Gustavo pun hanya menggeleng lemah melihat hal tersebut.
Kemudian masuklah lima orang laki-laki dengan memakai setelan jas seperti yang digunakan oleh Gustavo dan para bawahannya tadi. Kelima laki-laki tersebut segera berdiri tegap dan berjejer di dekat ranjang Keanu.
“Hufff.” Keanu menghela napas dalam. “Jadi kalian orang suruhan kakek?” tanyanya sambil tersenyum sinis.
“Benar Tuan Muda, kami diberi perintah oleh Tuan Besar untuk membawa Anda kembali ke mansion.”
Keanu yang tersenyum sinis pun langsung mengambil sebuah gelas yang ada di samping ranjangnya. Kemudian …
PYARRR! Suara gelas itu kini pecah berantakan di lantai setelah menghantam salah satu orang dari ke lima laki-laki tersebut.
Kelima orang itu pun langsung menundukkan kepalanya, termasuk orang yang terkena lemparan gelas Keanu.
“Mata kalian buta!” teriak Keanu sambil menatap tajam ke arah lima orang tersebut. “Aku ini sedang sakit dan harus dirawat. Apa kalian sengaja ingin aku cepat mati?”
“Bukan seper—”
Kalimat salah satu anak buah tuan Howards pun langsung saja dipotong oleh Keanu. “Apa kalian bisa menanggung semua resikonya, jika aku mati di tengah jalan!” teriak Keanu dengan mata yang menyalang tajam.
Kelima orang itu pun saling menatap, mereka saling bertanya lewat sorot mata satu sama lain.
Dan sesaat kemudian, salah satu dari kelima orang tersebut menjawab, “Tapi Tuan Muda, ini perintah Tuan Be—”
Keanu menatap tajam ke arah laki-laki tersebut dan menjawab dengan sinis, “Berani kamu melawanku? Kamu pikir, kamu itu siapa?” Sebuah kalimat dan nada yang sama dengan nada ancaman kakeknya, tanpa sadar keluar dari mulutnya.
“Tidak Tuan,” sahut laki-laki yang tadi sempat ingin melawan.
“Kalau begitu, kembali ke sana! Katakan pada orang tua itu, aku ingin istirahat. Jangan menggangguku!” ujar Keanu lalu membalikkan badannya dengan santai.
Kelima orang tersebut saling menatap sesaat, lalu mengalihkan tatapan mereka pada Gustavo yang sedari tadi hanya diam saja melihat kejadian tersebut.
Mendapat tatapan dari kelima orang tersebut, Gustavo pun langsung memberi tanda agar mereka meninggalkan ruangan tersebut.
“Baiklah Tuan Muda, kami akan kembali ke Mansion,” ucap salah satu dari kelima orang tersebut setelah mendapat tanda dari Gustavo.
“Ya,” sahut Keanu dingin.
Setelah memberikan hormat, kelima orang itu pun pergi meninggalkan ruangan tersebut.
*
"Mereka sudah pergi?" tanya Keanu setelah mendengar pintu kamar tersebut tertutup."Sudah," sahut Gustavo singkat.
Keanu pun langsung berbalik dan menatap ke arah pintu ruangan tersebut. "Dasar orang tua," gumamnya.
Gustavo cukup terkejut melihat ekspresi Keanu yang belum berubah setelah satu tahun tidak bertemu. “Tuan Muda, Anda ….”
Keanu pun langsung menatap ke arah Gustavo. “Paman kemarilah,” panggilnya pada Gustavo yang saat ini berdiri agak jauh dari ranjangnya.
Gustavo menatap ke arah Keanu sambil mengernyitkan dahinya, seolah sedang bertanya 'ada apa?'
“Tolong Paman kemari, aku ingin bertanya sesuatu kepada kamu,” pinta Keanu dengan lebih halus.
Gustavo kemudian melangkah dan kembali berdiri di dekat ranjang Keanu.
“Duduklah,” pinta Keanu sambil menepuk-nepuk sisi ranjang yang agak luas
“Tidak Tuan Muda, saya berdiri saja,” sahut Gustavo dengan sopan.
