Dz 2. Yue Fei dan Hou JinSosok pemuda berusia 18 tahun kebingungan apa yang sebenarnya terjadi, ia menyadari kalau dirinya baru saja bangkit setelah kematian, namun pemuda tersebut tidak bisa mengingat apapun. Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu, dan kenapa dia harus hidup kembali, itulah yang menjadi pertanyaan pemuda pemuda berpakaian compang-camping. sudah cukup lama berjalan, Lan Shi tidak menemukan keberadaan pohon apel, ia duduk bersila di bawah pohon."Kenapa aku tidak bisa mengingat masa lalu, kenapa aku tidak bisa ingat apa-apa... untuk apa aku hidup? apa yang sebenarnya terjadi, apakah aku benar-benar mati lalu hidup kembali? kalau itu benar untuk apa aku hidup kembali? siapa namaku?" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Ledakan keras mengagetkan pemuda yang sedang duduk di bawah pohon, ia melihat sosok tua dikejar tiga orang berjubah putih."Hou Jin... sekarang kamu tidak bisa lari... haha!" "Sekte Jiwa Suci... kalian semua akan menerima akibatnya!" "Ingin mengancam kami...
Dz 3. Mencuri bahan makananBersama matahari pagi Yue Fei berdiri melihat air hujan, perlahan air hujan mulai redup, pelangi terlihat membuat langit begitu indah. Yue Fei keluar rumah berteriak melihat indahnya pelangi, semua orang yang masih tidur tersentak kaget, mereka menoleh dari jendela lalu melempari peralatan rumah, dengan cepat Yue Fei menghindari semua serangan."Bisakah kamu tidak berisik!" "Maaf, tapi pelangi itu indah sekali!""Kalau tidur memiliki kemampuan tidak usah melihat pelangi itu!""Memangnya kenapa, siapa yang melarang?""Orang-orang bajingan yang selama ini memberikan siksaan kepada semua orang!""Apakah dia Raja!""Tidak!""Kalau begitu… aku mau jadi Raja!" teriak Yue Fei berjalan kehalaman sekte."Dasar gila!""Aku mau jadi Raja!" Hou Jin menghentikan langkah Yue Fei "Tuan muda, kamu ingin jadi Raja? Haha…!""Tentu saja, bagaimana caranya?""Entah apa yang ada di pikiranmu, untuk jadi Raja kamu harus menaklukkan sekte-sekte di seluruh penjuru benua ini!" "
Dz 4. Kebingungan Yue FeiSetelah mendapatkan banyak bahan makanan, Hou Jin dan Yue Fei membagikan makanan ke semua penduduk yang sedang kelaparan, semua orang terlihat senang setelah mendapatkan makanan, kurangnya sumberdaya membuat banyak penduduk menderita. Dua sosok berjalan menuju sekte sungai darah, canda tawa menghiasi perjalanan, sampai sekarang Yue Fei tidak mengetahui siapa nama aslinya."Anak muda, kamu tidak perlu mengingat masa lalu... karena masa lalu hanya sebuah kenangan!" "Hou Jin, apakah kamu tidak memang tidak mengenalku?""Sejak kapan kita bertemu, aku tidak tahu!""Aku juga bertanya kepada semua penduduk, tapi mereka tidak tahu!""Haha...!""Hou Jin, apakah kamu pernah melihat pohon dengan buah merah!""Pohon apa itu?" "Aku juga lupa pohon apa itu!""Nanti, kalau kita bertemu pohon itu... aku pasti akan memberitahu!""Oke!" Dua sosok memasuki gerbang sekte, Yue Fei berjalan menuju rumah, sedangkan Hou Jin berjalan menuju ruang tetua pertama, setelah berada di
Dz 5. Misteri Dunia PersilatanSemua tetua berkumpul di aula utama, mereka ingin membantu Yue Fei mengingat masalalu, Tetua pertama menceritakan kejadian 100 tahun terakhir, namun Yue Fei tidak pernah mendengarnya, semua tetua semakin kebingungan bagaimana cara untuk mengungkit masa lalu Yue Fei, di tengah kebingungan Yue Fei memperlihatkan simbol di pedang kayu, Jian Seng mengamati simbol yang terukir di pedang kayu."Simbol ini begitu rumit kalau di buat, hanya orang-orang tertentu yang bisa membuatnya…!" "Simbol ini mirip dengan cangkir kayu peninggalan leluhur!" ucap Tetua pertama.Padangan Jian Seng berubah serius "Hou Jin, cepat ambil cangkir kayu itu!" "Baik tetua!" Tidak butuh waktu lama, Hou Jin membawa sebuah peti, peti di buka memperlihatkan satu buah cangkir kayu. Tetua pertama mencocokkan simbol di cangkir lalu melihat simbol di pedang kayu."Tidak salah lagi… pedang kayu ini memiliki keterkaitan dengan cangkir milik leluhur!" ucap Tetua pertama.Hou Tian melihat ke ar
Dz 6. Tiba di wilayah selatan (Kota angin sejuk)Hou Jin dan Yue Fei berada di hutan, mereka dalam persembunyian, dua sosok duduk di dalam gua sambil menyalakan api unggun, sedangkan di luar beberapa sosok berlalu lalang mencari keberadaan mereka. Hou Jin memikirkan cara agar bisa lari dari keadaan terjepit, ia tidak mungkin terus-menerus melakukan perlawanan."Yue Fei, mungkin sekte pendekar begitu marah setelah kita mengambil semua sumberdaya mereka!""Iya, aku berpikiran begitu… lalu apa yang perlu kita lakukan?""Kita tidak mungkin terus bersembunyi, cepat atau lambat kita akan ketahuan… ayo lari saja!""Em…!" Dua sosok berjalan keluar gua, namun setelah berada di luar 10 orang mengepung di depan gua, Hou Jin dan Yue Fei menarik pedang, sekarang dua sosok sudah benar-benar terkepung."Gawat… kita dikepung!""Hou Jin, bagaimana cara melawan mereka sebanyak ini?""Kalian berdua… berlututlah, kalian sudah tidak bisa lari… cepat katakan dimana sumberdaya yang kalian ambil!" "Sudah h
Dz 7. Nenek misteriusDi penginapan semua orang menyaksikan Yue Fei yang baru saja tersiram makanan, ketegangan terjadi saat itu juga, Hou Jin mencoba menahan amarah agar tidak menimbulkan keributan, namun sebenarnya ia ingin sekali menghajarnya. Ren Long memberikan tendangan, Yue Fei terbaring di lantai sambil menahan rasa sakit. Yue Fei kembali berdiri "Kenapa kamu menendangku, apa salahku?" "Apa salahmu? Haha!" tawa Ren Long.Hou Jin menarik pedangnya lalu memenggal kepala Ren Long."Bajingan… aku tidak peduli siapa kamu, namun menyentuhnya harus mati!""Hou Jin!" ucap Yue Fei."Ayo pergi dari kota ini!" Dua sosok melesat pergi tanpa memperdulikan bisikan orang sekitar, beberapa menit kemudian semua orang dari keluarga Ren bermunculan dengan wajah penuh amarah."Gawat!""Tutup Gerbang!" teriak salah satu orang.Gerbang kota tertutup, Yue Fei dan Hou Jin terhenti lalu berbalik melihat ke arah semua anggota keluarga Ren. Hou Jin dan Yue Fei begitu panik saat gerbang kota tertutup,
Dz 8. Kota wilayah sekte PedangHou Jin dan Yue Fei sudah tiba di kota padang, dua sosok begitu bahagia melihat keindahan kota, hiasan bunga tersusun rapi di setiap bangunan, orang-orang banyak menjual pedang dari tingkat rendah sampai tingkat menengah, Hou Jin menghela nafas saat ia tidak memiliki banyak uang, sepanjang hidupnya belum pernah memiliki pedang tingkat tinggi."Hou Jin… itu-itu, pedang itu bagus sekali!""Harganya mahal, lagipula pedang kayu milikmu lebih menakutkan dari pedang itu!" "Ayolah, belikan aku sesuatu!""Yaya… ayo ikut aku ke penginapan… kita harus mengisi perut dan mencari informasi!""Baiklah…!" Tidak butuh waktu lama mereka sudah memasuki penginapan, Hou Jin memesankan makanan hangat, sambil menunggu makanan tiba, Yue Fei dan Hou Jin mendengar ocehan orang di sekitar?"Aku dengar kelompok misterius akan ikut hadir di acara lelang malam ini!""Iya aku dengar, mungkin setelah acara lelang ada korban berjatuhan!""Mereka tidak segan-segan untuk membunuh siap
Dz 9. Bertemu calon istriAcara Lelang malam hari memperlihatkan banyak sosok kuat berdatangan, ketegangan terjadi tanpa ada yang berani berbuat masalah, kalau terjadi pertempuran kemungkinan kota tersebut akan hancur, pemilik penginapan mengantarkan sosok cantik bercadar hitam ke ruang VIP 1, di belakang dua sosok pria dan lima wanita. Hou Jin dan Yue Fei berjalan tanpa memperdulikan bisikan orang di sekitar, tidak butuh waktu lama mereka sudah duduk di kursi mewah, secara lelang langsung dimulai, semua orang mengalihkan perhatian ke arah pemilik rumah lelang."Hadirin sekalian… selamat datang di rumah lelang sekte pedang, malam ini akan ada benda-benda berharga yang mungkin membuat kalian ingin memilikinya… maka dari itu siapkan harta kekayaan kalian!" "Hoi…!" Penonton bersorak gembira."Benda pertama adalah Tombak Naga Surgawi… menurut cerita tombak ini adalah tombak terkuat dunia persilatan… tombak ini ada di peringkat ke 9 pusaka kuno pada dewa!"Semua penonton ternganga meliha
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m