Share

154. Melepaskan

Kiana sudah mengenakan gaun yang Renza pilihkan tempo hari. Ia duduk di kursi rias. 

"Aku sudah belajar hal ini demi mendandaniku," kata Renza.

"Sungguh?" tanya Kiana. 

         Renza mendandani Kiana. Ia belajar beberapa hari demi melakuka hal itu. Memberikan kesan terindah diusia Kiana yang tujuh belas tahun. Usia mereka sama, namun Renza ingin mengerahkan semuanya demi Kiana.

"Pelan-pelan. Awas saja kalau kau membuat rambutku rontok," ucap Kiana.

"Tenang saja. Aku akan membuatmu sangat cantik malam ini."

       Perlahan, sentuhan tangan Renza menyulap Kiana menjadi sangat cantik. Rambut yang dirias sangat indah. 

"Lihatlah. Kau sangat cantik. Jika kau menikah nanti, aku bisa mengajari Ayah atau Daddy untuk merias rambutmu," kata Renza.

"Terima kasih! Kau memang yang terbaik."

"Memujiku hanya ada maunya saja," kata Renza.

"Yang penting aku sudah memuji."

   
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
S Rohmah
Oh noooo aku gak rela melihat mereka bersedih. kenapa takdir tidak membawa mereka bersatu. Zeki,kia,aku belum siap kalo kalian tidak bisa bersatu. Akan sulit bagiku untuk bisa move on dari hubungan kalian..Hhuuaaa
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
Harusnya di ultah yg ke 17 kiana tuh bahagia tapi kenapa ini malah sedih huwaaaa............ . Kenapa mereka harus terpisah aku gak rela
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status