Beranda / Rumah Tangga / Menjinakkan Istri Tantrum / Tukang Selingkuh atau Penggila Kerja

Share

Tukang Selingkuh atau Penggila Kerja

Penulis: sherina vellyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 09:56:59

“Itu bukan solusi, bodoh!” Cressa mendorong bahu Magnus agar menjauhinya.

Namun, yang dilakukan Magnus justru semakin mendekatkan dirinya dengan Cressa. Dia sepertinya begitu suka menggoda Cressa seperti ini. Magnus juga kelihatannya lebih banyak tersenyum saat bersamanya. Dia seolah sedang menikmati masa saat dia bisa dekat dengannya.

“Cuaca di luar sepertinya memang semakin dingin. Aku juga rasanya ingin bermalas-malasan.” Magnus berbaring di sisi Cressa, menggunakan bantal yang sama dengannya.

Cressa mendesis, dia merasa sedikit risi dan tidak nyaman. Namun, di sisi lain dia tidak berusaha mendorongnya menjauh. Cressa membiarkan Magnus turut masuk ke selimut dan memeluk pinggangnya. Magnus seperti suami baru pada umumnya.

Cressa terdiam di pelukan Magnus. Cressa merasakan perasaan geli di perutnya, bukan karena tangan Magnus. Perasaan itu menyebar ke dadanya. Dia merasakan perasaan semerbak kesenangan saat menikmati waktu seperti itu bersam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Gairah di Kantor Magnus

    Dibalik frustasi yang Magnus rasakan selama menahan dirinya, ada Cressa yang dengan polosnya tidak menyadari hal itu dan duduk di meja kerja Magnus sambil menatap pria itu. Cressa memposisikan dirinya berhadapan dengan Magnus, namun lebih sedikit ke kiri saat itu. “Pulanglah!” ujar Cressa seraya menyilangkan kakinya. Magnus berusaha tak melihat apa pun. Dia terus menatap komputer, enggan untuk lihat istrinya sama sekali. Lantaran di matanya dan baginya, Cressa adalah godaan sesungguhnya. Dia tak tahan jika harus melihat Cressa tanpa bisa menyentuhnya seperti belakangan ini. Namun, pemandangan paha Cressa yang roknya tersingkap adalah satu hal yang tidak bisa diabaikan. Magnus meliriknya sejenak, sebelum akhirnya menatap Cressa yang sekarang posisinya lebih tinggi dari tempatnya duduk. Entah kenapa dia merasa jika Cressa sedang menggodanya. “Glenn, kau bisa tunggu kami di mobil?” tanya Magnus. “Ya, tentu aku bisa.” Begitu Gl

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Permainan Tangan

    “Argh...” Magnus meraung dengan putus asa sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Sial, ini pertama kalinya dia melihat salju pertama turun sambil mendapatkan kenikmatan seperti ini. Dengan Cressa yang membantunya untuk melepaskan rasa frustasi terpendam dalam dirinya. “Ah...” Magnus menengadah, bersandar ke sofa sambil tersiksa salah rasa nikmat dari genggaman tangan Cressa yang memberikan pijatan lembut di batang selangkangannya. Magnus menatap Cressa yang duduk di sisinya dengan wajahnya yang terkesan polos, namun ada rasa penasaran di dalam matanya. Cressa terus memperhatikan bagaimana Magnus bereaksi dan bagaimana Magnus merespons setiap sentuhannya.Magnus mengutuk dirinya sendiri saat melihat Cressa yang menikmati situasi ini diam-diam, dengan wajahnya yang tak memberikan ekskresi khusus. Dia akan membalas gadis ini secepatnya. “Mm... O-ouh...” Magnus tak bisa menghentikan suaranya yang gemetar tangan Cressa yang lainnya memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Pertemuan Magnus dan Robert

    “Keluarga Montgomery memang sangat menarik, bukan? Kita sama-sama merelakan nama keluarga kita untuk dua wanita Montgomery itu. Begitu besarnya pengaruh Montgomery pada perekonomian Metronyx dan sekitarnya.” Robert terkekeh pelan sambil menuangkan minumannya sendiri. Magnus duduk di depannya dengan santai, sambil mendengarkan Robert bicara. Keduanya tidak pernah bicara secara pribadi sejak Magnus dan Cressa menikah. Mereka hanya canggung. “Ya, mengingat betapa stabilnya kemajuan Montgomery dari generasi ke generasi, tentu menjadi penarik perhatian investor untuk memberikan investasi mereka dengan risiko rendah dan keuntungan yang stabil.” Magnus menganggukkan kepalanya setuju. “Pesanlah sesuatu yang kau inginkan, ini mungkin akan menjadi obrolan yang lama.” Magnus tidak segan memesan. Dia memakan makan malamnya dengan tenang, sebelum melanjutkan obrolan dengan Robert. Dia sempat memikirkan bagaimana keadaan Cressa tang terjebak di acara makan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Pekerjaan Kotor

    “Aku tidak mengerti dengan apa yang kau maksud. Kau juga mengatakan sesuatu tentang suamiku saat awal menyambutku sebagai anggota Hades Circle. Dan sekarang, kau menyebutkan hal yang sama.” Cressa menatap Gabriella, menantikan penjelasan langsung darinya. Gabriella menatap Cressa dengan tatapan iba, entah kenapa. Seolah wanita muda di hadapan ini rasanya memerlukan bantuannya. Dan Gabriella bangkit dari tempat duduknya. “Ayo, kita bicarakan di ruang kerjaku!” ajak Gabriella. Cressa bangkit dan mengikuti Gabriella untuk meninggalkan para anggota Hades Circle yang masih berada di meja makan. Mereka sempat melihat ke arah Gabriella dan Cressa sebentar, sebelum menikmati waktu mereka tanpa memedulikan keduanya. Cressa melirik ke sekitar, melihat kemewahan penthouse milik keluarga Dellburm tersebut. Cressa melewati beberapa ruangan lainnya sambil melihat-lihat. Begitu tiba di ruang kerja Gabriella, Gabriella menutup pintu di belakang Cres

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Keputusan untuk Pergi

    Robert lantas tertawa, dia geli dengan Magnus yang langsung mengharapkan posisi Serenia saat ini. Dia merasa menang karena dugaannya mengenai suami dari adik iparnya ini ternyata benar. “Ya, itulah yang aku inginkan juga. Kau menduduki posisinya Serenia. Itu adalah bagian dari keuntunganmu. Kita akan saling menguntungkan dalam hal ini,” ucap Robert. “Dengan posisi Cressa saat ini, kurasa akan sangat mudah untuk mengakses informasi keuangan.” Magnus menganggukkan kepalanya dengan santai, dia hanya tersenyum simpul. *** Cressa memasuki apartemen yang ditinggalinya bersama Magnus. Tempat di mana baru sekitar dua minggu dirinya dengan Magnus menjalin kasih sebagai suami istri. Saat ini perasaannya campur aduk, mengenai Magnus dan semua hal yang baru saja dia ketahui. Antara harus bersyukur karena pernikahan mereka masih dini untuk mengetahui sisi gelap Magnus, atau justru kesal karena saat ini dia dan Magnus punya hubungan yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kecurigaan Magnus

    Cressa pada akhirnya mengurungkan niatnya untuk pergi malam itu. Dia menghubungi Paul untuk kembali ke mansion sendirian karena dia tidak jadi pergi. Dia juga diam-diam menanyakan jadwal Magnus yang katanya akan sibuk beberapa hari ke depan pada Glenn. Magnus menatapi Cressa yang fokus pada tabnya sendiri di kasur. Magnus sudah melepaskan bajunya, bersiap untuk tidur. Dia merangkak di atas kasur mendekati Cressa. Tanpa aba-aba, dia berbaring di pangkuan Cressa yang membuat Cressa sedikit terperanjat kaget. “Kau ini apa-apaan? Bantalmu di sebelah sana!” omel Cressa dengan mengerutkan alisnya. Magnus hanya tersenyum simpul menatap Cressa dari tempatnya berbaring dan memejamkan matanya untuk pura-pura tidur. Sementara Cressa mengguncang tubuhnya. “Hey!” “Diamlah, aku lelah. Aku juga sedikit pusing karena kebanyakan minum tadi,” ucap Magnus. Cressa hanya menghela nafasnya dan menatapi wajah M

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Pengungkapan

    “Laporkan saja! Kenapa kau malah jadi diam? Laporkan saja!” Cressa menyilangkan tangannya di depan dadanya dan menatapi Paul yang hendak melaporkan kegiatan Cressa pada Magnus. Dan Paul tampak tertekan di bawah pengawasan Cressa yang menatapnya dengan tajam. Cressa melihat langsung pesan Magnus pada Paul yang meminta Paul melaporkan kegiatan Cressa. Magnus: Dia bersamamu sekarang? Apa pun yang dia lakukan, beritahu aku!Cressa antara ingin tertawa atau justru harus merasa ngeri karena Magnus bersikap sejauh ini. Meski dia meminta jadwal harian Magnus juga pada Glenn, namun dia tidak sampai meminta perincian apa saja yang dilakukan Magnus. Magnus malah terlihat seperti penguntit sekarang ini.“Lady tadi meminta berhenti sejenak untuk membeli anak ayam yang masih hidup, kemudian begitu tiba di mansion, dia hanya memberi makan hiu—”“Chloe.” Cressa menyilangkan tangannya sambil melihat Paul mengetik. Paul menghela nafasnya, dia m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Paman Magnus

    Cressa terdiam saat Serenia mengatakan sesuatu tentang Magnus seperti itu. Magnus melakukan banyak hal untuknya, karena dia mencintai Cressa. Cressa yang tidak peka akan cinta hanya cemberut saat mendengarnya. Tidak, bukan tidak peka. Dia menyangkal. “Apa maksudnya itu?” Cressa mengerutkan alisnya. “Dia memperjuangkanmu sedari awal. Dia tidak mendapatkanmu dengan mudah. Maksudku, aku tidak memberikanmu padanya dengan semudah itu. Itu tidak mungkin, tahu.” Serenia menatap Cressa dengan sedikit penasaran dengan reaksi Cressa. Namun, sudah jelas jika Cressa menyangkal atas apa yang terjadi. “Itu tidak mungkin. Sudah jelas jika pernikahan kami hanya karena kontrak. Tidak, tidak ada kontrak khusus. Mungkin lebih bisa disebut perjodohan?” Cressa memiringkan kepalanya.“Terserah apa katamu.” Serenia menggelengkan kepalanya. Serenia sedikit kesal dengan penyangkalan Cressa saat ini. Namun, lihat Cressa yang langsung lebih tenang dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Melepaskan Rindu

    Kali ini Cressa tak bisa membohongi dirinya sendiri. Dia membutuhkan Magnus untuk memuaskan hasratnya. Dan Magnus yang menginginkan hal serupa jelas tak akan berhenti di sana. Apa lagi bagaimana Cressa memberikan reaksi. Cressa membuatnya gila.Tanpa berbasa-basi, Magnus mengangkat tubuh Cressa, melingkarkan kaki Cressa di pinggangnya dan membawa Cressa naik ke kamar. Dia kemudian membaringkan Cressa di kasur. Sementara dirinya mulai melucuti pakaiannya sendiri yang hanya akan menghalangi kegiatan mereka. Cressa memperhatikan bagaimana Magnus menelanjangi dirinya, memperhatikan jika otot-otot Magnus belakangan ini semakin jelas, ukuran ototnya sepertinya bertambah seiring dia berada jauh dari Cressa. Pikiran tentang tidak menyentuh Cressa dalam waktu yang lama tentu adalah sesuatu yang berat. Magnus harus mengalihkan perhatiannya agar dia tidak terlalu memikirkan tentang tubuh istrinya, atau segala kepuasan yang ada di dalamnya. Dia melampiaskan semuanya dengan kegi

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Penghukuman Magnus

    Setelah Serenia mengatakan sesuatu tentang hukuman, sekarang Cressa mengerti kenapa Magnus saat ini duduk di pinggir kasur dengan membungkuk, hingga kedua lengannya harus menahan postur tubuhnya yang sedang tertunduk tak jauh dari Cressa. “Aku akan pergi ke Bericont untuk beberapa minggu. Ada banyak yang harus aku lakukan di sana.” Magnus menghela nafasnya dengan berat, kelihatannya dia sebenarnya enggan. Cressa memalingkan wajahnya. Dia sebenarnya tidak mau berbicara dengan Magnus. Namun Magnus sudah berkali-kali membujuknya dan meminta maaf padanya. Hingga dia juga mengalah dengan tinggal di mansion Montgomery untuk beberapa haru belakangan ini. “Sepertinya kau sangat ingin menjauhiku,” gumam Cressa. “Kau tahu bukan itu maksudku. Ini perintah Serenia. Dia saat ini kembali memegang kendali di kantor. Aku tidak bisa menentangnya.” Magnus menatap Cressa dengan pasrah. Cressa hanya bisa menghela nafasnya kemudian. Dia juga tidak tahu harus mengatakan apa. Lagi pula, sepertinya

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kutukan Armstrong

    Saat Cressa memberontak dari gendongannya, Magnus menguatkan lengannya untuk menahan tubuh Cressa. Dia bisa merasakan betapa lemahnya tubuh Cressa karena mungkin kurangnya asupan nutrisi yang cukup selama beberapa hari belakangan ini. “Lepaskan aku! Apa yang kau lakukan?! Turunkan aku!” Cressa terus memberontak. Magnus mendekap Cressa ke dadanya. Cressa menolak menyentuhnya sama sekali, itu sebenarnya membuat harga dirinya turun di depan orang-orang yang ada di sekitarnya. Meski begitu, Magnus tetap berusaha mempertahankan fasadnya yang tegas. “Aku hanya berusaha melakukan yang terbaik untukmu sekarang. Berhenti memberontak!” Tangan kanan Magnus mencengkeram kuat kedua lutut Cressa.Cressa terus mendorong Magnus menjauh, dan kedua kakinya dia ayunkan. Meski begitu, tak lama kemudian dia terdiam saat merasakan nafasnya tiba-tiba menjadi berat. Dan dia merasa lelah hanya karena pemberontakannya yang lemah. “Lihat? Kau membutuhkan bantuan medis sekarang.” M

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Membujuk Cressa

    “Aku tidak tahu apa pun tentang yang terjadi antara Cressa denganmu. Tapi aku sedikit tersinggung atas ucapanmu tentang selingkuh. Aku? Menjadi selingkuhan? Oh, harga diriku benar-benar terluka. Aku lebih baik mendapatkan gadis lain.” James langsung mendecak tak percaya, dia menaruh kedua tangannya di pinggang. Dia sebenarnya sangat penasaran atas apa yang terjadi dengan hubungan rumah tangga pasangan yang menikah kurang dari empat bulan tersebut. Dia bertemu mereka saat mereka baru menikah, dan dalam keadaan harmonis. Suasana ini jelas sangat berbanding terbalik. Magnus hanya melirik ke arah James dengan sedikit sinis. Meski begitu, mendengar langsung bagaimana James menjelaskan situasi yang terjadi antara dia dan Cressa, tak ada indikasi perselingkuhan. Berusaha mengesampingkan perasaan kesalnya karena melihat Cressa bersama pria lain di sebuah kabin, dia ingin fokus pada perasaan Cressa saat ini dan fakta kalau dia sedang hamil. Magnus berjalan mendekati Cressa, dia berdiri

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Pencarian Cressa

    “...sungguh, dia memintaku menurunkannya di persimpangan jalan sana, dan kemudian sebuah mobil tiba begitu dia turun dari taksiku. Dia sudah menelepon seseorang selama di perjalanan.” Sopir taksi yang sekarang tengah ditodong pistol oleh salah satu anak buah Magnus itu tampak berusaha keras menunjukkan kejujurannya. Dia mengangkat tangannya dengan ketakutan juga. Magnus menganggukkan kepalanya mengerti dan membuat anak buahnya menurunkan pistol tersebut. Sekarang Magnus penasaran dengan orang yang berani membantu istrinya tersebut di saat seperti ini. Dia kemudian memikirkan seseorang. “Sepertinya belakangan ini aku tidak melihat Paul,” gumam Magnus. “Dia sedang berada di luar kota untuk urusan lainnya, itu yang aku ketahui,” jawab Glenn. “Sungguh? Bagaimana jika dia di luar kota karena membantu Cressa pergi?” “Dia tidak akan melakukan itu. Nyonya Serenia sendiri yang mengirimnya keluar kota beberapa hari yang lalu, tepat sebelum semua ini terjadi. Aku yakin Cressa tidak b

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menghilangnya Cressa

    Serenia memegangi bahu Jeslyn dengan erat, yang tentu berhasil membuat Jeslyn merasa terintimidasi dan tak punya pilihan selain jujur padanya. Serenia juga jelas sedang khawatir. “Jangan bilang jika Magnus bahkan tidak mengetahui tentang ini,” ucap Robert. Serenia melirik suaminya tersebut dan menatap Magnus. Sementara Robert hanya tersenyum tipis sambil menggoyangkan kakinya santai, menurut Robert akan seru jika Magnus kehilangan kepercayaan Serenia sepenuhnya. “Benar, Cressa sedang hamil. Dan dia memang belum memberitahu siapa pun selain aku.” Jeslyn menganggukkan kepalanya. Serenia seketika melepaskan bahu Jeslyn dan mendengus kasar. Serenia menutup wajahnya dengan perasaan khawatir pada adiknya tersebut. Sementara Magnus memejamkan matanya sejenak sambil menyandarkan bahunya ke sofa. Magnus memijat keningnya agak kasar begitu mendengar kabar kehamilan istrinya, dari sahabat istrinya. “Kenapa dia tidak langsung memberitahuku jika dia hamil?” Ma

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tidak Diantar Pulang

    Sedetik setelah kehilangan kendalinya lagi, Magnus menghela nafasnya berat. Dia tentu menyesalinya setelah membentak Cressa. Apa lagi, reaksi Cressa yang tampak membeku sesaat, dengan ekspresinya yang terlihat menahan tangisnya. “Dengar, aku sama sekali tidak berniat membentakmu. Hanya saja, semuanya terasa semakin sulit saat kau tidak mendengarkanku dan justru menuduhku.” Magnus mendengus. Cressa memalingkan wajahnya. Dia ingin mendengarkan Magnus lebih lanjut, mendengarkan penjelasannya lagi meski harus menahan air matanya. Dia juga merasa kalau dirinya semakin sensitif dan emosional belakangan ini. “Aku sudah menjelaskannya dengan jelas, bukan? Situasinya tidak menguntungkan untuk Agnes jika dia tinggal di Luston. Untuk itulah aku membawanya kembali ke Metronyx dan membiarkannya tinggal di Metronyx. Mungkin setidaknya sampai bayinya lahir. Kau mengerti maksudku, kan? Setelah bayinya lahir, pasti orang tuanya Agnes berubah pikiran, tidak mungkin bagi mereka membu

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Memergoki Magnus

    “Apa ini yang kau maksud sibuk selama ini? Melakukan urusan yang tak aku ketahui?” Cressa menatap ke arah Magnus dengan sinis dan agak sedikit kosong, kekecewaan yang mendalam sepertinya kurang tergambar di wajah antagonis Cressa. Membuat perasaannya selalu bisa disalahpahami. “Cressa?” Magnus langsung melepaskan Agnes dengan sedikit kasar. Agnes mengerutkan alisnya dengan kesal saat Magnus menepisnya dengan cukup kasar. Dia menatap Magnus yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Agnes mendengus sambil menatapi Cressa yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan mata yang cukup tajam. “Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau ke sini?” Magnus berjalan cepat mendekatinya. Cressa bisa melihat wajah Magnus yang terlihat panik, mendekat padanya seolah dia baru saja ketahuan melakukan sesuatu yang salah. Semakin Magnus mendekat, maka rahang Cressa semakin terangkat untuk terus menatap wajah Magnus yang lebih tinggi darinya. “Kau sungguh bertanya s

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Sikap Aneh Magnus

    Belum sempat beranjak dari kasur yang ada di kamar Magnus, Cressa langsung ditarik kembali. Magnus seketika mendudukkan Cressa ke pangkuannya, yang membuat Cressa tersentak kaget. Magnus mendekapnya dari belakang, tangannya melingkar di bahu sempit Cressa, dan yang satunya melingkar di pinggangnya, kedua lengan Cressa juga terperangkap dalam dekapan Magnus. “Aku merindukanmu, tidakkah kau tahu itu? Aku sudah terkurung di sini beberapa hari. Setidaknya temani aku tidur malam ini. Jeslyn bisa tidur sendiri, kan? Atau mungkin, Glenn bisa saja datang nanti malam padanya. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya.” Magnus menenggelamkan wajahnya di tengkuk Cressa, mengendus aroma Cressa yang sudah dia rindukan. Tangannya perlahan turun ke blouse yang dipakai Cressa. Tangan Magnus menyelinap dari atas, untuk meraih salah satu dari payudaranya yang membuat Cressa merapatkan bahunya. Cressa tidak tahu apakah akan aman jika dia melakukan hubungan intim dengan Magnus saat dia sedang hamil d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status