“Baiklah terserah kamu saja. Aku hanya ingin mencari tahu tentang masa laluku,” ujar Keanu dengan lebih tenang.
“Masa lalu Anda?”
Keanu pun menggangguk cepat. “Aku memang mengingat kamu, kakek dan beberapa orang lainnya. Tapi aku tetap tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang orang tuaku.”
“Tapi bukannya Anda tahu kalau paman dan bibi Anda yang menyebabkan semua itu."
Keanu pun menjawab dengan cepat, “Iya, aku ingat tentang hal itu dan semuanya. Justru yang tidak aku ingat adalah orang tuaku. Aku hanya ingat jika sebelum aku pergi aku menanyakan tentang ayahku pada kakek, dan orang tua itu langsung marah besar."
Gustavo menggeleng pelan, ia masih ingat dengan jelas bagaimana pertengkaran hebat yang dibicarakan Keanu tersebut terjadi. Dan pada kenyataannya, pertengkaran tersebut tidak sesederhana yang dikatakan oleh Keanu. Namun ia tak ingin membantah perkataan ringan Tuan Mudanya tersebut.
“Baiklah Tuan Muda. Tapi apakah Anda percaya pada saya, saya ini hanyalah—”
“Tenang saja Paman. Dalam ingatanku Anda adalah salah satu orang yang selalu mendukungku sejak aku dibawa kembali dari panti asuhan," sahut Keanu dengan santai.
Mata Gustavo pun langsung berkaca-kaca mendengarkan kalimat tersebut. “Tuan Muda Anda ….”
“Memangnya siapa yang bisa meragukan seseorang yang mau merawat anak orang lain (Keanu) seperti anaknya sendiri,” ucap Keanu dengan sebuah senyum hangat melekat di wajahnya.
“Terima kasih Tuan Muda, ini sudah menjadi tugas saya,” sahut Gustavo dengan sebuah senyum hangat di wajah yang sudah mempunyai banyak keriput halus itu.
Keanu pun menyahut, “Aku yang harusnya berterima kasih pada kamu, Paman. Karena kamu orang yang pertama menemukanku dan bukan mereka,” ujar Keanu lalu menghela napas dalam-dalam.
Setelah itu kalimat-kalimat mengharukan tersebut, Gustavo pun menceritakan semua masa lalu Keanu, tentang kedua orang tuanya dan juga kecelakaan nahas yang membuat Keanu menjadi yatim piatu dan semua yang berkaitan dengan hal tersebut.
Setelah bercerita cukup lama, akhirnya Gustavo mengahiri ceritanya. Keanu yang terus manggut-manggut ketika mendengarkan cerita dari Gustavo pun ikut berhenti dan mulai termenung.
Ia pun mulai mendapatkan gambaran tentang apa yang terjadi di masa lalu, termasuk tentang kebencian kakeknya pada ayah kandungnya dan juga siapa sesungguhnya paman yang selalu membuat masalah untuk dirinya itu.
“Anggap saja Keanu sudah mati," gumam Keanu sambil mengepalkan tangannya.
“Maksud Tuan Muda?” tanya Gustavo sambil menatap Keanu penasaran.
Keanu pun tersenyum menyeringai. “Aku yang cuek dan bodoh itu sudah mati saat kecelakaan. Anggap saja Keanu itu benar-benar masuk ke jurang."
“Tuan Muda, Anda ….”
Keanu lalu tersenyum kembali ke arah Gustavo, “Iya Paman, beberapa tahun itu aku lupa dari mana asalku. Dan setelah setahun ini aku sadar, ada banyak hal yang harus aku perjuangkan dan tak bisa aku pertahankan hanya dengan berdiam diri dan menikmati tanpa melawan.”
‘Anda sudah semakin dewasa Tuan Muda, aku harus segera memberitahukannya pada Tuan Alex. Dia pasti senang mendengar hal ini,’ batin Gustavo sambil tersenyum senang.
“Kamu kenapa Paman?” tanya Keanu ketika menatap Gustavo yang sedang tersenyum dan setengah melamun.
Gustavo tersentak kaget. “Ah tidak apa-apa Tuan Muda, aku sangat senang sekarang Anda lebih dewasa.”
“Tentu Paman, pengalaman memang guru terbaik untuk manusia,” jawab pemuda yang masih duduk di ranjang dengan tangan yang masih tertancap infus itu.
Lalu Keanu pun berkata kembali, “Oh iya Paman, kalau begitu tolong bantu aku.”
“Iya Tuan Muda?”
“Tolong bantu aku ….” Keanu membisikkan sebuah rencana yang baru saja terlintas di dalam pikirannya.
Gustavo yang menyimak baik-baik semua rencana tersebut, tiba-tiba mengerutkan keningnya. “Tuan, tapi ini—”
“Sudah tenang saja Paman, aku akan berhati-hati. Dan tolong jalankan rencana ini seperti yang aku katakan,” pinta Keanu dengan sungguh-sungguh.
Gustavo pun terdiam memikirkan semuanya.
"Bagaimana, apa kamu bersedia atau tidak?"
Gustavo pun menghela napas pendek. "Baiklah Tuan Muda saya akan menjalankan semua perintah Anda.”
“Terima kasih Paman, kalau begitu kita jalankan rencananya malam ini,” ujar Keanu yang terlihat penuh semangat.
Akhirnya mereka melewati hari tersebut dengan santai. Tak ada satu hal aneh pun yang mereka lakukan, karena mereka tahu kalau saat ini mereka sedang diawasi oleh orang-orang suruhan Tuan Howard.
*
Malam pun tiba, Keanu segera mengganti pakaian khas pasien yang digunakannya dengan pakaian santai. Ia pun segera memakai masker dan topi yang telah disiapkan oleh Gustavo.
Setelah memastikan keadaan aman, Keanu pun segera keluar lewat jendela yang ada di dekat ranjangnya. Ia pun dengan hati-hati melewati balkon demi balkon setiap ruangan di rumah sakit itu.
Semuanya berjalan lancar, hingga ia sampai di salah satu balkon yang ada di lantai tiga gedung rumah sakit tersebut. Dan tak di duga, saat ia melompat ke balkon selanjutnya terdapat sebuah botol kaca di lantai balkon yang dituju. Dan tentu saja apa yang harus terjadi pasti akan terjadi, kaki Keanu dengan tepat menginjak botol kaca tersebut hingga membuatnya terjungkal di balkon itu.
"Brugh! Ish ...," desisnya saat kepalanya terbentur pembatas balkon.
Kemudian ….
SRAKK! Jendela yang ada di dekat balkon tersebut terbuka.
"Hei! Siapa kamu?" tanya seorang gadis yang tiba-tiba keluar lewat jendela itu.
Keanu pun menatap gadis tersebut dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ia melihat wanita tersebut memakai pakaian khas pasien rumah sakit, namun terdapat sebatang rokok di tangannya.
"Kenapa Kamu melihat aku seperti itu?" tanya gadis tersebut dengan mata yang membulat tajam.
"Aku tad—"
Kalimat Keanu pun terputus ketika mendengar ada suara yang aneh di sekitar mereka berdua."Ah! Ah! Ih! ehmm!" Terdengar suara desahan dan erangan di sekitar mereka berdua.
"Suara apa ini?" gumam gadis yang ada di dekat Keanu tersebut.
Keanu dan gadis itu pun menatap sekitar, mereka mencari suara-suara yang terdengar tidak asing itu. Dan beberapa saat kemudian, tatapan mata Keanu pun terhenti dan tertuju pada ponsel yang ada di tangan gadis yang berdiri di depannya tersebut.
Gadis itu tersentak, ia pun langsung menatap ponsel di tangannya dan langsung mematikan suara dari ponselnya tersebut."Ternyata," gumam Keanu sambil menatap aneh ke arah gadis itu.
"Kenapa, kamu nggak pernah lihat film ena-ena,” tandas gadis tersebut sambil menatap tajam ke arah Keanu
Lalu ...
"Menyebar! Cepat cari tuan muda, jangan sampai hilang!" teriak orang-orang yang saat ini ada di halaman rumah sakit itu.
"Gawat," gumam Keanu.
