แชร์

SEASON 2 || Kelicikan Jamal

ผู้แต่ง: Els Arrow
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-29 19:42:56

"Ponselmu, kok, tetap nggak bisa dihubungi, sih, Rash?! Kamu sebenarnya di mana? Apa kamu baik-baik saja?" pekik Kaindra di dalam mobilnya.

Hari sudah beranjak pagi, tetapi Rashita belum ditemukan. Polisi dan agen detektif untuk melacak keberadaan gadis itu juga sudah di kerahkan, tetapi bak ditelan bumi, jejaknya saja tidak diketahui.

Naya sudah beberapa kali pingsan mendengar putrinya belum juga ada kabar, sementara Ilham sudah turun ke jalanan bersama adiknya untuk mencari Rashita. Aaraf juga membantu, tetapi nyatanya itu semua tidak mampu untuk melacak di mana gadis itu.

"Harus mencari ke mana lagi?" gumam Kaindra.

Semua sudut kota sudah ia susuri, tetapi tidak memberikan hasil. Beberapa kali Aaraf menghubungi nomor Rashita, tetapi ponsel gadis itu tidak kunjung aktif.

"Semuanya khawatir sama kamu, Rash." Kaindra kembali melajukan mobilnya melewati gang-gang kecil.

Pagi ini ada meeting bersama kolega yang harus ia hadiri, tidak mungkin busa diwakilkan karena ada hal penting yang h
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kemarahan Aaraf

    "Aku tidak membelanya, Mas. Aku hanya bicara fakta. Dan ... pada kenyatannya Kak Kaindra memang tidak bersalah," sahut Shaynala.Arsen menggelengkan kepala. "Dia bersalah, Dek!""Tidak, Mas." Tanpa sadar gadis itu meninggikan ucapnya, membuat Arsen melayangkan tatapan memicing ke arahnya. "Kamu harus lihat faktanya, jangan bicara menurut persepsi kamu sendiri.""Kamu membelanya sampai seperti ini, Dek? Sampai meninggikan suaramu. Padahal kamu tahu sendiri kalau aku tidak suka dengan Kaindra. Dari dulu aku sudah tidak cocok dengannya."Gadis itu gelagapan, mencari-cari alasan yang tepat agar suaminya tidak lagi menaruh curiga."Bukan seperti itu, Mas. Aku hanya meluruskan saja, aku tidak mau kamu berprasangka buruk. Dosa, Mas," jawab Shaynala dengan suara lembut.Namun, Arsen sudah terlanjur tidak mood. Ditambah rasa lelah fisiknya setelah melakukan perjalanan panjang. Belum lagi sakit hati karena sang Mama tidak mau bertemu dengannya.Semua kekesalan itu semakin memuncak saat Shaynala

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Berhasil Kabur

    "Kay ...."Wanita paruh baya itu berbalik badan, menatap sendu ke arah suaminya. Mereka baru saja tiba di pesantren, pulang lebih dulu meninggalkan Arsen dan Shaynala."Kamu marah?"Kayshilla menggeleng. "Mana mungkin aku marah dengan suamiku, Mas," sahutnya lirih."Lalu?" Aaraf menatap intens wajah teduh itu, masih terlihat cantik dan segar di usia kepala empat."Tidak ada apa-apa, Mas. Mungkin ... aku hanya ibu yang sedang mengkhawatirkan putranya. Makanya aku berlebihan. Tapi aku sama sekali tidak menyimpan kemarahan untukmu." Wanita itu tersenyum simpul sambil membawa tangannya untuk menggenggam tangan sang suami. "Aku hanya memikirkan putraku, Mas. Itu saja ...."Hening! Aaraf tidak mampu menyahut."Aku minta maaf kalau kelewatan.""Tidak perlu minta maaf," sahut Kayshilla dengan cepat. "Semua orang punya sakit hatinya masing-masing. Dan setiap orang juga berhak meluapkan rasa sakit itu."Kayshilla membalik badan mendudukkan dirinya di ruang tamu, menatap ke depan dengan pandanga

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Sosok Penyelamat

    Pria itu terduduk di depan ruang UGD, tangannya sibuk mengutak-atik ponsel untuk menghubungi Ilham. Berharap Ilham dan yang lainnnya segera datang ke sini.Dokter keluar dari ruang UGD dan ia langsung bangkit untuk menghampiri wanita paruh baya dalam balutan jas putih itu."Bagaimana keadaan, eum ... teman saya, Dok?" "Masih belum sadar, Pak. Teman Anda hipotermia dan kami menemukan lambungnya dalam keadaan kosong. Tapi Anda tenang saja, kami sudah mengganti baju pasien dan memasang infus beserta alat-alat medis lainnya. Nanti kalau pasien sadar, segera panggil kami, ya," jelas Dokter tersebut."Baik, Dok. Lalu, apa sekarang bisa ditemui?""Lebih baik tunggu pasien sampai sadar dulu, Pak. Kemungkinan tidak akan lama lagi pasien sudah membuka mata."Pria itu mengangguk patuh. "Baiklah kalau begitu, saya akan menunggu di sini.""Iya, Pak. Saya dan tim medis permisi dulu."Pria itu membalas anggukan Dokter tersebut, setelahnya ia kembali duduk di kursi tunggu untuk menunggu kedatangan K

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Obrolan dengan Victor

    Berbeda dengan Kaindra yang langsung merebahkan tubuh sesaat setelah sampai di rumah Ryon, Aaraf dan Arsen berangkat ke rumah sakit malam itu juga. Mereka sengaja tidak mengajak Kayshilla dan Shaynala karena dua wanita akan menemani Naya."Loh, Mas Arsen nggak bawa ponsel?" gumam Shaynala saat hendak mengambil kunci mobil dan mendapati benda pipih itu tergeletak di atas nakas."Ya sudahlah aku bawa sekalian saja. Takutnya nanti ada telepon penting dari klien." Tangannya menyambar ponsel itu, kemudian lekas turun dan segera melajukan mobil ke rumah Ilham.Mereka sampai di sana dan langsung menenangkan Naya yang masih menangis sesenggukan. Naya menangis dalam pelukan Kayshilla, sementara Shaynala mengusap-usap punggung tangan wanita paruh baya itu.DRRTT! Shyanala merasakan ponsel suaminya bergetar, ia lekas merogoh saku celana dan mendapati sebuah pesan dari nomor asing.[Larissa harus menjalani operasi karena tulang lehernya bengkok sampai menyebabkan tekanan serius pada saraf dan sum

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kekesalan Jamal

    Rumah Sakit.Berapa saat lalu Rashita sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa, dokter sudah memastikan keadaannya membaik. Hal itu jelas saja membuat semua orang mengucap syukur.Farraz masuk ditemani oleh Ilham, pria itu menundukkan diri di kursi samping ranjang. Ia membuat jarak aman agar tidak terlalu dekat dengan Rashita."Terima kasih sudah menyelamatkanku, Kang," ucap gadis itu, lirih."Sama-sama, Mbak. Bagaimana keadaanmu sekarang?""Sudah lebih baik.""Aku bersyukur kamu tidak apa-apa, Mbak.""Alhamdulillah, Kang." Rashita mengulas senyum tipis di bibir pucatnya.Pria itu mengangguk, ia membuka obrolan ringan agar tidak terlalu canggung. Hingga beberapa menit kemudian ia menyudahi obrolannya dan memilih keluar. Aaraf dan Arsen Baru saja sampai, mereka langsung mengobrol dengan yang lainnya. Orang-orang itu juga bergantian tidur, hingga setelah pagi menjelang beberapa orang berpamitan pulang. Hanya menyisakan Ilham dan Ilyas, sementara Aaraf dan Arsen juga baru saja pulang kar

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Rencana Balas Dendam

    Pagi ini Kaindra tidak datang ke Bratayeksa Company, hal itu membuat pikiran Jamal was-was. Ia takut Kaindra menjauh seperti dugaannya tadi bersama Melati.Ponselnya berdering dan langsung menyentak lamunannya, ia mengambil benda pipih itu dan mendapati Melati meneleponnya."Ada apa, Mel?" tanya Jamal."Kakek, aku dipecat dari Perusahaan Starlight oleh Pak Aaraf!" pekik gadis itu di seberang telepon."Bagaimana bisa?! Bukannya kinerjamu bagus?" Jamal meremas dadanya yang mendadak sakit, seperti ada yang menusuk-nusuk di sana.Sesak, tetapi saat mencoba menarik napas dadanya menjadi semakin terasa nyeri.'Argh ... sialan! Gara-gara memikirkan Kaindra dadaku sampai sakit!' "Nggak tahu, Kek. Pagi ini aku dipanggil ke ruangannya Pak Aaraf, lalu beliau mengatakan ada pengurangan staf. Aku sebenarnya juga diberi uang pesangon, tapi aku merasa ada yang janggal. Pasalnya, hanya aku yang dipecat. Kalau pengurangan staf 'kan seharusnya ada temannya, dong."Kening keriput itu semakin mengernyit

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Penyatuan di Kala Senja

    'Nama itu? Jadi ... dari tadi Mas Arsen memikirkan wanita itu?!' Arsen tidak kalah gelagapan saat mendapati istrinya tengah melotot ke arahnya. Pria itu langsung menggenggam tangan Shaynala, tetapi gadis itu dengan cepat menghempaskan tangannya."Jangan sentuh aku, Mas!" teriaknya dan lekas berdiri. "Kamu ... kamu memikirkan wanita lain?!"Tubuh mungil itu bergetar tidak karuan, napasnya tersengal-sengal. Ternyata sesakit ini melihat pria yang ia cintai menyebut nama wanita lain.Yeah, Shaynala terlanjur mencintai Arsen. Dan ia benci kenapa perasaan cinta itu harus tumbuh saat masalah ini baru terbongkar. Seharusnya ... ia tidak perlu melibatkan perasaannya."Dek, aku bisa jelaskan." Arsen turut bangun, tangannya terulur berusaha menjangkau sang istri yang terus melangkah mundur. "Aku ... a-aku tidak tahu kenapa bisa menyebut namanya.""Itu berarti otakmu tengah memikirkannya, Mas! Mustahil kamu menyebut namanya dalam tidur, kalau alam bawah sadarmu tidak mengingatnya!" Shaynala mera

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Membalas Jamal

    Arsen mengganti sprei bekas pergulatan panas sore itu, bibirnya mengulas senyum saat melihat bercak darah berwarna merah di sprei putih tersebut.'Aku bahagia menjadi yang pertama untukmu, Shaynala.'Ceklek! Pintu kamar mandi terbuka.Shaynala keluar dengan mengenakan handuk kimono, langkahnya tertatih dengan kedua kaki yang agak dibuka. Wajah cantik itu seperti tengah menahan kesakitan, juga terdengar ringisan lirih dari bibir tipisnya.Arsen menghampiri Shaynala dan lekas membopong tubuh mungil itu menuju ranjang, ia mendudukkan istrinya di sana dan tidak lupa kembali melabuhkan kecupan hangat pada kening."Perih?" tanya Arsen seraya menangkup sebelah pipi Shaynala.Wanita itu mengangguk, membuat Arsen gemas melihat wajah imut itu."Nanti kita obati pakai salep, ya. Sekarang Mas mau mandi dulu.""Iya, Mas."Shaynala melihat punggung Arsen hingga bayangan suaminya menghilang dari balik pintu kamar mandi. Menghela napas lirih, sembari tangannya mengelus-elus perutnya."Aku sudah meny

บทล่าสุด

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Ending

    Semua orang mengucap syukur dokter menyatakan kondisi Shaynala sudah baik-baik saja, meskipun wanita itu tetap harus rawat inap sampai kondisinya benar-benar stabil.Arsen terus menggenggam tangan sang istri, bibirnya terus meminta maaf atas kesalahannya yang telah membuat Shaynala seperti ini."Tidak apa-apa, Mas. Saat itu aku juga sedang kalut, jadi tidak berpikir dulu kalau mau bertindak," ujar Shaynala dengan suara lirih."Aku akan menebus semua kesalahanku, Dek. Dengan apapun caranya, aku akan membuatmu bahagia."Shaynala mengangguk, entah sudah yang ke berapa kalinya Arsen mengatakan hal seperti itu.Ia melihat penyesalan besar di mata suaminya, bahkan kedua mata elang itu masih memerah karena terlalu banyak menangis."Sekarang kamu harus fokus untuk kesembuhanmu, Dek. Nanti kita akan memulainya dari awal, aku berjanji akan selalu jujur dan terbuka dan berusaha hal seperti ini tidak akan terulang lagi," jelas Arsen yang membuat Shaynala langsung mengangguk."Mama sudah dibunuh D

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 199

    Tujuh hari berlalu dan Aaraf baru kembali ke rumah sakit untuk melihat putrinya. Selama tujuh hari sebelumnya, ia menyiapkan acara doa untuk kematian Kaindra. Namun, setiap hari pria paruh baya itu tetap berinteraksi melalui video call agar tahu kondisi putrinya.Namun, baru saja menginjakkan kakinya di depan ruang rawat Shaynala, Aaraf dikejutkan dengan tangis semua orang yang ada di sana."Ada apa ini?" Aaraf langsung memeluk tubuh Kayshilla. "Ada apa, Kay? Kenapa semuanya menangisi?""Dokter tadi mengatakan tubuh Shaynala menunjukkan reaksi yang menolak jantung barunya, Bi. Shaynala kejang-kejang, Ummi takut melihatnya. Ummi takut ..," jelas Kayshilla yang sontak membuat Aaraf melongo."Bukankah kata dokter, sejak kemarin aman?" tanya Aaraf dengan suara lirih."Iya. Tapi pagi tadi saat Ummi mau menyeka tubuhnya, Shaynala kejang-kejang." Kayshilla menangis tertuju pilu di dalam pelukan Aaraf, hal itu tak ayal juga membuat Aaraf turut menitikkan air mata.Sementara Arsen terus berdir

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Mendapatkan Donor Jantung

    Kondisi Kaindra semakin memburuk, bahkan pria itu sempat kejang-kejang. Kayshilla baru saja tiba bersama keluarga Danang, wanita paruh baya itu sampai pingsan beberapa kali memikirkan kondisi Shyanala dan Kaindra."Ndra, kamu dengar Abi?" bisik Aaraf, saat ini ia berada di dalam ruangan Kaindra karena dokter menyuruhnya masuk beberapa saat lalu.Kaindra terus memanggil-manggil Abinya, matanya terbelalak ke atas dengan napas yang seperti orang tengah mengorok."Laa ilaha illallah," bisik Aaraf tepat di telinga Kaindra.Pria itu mengikuti dengan napas tersengal, bibirnya bergerak hebat dengan keringat basah yang mulai membasahi pelipis.Aaraf menggenggam punggung tangan Kaindra, sebelah tangannya lagi mengelus lembut kening yang terasa panas. Sambil bibirnya terus membisikkan kalimat tauhid."Syahadat, Ndra. Di dalam hati tidak apa-apa," bisik Aaraf yang langsung diangguki oleh Kaindra.Kaindra tampak mengambil napas dalam, terdengar serak dan seperti sangat kesakitan.Aaraf menguatkan

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Wasiat Terakhir Kaindra

    Aaraf tidak kuasa menahan beban tubuhnya saat mendengar penjelasan panjang tentang kejadian yang menimpa putrinya tadi, kedua matanya semakin deras mengalirkan cairan bening, dengan seluruh hatinya yang hancur berkeping-keping.Bibirnya terus memanggil-manggil nama Shaynala, membuat siapapun tidak tega melihatnya."Kenapa putriku harus mengalami seperti ini?" gumam Aaraf. "Dia tidak salah apa-apa, dia tidak tahu apa-apa. Tapi malah menjadi korban."Arsen menundukkan tubuh yang masih bersimpuh di bawah Aaraf, ia seperti tidak punya keberanian untuk mengangkat kepala.Hanya kata maaf yang keluar dari bibirnya, meskipun tidak mendapat sahutan dari Aaraf."Shaynala ..," bisik Aaraf.Pria paruh baya itu memejamkan kedua kelopak mata, detik berikutnya ia membuka lagi mata yang terpejam dan menatap ke arah Arsen."Bangunlah, Nak. Ini bukan salahmu, Abi paham kamu dijebak," ucap Aaraf sambil membantu menantunya untuk berdiri.Arsen semakin tergugu saat Aaraf dengan enteng merangkul tubuhnya, p

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 196

    PLAKK!Wajah Arsen terhantam ke samping saat Rafael menamparnya dengan kencang, tanpa rasa iba Rafael mengangkat kasar dagu putranya dan kembali melayangkan bogeman mentah hingga membuat darah segar mengucur deras dari hidung."Papa kecewa sama kamu!" desis Rafael.Beberapa saat lalu Rafael memang mencari Arsen karena Adele yang mengatakan bahwa Kayshilla mencari putrinya. Kata Kayshilla, Shyanala pergi tidak lama setelah Arsen meninggalkan rumah dan sampai malam belum ada kabar.Tanpa pikir panjang Rafael langsung melacak keberadaan Arsen dan menyusul ke rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan Arsen dengan Kinara. Beruntung Rafael masih sempat bertemu Diego di gang masuk rumah itu, sehingga pria paruh baya itu langsung menyetop mobil Diego dan menginterogasinya."Apa yang akan kamu jelaskan pada mertuamu sekarang, hah?! Bagaimana bisa kamu tidak sadar kalau istrimu sedang mengikuti? Sekarang... papa tidak bisa lagi melindungi kamu, Sen," ucap Rafael.Arsen tidak menyahut, waja

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Tertembak

    Hujan turun tanpa diduga, Shaynala tetap nekat menerobos hujan tanpa peduli bajunya basah."Dek!" Arsen tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang, membuatnya sontak berteriak."Aaargh ... lepaskan aku, Mas! Jangan sentuh!" Shaynala berusaha melepaskan tubuhnya, tetapi pelukan Arsen sangat erat.Wanita itu meneteskan air mata, bersatu dengan lebatnya air hujan yang rasa dinginnya semakin menusuk kulit. Udara malam menjadi saksi betapa panasnya hati pasangan tersebut, kedua insan itu sama-sama terluka dengan keadaan yang terus memicu masalah."Lepaskan aku, Mas, lepaskan aku ...," bisik Shaynala di sela-sela isak tangisnya. "Aku nggak bisa seperti ini terus, aku terluka saat tahu kamu akan punya anak dari perempuan lain. Mamamu juga meminta kita bercerai, Mas."Arsen tersentak dan tanpa sadar pelukannya sedikit melonggar, membuat Shaynala dengan mudah melepaskan diri.Shaynala berjalan cepat, tanpa peduli tanah basah yang mengotori sepatunya."Aku mencintaimu, Dek! Aku tidak akan mencerai

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kekecewaan Shaynala

    David berlari menuju ruang UGD, ia segera menemui Dokter yang ada di sana dan menanyakan bagaimanakah kondisi Kaindra."Benturan yang dialami pasien menyebabkan adanya pendarahan serius di dalam otak, Pak. Pasien juga mengalami patah tulang di beberapa bagian, dan terdapat banyak luka lecet. Kami baru saja memberikan transfusi darah karena pasien kehilangan banyak darah saat dibawa ke sini," jelas dokter.David mengangguk dengan lesu, ia duduk di sana dengan tatapan kosong yang terarah ke depan.Ia sudah menganggap Kaindra seperti seorang kakak, Kaindra sering membantunya bahkan memberikan banyak bonus di luar bonus perusahaan.Mendengar kondisi orang yang ia sayangi yang sedang kritis di dalam sana, membuat David merasa tidak berdaya. Meskipun ia terkenal tegas, tetapi ketika menyangkut keselamatan Kaindra, ia juga bisa menjadi rapuh."Mungkin nanti akan ada operasi kecil, Pak. Mohon Bapak menghubungi anggota keluarga lain untuk mengurus persetujuan operasi tersebut," kata Dokter.Se

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kecelakaan

    Mobil milik Arsen baru saja berhenti di halaman luas Pesantren Al-Mubarok. Sesuai janjinya, dua minggu sekali ia akan datang ke sini untuk mengunjungi istrinya.Ia langsung duduk di sofa ruang tamu, menemani Abi mertuanya yang duduk sendirian di sana. Pria paruh baya itu terlihat tidak bersemangat, padahal Arsen tahu perusahaannya sudah berjalan stabil."Abi kemarin bertemu dengan Kaindra, Sen. Abi tidak bisa tenang," ucap Aaraf dengan suara lirih.Hening! Arsen tidak menyahut."Kaindra sibuk terus dan belum bisa ditemui, malah hari ini rencananya dia pergi ke luar kota lagi untuk pertemuan bisnis." Pria paruh baya itu menghela napas kasar. "Abi juga tidak enak mengganggu waktunya. Segan, Sen. Abi 'kan pernah mengecewakan dia," lanjutnya."Satu bulan lagi hari pernikahannya, pasti Kaindra akan mengundang Abi. Mungkin itu bisa jadi waktu yang tepat untuk Abi berbincang dengan Kaindra," sahut Arsen.Aaraf tampak berpikir. "Apakah Kaindra akan mengundang Abi? Sedangkan kemarin Abi bilang

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 192

    "Kita akan menginap di sini, Tante?" tanya Larissa."Iya, rumahnya Arsen juga tidak jauh dari hotel ini. Jadi cocok sekali kalau kita menginap di sini untuk sementara waktu," sahut Kinara.Larissa mengangguk setuju. Di usia kandungannya yang sudah memasuki sembilan bulan, Larissa tidak bisa banyak protes dan hanya bisa menurut saja. Yang terpenting nanti kebutuhannya dan anaknya terjamin."Wanita itu masih di luar kota, Tante?"Kinara menoleh ke arah Larissa dengan kening mengernyit. "Maksud kamu Shaynala?""Iya, Tante. Dia," sahut Larissa yang sontak membuat Kinara tergelak."Sampai sebegitunya kamu nggak mau menyebut namanya, La." Kinara menjeda ucapannya barang sejenak. "Iya, dia masih di luar kota. Dan ini menjadi kesepakatan bagus untuk kita mengawasi Arsen."Wanita paruh baya itu memang menempatkan beberapa anak buah di sekitar kediaman Arsen untuk mengawasi Arsen dan mendapatkan banyak informasi."Tapi kalau kita langsung muncul, apa Arsen tidak akan marah? Dia 'kan membenciku,"

DMCA.com Protection Status