Share

Bab 74 Satu Langkah untuk Menjalankan Rencana

"Tsa, ada Rendra dan ibunya di bawah. Dia mau bertemu kamu, katanya." Mama berucap seraya mengusap pundakku.

Saat ini, aku memang sedang berada di rumah orang tuaku. Kemarin, sepulang dari rumah sakit aku memutuskan untuk pulang ke sini. Tanpa Mas Rendra tentunya, karena kepulanganku dari rumah sakit pun tidak sepengetahuan dia.

Bisa dibilang, aku kabur. Memaksa pulang, meskipun dokter belum menyuruhku.

Barusan, Mama bilang suamiku datang? Untuk apa kira-kira dia menemuiku?

Ah, paling untuk membujukku agar tidak terus minta cerai darinya.

"Mama sudah tanya, maksud kedatangan mereka ke sini untuk apa?" kataku, pada Mama.

"Apa hak Mama bertanya seperti itu, Tsa? Dia suamimu. Bahkan, dia lebih berhak atasmu daripada Mama dan Papa. Tapi ... kalau bisa Mama menebak, mungkin mereka ke sini untuk menjemputmu pulang."

Aku mengembuskan napas kasar. "Itu yang tidak aku inginkan, Mah. Jika aku pulang bersama mereka, itu artinya aku menyetujui keinginan Mas Rendra untuk tidak berpisah. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status