Gadis tersebut langsung menatap ke arah Keanu, lalu ...
"Hoe!" teriak gadis itu pada orang-orang yang ada di halaman rumah sakit tersebut.
"Gadis sialan," gumam Keanu dan ...
"Gadis sialan," gumam Keanu yang dengan cepat membungkam mulut gadis tersebut dan segera mendorongnya ke dinding pembatas balkon yang tak begitu tersorot lampu.Tentu saja, setelah mendengar teriakan gadis tadi, anak buah Tuan Howard pun dengan cepat menatap ke arah balkon tempat di mana Keanu dan gadis tersebut berada. Mereka pun segera mengarahkan senter ke arah balkon tersebut."Ck, aku pikir apa, ternyata kucing kawin," ujar salah satu anak buah Tuan Howard ketika menyorotkan lampu senter tepat ke punggung Keanu.Sesaat kemudian orang tersebut mematikan lampu tersebut, dan kembali mencari bersama yang lain.\*Sedangkan yang sebenarnya terjadi di sana."Awas kalau kamu berani berteriak lagi," ucap Keanu sembari mencengkeram leher gadis di hadapannya itu.Gadis itu pun berusaha keras melepaskan cengkeraman tangan Keanu dari lehernya, namun
Anak buah tuan Howards pun satu persatu membuka masker para pegawai yang sedang berjejer itu sembari menodongkan pistol yang ada di tangan mereka. Dengan cepat satu persatu orang tersebut meninggalkan tempat tersebut, hingga tiba digiliran Keanu dan …"Maaf Tuan, saya mempunyai penyakit menular," ucap Keanu dengan menyamarkan suaranya, sebelum melepaskan maskernya.Sebuah alasan konyol itu sukses membuat anak buah kakeknya berpikir beberapa saat dan saling menatap. Dan pada akhirnya mereka pun melewati Keanu dan berganti pada orang setelah dirinya.Melihat hal itu Keanu pun tersenyum tipis. 'Dasar konyol, bagaimana mereka bisa percaya kalau ada pegawai rumah sakit yang punya penyakit menular dan diizinkan berkeliaran,' batinnya merasa senang.Kemudian ia pun segera berbalik dan melangkah pergi.Namun saat baru selangkah
Keesokan paginya. Pagi itu, seluruh anggota keluarga penghuni mansion keluarga Howgins sudah berkumpul di ruang makan. Mereka semua sudah duduk di tempatnya masing-masing, termasuk tuan Howards yang kini duduk di kursi utama di ruangan tersebut.Suasana di ruangan itu pun terlihat sangat tenang seperti biasanya, hingga para pelayan datang ke ruang makan tersebut sembari membawa menu sarapan pagi hari itu."Bagaimana kerjasama dengan HM?" tanya Tuan Howards pada laki-laki paruh baya yang kini duduk di dekatnya.Laki-laki paruh baya tersebut langsung menjawab dengan santai, "Semua lancar Pa. Awalnya ada beberapa orang yang menghalangi, tapi semua sudah disingkirkan.""Hemm," gumam Tuan Howards menanggapi keterangan anak angkatnya tersebut.Kemudian wanita yang duduk di samping anak angkat Tuan Howards pun menyahut, "Siang malam
"Ehem!" Tuan Howards langsung memotong kalimat anak angkatnya tersebut dan langsung beralih menatap ke arah Keanu. "Setelah ini kamu ikut ke ruang baca.""Baik Kek," sahut Keanu dengan santai dan seolah tanpa beban.Semua anggota keluarga Tuan Stenly pun saling melirik ketika mendengar ucapan orang yang paling dihormati di keluarga tersebut.Sedangkan Keanu yang melihat ekspresi dari orang-orang itu pun langsung tersenyum tipis. 'Ini bahkan belum dimulai,' batinnya lalu memberi tanda pada pelayan yang sedari tadi sudah memegangi piring untuknya tapi belum berani mendekat karena tak berani menyela adegan drama yang baru saja terjadi itu.\* Setengah jam pun berlalu, kini semua orang pun sudah meninggalkan meja makan, termasuk Keanu yang saat ini sedang berjalan ke ruang baca untuk menemui laki-laki tua yang selalu bertentangan dengannya itu
Setelah berjalan beberapa saat, kini Keanu pun sampai di dekat gadis yang dijodohkan dengannya tersebut. "Ehem," dehemnya.Sontak saja gadis itu pun terkejut dan langsung menatap ke arah Keanu."Kok kamu ada disini?" tanya gadis itu heran, sambil menatap Keanu dari ujung kepala hingga ujung kaki."Kenapa, memangnya ada masalah?" tanya Keanu balik dengan santai, kemudian melangkahkan kakinya dan duduk di hadapan gadis tersebut.Namun gadis itu tak menyahut, tapi malah terus menatap ke arah Keanu sambil mengernyitkan dahinya.'THEK!' Keanu yang sadar dengan tatapan gadis yang sedang setengah melamun itu pun dengan santai menjentikkan jarinya tepat di depan wajah gadis itu.Dan tentu saja, gadis itu pun langsung terkejut dan terlihat gelagapan dibuatnya.Di sisi lain, pemuda yang sedari tadi duduk di sana bersama den
"Apa?" tanya Nick yang penasaran dengan ekspresi kaget Eve tersebut.Eve pun dengan cepat menoleh ke arah sahabatnya dan menunjukkan isi pesan yang baru masuk tersebut.Seketika, Nick pun ikut membulatkan matanya ketika melihat foto yang ada di dalam pesan tersebut. Kemudian ia dengan cepat menatap ke arah laki-laki yang saat ini sedang berbicara dengan santai pada seorang pelayan yang tengah menurunkan makanannya di meja itu.Dan sama seperti yang dilakukan oleh Nick, Eve pun menatap ke arah laki-laki tampan itu dan bertanya, "Jadi kamu Keanu?"Mendengar pertanyaan tersebut, Keanu yang sedang memesan beberapa hal pada pelayan itu pun langsung menoleh, menatap ke arah Eve. "Tentu saja, memangnya siapa lagi," jawabnya dengan santai lalu kembali menatap pelayan tersebut dan menyuruhnya pergi.
BRAKK!Sontak saja semua pengunjung restoran tersebut menatap ke arah pintu masuk restoran yang baru saja dibuka dengan kasar tersebut, termasuk Keanu dan Eve yang ikut menatap ke arah pintu tersebut seperti yang lain."Apa-apaan orang itu," gerutu Eve sambil kembali menatap ke arah laki-laki yang ada di depannya itu.Namun ketika Eve berbalik, ia langsung mengernyitkan keningnya ketika melihat Keanu yang terus menatap ke arah pintu masuk tempat itu.Dan sesaat kemudian terdengar decakan kesal dari bibir Keanu ketika melihat beberapa laki-laki masuk ke dalam restoran tersebut.Eve pun kembali menatap ke arah apa yang sedang ditatap oleh laki-laki di dekatnya itu. "Apa kamu mengenal mereka?" tanya Eve sambil terus menatap ke arah orang-orang yang baru saja memasuki restoran tersebut.Namun Keanu bukannya menjawab pertanyaan tersebut tapi malah bertanya, "Apa kam
DHAGGH! Terdengar yang benda jatuh dengan keras tak jauh dari mereka berdua."Ah!" pekik Eve yang terkejut karena hal tersebut.Kemudian …."Mereka di sini!" teriak salah seorang dari keempat orang tadi yang tiba-tiba muncul.Mata Eve pun terbelalak dan dengan cepat langsung menarik tangan Keanu berlari meninggalkan tempat persembunyian mereka.Sedangkan Keanu mengikuti langkah gadis yang menariknya sambil tersenyum kecil."Kak, kita sembunyi di mana lagi?" tanya Eve sambil terus menarik tangan Keanu dengan panik."Aku tidak tahu," jawab Keanu dengan santai namun terus berlari kecil mengikuti langkah gadis di depannya itu.Namun tiba-tiba Eve berhenti sejenak."Kenapa?" tanya Keanu."Capek," jawab Eve sambil ngos-ngosan lalu menatap ke arah Keanu. "Kamu tadi punya
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening