Share

168. Darah (Lima)

Buagh!

         Entahlah. Arta yang santai langsung menyilangkan kedua tangannya. Ia terpukul mundur setelah mendapatkan satu tinju dari dua tangan yang tiba-tiba menyerangnya tanpa persiapan.

"Kau!" hardik Arta.

"Kenapa? Orangtua itu jelas kalah, jadi tugasku untuk menyeret kalian, akan aku lakukan sekarang."

"Menyeret katamu? Sepertinya aku terlihat kurang tampan," ujar Arta. 

"Apa hubungannya dengan tampan, sialan?" 

"Ada. Ingin tahu? Biar aku perlihatkan."

Buagh!

Buagh!

Buagh!

         Arta menyerang mereka. Akan tetapi, ia bergerak sangat lamban seperti orang yang tidak terlatih. Bahkan pukulannya sama sekali tidak terasa sakit. 

          Dalam situasi yang membuatnya terjebak dalam lingkaran lawan yang kuat, Arta masih membuat candaan yang membuat hatinya puas sebelum menggila.

"Kenapa pukulanmu mengecewakan sekali? Aku kira set
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
Wow artha lebih mengerikan ... . Aku baru tau kenangan pahit loid and are di jepang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status