Keesokan paginya.
Pagi itu, seluruh anggota keluarga penghuni mansion keluarga Howgins sudah berkumpul di ruang makan. Mereka semua sudah duduk di tempatnya masing-masing, termasuk tuan Howards yang kini duduk di kursi utama di ruangan tersebut.
Suasana di ruangan itu pun terlihat sangat tenang seperti biasanya, hingga para pelayan datang ke ruang makan tersebut sembari membawa menu sarapan pagi hari itu.
"Bagaimana kerjasama dengan HM?" tanya Tuan Howards pada laki-laki paruh baya yang kini duduk di dekatnya.
Laki-laki paruh baya tersebut langsung menjawab dengan santai, "Semua lancar Pa. Awalnya ada beberapa orang yang menghalangi, tapi semua sudah disingkirkan."
"Hemm," gumam Tuan Howards menanggapi keterangan anak angkatnya tersebut.
Kemudian wanita yang duduk di samping anak angkat Tuan Howards pun menyahut, "Siang malam
"Ehem!" Tuan Howards langsung memotong kalimat anak angkatnya tersebut dan langsung beralih menatap ke arah Keanu. "Setelah ini kamu ikut ke ruang baca.""Baik Kek," sahut Keanu dengan santai dan seolah tanpa beban.Semua anggota keluarga Tuan Stenly pun saling melirik ketika mendengar ucapan orang yang paling dihormati di keluarga tersebut.Sedangkan Keanu yang melihat ekspresi dari orang-orang itu pun langsung tersenyum tipis. 'Ini bahkan belum dimulai,' batinnya lalu memberi tanda pada pelayan yang sedari tadi sudah memegangi piring untuknya tapi belum berani mendekat karena tak berani menyela adegan drama yang baru saja terjadi itu.\* Setengah jam pun berlalu, kini semua orang pun sudah meninggalkan meja makan, termasuk Keanu yang saat ini sedang berjalan ke ruang baca untuk menemui laki-laki tua yang selalu bertentangan dengannya itu
Setelah berjalan beberapa saat, kini Keanu pun sampai di dekat gadis yang dijodohkan dengannya tersebut. "Ehem," dehemnya.Sontak saja gadis itu pun terkejut dan langsung menatap ke arah Keanu."Kok kamu ada disini?" tanya gadis itu heran, sambil menatap Keanu dari ujung kepala hingga ujung kaki."Kenapa, memangnya ada masalah?" tanya Keanu balik dengan santai, kemudian melangkahkan kakinya dan duduk di hadapan gadis tersebut.Namun gadis itu tak menyahut, tapi malah terus menatap ke arah Keanu sambil mengernyitkan dahinya.'THEK!' Keanu yang sadar dengan tatapan gadis yang sedang setengah melamun itu pun dengan santai menjentikkan jarinya tepat di depan wajah gadis itu.Dan tentu saja, gadis itu pun langsung terkejut dan terlihat gelagapan dibuatnya.Di sisi lain, pemuda yang sedari tadi duduk di sana bersama den
"Apa?" tanya Nick yang penasaran dengan ekspresi kaget Eve tersebut.Eve pun dengan cepat menoleh ke arah sahabatnya dan menunjukkan isi pesan yang baru masuk tersebut.Seketika, Nick pun ikut membulatkan matanya ketika melihat foto yang ada di dalam pesan tersebut. Kemudian ia dengan cepat menatap ke arah laki-laki yang saat ini sedang berbicara dengan santai pada seorang pelayan yang tengah menurunkan makanannya di meja itu.Dan sama seperti yang dilakukan oleh Nick, Eve pun menatap ke arah laki-laki tampan itu dan bertanya, "Jadi kamu Keanu?"Mendengar pertanyaan tersebut, Keanu yang sedang memesan beberapa hal pada pelayan itu pun langsung menoleh, menatap ke arah Eve. "Tentu saja, memangnya siapa lagi," jawabnya dengan santai lalu kembali menatap pelayan tersebut dan menyuruhnya pergi.
BRAKK!Sontak saja semua pengunjung restoran tersebut menatap ke arah pintu masuk restoran yang baru saja dibuka dengan kasar tersebut, termasuk Keanu dan Eve yang ikut menatap ke arah pintu tersebut seperti yang lain."Apa-apaan orang itu," gerutu Eve sambil kembali menatap ke arah laki-laki yang ada di depannya itu.Namun ketika Eve berbalik, ia langsung mengernyitkan keningnya ketika melihat Keanu yang terus menatap ke arah pintu masuk tempat itu.Dan sesaat kemudian terdengar decakan kesal dari bibir Keanu ketika melihat beberapa laki-laki masuk ke dalam restoran tersebut.Eve pun kembali menatap ke arah apa yang sedang ditatap oleh laki-laki di dekatnya itu. "Apa kamu mengenal mereka?" tanya Eve sambil terus menatap ke arah orang-orang yang baru saja memasuki restoran tersebut.Namun Keanu bukannya menjawab pertanyaan tersebut tapi malah bertanya, "Apa kam
DHAGGH! Terdengar yang benda jatuh dengan keras tak jauh dari mereka berdua."Ah!" pekik Eve yang terkejut karena hal tersebut.Kemudian …."Mereka di sini!" teriak salah seorang dari keempat orang tadi yang tiba-tiba muncul.Mata Eve pun terbelalak dan dengan cepat langsung menarik tangan Keanu berlari meninggalkan tempat persembunyian mereka.Sedangkan Keanu mengikuti langkah gadis yang menariknya sambil tersenyum kecil."Kak, kita sembunyi di mana lagi?" tanya Eve sambil terus menarik tangan Keanu dengan panik."Aku tidak tahu," jawab Keanu dengan santai namun terus berlari kecil mengikuti langkah gadis di depannya itu.Namun tiba-tiba Eve berhenti sejenak."Kenapa?" tanya Keanu."Capek," jawab Eve sambil ngos-ngosan lalu menatap ke arah Keanu. "Kamu tadi punya
"Isssh, Sial!" teriakan Eve pun menggema di dalam mobil tersebut.Sedangkan Keanu yang ada di dekatnya pun hanya tersenyum tipis ketika mendengar teriakan tersebut. Setengah jam berlalu, hingga akhirnya Eve pun menyuruh pemilik mobil tersebut menepikan mobilnya. Dan setelah berhenti …."Aku akan turun, kamu silahkan pulang," ucap Eve seolah berpamitan pada laki-laki yang membuat harinya sangat rumit itu.Namun Keanu hanya diam saja dan ikut membuka pintu mobil yang ada di sampingnya dan turun dari sana seperti yang dilakukan Eve.Dan setelah kedua orang tersebut sama-sama menutup pintu mobil, kemudian pemilik mobil tersebut dengan cepat menekan gas mobilnya dan secepat kilat meninggalkan jalanan tersebut.Sedangkan Eve yang melihat Keanu juga ikut turun pun akhirnya menghela napas panjang. "Apa lagi yang kamu mau?" tan
"Happy Birthday!" seru salah seorang yang ada di sana sambil membawa sebuah kue di tangannya.Namun sesaat kemudian terlihat Keanu yang berjalan mendekat dan berdiri di samping Eve."Astaga," ucap salah seorang yang ada di sana dengan mata membulat, kemudian ia pun dengan cepat menutup mulutnya dengan telapak tangan, mengekspresikan rasa terkejutnya.Begitu juga dengan empat orang lainnya yang juga terkejut dengan kedatangan Keanu di tempat itu.Sedangkan Eve hanya bisa menggeleng pelan dengan kedua telapak tangan yang kini menutupi wajahnya. Keanu pun cukup terkejut dengan ekspresi orang-orang yang ada di depannya itu, tapi ia dengan cepat mengatur ekspresi wajahnya dan mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum hangat di wajahnya."Selamat malam semua. Maaf apa aku mengganggu acara malam ini?" tanya Keanu dengan sopan dan
"Aku? Tentu saja aku baru mandi. Apa kamu tidak melihatnya," ujar laki-laki yang kini berdiri di depan lemari di kamar Eve yang sudah terbuka lebar itu.Melihat hal tersebut Eve pun tak tinggal diam. Ia pun langsung bejalan ke arah laki-laki tersebut sambil berkata, "Apa yang kamu lakukan dengan lemariku?""Aku mencari pakaian," jawab laki-laki tersebut dengan santai.Mendengar jawaban yang diucapkan dengan sangat polos itu, Eve pun langsung menggeleng pelan. "Entah kenapa Tuhan menghukum aku hari ini," gumam Eve sembari terus berjalan.Dan tiba-tiba …."Akkh!" pekik Eve ketika tiba-tiba dirinya terpeleset.Namun dengan cepat laki-laki yang berdiri tak jauh darinya itu langsung menangkap tubuh Eve yang hampir saja terjerembab di lantai."Ceroboh sekali," ucap laki-laki yang sedang menopang Eve dengan tangannya tersebut.
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening