Beranda / Pernikahan / Merebut Hati Suamiku / SEASON 2 || Bertepuk Sebelah Tangan

Share

SEASON 2 || Bertepuk Sebelah Tangan

Penulis: Els Arrow
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Nanti malam Kiyai Yahya akan datang ke sini bersama putranya, Nduk. Tadi sudah telepon Abi, katanya ingin melamar kamu."

Terdengar helaan napas kasar dari gadis cantik itu. Gadis cantik dengan balutan gamis berwarna biru, berpostur tinggi semampai dan berkulit putih. Hidung mancung serta bibir tipis merah alami semakin membuat wajahnya manis, belum lagi bulu mata lentik dan alis tebal yang mewarisi Abi nya.

"Nala tidak mau, Mi. Maaf," sahutnya lirih.

Shaynala Humaira Ibrahim, putri pertama Aaraf dan Kayshilla. Gadis berusia 25 tahun itu sudah beberapa kali menolak lamaran yang datang, ia selalu mengatakan ingin meneruskan S-3 sebelum menikah, tetapi nyatanya tidak seperti itu!

Ada satu hal yang tidak Shaynala katakan kepada siapapun, bahkan Umi nya sendiri. Ia menunggu seorang pria yang disukainya melamar dirinya, tetapi entah kenapa pria itu tidak kunjung peka.

"Tidak mau melihat dulu?" tanya Kayshilla, wanita berusia 47 tahun yang masih terlihat cantik dan segar.

"Tidak, Mi." Shayn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Sikap Kaindra

    Pagi ini Shaynala meminta izin kepada Abi nya hendak datang ke universitas untuk melakukan daftar ulang, tetapi pria paruh baya itu melarang dan malah memintanya untuk datang ke perusahaan."Kan sudah ada Kak Kaindra, Bi. Nala mau ke kampus, loh, urus daftar ulang," timpal gadis cantik itu dengan memelas."Nanti ada rapat dengan para komisaris, kamu bisa belajar sama Kak Kaindra, Sayang."Gadis cantik itu mendengus lirih, berdekatan dengan Kaindra adalah hal yang paling dihindarinya akhir-akhir ini. Bagaimana bisa Abi nya malah menyuruhnya dekat-dekat? Yang ada luka di hatinya tidak kunjung sembuh."Daftar ulang masih bisa besok. Tapi kalau rapat dengan komisaris tidak dapat ditunda. Kamu bisa belajar banyak hal nanti, agar saat kamu sudah siap memegang perusahaan itu, kamu tidak kaget." Aaraf kembali menjelaskan saat putrinya hanya diam saja."Coba dulu, ya. Abi jamin kamu akan suka dengan kegiatan seperti ini," ucapnya lagi mencoba merayu Shaynala.Perusahaan dipegang oleh Kaindra ka

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || kemarahan Shaynala

    Mobil mewah itu sudah berhenti di pelataran pesantren. Shaynala hendak turun, tetapi gerakannya terhenti saat tiba-tiba Kaindra membuka suara."Jangan dekat-dekat dengan Reagen, Ning.""Apa urusannya denganmu? Bukankah selama ini kalau ada pria yang datang melamar, kamu selalu bilang terserah? Kenapa dengan Reagen kamu posesif sekali?" sahut Shaynala.Geram! Yeah, ia benci dengan sikap Kaindra seperti ini, karena itu sama saja membuatnya semakin berharap. Jika boleh memilih maka Shaynala akan lebih memilih Kaindra cuek padanya, bukan mengekang dengan alasan melindungi seperti ini."Reagen bukan pria baik, kalau yang datang melamar kamu kemarin semuanya baik, dan aku tidak mungkin melarang seperti ini," sahut Kaindra tanpa menolehkan kepala dan masih menatap lurus ke depan."Aku sudah dewasa dan punya pilihan sendiri, Kak. Berhenti mengurusiku mau dekat dengan siapapun, karena ... karena kamu bukan kekasihku," sahutnya lirih.Deg! Kaindra menggeram emosi mendengar jawaban Shaynala.Gad

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Siasat Reagen

    Pagi ini Shaynala melewatkan sarapan karena malas bergabung satu meja dengan Kaindra, ia mengatakan kepasa Umi nya kalau akan sarapan di luar, sehingga wanita paruh baya itu tidak bisa lagi menahannya.Tujuan Shaynala adalah ke universitas, setelah selesai mengurus daftar ulang di sana, ia lantas membelokkan mobilnya menuju sebuah toko buku terbesar di pusat kota."Untungnya masih sepi," gumamnya dan lantas keluar dari mobil.Gadis cantik itu memilih beberapa buku, menghabiskan banyak waktu mencari buku yang cocok sebagai referensi novelnya. Karena terlalu fokus, ia tidak sadar kakinya mundur ke belakang dan punggungnya menghantam sesuatu yang terasa keras."Eh, maaf." Shaynala membalikkan tubuh seraya menundukkan kepala. Sepersekian detik kemudian, pupil matanya membola lebar saat mendapati seseorang yang sangat di kenalinya itu. "Kak Reagen. Maaf, ya, aku nggak sengaja. Aku kira di sini tadi kosong," ucapnya lagi dengan senyuman hangat."Tidak apa-apa, Na. Kamu sendirian?""Iya, se

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Masalah di Perusahaan

    "Ning, ada oleh-oleh dari Ayah." Rashita masuk ke dalam kamar Shaynala dengan membawa sebuah paper bag besar.Hening! Gadis itu tidak menjawab, ia hanya melirik Rashita yang meletakkan papar bag tersebut di atas meja rias. Selanjutan Rashita duduk di kursi rias, menghadap Shaynala dengan memamerkan senyum manisnya."Isinya dodol ketan kesukaan kamu, Ning," ucap Rashita.Mengulas senyum hangat, Shaynala lantas mengangguk dan menjawab. "Terima kasih banyak. Paman Ilham selalu ingat sama aku.""Ayah memang seperti itu, beliau sangat menyayangi kamu," sahut Rashita dengan kekehan kecil."Yeah. Oh, iya, tadi bagaimana bisa kamu sama Kak Kaindra?""Ayah nggak bisa mengantar karena asam uratnya kambuh, Ning. Sementara Ibu harus menunggu Nenek di rumah. Ayah tidak mengizinkan aku berangkat sendiri. Sebenarnya Ayah meminta kembali besok, siapa tahu besok beliau sudah sembuh dan bisa mengantarkan, tapi aku bilang liburanku sudah habis hari ini. Akhirnya Ayah menelepon Kak Kaindra untuk menjemp

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Membuat Reagen Kesal

    Kaindra langsung kembali ke kantor dan meminta Ryon mengumpulkan semua kepala produksi, pria itu meminta kepala staf pemasaran untuk membuat strategi marketing baru, demikian juga kepala staf produksi dituntut untuk membuat inovasi produk baru.Pria itu meminta bulan depan setidaknya penjualan kembali stabil, sehingga tiga bulan kemudian penjualan bisa dipastikan naik. Ia juga meminta kepala staf keuangan untuk menutupi masalah ini dari para investor. Bukannya mau bersikap curang, tetapi ia melakukan demi menjaga nama baik perusahaan.Satu jam berlalu...Kaindra membubarkan rapat dan kembali ke ruangannya. Baru saja duduk dan belum sempat menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, ia dikejutkan dengan deringan ponsel yang menandakan sebuah telepon masuk."Halo," sapanya setelah menggeser ikon hijau pada layar canggih itu. "Ada apa, Kang Fatih?" tanyanya.Pria berusia 24 tahun yang menjadi Kang Ndalem dan mengabdikan dirinya di pesantren. Kaindra memerintahkan Fatih untuk melaporkan

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Bertemu Sosok dari Masa Lalu

    "Kenapa diam saja?" tanya Kaindra saat Shaynala sama sekali tidak membuka suaranya. Pria itu khawatir, takut gadis yang tengah duduk di sampingnya tersebut kenapa-napa. "Nggak papa.""Masih lapar?" tanya Kaindra yang hanya disahut gelengan kepala oleh Shaynala.Pria itu menghela napas dalam. "Selama ini kamu selalu menjaga jarak dengan pria lain, kenapa saat bertemu dengan Reagen kamu jadi seperti ini, Ning? Apa karena Reagen bukan terlahir dari keluarga pesantren dan dia bisa bebas keluar, sehingga kamu mau saja saat dia mengajak?" tanyanya tanpa sekalipun menoleh ke arah Shaynala.Gadis cantik itu menggeram lirih, tangannya mengepal emosi dengan dada naik turun karena deru napasnya."Apa sebenernya mau mu, Kak? Aku mau keluar dengan siapa saja itu urusanku! Tentang alasan kenapa aku selalu menjaga jarak dengan pria-pria yang melamar ku dulu, karena mereka orang asing yang tidak pernah ku kenal sebelumnya. Sementara Reagen, aku sudah mengenalnya dan kami memang berteman, jadi wajar

