Share

Bab 42 Orang yang Bersama Ayu

"Alhamdulillah .... Acaranya berjalan lancar." Papa mendesah seraya menjatuhkan bokongnya pada sofa ruang tengah.

Aku beserta beberapa orang lainnya pun mengikuti, ikut duduk bersama pemilik rumah.

Acara hari ini memang sudah selesai tanpa kendala. Tamu yang datang pun sudah pulang, termasuk anak yatim yang Papa undang.

Sekarang, tinggal keluarga dan kerabat dekat saja yang berada di rumah, membantu beres-beres karena tentunya rumah sangat berantakan.

"Pah, makasih, ya, sudah membiayai syukuran akikahnya Ayu. Padahal, dia bukan—"

"Jangan bicara yang tidak-tidak, Tsania." Papa memotong ucapanku seraya membuka kacamata yang bertengger di hidungnya. "Jika dia sudah jadi bagian darimu, maka dia juga bagian dari keluarga Papa. Stop, bilang dia bukan cucu Papa atau semacamnya. Karena itu akan jadi kebiasaan, dan pasti membuat dia sakit hati jika mendengarnya."

"Iya, Pah. Maaf," kataku seraya menundukkan kepala.

Mas Rendra yang duduk di sampingku, mengusap-usap punggung ini seolah-olah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status