan duduk di hadapan gadis tersebut.Namun gadis itu tak menyahut, tapi malah terus menatap ke arah Keanu sambil mengernyitkan dahinya.'THEK!' Keanu yang sadar dengan tatapan gadis yang sedang setengah melamun itu pun dengan santai menjentikkan jarinya tepat di depan wajah gadis itu.Dan tentu saja, gadis itu pun langsung terkejut dan terlihat gelagapan dibuatnya.Di sisi lain, pemuda yang sedari tadi duduk di sana bersama den
"Apa?" tanya Nick yang penasaran dengan ekspresi kaget Eve tersebut.Eve pun dengan cepat menoleh ke arah sahabatnya dan menunjukkan isi pesan yang baru masuk tersebut.Seketika, Nick pun ikut membulatkan matanya ketika melihat foto yang ada di dalam pesan tersebut. Kemudian ia dengan cepat menatap ke arah laki-laki yang saat ini sedang berbicara dengan santai pada seorang pelayan yang tengah menurunkan makanannya di meja itu.Dan sama seperti yang dilakukan oleh Nick, Eve pun menatap ke arah laki-laki tampan itu dan bertanya, "Jadi kamu Keanu?"Mendengar pertanyaan tersebut, Keanu yang sedang memesan beberapa hal pada pelayan itu pun langsung menoleh, menatap ke arah Eve. "Tentu saja, memangnya siapa lagi," jawabnya dengan santai lalu kembali menatap pelayan tersebut dan menyuruhnya pergi.
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening