"Pak, ini uang untuk kebutuhan acara nanti!" kata Fernando, menyodorkan 10 gepok uang berwarna merah.
Pak Parta nampak bengong, melihat uang yang di sodorkan oleh calon menantunya itu."Ini halal pak hasil jerih payah saya bekerja! Dan nanti kalau saya sudah mapan, Ayu dan Bapa akan saya bawa ke jakarta!" ucap Fernando."Ini gak kebanyakan nak Fernando?" tanya Pak Parta."Justru saya mau tanya, apa itu cukup pak? Buat kebutuhan Ayu dan biaya sekolah ayu juga!" ucap Fernando.Pak Parta mengamati angka di setiap kertas bertuliskan 10jt di setiap kertas pengikat uang itu dan di kali 10 gepok, pak Parta meneguk Saliva nya."Kalau segini sih, bisa benerin rumah juga nak!" jawab Pak Parta."Terserah Bapa! yang penting, mulai sekarang Ayu gak boleh kecapean lagi pak!" ucap Fernando."I, iya nak!" jawab Pak Parta.Malam pun tiba, Ayu sudah bersiap dan berapa saksi pun sudah tiba.Dengan balutan kebaya putih, Ayu nampak anggun walaupun sangat sederhana.Ijab kabul pun sudah selesai mereka pun sudah sah menjadi suami istri. Malam itu pak Parta kebagian ronda di pos kamling. Fernando dan Ayu mengobrol di ruang tengah, Fernando tidur di pangkuan Ayu. "Sayang, mungkin lusa aku akan pulang ke kota! Terlalu lama aku meninggalkan pekerjaanku!" lirih Fernando sambil mengelus pipi mulus Ayu."Apa mas akan kesini lagi?" tanya Ayu dengan raut wajah sedihnya."Aku janji, akan menemui mu kembali dan menikahi mu secara resmi!" bisik Fernando yang sudah bangun, lalu dia mengecup bibir tipis Ayu.Karena Ayu yang belum pengalaman, dia hanya diam tidak membalas. Fernando memperdalam ciumannya, dan tangannya masuk ke dalam baju yang di kenakan Ayu.Sehingga dia meraba gunung kembar di dada Ayu, lalu meremasnya. "Emh." suara lenguhan keluar dari mulut Ayu. Fernando membopong tubuh mungil Ayu ke kamar, lalu membaringkan di atas kasur. Setelah itu dia menanggalkan seluruh pakaiannya. Ayu tercengang melihat senjata Fernando yang baru pernah dia melihatnya."Kenapa Beb?" tanya Fernando, dengan senyuman mengembang.Dia tahu pasti istrinya itu kaget, karena baru pertama kali melihat senjata laki laki.Bukan nya menjawab Ayu malah menunduk dengan tersipu malu.Fernando mendekati wanita yang kini jadi istrinya."Coba pegang lah, nanti juga terbiasa, kita sudah syah jadi suami isteri, dan gak usah malu malu lagi!" ucap Fernando, sambil memegang tangan Ayu dan mengarahkan ke senjatanya.Dengan membuang muka karena malu, Ayu memegang senjata laras panjang itu dan pikiran Ayu jadi kemana mana.Dia membayangkan bila senjata itu masuk ke liang sensitif nya yang sangat kecil, Ayu jadi merinding."Gak usah di bayangin, kita praktekan saja!" ucap Fernando seakan tahu pikiran istri kecilnya.menyapu setiap inci kulit putih Ayu dengan lidahnya. "Emh, ah!" Ayu kembali mendesah, membuat Fernando semakin bergairah.Fernando membuka kedua paha Ayu, lalu bermain main di area sensitif Ayu, sehingga Ayu semakin kelonjatan.Tak tahan Fernando,lalu dia menyodokkan Senjatanya, ke liang surgawi Ayu.Dengan sekuat tenaga, Fernando menembus gawang pertama."Aaaaa!" Ayu hampir menjerit namun di bekap oleh bibir Fernando, di saat Ayu sudah lebih rileks,kemudian Fernando kembali menembus gawang kedua, Ayu meremas sprei guna menahan rasa sakit."Oh, sayang Enak sekali! Ah, ah." racau Fernando yang di balas. "Ah, ah mas, emh!" desahan Ayu terdengar merdu."Ah sayang, sempit sekali!" racau Fernando.Kemudian dia mencabut senjatanya dan mengeluarkan laharnya di luar. Kemudian Fernando ambruk di sisi Ayu, sambil memeluknya. Terdengar samar samar suara kentong berbunyi, Fernando bergegas memakai sarung dan kaus.. Kemudian mengecup bibir Ayu singkat, lalu dia keluar dari rumah dan duduk di teras.Sementara Ayu di kamar, bergegas menaikan selimutnya,guna menutup tubuh polisnya, kemudian berbaring dan membayangkan kejadian yang baru saja di alaminya. Sementara bunyi kentong semakin mendekati rumah pak Parta."Loh kok, di luar nak Fer!" ucap pak Parta, yang sedang kelilingi kampung bersama warga."Saya ngak bisa tidur pak, kalau boleh saya ikut ronda saja!" jawab Fernando."Gak usah, nak Fernando di rumah saja!" kata pak Parta, kemudian melanjutkan keliling bersama warga yang lain.Setelah kepergian pak Parta, Fernando kembali masuk. Dia langsung menuju kamar Ayu dan berbaring di sebelah Ayu, kemudian memeluk dari belakang tubuh ramping itu."Sayang, apa kau sudah tidur?" bisik Fernando.Ayu membalikkan badan, kemudian memeluk tubuh kekar yang kini menjadi suaminya.Fernando membuang sarung yang dia kenakan, dan langsung mencium bibir Ayu.Kemudian mengungkung gadis belia, yang kini menjadi istrinya.Fernando memasukan senjata laras panjangnya, ke liang kenikmatan sang istri.Bles!"Ah, ah mas, emh, ah!" desahan Ayu kian terdengar sangat merdu."Ah, sayang nikmat sekali ah!" balas Fernando yang juga mendesah kenikmatan.Setelah beberapa jam, Fernando mengeluarkan laharnya di luar, mengingat Ayu yang belum genap 17 tahun itu.Entah berapa ronde mereka melakukan di malam itu, karena candu nikmat surgawi, dan sebentar lagi akan berpisah.Maka mereka saling memuaskan, sebelum perpisahan.Pagi pagi sekali, Ayu sudah bangun, dia merasakan perih di area sensitif nya, namun Ayu memaksa bangun untuk memasak.Pukul 6pagi, Fernando bangun dan membuka tirai kamar Ayu. Lalu duduk di sisi ranjang, nampak ada bercak darah di sprei."Dia masih Suci! Jaman sekarang masih ada wanita suci?" gumam Fernando.Ayu yang sudah selesai masak, dan habis mandi, dengan lilitan handuk di dadanya.Fernando menarik lilitan handuk itu, sehingga terpampang tubuh polos putih nan bersih itu.Fernando meremas gunung kembar yang menyembul di dada istrinya.Lalu menghisap nya."Ah, mas ah!" desah Ayu.Kemudian Fernando membaringkan tubuh istrinya.Fernando yang hanya mengenakan sarung saja pun tinggal menurunkan benda itu.Fernando melumat ,dan ia mainkan dengan lidah biji kacang di area sensitif sang istri.Sehingga tubuh Ayu menggeliat tanda telah mencapai puncaknya.Fernando mengarah kan senjatanya, lalu memompa tubuh istrinya."Ah, ah ah!" Fernando mendesah dengan hujaman yang semakin di perdalam.Lalu dia berdiri dan memangku tubuh istrinya hingga berhadapan dengannya.Fernando kembali memasukan senjatanya."Ah mas, emh, ah, ah!" Ayu mendesah, dan entah berapa kali klimaks, karena gesekan yang terus menghunjamkannya.Beberapa menit kemudian Fernando mengeluarkan lahar panasnya, di luar.Ayu terpaksa kembali mandi dan sekalian membawa baju gantinya.Dan setelah Ayu selesai, Fernando pun menyusul untuk membersihkan diri. "Yang! Apa kau marah padaku?" tanya Fernando.Ayu menggeleng, lalu dia melangkah keluar tapi Fernando menarik tangannya."Apa kau masih gadis?" tanya Fernando."Aku gadis, mana ada suamiku terlihat di rumah ini!" jawab Ayu. "Fernando menunjuk ke arah sprei yang ada bercak darah itu. Ayu kaget, lalu dia menarik sprei itu untuk di cuci." Yang, besok mas harus pulang ke kota! Dan janji mas semalam, akan mas penuhi." ucap Fernando."Aku tunggu janjimu mas, kini aku sudah tidak suci lagi! Tidak mungkin aku menerima pemuda lain, dalam keadaan diriku yang sudah tida suci!" jawab Ayu, menundukkan kepala nya. Fernando memeluk, tubuh yang dari semalam dia ambil kesuciannya. "Percayalah, mas pasti kembali! Karena mas sangat mencintaimu, bolehkah mas meminta foto mu yang?" kata Fernando.Ayu melangkahkan kakinya, membuka buku di rak kemudian mengambil sebuah foto dan di berikan kepada Fernando."Terima kasih sayang!" ucap Fernando seraya mengecup kening Ayu kemudian keluar kamar. Fernando pergi ke sumur untuk membersihkan diri. Pak Parta nampak baru datang dari pos ronda. Ayu menyediakan sarapan, dan mereka sarapan bersama.Fernando berpamitan pada Ayu dan Bapa nya. Ada rasa kecewa dalam hati Ayu, saat Fernando berpamitan.Keesokan harinya."Nak, kamu ikut mobil itu, yang akan pergi ke kota!" tunjuk Pak Parta ke sebuah mobil pickup berisi sayur-sayuran untuk di antara ke kota. Setelah bersalaman, Fernando naik ke mobil pickup yang akan membawa nya ke kota.Bersambung...Setelah kepergian Fernando, Ayu sangat kehilangan. Sesuai pesan Fernando, dengan uang yang ia berikan, pak Parta menghentikan kegiatan, untuk mencari rejekinya, dan hanya memerintahkan fokus ke sekolahnya saja. Nampak pak Parta sedang menggali tanah di area dapur nya. "Bapak sedang apa?" tanya Ayu. "Ini bapa sedang mengubur pemberian nak Fernando, bapa sudah ambil seperlunya, dan sisanya bapa kubur saja biar aman!" jawab pak Parta. Ayu hanya menganggukkan kepalanya dan berlalu ke kamar nya. "Mas, apa kamu sudah sampai? Aku merindukanmu mas!" lirih Ayu sambil mendekap bantal, yang biasa di pakai Fernando. Ayu terbayang saat malam pertamanya dengan sang suami. Tak terasa bir bening jatuh di pipinya. "Mas, semoga mas tidak akan melupakan aku!" batin Ayu. Hari hari di lewati Ayu dan Bapaknya, tak terasa satu tahun sudah, semenjak kepergian Fernando. Kini Ayu sudah lulus SMP, dan sedang sibuk mencari sekolah menengah. Dengan uang pemberian Fernando dia gunakan untuk lanjut seko
Ayu merebahkan tubuhnya di kasur barang sebentar lalu dia bangun dan mengeluarkan baju dalam tasnya. Ayu membereskan pakaiannya ke dalam lemari kecil di samping tempat tidur. Kemudian dia menghitung uang dari suaminya. "Masih tersisa 70 juta!" gumam Ayu. Lalu dia melihat jam yang menempel di atas pintu,baru jam 12 siang. Ayu mengambil uang segepok dan memasukan sisanya ke lemari, lalu menguncinya. Ayu pun keluar dan mengunci pintu kosan. Lalu dia menyusuri jalanan, dan dia menemukan sebuah toko perlengkapan sekolah. Ayu pun masuk dan mulai mengambil barang barang, mulai dari buku dan semua alat tulis. Setelah membayar, Ayu keluar dan ke toko sebelah, yang tepatnya toko sepatu. Ayu membeli sepatu dan sandal juga kaus kaki nya. Lalu Ayu membeli selimut dan juga berapa pakaian ganti juga daleman. Karena semua baju gantinya sudah hangus terbakar. Ayu kembali ke kosan untuk mengantarkan belanjaan. Ayu menata alat tulisnya di atas lemari bajunya. Kemudian dia kembali keluar
Di sebuah gedung yang menjulang tinggi. Nampak pria muda sekitar umur 30 tahunan, duduk di kursi kebesarannya. Dia adalah Fernando, Fernando Andi Saputra. Pengusaha muda yang kecelakaan setelah pulang dari jogja untuk terjun langsung ke proyek pembangunan hotel di daerah jogja. Pemuda yang di temukan okeh Rahayu) Ayu si gadis desa yang ia nikahi secara siri.Suara ketukan dari luar, membuatnya berhenti sejenak dan menyuruh masuk. "Tuan ini darurat, proyek kita yang di jogja, kekurangan dana! Kami akan mentransfer sekarang, dan butuh tanda tangan anda!? " ucap sang sekretaris yang sangat seksi, memakai jas hitam dan rok mini di atas lutut. Fernando mengambil pulpen yang berdiri di meja kerjanya. Tiba tiba dia menyenggol sebuah foto lusuh yang ia masukan ke bingkai dan di padang di meja kerjanya. Fernando mengambil foto itu, dan rindunya pun kian membara. Namun bertumpuk kerjaan yang belum juga membuatnya santai, hingga Fernando terus mengundur untuk kembali ke desa istrinya.
"Maaf Fir, aku gak bisa nerima cinta kamu! Ku harap kau jangan lagi berharap cintaku, dan pilih lah wanita terbaik selain aku." ucap Ayu seraya pergi ke kelas. Sepulang kuliah, Ayu langsung pulang ke rumah kosan. Hingga waktu malam tiba, Ayu nampak gelisah menunggu panggilan kerja.Pagi pagi sekali Ayu sudah bangun untuk bersiap-siap pergi ke kampus. Namun begitu Ayu sedang menyantap sarapan paginya, tiba-tiba ponselnya bergetar pertanda ada pesan masuk. Ayu pun langsung membuka pesan masuk itu yang ternyata dari perusahaan yang dia kirimi lamaran."Wah aku di Terima!" gumam Ayu. Ayu bergegas pergi ke kantor untuk memenuhi panggilan. Setibanya di kantor itu, Ayu langsung di suruh menghadap ke bagian HRD. Ayu membuka pintu setelah dapat balasan dari dalam, kemudian duduk sesuai perintah Ibu HRD. "Karena kamu sedang kuliah, maka saya memberikan pekerjaan paruh waktu di bagian Akounting!" kata sang HRD. "Baik Bu!" jawab Ayu. "Dan yah, kamu berangkat pukul satu dan pulang jam 9 ma
Fernando membawa istrinya ke rumah utama, istri yang dia nikahi secara siri berapa tahun yang lalu. "Masuklah sayang..." kata Fernando seraya menggandeng istrinya masuk ke dalam. Ayu pun mengikuti suaminya, mereka sudah di sambut oleh beberapa pelayan di rumah besar itu. "Selamat sore Tuan!" kata semua pelayan, di balas anggukkan oleh Fernando. "Dia istriku! Layani dia dan jangan sampai dia mengerjakan tugas apa pun!" ucap Fernando. "Baik Tuan!" sahut pelayan. Fernando pun membawa istrinya ke kamarnya yang terletak di lantai dua. "Mulai hari ini, kau sudah tak perlu lagi bekerja sayang!" kata Fernando. "Tapi aku akan jenuh kalau di rumah terus." sahut Ayu. "Kau bisa datang ke kantor ku, atau belanja ke Mall dan pergi ke salon! Kau adalah istriku, pemilik perusahaan yang sangat besar!" kata Fernando. "Baik Mas..." sahut Ayu. "Jadilah gadis penurut!" ucap Fernando, seraya mencium bibir istrinya. Ayu pun membalas ciuman itu, ciuman yang sangat dia rindukan. "Kita akan melan
Ayu sangat menikmati setiap sentuhan dari suaminya, yang telah lama dia tak pernah rasakan. Fernando pun terus memberi rangsangan di setiap titik sensitif sang istri. Dengan tangannya yang mulai melepas satu persatu pakaian yang di kenakan Ayu. Kini ayu sudah dalam keadaan tak memakai sehelai benang pun. Fernando merasa takjub dengan keindahan tubuh istrinya yang kini sudah dewasa, tidak seperti dulu waktu dia mengambil kesucian sang istri. Fernando tersenyum melihat istrinya yang selalu malu malu,padahal mereka adalah suami istri, walau lama mereka berpisah.Namun hati mereka selalu terpaut satu sama lain. "Kau masih malu malu padaku. Padahal aku ini suamimu, bukan orang lain!" lirih Fernando. Tangan Fernando pun mulai bermain main di buah dada, dan memijat lembut area itu. Fernando menghisap salah satunya, membuat tubuh Ayu bergoyang.Kemudian tangan Fernando berpindah ke sebelahnya, dan itu Fernando ulang berkali kali.Lalu tangan Fernando turun ke area sensitif Ayu, dia mem
Fernando pun terus memberi rangsangan untuk istrinya yang lama tidak bertemu. Hingga akhirnya Fernando kembali memuntahkan cairan nya di dalam rahim istrinya, kemudian mereka berdua mandi bersama. Setelah itu, mereka keluar dari kamar mandi dan segera keluar dari kamar mandi. Fernando membuka pintu lemari yang berjejer dengan lemari bajunya.Ayu sangat terkejut saat suaminya membuka lemari sebelah yang isinya di penuhi dengan pakaian wanita."kenapa semua baju-baju wanita ada di lemari kamu mas?" tanya Ayu yang melihat begitu banyak pakaian wanita berbagai model. "Semoga ukuran bajumu masih sama seperti saat pertama kali kita bertemu, karena ini semua sengaja untuk mu.Aku membelinya saat aku mau ke desa untuk menjemput mu." sahut Fernando dengan santainya.Ayu pun mengambil satu stell baju dan memakainya, namun masih pas di tubuhnya dan Fernando pun tersenyum sambil mencium pipi istrinya. "Aku ke kampus menggunakan ini saja!" kata Ayu yang sudah mengenakan pakaiannya, karena tak me
"Firman?!" gumam Ayu dengan terkejut, sambil melanjutkan langkahnya. Ayu merasa ia harus menjaga jarak dengan setiap teman lelakinya, demi menjaga keutuhan rumah tangganya yang baru saja dipersatukan kembali setelah lama terpisah. "Ayu, kenapa kamu menghindar dari aku?" tanya Firman yang masih mengejar Ayu, tidak mau menyerah. "Maaf, Fir... Mulai sekarang, tolong jangan mendekatiku lagi!" ucap Ayu dengan nada lirih namun tegas, sambil melangkah pergi dan meninggalkan Firman yang terdiam. "Yu, tapi kenapa? Apa alasannya kamu melarang ku untuk mendekatimu?" teriak Firman yang kebingungan, belum mengerti alasan Ayu yang tiba-tiba menghindar darinya. Ayu berhenti sejenak dan kembali mendekati Firman. Dalam napas tersengal, Ayu menjawab, "Karena aku sudah bersuami!" sahutnya dengan nada berat, seraya memamerkan cincin di jari manisnya kepada Firman.Terlihat emosi dan harap yang berkecamuk dalam mata Firman saat ia mematung melihat cincin melingkar di jari manis Ayu. Meninggalkan Firman
Melihat kedatangan seorang wanita dan anak yang tak dikenalnya, Ayu seketika merasa cemas. Hatinya berdebar, jemarinya bergetar, dan tubuhnya yang mungil bersembunyi di balik tubuh kekar Fernando, suaminya. Ayu mencuri pandang, ingin tahu siapa mereka. Fernando yang menyadari kegelisahan sang istri, segera berusaha menjelaskan situasi itu kepada Mariska, adik dari mendiang ibunya yang datang berkunjung. "Oh, dia Ayu, istriku!" ucap Fernando kepada Mariska, Ayu tersipu-sipu ketika diperkenalkan. "Apa? I-istrimu? Kapan kau menikah?" tanya Mariska terkejut, matanya membulat dalam kekagetan. "Yah, kenapa? Apa tidak boleh aku menikah dan mempunyai istri? " Tanya Fernando sambil menyandarkan tubuh Ayu dengan erat ke dadanya. Mariska tersenyum lembut. "Tidak, bukan begitu! Tapi kamu tidak memberitahu kami saat kau menikah. " Ucap Mariska, mengungkapkan rasa terkejut dan sedikit kecewa. Ayu makin gelisah, khawatir muncul konflik antara keduanya. "Kami belum melangsungkan pesta, hanya me
"Firman?!" gumam Ayu dengan terkejut, sambil melanjutkan langkahnya. Ayu merasa ia harus menjaga jarak dengan setiap teman lelakinya, demi menjaga keutuhan rumah tangganya yang baru saja dipersatukan kembali setelah lama terpisah. "Ayu, kenapa kamu menghindar dari aku?" tanya Firman yang masih mengejar Ayu, tidak mau menyerah. "Maaf, Fir... Mulai sekarang, tolong jangan mendekatiku lagi!" ucap Ayu dengan nada lirih namun tegas, sambil melangkah pergi dan meninggalkan Firman yang terdiam. "Yu, tapi kenapa? Apa alasannya kamu melarang ku untuk mendekatimu?" teriak Firman yang kebingungan, belum mengerti alasan Ayu yang tiba-tiba menghindar darinya. Ayu berhenti sejenak dan kembali mendekati Firman. Dalam napas tersengal, Ayu menjawab, "Karena aku sudah bersuami!" sahutnya dengan nada berat, seraya memamerkan cincin di jari manisnya kepada Firman.Terlihat emosi dan harap yang berkecamuk dalam mata Firman saat ia mematung melihat cincin melingkar di jari manis Ayu. Meninggalkan Firman
Fernando pun terus memberi rangsangan untuk istrinya yang lama tidak bertemu. Hingga akhirnya Fernando kembali memuntahkan cairan nya di dalam rahim istrinya, kemudian mereka berdua mandi bersama. Setelah itu, mereka keluar dari kamar mandi dan segera keluar dari kamar mandi. Fernando membuka pintu lemari yang berjejer dengan lemari bajunya.Ayu sangat terkejut saat suaminya membuka lemari sebelah yang isinya di penuhi dengan pakaian wanita."kenapa semua baju-baju wanita ada di lemari kamu mas?" tanya Ayu yang melihat begitu banyak pakaian wanita berbagai model. "Semoga ukuran bajumu masih sama seperti saat pertama kali kita bertemu, karena ini semua sengaja untuk mu.Aku membelinya saat aku mau ke desa untuk menjemput mu." sahut Fernando dengan santainya.Ayu pun mengambil satu stell baju dan memakainya, namun masih pas di tubuhnya dan Fernando pun tersenyum sambil mencium pipi istrinya. "Aku ke kampus menggunakan ini saja!" kata Ayu yang sudah mengenakan pakaiannya, karena tak me
Ayu sangat menikmati setiap sentuhan dari suaminya, yang telah lama dia tak pernah rasakan. Fernando pun terus memberi rangsangan di setiap titik sensitif sang istri. Dengan tangannya yang mulai melepas satu persatu pakaian yang di kenakan Ayu. Kini ayu sudah dalam keadaan tak memakai sehelai benang pun. Fernando merasa takjub dengan keindahan tubuh istrinya yang kini sudah dewasa, tidak seperti dulu waktu dia mengambil kesucian sang istri. Fernando tersenyum melihat istrinya yang selalu malu malu,padahal mereka adalah suami istri, walau lama mereka berpisah.Namun hati mereka selalu terpaut satu sama lain. "Kau masih malu malu padaku. Padahal aku ini suamimu, bukan orang lain!" lirih Fernando. Tangan Fernando pun mulai bermain main di buah dada, dan memijat lembut area itu. Fernando menghisap salah satunya, membuat tubuh Ayu bergoyang.Kemudian tangan Fernando berpindah ke sebelahnya, dan itu Fernando ulang berkali kali.Lalu tangan Fernando turun ke area sensitif Ayu, dia mem
Fernando membawa istrinya ke rumah utama, istri yang dia nikahi secara siri berapa tahun yang lalu. "Masuklah sayang..." kata Fernando seraya menggandeng istrinya masuk ke dalam. Ayu pun mengikuti suaminya, mereka sudah di sambut oleh beberapa pelayan di rumah besar itu. "Selamat sore Tuan!" kata semua pelayan, di balas anggukkan oleh Fernando. "Dia istriku! Layani dia dan jangan sampai dia mengerjakan tugas apa pun!" ucap Fernando. "Baik Tuan!" sahut pelayan. Fernando pun membawa istrinya ke kamarnya yang terletak di lantai dua. "Mulai hari ini, kau sudah tak perlu lagi bekerja sayang!" kata Fernando. "Tapi aku akan jenuh kalau di rumah terus." sahut Ayu. "Kau bisa datang ke kantor ku, atau belanja ke Mall dan pergi ke salon! Kau adalah istriku, pemilik perusahaan yang sangat besar!" kata Fernando. "Baik Mas..." sahut Ayu. "Jadilah gadis penurut!" ucap Fernando, seraya mencium bibir istrinya. Ayu pun membalas ciuman itu, ciuman yang sangat dia rindukan. "Kita akan melan
"Maaf Fir, aku gak bisa nerima cinta kamu! Ku harap kau jangan lagi berharap cintaku, dan pilih lah wanita terbaik selain aku." ucap Ayu seraya pergi ke kelas. Sepulang kuliah, Ayu langsung pulang ke rumah kosan. Hingga waktu malam tiba, Ayu nampak gelisah menunggu panggilan kerja.Pagi pagi sekali Ayu sudah bangun untuk bersiap-siap pergi ke kampus. Namun begitu Ayu sedang menyantap sarapan paginya, tiba-tiba ponselnya bergetar pertanda ada pesan masuk. Ayu pun langsung membuka pesan masuk itu yang ternyata dari perusahaan yang dia kirimi lamaran."Wah aku di Terima!" gumam Ayu. Ayu bergegas pergi ke kantor untuk memenuhi panggilan. Setibanya di kantor itu, Ayu langsung di suruh menghadap ke bagian HRD. Ayu membuka pintu setelah dapat balasan dari dalam, kemudian duduk sesuai perintah Ibu HRD. "Karena kamu sedang kuliah, maka saya memberikan pekerjaan paruh waktu di bagian Akounting!" kata sang HRD. "Baik Bu!" jawab Ayu. "Dan yah, kamu berangkat pukul satu dan pulang jam 9 ma
Di sebuah gedung yang menjulang tinggi. Nampak pria muda sekitar umur 30 tahunan, duduk di kursi kebesarannya. Dia adalah Fernando, Fernando Andi Saputra. Pengusaha muda yang kecelakaan setelah pulang dari jogja untuk terjun langsung ke proyek pembangunan hotel di daerah jogja. Pemuda yang di temukan okeh Rahayu) Ayu si gadis desa yang ia nikahi secara siri.Suara ketukan dari luar, membuatnya berhenti sejenak dan menyuruh masuk. "Tuan ini darurat, proyek kita yang di jogja, kekurangan dana! Kami akan mentransfer sekarang, dan butuh tanda tangan anda!? " ucap sang sekretaris yang sangat seksi, memakai jas hitam dan rok mini di atas lutut. Fernando mengambil pulpen yang berdiri di meja kerjanya. Tiba tiba dia menyenggol sebuah foto lusuh yang ia masukan ke bingkai dan di padang di meja kerjanya. Fernando mengambil foto itu, dan rindunya pun kian membara. Namun bertumpuk kerjaan yang belum juga membuatnya santai, hingga Fernando terus mengundur untuk kembali ke desa istrinya.
Ayu merebahkan tubuhnya di kasur barang sebentar lalu dia bangun dan mengeluarkan baju dalam tasnya. Ayu membereskan pakaiannya ke dalam lemari kecil di samping tempat tidur. Kemudian dia menghitung uang dari suaminya. "Masih tersisa 70 juta!" gumam Ayu. Lalu dia melihat jam yang menempel di atas pintu,baru jam 12 siang. Ayu mengambil uang segepok dan memasukan sisanya ke lemari, lalu menguncinya. Ayu pun keluar dan mengunci pintu kosan. Lalu dia menyusuri jalanan, dan dia menemukan sebuah toko perlengkapan sekolah. Ayu pun masuk dan mulai mengambil barang barang, mulai dari buku dan semua alat tulis. Setelah membayar, Ayu keluar dan ke toko sebelah, yang tepatnya toko sepatu. Ayu membeli sepatu dan sandal juga kaus kaki nya. Lalu Ayu membeli selimut dan juga berapa pakaian ganti juga daleman. Karena semua baju gantinya sudah hangus terbakar. Ayu kembali ke kosan untuk mengantarkan belanjaan. Ayu menata alat tulisnya di atas lemari bajunya. Kemudian dia kembali keluar
Setelah kepergian Fernando, Ayu sangat kehilangan. Sesuai pesan Fernando, dengan uang yang ia berikan, pak Parta menghentikan kegiatan, untuk mencari rejekinya, dan hanya memerintahkan fokus ke sekolahnya saja. Nampak pak Parta sedang menggali tanah di area dapur nya. "Bapak sedang apa?" tanya Ayu. "Ini bapa sedang mengubur pemberian nak Fernando, bapa sudah ambil seperlunya, dan sisanya bapa kubur saja biar aman!" jawab pak Parta. Ayu hanya menganggukkan kepalanya dan berlalu ke kamar nya. "Mas, apa kamu sudah sampai? Aku merindukanmu mas!" lirih Ayu sambil mendekap bantal, yang biasa di pakai Fernando. Ayu terbayang saat malam pertamanya dengan sang suami. Tak terasa bir bening jatuh di pipinya. "Mas, semoga mas tidak akan melupakan aku!" batin Ayu. Hari hari di lewati Ayu dan Bapaknya, tak terasa satu tahun sudah, semenjak kepergian Fernando. Kini Ayu sudah lulus SMP, dan sedang sibuk mencari sekolah menengah. Dengan uang pemberian Fernando dia gunakan untuk lanjut seko