Ayu merebahkan tubuhnya di kasur barang sebentar lalu dia bangun dan mengeluarkan baju dalam tasnya.
Ayu membereskan pakaiannya ke dalam lemari kecil di samping tempat tidur.Kemudian dia menghitung uang dari suaminya."Masih tersisa 70 juta!" gumam Ayu.Lalu dia melihat jam yang menempel di atas pintu,baru jam 12 siang.Ayu mengambil uang segepok dan memasukan sisanya ke lemari, lalu menguncinya.Ayu pun keluar dan mengunci pintu kosan.Lalu dia menyusuri jalanan, dan dia menemukan sebuah toko perlengkapan sekolah.Ayu pun masuk dan mulai mengambil barang barang, mulai dari buku dan semua alat tulis.Setelah membayar, Ayu keluar dan ke toko sebelah, yang tepatnya toko sepatu.Ayu membeli sepatu dan sandal juga kaus kaki nya.Lalu Ayu membeli selimut dan juga berapa pakaian ganti juga daleman.Karena semua baju gantinya sudah hangus terbakar.Ayu kembali ke kosan untuk mengantarkan belanjaan.Ayu menata alat tulisnya di atas lemari bajunya.Kemudian dia kembali keluar tak lupa mengunci pintu.Ayu kembali jalan jalan, begitu melewati sebuah toserba, dia mampir.Ayu melihat cara orang orang berbelanja dan membayar.Kemudian Ayu mengikuti cara orang orang, dengan mengambil troli untuk tempat belanjaan yang mau ia beli.Ayu mengambil megi com mini, kemudian dia membeli peralatan makan, seperti piring sendok dan gelas, serba setengah lusin.Tak lupa Ayu pun membeli tempat air minum dan yang lainnya.Setelah di rasa cukup, Ayu pergi ke bagian mini market.Ayu membeli mi instan dan cemilan cemilan, karena Ibu kos menyediakan dapur dan kompor gas, jadi Ayu membeli barang barang yang bisa menghemat pengeluarannya untuk makan.Tak lupa Ayu membeli sabun sabun dan untuk mandi dan mencuci, dan lotion.Ayu segera pergi mengantri ke kasir, dan membayarnya.Kemudian Ayu pulang ke kosan, tak sengaja matanya melihat kearah plang di seberang jalan, sebuah gapura yang bertuliskan SMA Negeri.Mata Ayu langsung berbinar melihat tulisan itu."Mungkin itu yang di maksud oleh Ibu kos." batin Ayu.Ayu pun pulang dengan penuh semangat.Ayu memasang rak bertumpuk empat dari plastik.Ayu menata semua di rak itu, dari menyimpan megi com di rak paling atas dan stok makanan di rak kedua kemudian sabun sabun di bagian bawah.Karena dari dasarnya, Ayu memang anak yang rajin.Dalam sekejap, kamar itu pun sudah tertata rapi.Ayu mengambil satu mi instan dan semua peralatan makan dengan baskom kecil untuk di cuci.Ayu pergi ke dapur, yang letaknya di luar.Lalu dia mencuci perabotan yang di beli tadi.Setelah selesai, dia menyalakan kompor dan memasak mie instan.Ayu kembali ke kamar dan memakan mi instan yang dia buat.Setelah selesai makan, dia merebahkan tubuhnya di kasur hingga tertidur.Pukul 5 sore Ayu bangun karena ada suara ribut di luar.Ayu mengintip dari jendela, ternyata tetangga kosnya yang pulang dari kerja nya.Ayu menuju ke kamar mandi di ruangannya.Ayu membasahi tubuhnya dan setelah itu dia mengganti baju.Ayu bingung harus ngapain, dan akhirnya dia pun berbaring lagi."Mas Fernando, kamu di mana mas?" gumam Ayu, yang mengingat nasib pernikahannya.Ayu terbayang saat malam percintaannya dengan sang suami,semakin deras air matanya membasahi pipi."Mas, aku merindukanmu! Di mana kamu mas?" lirih Ayu, sambil mendekap bantal guling.Hingga Ayu pun terpejam sampai pagi hari.Ayu nampak sudah rapi dengan baju yang kemarin ia beli.Ayu pergi pergi dan menuju ke sekolah yang kemarin ia lihat.Begitu tiba di gerbang, Ayu berhenti sejenak."Semoga di terima!" gumam Ayu seraya menarik nafas dalam dalam.Kemudian dia masuk dan mencari ke bagian ruang guru.TokTokTok"Ada yang bisa di bantu?" kata salah satu guru perempuan."" Saya mau daftar sekolah di sini Bu." ucap Ayu."Oh silahkan duduk dulu!" Kata sang guru.Ayu menyodorkan ijasah SMP nya, dan guru pun mengangguk, melihat peringkat Ayu yang bagus."Baiklah, kami Terima! Dan ini persyaratannya." ucap sang guru, seraya menyodorkan berkas berkas.Ayu membuka dan menghitung jumlah keseluruhan, uang gedung dan SPP untuk satu tahun.Ayu mengeluarkan satu gepok uang dan menghitungnya."Ini bu, untuk SPP saya selama satu tahun juga!" ucap Ayu.Dengan penuh semangat sang guru menerima uang itu, lalu memberikan kwitansi kepada Ayu, kemudian menyalin dalam berkas tanda kelunasan Ayu dalam satu tahun."Ini seragam nya!" sang guru menyodorkan 4 macam seragam kepada Ayu."Terimakasih Bu!" ucap Ayu, kemudian dia undur diri.Ayu keluar dari gedung sekolahan, perutnya begitu melilit karena belum terisi makanan.Ayu lihat ada warung makan, kemudian dia mampir untuk makan.Dia mengambil satu porsi, lalu memakannya di situ.Setelah selesai, Ayu membeli lauk juga untuk makan siang dan malam.Kemudian Ayu membayar nya, setelah itu dia pulang ke rumah kos.*****Satu bulan kemudian."Hai Ayu!" sapa teman teman Ayu di sekolahnya."Hai, semua!" jawab Ayu kemudian mereka pun masuk ke dalam kelas.Ayu sudah mulai terbiasa hidup di kota besar itu.Dan dia pun ikut gaya hidup teman temannya, walau pun caranya yang gak begitu mewah.Namun Ayu bisa mengatur uang dari suaminya.Ayu belum pernah menggunakan ATM pemberian sang suami.Karena uang nya masih tersisa banyak, dia rasa cukup untuk biaya sekolah dan uang muka kuliahnya. Bersambung...Di sebuah gedung yang menjulang tinggi. Nampak pria muda sekitar umur 30 tahunan, duduk di kursi kebesarannya. Dia adalah Fernando, Fernando Andi Saputra. Pengusaha muda yang kecelakaan setelah pulang dari jogja untuk terjun langsung ke proyek pembangunan hotel di daerah jogja. Pemuda yang di temukan okeh Rahayu) Ayu si gadis desa yang ia nikahi secara siri.Suara ketukan dari luar, membuatnya berhenti sejenak dan menyuruh masuk. "Tuan ini darurat, proyek kita yang di jogja, kekurangan dana! Kami akan mentransfer sekarang, dan butuh tanda tangan anda!? " ucap sang sekretaris yang sangat seksi, memakai jas hitam dan rok mini di atas lutut. Fernando mengambil pulpen yang berdiri di meja kerjanya. Tiba tiba dia menyenggol sebuah foto lusuh yang ia masukan ke bingkai dan di padang di meja kerjanya. Fernando mengambil foto itu, dan rindunya pun kian membara. Namun bertumpuk kerjaan yang belum juga membuatnya santai, hingga Fernando terus mengundur untuk kembali ke desa istrinya.
"Maaf Fir, aku gak bisa nerima cinta kamu! Ku harap kau jangan lagi berharap cintaku, dan pilih lah wanita terbaik selain aku." ucap Ayu seraya pergi ke kelas. Sepulang kuliah, Ayu langsung pulang ke rumah kosan. Hingga waktu malam tiba, Ayu nampak gelisah menunggu panggilan kerja.Pagi pagi sekali Ayu sudah bangun untuk bersiap-siap pergi ke kampus. Namun begitu Ayu sedang menyantap sarapan paginya, tiba-tiba ponselnya bergetar pertanda ada pesan masuk. Ayu pun langsung membuka pesan masuk itu yang ternyata dari perusahaan yang dia kirimi lamaran."Wah aku di Terima!" gumam Ayu. Ayu bergegas pergi ke kantor untuk memenuhi panggilan. Setibanya di kantor itu, Ayu langsung di suruh menghadap ke bagian HRD. Ayu membuka pintu setelah dapat balasan dari dalam, kemudian duduk sesuai perintah Ibu HRD. "Karena kamu sedang kuliah, maka saya memberikan pekerjaan paruh waktu di bagian Akounting!" kata sang HRD. "Baik Bu!" jawab Ayu. "Dan yah, kamu berangkat pukul satu dan pulang jam 9 ma
Fernando membawa istrinya ke rumah utama, istri yang dia nikahi secara siri berapa tahun yang lalu. "Masuklah sayang..." kata Fernando seraya menggandeng istrinya masuk ke dalam. Ayu pun mengikuti suaminya, mereka sudah di sambut oleh beberapa pelayan di rumah besar itu. "Selamat sore Tuan!" kata semua pelayan, di balas anggukkan oleh Fernando. "Dia istriku! Layani dia dan jangan sampai dia mengerjakan tugas apa pun!" ucap Fernando. "Baik Tuan!" sahut pelayan. Fernando pun membawa istrinya ke kamarnya yang terletak di lantai dua. "Mulai hari ini, kau sudah tak perlu lagi bekerja sayang!" kata Fernando. "Tapi aku akan jenuh kalau di rumah terus." sahut Ayu. "Kau bisa datang ke kantor ku, atau belanja ke Mall dan pergi ke salon! Kau adalah istriku, pemilik perusahaan yang sangat besar!" kata Fernando. "Baik Mas..." sahut Ayu. "Jadilah gadis penurut!" ucap Fernando, seraya mencium bibir istrinya. Ayu pun membalas ciuman itu, ciuman yang sangat dia rindukan. "Kita akan melan
Ayu sangat menikmati setiap sentuhan dari suaminya, yang telah lama dia tak pernah rasakan. Fernando pun terus memberi rangsangan di setiap titik sensitif sang istri. Dengan tangannya yang mulai melepas satu persatu pakaian yang di kenakan Ayu. Kini ayu sudah dalam keadaan tak memakai sehelai benang pun. Fernando merasa takjub dengan keindahan tubuh istrinya yang kini sudah dewasa, tidak seperti dulu waktu dia mengambil kesucian sang istri. Fernando tersenyum melihat istrinya yang selalu malu malu,padahal mereka adalah suami istri, walau lama mereka berpisah.Namun hati mereka selalu terpaut satu sama lain. "Kau masih malu malu padaku. Padahal aku ini suamimu, bukan orang lain!" lirih Fernando. Tangan Fernando pun mulai bermain main di buah dada, dan memijat lembut area itu. Fernando menghisap salah satunya, membuat tubuh Ayu bergoyang.Kemudian tangan Fernando berpindah ke sebelahnya, dan itu Fernando ulang berkali kali.Lalu tangan Fernando turun ke area sensitif Ayu, dia mem
Fernando pun terus memberi rangsangan untuk istrinya yang lama tidak bertemu. Hingga akhirnya Fernando kembali memuntahkan cairan nya di dalam rahim istrinya, kemudian mereka berdua mandi bersama. Setelah itu, mereka keluar dari kamar mandi dan segera keluar dari kamar mandi. Fernando membuka pintu lemari yang berjejer dengan lemari bajunya.Ayu sangat terkejut saat suaminya membuka lemari sebelah yang isinya di penuhi dengan pakaian wanita."kenapa semua baju-baju wanita ada di lemari kamu mas?" tanya Ayu yang melihat begitu banyak pakaian wanita berbagai model. "Semoga ukuran bajumu masih sama seperti saat pertama kali kita bertemu, karena ini semua sengaja untuk mu.Aku membelinya saat aku mau ke desa untuk menjemput mu." sahut Fernando dengan santainya.Ayu pun mengambil satu stell baju dan memakainya, namun masih pas di tubuhnya dan Fernando pun tersenyum sambil mencium pipi istrinya. "Aku ke kampus menggunakan ini saja!" kata Ayu yang sudah mengenakan pakaiannya, karena tak me
"Firman?!" gumam Ayu dengan terkejut, sambil melanjutkan langkahnya. Ayu merasa ia harus menjaga jarak dengan setiap teman lelakinya, demi menjaga keutuhan rumah tangganya yang baru saja dipersatukan kembali setelah lama terpisah. "Ayu, kenapa kamu menghindar dari aku?" tanya Firman yang masih mengejar Ayu, tidak mau menyerah. "Maaf, Fir... Mulai sekarang, tolong jangan mendekatiku lagi!" ucap Ayu dengan nada lirih namun tegas, sambil melangkah pergi dan meninggalkan Firman yang terdiam. "Yu, tapi kenapa? Apa alasannya kamu melarang ku untuk mendekatimu?" teriak Firman yang kebingungan, belum mengerti alasan Ayu yang tiba-tiba menghindar darinya. Ayu berhenti sejenak dan kembali mendekati Firman. Dalam napas tersengal, Ayu menjawab, "Karena aku sudah bersuami!" sahutnya dengan nada berat, seraya memamerkan cincin di jari manisnya kepada Firman.Terlihat emosi dan harap yang berkecamuk dalam mata Firman saat ia mematung melihat cincin melingkar di jari manis Ayu. Meninggalkan Firman
Melihat kedatangan seorang wanita dan anak yang tak dikenalnya, Ayu seketika merasa cemas. Hatinya berdebar, jemarinya bergetar, dan tubuhnya yang mungil bersembunyi di balik tubuh kekar Fernando, suaminya. Ayu mencuri pandang, ingin tahu siapa mereka. Fernando yang menyadari kegelisahan sang istri, segera berusaha menjelaskan situasi itu kepada Mariska, adik dari mendiang ibunya yang datang berkunjung. "Oh, dia Ayu, istriku!" ucap Fernando kepada Mariska, Ayu tersipu-sipu ketika diperkenalkan. "Apa? I-istrimu? Kapan kau menikah?" tanya Mariska terkejut, matanya membulat dalam kekagetan. "Yah, kenapa? Apa tidak boleh aku menikah dan mempunyai istri? " Tanya Fernando sambil menyandarkan tubuh Ayu dengan erat ke dadanya. Mariska tersenyum lembut. "Tidak, bukan begitu! Tapi kamu tidak memberitahu kami saat kau menikah. " Ucap Mariska, mengungkapkan rasa terkejut dan sedikit kecewa. Ayu makin gelisah, khawatir muncul konflik antara keduanya. "Kami belum melangsungkan pesta, hanya me
