Share

Ch 60 Perasaan Bersalah

"Tante, silakan menjauh. Saya akan mencoba membuka pintu ini," ucap Bian, suaranya bergetar sedikit saat ia menatap pintu kayu yang terkunci rapat.

Arum melangkah mundur, wajahnya pucat pasi. Ketakutan terpancar jelas di matanya. "Sean...," gumamnya lirih, tangannya gemetar tak menentu.

Bian menghela napas dalam-dalam, kemudian mengarahkan kakinya ke arah pintu. Ia menendang dengan sekuat tenaga, namun pintu itu tetap tak bergeming. "Sean, kau di dalam sana? Apakah kau baik-baik saja?" teriak Bian, suaranya bergema di ruangan itu.

Sekali lagi Bian mencoba mendobrak pintu, namun tetap tak berhasil. Ia mulai panik. Bian tak menyerah. Ia terus berusaha membuka pintu, hingga akhirnya dengan satu tendangan kuat, pintu itu terbuka dengan suara gemuruh.

Bian dan Arum langsung berlari masuk. Mata mereka terbelalak melihat pemandangan di dalam ruangan. Sean terduduk di lantai, tubuhnya gemetar, matanya kosong menatap ke depan. Di hadapannya, berserakan pecahan cermin, dan di tangannya, tergeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status