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Penolakan Kaindra

    "Silakan masuk ke dalam, Tuan. Sebuah kehormatan bagi kami, karena kedatangan pengusaha sukses seperti Anda. Mari, kita akan berbincang di dalam agar lebih nyaman," ucap Kaindra seraya mengulurkan tangan meminta Jamal berjalan lebih dulu.Pria paruh baya itu mengangguk, menghapus air matanya dan lantas berjalan masuk dengan digandeng Ryon. Matanya mengedar ke seluruh ruangan saat kakinya baru saja menjejakkan langkah di dalam ruang CEO."Silakan duduk, Pak," ucap Ryon."Ruangannya indah sekali, saya suka desainnya.""Ruangan ini di desain sendiri oleh Pak Kaindra, beliau memang ahli dalam hal mendesain dan seleranya selalu bagus," sahut Ryon.Jamal mengangguk, mendudukkan dirinya di sofa dan menyandarkan tongkat di sebelahnya. Ia lantas melihat ke arah Kaindra yang baru saja masuk ke dalam ruangan ini.'Demi apapun, dia benar-benar mirip dengan Mahesa,' batinnya dengan senyuman hangat.Bola mata Jamal mengikuti gerakan cucunya hingga pria tampan itu ikut mendudukkan diri di sampingnya

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Lamaran untuk Shaynala

    Matahari semakin naik dan berada tepat di atas kepala, Kaindra pulang dan langsung menceritakan semua yang dibicarakan Jamal tadi kepada Aaraf. Pria paruh baya itu terkejut, tetapi secepat mungkin ia menormalkan ekspresi wajahnya agar tidak kentara. Yeah! Aaraf tidak mau Kaindra khawatir."Tidak apa-apa, kita akan atasi semuanya. Jangan takut dengan ancaman Jamal, dia hanya menggertak.""Iya, Bi," sahut Kaindra."Sekarang kamu istirahat, kasihan tubuh dan pikiran kamu kalau lelah," ujar Aaraf.Kaindra mengangguk, selanjutan ia bangkit dan lantas beranjak menuju kamar. Mengistirahatkan diri di sana, berharap besok pikirannya bisa kembali segar, agar bisa memikirkan pemecahan masalah di perusahaan.***Hari-hari berlalu, semua yang direncanakan tidak selamanya berjalan sesuai keinginan. Terkadang Tuhan menyusun skenario lain, yang mana itu lah takdir yang harus dihadapi.Seperti keadaan Perusahaan Starlight, satu bulan sudah, tetapi tidak ada perkembangan apapun. Banyak dana yang sudah

Bab terbaru

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Ending

    Semua orang mengucap syukur dokter menyatakan kondisi Shaynala sudah baik-baik saja, meskipun wanita itu tetap harus rawat inap sampai kondisinya benar-benar stabil.Arsen terus menggenggam tangan sang istri, bibirnya terus meminta maaf atas kesalahannya yang telah membuat Shaynala seperti ini."Tidak apa-apa, Mas. Saat itu aku juga sedang kalut, jadi tidak berpikir dulu kalau mau bertindak," ujar Shaynala dengan suara lirih."Aku akan menebus semua kesalahanku, Dek. Dengan apapun caranya, aku akan membuatmu bahagia."Shaynala mengangguk, entah sudah yang ke berapa kalinya Arsen mengatakan hal seperti itu.Ia melihat penyesalan besar di mata suaminya, bahkan kedua mata elang itu masih memerah karena terlalu banyak menangis."Sekarang kamu harus fokus untuk kesembuhanmu, Dek. Nanti kita akan memulainya dari awal, aku berjanji akan selalu jujur dan terbuka dan berusaha hal seperti ini tidak akan terulang lagi," jelas Arsen yang membuat Shaynala langsung mengangguk."Mama sudah dibunuh D

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 199

    Tujuh hari berlalu dan Aaraf baru kembali ke rumah sakit untuk melihat putrinya. Selama tujuh hari sebelumnya, ia menyiapkan acara doa untuk kematian Kaindra. Namun, setiap hari pria paruh baya itu tetap berinteraksi melalui video call agar tahu kondisi putrinya.Namun, baru saja menginjakkan kakinya di depan ruang rawat Shaynala, Aaraf dikejutkan dengan tangis semua orang yang ada di sana."Ada apa ini?" Aaraf langsung memeluk tubuh Kayshilla. "Ada apa, Kay? Kenapa semuanya menangisi?""Dokter tadi mengatakan tubuh Shaynala menunjukkan reaksi yang menolak jantung barunya, Bi. Shaynala kejang-kejang, Ummi takut melihatnya. Ummi takut ..," jelas Kayshilla yang sontak membuat Aaraf melongo."Bukankah kata dokter, sejak kemarin aman?" tanya Aaraf dengan suara lirih."Iya. Tapi pagi tadi saat Ummi mau menyeka tubuhnya, Shaynala kejang-kejang." Kayshilla menangis tertuju pilu di dalam pelukan Aaraf, hal itu tak ayal juga membuat Aaraf turut menitikkan air mata.Sementara Arsen terus berdir

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Mendapatkan Donor Jantung

    Kondisi Kaindra semakin memburuk, bahkan pria itu sempat kejang-kejang. Kayshilla baru saja tiba bersama keluarga Danang, wanita paruh baya itu sampai pingsan beberapa kali memikirkan kondisi Shyanala dan Kaindra."Ndra, kamu dengar Abi?" bisik Aaraf, saat ini ia berada di dalam ruangan Kaindra karena dokter menyuruhnya masuk beberapa saat lalu.Kaindra terus memanggil-manggil Abinya, matanya terbelalak ke atas dengan napas yang seperti orang tengah mengorok."Laa ilaha illallah," bisik Aaraf tepat di telinga Kaindra.Pria itu mengikuti dengan napas tersengal, bibirnya bergerak hebat dengan keringat basah yang mulai membasahi pelipis.Aaraf menggenggam punggung tangan Kaindra, sebelah tangannya lagi mengelus lembut kening yang terasa panas. Sambil bibirnya terus membisikkan kalimat tauhid."Syahadat, Ndra. Di dalam hati tidak apa-apa," bisik Aaraf yang langsung diangguki oleh Kaindra.Kaindra tampak mengambil napas dalam, terdengar serak dan seperti sangat kesakitan.Aaraf menguatkan

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Wasiat Terakhir Kaindra

    Aaraf tidak kuasa menahan beban tubuhnya saat mendengar penjelasan panjang tentang kejadian yang menimpa putrinya tadi, kedua matanya semakin deras mengalirkan cairan bening, dengan seluruh hatinya yang hancur berkeping-keping.Bibirnya terus memanggil-manggil nama Shaynala, membuat siapapun tidak tega melihatnya."Kenapa putriku harus mengalami seperti ini?" gumam Aaraf. "Dia tidak salah apa-apa, dia tidak tahu apa-apa. Tapi malah menjadi korban."Arsen menundukkan tubuh yang masih bersimpuh di bawah Aaraf, ia seperti tidak punya keberanian untuk mengangkat kepala.Hanya kata maaf yang keluar dari bibirnya, meskipun tidak mendapat sahutan dari Aaraf."Shaynala ..," bisik Aaraf.Pria paruh baya itu memejamkan kedua kelopak mata, detik berikutnya ia membuka lagi mata yang terpejam dan menatap ke arah Arsen."Bangunlah, Nak. Ini bukan salahmu, Abi paham kamu dijebak," ucap Aaraf sambil membantu menantunya untuk berdiri.Arsen semakin tergugu saat Aaraf dengan enteng merangkul tubuhnya, p

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 196

    PLAKK!Wajah Arsen terhantam ke samping saat Rafael menamparnya dengan kencang, tanpa rasa iba Rafael mengangkat kasar dagu putranya dan kembali melayangkan bogeman mentah hingga membuat darah segar mengucur deras dari hidung."Papa kecewa sama kamu!" desis Rafael.Beberapa saat lalu Rafael memang mencari Arsen karena Adele yang mengatakan bahwa Kayshilla mencari putrinya. Kata Kayshilla, Shyanala pergi tidak lama setelah Arsen meninggalkan rumah dan sampai malam belum ada kabar.Tanpa pikir panjang Rafael langsung melacak keberadaan Arsen dan menyusul ke rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan Arsen dengan Kinara. Beruntung Rafael masih sempat bertemu Diego di gang masuk rumah itu, sehingga pria paruh baya itu langsung menyetop mobil Diego dan menginterogasinya."Apa yang akan kamu jelaskan pada mertuamu sekarang, hah?! Bagaimana bisa kamu tidak sadar kalau istrimu sedang mengikuti? Sekarang... papa tidak bisa lagi melindungi kamu, Sen," ucap Rafael.Arsen tidak menyahut, waja

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Tertembak

    Hujan turun tanpa diduga, Shaynala tetap nekat menerobos hujan tanpa peduli bajunya basah."Dek!" Arsen tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang, membuatnya sontak berteriak."Aaargh ... lepaskan aku, Mas! Jangan sentuh!" Shaynala berusaha melepaskan tubuhnya, tetapi pelukan Arsen sangat erat.Wanita itu meneteskan air mata, bersatu dengan lebatnya air hujan yang rasa dinginnya semakin menusuk kulit. Udara malam menjadi saksi betapa panasnya hati pasangan tersebut, kedua insan itu sama-sama terluka dengan keadaan yang terus memicu masalah."Lepaskan aku, Mas, lepaskan aku ...," bisik Shaynala di sela-sela isak tangisnya. "Aku nggak bisa seperti ini terus, aku terluka saat tahu kamu akan punya anak dari perempuan lain. Mamamu juga meminta kita bercerai, Mas."Arsen tersentak dan tanpa sadar pelukannya sedikit melonggar, membuat Shaynala dengan mudah melepaskan diri.Shaynala berjalan cepat, tanpa peduli tanah basah yang mengotori sepatunya."Aku mencintaimu, Dek! Aku tidak akan mencerai

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kekecewaan Shaynala

    David berlari menuju ruang UGD, ia segera menemui Dokter yang ada di sana dan menanyakan bagaimanakah kondisi Kaindra."Benturan yang dialami pasien menyebabkan adanya pendarahan serius di dalam otak, Pak. Pasien juga mengalami patah tulang di beberapa bagian, dan terdapat banyak luka lecet. Kami baru saja memberikan transfusi darah karena pasien kehilangan banyak darah saat dibawa ke sini," jelas dokter.David mengangguk dengan lesu, ia duduk di sana dengan tatapan kosong yang terarah ke depan.Ia sudah menganggap Kaindra seperti seorang kakak, Kaindra sering membantunya bahkan memberikan banyak bonus di luar bonus perusahaan.Mendengar kondisi orang yang ia sayangi yang sedang kritis di dalam sana, membuat David merasa tidak berdaya. Meskipun ia terkenal tegas, tetapi ketika menyangkut keselamatan Kaindra, ia juga bisa menjadi rapuh."Mungkin nanti akan ada operasi kecil, Pak. Mohon Bapak menghubungi anggota keluarga lain untuk mengurus persetujuan operasi tersebut," kata Dokter.Se

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kecelakaan

    Mobil milik Arsen baru saja berhenti di halaman luas Pesantren Al-Mubarok. Sesuai janjinya, dua minggu sekali ia akan datang ke sini untuk mengunjungi istrinya.Ia langsung duduk di sofa ruang tamu, menemani Abi mertuanya yang duduk sendirian di sana. Pria paruh baya itu terlihat tidak bersemangat, padahal Arsen tahu perusahaannya sudah berjalan stabil."Abi kemarin bertemu dengan Kaindra, Sen. Abi tidak bisa tenang," ucap Aaraf dengan suara lirih.Hening! Arsen tidak menyahut."Kaindra sibuk terus dan belum bisa ditemui, malah hari ini rencananya dia pergi ke luar kota lagi untuk pertemuan bisnis." Pria paruh baya itu menghela napas kasar. "Abi juga tidak enak mengganggu waktunya. Segan, Sen. Abi 'kan pernah mengecewakan dia," lanjutnya."Satu bulan lagi hari pernikahannya, pasti Kaindra akan mengundang Abi. Mungkin itu bisa jadi waktu yang tepat untuk Abi berbincang dengan Kaindra," sahut Arsen.Aaraf tampak berpikir. "Apakah Kaindra akan mengundang Abi? Sedangkan kemarin Abi bilang

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 192

    "Kita akan menginap di sini, Tante?" tanya Larissa."Iya, rumahnya Arsen juga tidak jauh dari hotel ini. Jadi cocok sekali kalau kita menginap di sini untuk sementara waktu," sahut Kinara.Larissa mengangguk setuju. Di usia kandungannya yang sudah memasuki sembilan bulan, Larissa tidak bisa banyak protes dan hanya bisa menurut saja. Yang terpenting nanti kebutuhannya dan anaknya terjamin."Wanita itu masih di luar kota, Tante?"Kinara menoleh ke arah Larissa dengan kening mengernyit. "Maksud kamu Shaynala?""Iya, Tante. Dia," sahut Larissa yang sontak membuat Kinara tergelak."Sampai sebegitunya kamu nggak mau menyebut namanya, La." Kinara menjeda ucapannya barang sejenak. "Iya, dia masih di luar kota. Dan ini menjadi kesepakatan bagus untuk kita mengawasi Arsen."Wanita paruh baya itu memang menempatkan beberapa anak buah di sekitar kediaman Arsen untuk mengawasi Arsen dan mendapatkan banyak informasi."Tapi kalau kita langsung muncul, apa Arsen tidak akan marah? Dia 'kan membenciku,"

DMCA.com Protection Status