"Wah, ada mobil terbakar! Mobil siapa yah?" gumam seorang gadis yang sedang mencari kayu di hutan. "Ke, tolong!" Teriak seseorang di balik bukit yang dikeluarkan tak terdengar. Sang gadis mendekat ke arah suara, dan melihat seorang pemuda sedang meringkuk kesakitan. "Tolong saya!" katanya lagi. "Sebentar aku cari sesuatu!" jawab gadis itu, yang kemungkinan baru 16 tahunan, kemudian dia mengambil daun pisang. Lalu pergi ke tepi sungai untuk mengambil air, kemudian dia mendekati pemuda itu kembali. "Ini minumlah!" katanya, dengan menenggakkan daun pisang berisi air ke atas mulut si pria asing itu. Gadis itu membawa si pria asing yang tak di kenalnya, dan membawa ke gubugnya. "Siapa dia Ndok?" tanya Bapak si gadis. "Nda tahu Pak, saya temukan di hutan pas saya mencari kayu!" jawabnya. "Ya udah bawa masuk dulu, biar Bapak obatin!" titah pria paruh baya itu. Di bantu Bapaknya, gadis itu membaringkan si pria asing, dipan kayu. Dengan telaten, pria paruh baya itu membersihkan luka
Melihat kedatangan seorang wanita dan anak yang tak dikenalnya, Ayu seketika merasa cemas. Hatinya berdebar, jemarinya bergetar, dan tubuhnya yang mungil bersembunyi di balik tubuh kekar Fernando, suaminya. Ayu mencuri pandang, ingin tahu siapa mereka. Fernando yang menyadari kegelisahan sang istri, segera berusaha menjelaskan situasi itu kepada Mariska, adik dari mendiang ibunya yang datang berkunjung. "Oh, dia Ayu, istriku!" ucap Fernando kepada Mariska, Ayu tersipu-sipu ketika diperkenalkan. "Apa? I-istrimu? Kapan kau menikah?" tanya Mariska terkejut, matanya membulat dalam kekagetan. "Yah, kenapa? Apa tidak boleh aku menikah dan mempunyai istri? " Tanya Fernando sambil menyandarkan tubuh Ayu dengan erat ke dadanya. Mariska tersenyum lembut. "Tidak, bukan begitu! Tapi kamu tidak memberitahu kami saat kau menikah. " Ucap Mariska, mengungkapkan rasa terkejut dan sedikit kecewa. Ayu makin gelisah, khawatir muncul konflik antara keduanya. "Kami belum melangsungkan pesta, hanya me
"Firman?!" gumam Ayu dengan terkejut, sambil melanjutkan langkahnya. Ayu merasa ia harus menjaga jarak dengan setiap teman lelakinya, demi menjaga keutuhan rumah tangganya yang baru saja dipersatukan kembali setelah lama terpisah. "Ayu, kenapa kamu menghindar dari aku?" tanya Firman yang masih mengejar Ayu, tidak mau menyerah. "Maaf, Fir... Mulai sekarang, tolong jangan mendekatiku lagi!" ucap Ayu dengan nada lirih namun tegas, sambil melangkah pergi dan meninggalkan Firman yang terdiam. "Yu, tapi kenapa? Apa alasannya kamu melarang ku untuk mendekatimu?" teriak Firman yang kebingungan, belum mengerti alasan Ayu yang tiba-tiba menghindar darinya. Ayu berhenti sejenak dan kembali mendekati Firman. Dalam napas tersengal, Ayu menjawab, "Karena aku sudah bersuami!" sahutnya dengan nada berat, seraya memamerkan cincin di jari manisnya kepada Firman.Terlihat emosi dan harap yang berkecamuk dalam mata Firman saat ia mematung melihat cincin melingkar di jari manis Ayu. Meninggalkan Firman
Fernando pun terus memberi rangsangan untuk istrinya yang lama tidak bertemu. Hingga akhirnya Fernando kembali memuntahkan cairan nya di dalam rahim istrinya, kemudian mereka berdua mandi bersama. Setelah itu, mereka keluar dari kamar mandi dan segera keluar dari kamar mandi. Fernando membuka pintu lemari yang berjejer dengan lemari bajunya.Ayu sangat terkejut saat suaminya membuka lemari sebelah yang isinya di penuhi dengan pakaian wanita."kenapa semua baju-baju wanita ada di lemari kamu mas?" tanya Ayu yang melihat begitu banyak pakaian wanita berbagai model. "Semoga ukuran bajumu masih sama seperti saat pertama kali kita bertemu, karena ini semua sengaja untuk mu.Aku membelinya saat aku mau ke desa untuk menjemput mu." sahut Fernando dengan santainya.Ayu pun mengambil satu stell baju dan memakainya, namun masih pas di tubuhnya dan Fernando pun tersenyum sambil mencium pipi istrinya. "Aku ke kampus menggunakan ini saja!" kata Ayu yang sudah mengenakan pakaiannya, karena tak me
Ayu sangat menikmati setiap sentuhan dari suaminya, yang telah lama dia tak pernah rasakan. Fernando pun terus memberi rangsangan di setiap titik sensitif sang istri. Dengan tangannya yang mulai melepas satu persatu pakaian yang di kenakan Ayu. Kini ayu sudah dalam keadaan tak memakai sehelai benang pun. Fernando merasa takjub dengan keindahan tubuh istrinya yang kini sudah dewasa, tidak seperti dulu waktu dia mengambil kesucian sang istri. Fernando tersenyum melihat istrinya yang selalu malu malu,padahal mereka adalah suami istri, walau lama mereka berpisah.Namun hati mereka selalu terpaut satu sama lain. "Kau masih malu malu padaku. Padahal aku ini suamimu, bukan orang lain!" lirih Fernando. Tangan Fernando pun mulai bermain main di buah dada, dan memijat lembut area itu. Fernando menghisap salah satunya, membuat tubuh Ayu bergoyang.Kemudian tangan Fernando berpindah ke sebelahnya, dan itu Fernando ulang berkali kali.Lalu tangan Fernando turun ke area sensitif Ayu, dia mem
Fernando membawa istrinya ke rumah utama, istri yang dia nikahi secara siri berapa tahun yang lalu. "Masuklah sayang..." kata Fernando seraya menggandeng istrinya masuk ke dalam. Ayu pun mengikuti suaminya, mereka sudah di sambut oleh beberapa pelayan di rumah besar itu. "Selamat sore Tuan!" kata semua pelayan, di balas anggukkan oleh Fernando. "Dia istriku! Layani dia dan jangan sampai dia mengerjakan tugas apa pun!" ucap Fernando. "Baik Tuan!" sahut pelayan. Fernando pun membawa istrinya ke kamarnya yang terletak di lantai dua. "Mulai hari ini, kau sudah tak perlu lagi bekerja sayang!" kata Fernando. "Tapi aku akan jenuh kalau di rumah terus." sahut Ayu. "Kau bisa datang ke kantor ku, atau belanja ke Mall dan pergi ke salon! Kau adalah istriku, pemilik perusahaan yang sangat besar!" kata Fernando. "Baik Mas..." sahut Ayu. "Jadilah gadis penurut!" ucap Fernando, seraya mencium bibir istrinya. Ayu pun membalas ciuman itu, ciuman yang sangat dia rindukan. "Kita akan melan
"Maaf Fir, aku gak bisa nerima cinta kamu! Ku harap kau jangan lagi berharap cintaku, dan pilih lah wanita terbaik selain aku." ucap Ayu seraya pergi ke kelas. Sepulang kuliah, Ayu langsung pulang ke rumah kosan. Hingga waktu malam tiba, Ayu nampak gelisah menunggu panggilan kerja.Pagi pagi sekali Ayu sudah bangun untuk bersiap-siap pergi ke kampus. Namun begitu Ayu sedang menyantap sarapan paginya, tiba-tiba ponselnya bergetar pertanda ada pesan masuk. Ayu pun langsung membuka pesan masuk itu yang ternyata dari perusahaan yang dia kirimi lamaran."Wah aku di Terima!" gumam Ayu. Ayu bergegas pergi ke kantor untuk memenuhi panggilan. Setibanya di kantor itu, Ayu langsung di suruh menghadap ke bagian HRD. Ayu membuka pintu setelah dapat balasan dari dalam, kemudian duduk sesuai perintah Ibu HRD. "Karena kamu sedang kuliah, maka saya memberikan pekerjaan paruh waktu di bagian Akounting!" kata sang HRD. "Baik Bu!" jawab Ayu. "Dan yah, kamu berangkat pukul satu dan pulang jam 9 ma
Di sebuah gedung yang menjulang tinggi. Nampak pria muda sekitar umur 30 tahunan, duduk di kursi kebesarannya. Dia adalah Fernando, Fernando Andi Saputra. Pengusaha muda yang kecelakaan setelah pulang dari jogja untuk terjun langsung ke proyek pembangunan hotel di daerah jogja. Pemuda yang di temukan okeh Rahayu) Ayu si gadis desa yang ia nikahi secara siri.Suara ketukan dari luar, membuatnya berhenti sejenak dan menyuruh masuk. "Tuan ini darurat, proyek kita yang di jogja, kekurangan dana! Kami akan mentransfer sekarang, dan butuh tanda tangan anda!? " ucap sang sekretaris yang sangat seksi, memakai jas hitam dan rok mini di atas lutut. Fernando mengambil pulpen yang berdiri di meja kerjanya. Tiba tiba dia menyenggol sebuah foto lusuh yang ia masukan ke bingkai dan di padang di meja kerjanya. Fernando mengambil foto itu, dan rindunya pun kian membara. Namun bertumpuk kerjaan yang belum juga membuatnya santai, hingga Fernando terus mengundur untuk kembali ke desa istrinya.
Ayu merebahkan tubuhnya di kasur barang sebentar lalu dia bangun dan mengeluarkan baju dalam tasnya. Ayu membereskan pakaiannya ke dalam lemari kecil di samping tempat tidur. Kemudian dia menghitung uang dari suaminya. "Masih tersisa 70 juta!" gumam Ayu. Lalu dia melihat jam yang menempel di atas pintu,baru jam 12 siang. Ayu mengambil uang segepok dan memasukan sisanya ke lemari, lalu menguncinya. Ayu pun keluar dan mengunci pintu kosan. Lalu dia menyusuri jalanan, dan dia menemukan sebuah toko perlengkapan sekolah. Ayu pun masuk dan mulai mengambil barang barang, mulai dari buku dan semua alat tulis. Setelah membayar, Ayu keluar dan ke toko sebelah, yang tepatnya toko sepatu. Ayu membeli sepatu dan sandal juga kaus kaki nya. Lalu Ayu membeli selimut dan juga berapa pakaian ganti juga daleman. Karena semua baju gantinya sudah hangus terbakar. Ayu kembali ke kosan untuk mengantarkan belanjaan. Ayu menata alat tulisnya di atas lemari bajunya. Kemudian dia kembali keluar
Setelah kepergian Fernando, Ayu sangat kehilangan. Sesuai pesan Fernando, dengan uang yang ia berikan, pak Parta menghentikan kegiatan, untuk mencari rejekinya, dan hanya memerintahkan fokus ke sekolahnya saja. Nampak pak Parta sedang menggali tanah di area dapur nya. "Bapak sedang apa?" tanya Ayu. "Ini bapa sedang mengubur pemberian nak Fernando, bapa sudah ambil seperlunya, dan sisanya bapa kubur saja biar aman!" jawab pak Parta. Ayu hanya menganggukkan kepalanya dan berlalu ke kamar nya. "Mas, apa kamu sudah sampai? Aku merindukanmu mas!" lirih Ayu sambil mendekap bantal, yang biasa di pakai Fernando. Ayu terbayang saat malam pertamanya dengan sang suami. Tak terasa bir bening jatuh di pipinya. "Mas, semoga mas tidak akan melupakan aku!" batin Ayu. Hari hari di lewati Ayu dan Bapaknya, tak terasa satu tahun sudah, semenjak kepergian Fernando. Kini Ayu sudah lulus SMP, dan sedang sibuk mencari sekolah menengah. Dengan uang pemberian Fernando dia gunakan untuk lanjut seko