Share

Bab 73 Merencanakan Sesuatu

Dalam kesendirian, otakku melayang pada saat-saat awal menikah dulu. Dia yang dikenal baik dan sopan, selalu membuatku merasa bersyukur setiap saat.

Banyak mimpi yang ingin kami raih bersama. Banyak rencana yang kami rancang berdua.

Namun, baru satu langkah kami berjalan, badai sudah datang memporak-porandakan bahtera yang kami bina.

Kini pernikahanku dan Mas Rendra diguncang prahara. Ikatan suci yang kusangkakan bahagia, sudah di ujung tanduk.

Mampukah aku dan dia melewati ini semua?

Atau, benar-benar menyerah dan berpisah?

"Assalamualaikum."

Aku yang tengah duduk dengan kaki menjuntai ke lantai dan membelakangi pintu, langsung menoleh saat mendengar suara salam.

"Astaga ...," ujar pria yang baru saja masuk ke kamarku seraya melihatku tak berkedip.

"Abang ...." Aku memeluk pria itu saat dia mengulurkan tangan untuk menangkup pipi yang basah ini.

"Kenapa bisa seperti ini, Tsa?" Bang Ben bertanya seraya mengusap kepalaku.

"Aw!" Aku mengaduh, karena memang terasa sakit.

"Hey,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status