Share

Ch 28 Kehilangan Hania

"Apa, pergi?" Keysa mengerutkan kening, matanya melebar. Namun, kemudian bibirnya terkembang dalam sebuah tawa. "Akhirnya, dia meninggalkan rumah ini. Itulah yang kuharapkan, Mas."

Tawa Keysa bergema, nyaring dan penuh kelegaan. Bian merasakan sebuah keanehan dalam dirinya. Biasanya ia tak merasa seperti ini. Perginya Hania, seolah-olah, meninggalkan sebuah kekosongan dalam dirinya.

Bian terdiam, matanya menerawang ke arah jendela. Bayangan Hania terlintas dalam benaknya, wajahnya yang cantik, senyumnya yang manis, dan tatapan matanya yang penuh makna.

"Mas Bian," Keysa memanggil, "kamu kenapa? Kamu masih memikirkan Mbak Hania?"

Bian tersentak, ia tersadar dari lamunannya. "Tidak," jawabnya cepat, "Hanya saja … aku merasa aneh. Rasanya seperti ada yang hilang."

"Hilang?" Keysa mengerutkan kening. "Hilang apa? Kamu kehilangan dia?"

Bian menghela napas. "Aku tidak tahu," jawabnya jujur. "Aku hanya merasa … kosong."

Keysa menatap Bian dengan tatapan penuh tanya. Ini bukan Bian yang ia k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status