Share

Penebusan

last update Last Updated: 2024-12-31 10:16:26

Cressa tidak tahu berapa banyak uang yang Matthias punya. Jadi, dia hanya memilih yang sekiranya murah, namun bahannya cukup nyaman baginya. Dia sangat mementingkan kenyamanan dan model, yang membuatnya memakan waktu sangat lama di toko.

Matthias bahkan sampai tertidur dengan keadaan duduk bersandar.

Selesai berbelanja, Cressa merasakan perutnya lapar. Dia menghela nafasnya sambil melirik Matthias yang juga sedang mencari sesuatu untuk dimakan pagi itu untuk keduanya.

“Apakah di sini tidak ada telepon umum atau sebagainya?”

“Bukankah kau tahu di zaman modern ini sudah tidak ada lagi telepon umum? Seperti kau tinggal di masa lalu saja,” umpat Matthias.

“Kau harus tahu kalau di Metronyx tetap menyediakan layanan telepon umum. Biasanya digunakan untuk orang yang baru kehilangan ponselnya, entah itu karena pencurian atau apa. Mereka bisa menghubungi polisi secara langsung dengan itu.”

Matthias terdiam. Dia secara tak langsung sempat mengatai Cressa ko
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Pembunuhan

    “Apa?” Magnus mengerutkan alisnya. “Saat kita menggeledah barang kali mereka meninggalkan jejak, aku menemukan fakta bahwa Matthias adalah seorang gay. Aku menemukan beberapa foto tentangnya bersama pacarnya.” “Aku juga lihat tentang itu. Maksudku, kau yakin tentang itu?” Magnus mengerutkan alisnya. Dia tidak begitu terkejut tentang fakta bahwa Matthias adalah seorang gay. Itu membuatnya sedikit lega, karena Matthias berarti tak akan tertarik pada istrinya. Sayangnya, perkiraannya tidak benar. Mata Magnus tertuju pada gadis itu, memperhatikan tubuh gadis itu. Dia memperhatikan bahwa kulit gadis itu lebih kekuningan. Karena dia ingat dengan jelas kalau warna kulit Cressa cenderung pink karena dia punya undertone cool. Dia kemudian menatap Garret tak percaya. Garret menyadari Magnus meragukannya kalau itu adalah Cressa. Garret berusaha memutar otaknya untuk meyakinkan Magnus kalau gadis itu adalah Cressa. “Oh, jika aku lihat suamimu tidak membawa Ag

    Last Updated : 2025-01-01
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menantikan Magnus

    Garret mulai kewalahan saat Magnus benar-benar mengetahui apa saja yang akan dia lakukan, gerakan apa yang akan dilakukannya. Semua tebakan Magnus hampir semuanya benar. Itu membuat Garret mulai kelelahan dan wajahnya juga mulai babak belur karena Magnus. Berbeda dengan Garret yang tak peduli akan perkembangan Magnus, dan justru terus fokus pada dirinya sendiri, Magnus sering kali memperhatikan perkembangan saudaranya tersebut. Dia mempelajari apa kesalahan Garret, sehingga dia bisa ada di tahap satu langkah lebih jauh darinya. Magnus membanting Garret sebagai akhir dari pertarungan mereka. Dia mendengus sambil menatapi Garret, terengah-engah. Garret menatap Magnus dengan marah, namun tak ada yang bisa dia lakukan. Dia kalah telak dari saudaranya. Magnus berbalik menjauhinya. Dia tak membawa kembali koper itu. Dia menggunakan kembali jasnya. Tanpa membuang waktu lebih lama di sana, Magnus langsung pergi bersama anak buahnya. Meninggalkan Garret yang babak belur.

    Last Updated : 2025-01-02
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Ide Gila Garret

    Cressa mengerjapkan matanya perlahan. Kepalanya terasa sangat pusing, pandangannya sedikit kabur juga akibat dari benturan sebelumnya. Garret benar-benar tidak menahan diri lagi padanya. Samar, dia mendengar seseorang yang tengah dipukuli. Suara rintihan dan erangan yang diiringi dengan suara gedebuk beberapa kali. Cressa berusaha memfokuskan pandangannya ke depan, guna menemukan para pria yang sedang memukuli dua pria lainnya yang mulai tak berdaya.Matthias dan Dave sekarang berlutut di hadapan Cressa. Kondisi mereka sudah babak belur dengan darah di mana-mana. Wajah mereka tampak dipenuhi lebam. Matthias tampaknya mengalami pendarahan dari mulutnya, sementara Dave hanya luka kecil di ujung bibirnya. “Ughh...” Cressa berusaha mencari orang yang saat ini sedang sangat dia waspadai. “Kau sudah bangun? Kau pingsan cukup lama. Seperti lukamu cukup parah.” Cressa langsung tersadar sepenuhnya. Tubuhnya sempat tersentak begitu mendengar suara Garret. Dia perl

    Last Updated : 2025-01-03
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Mengamuk

    Cressa menatap lurus ke langit-langit bar kecil tersebut. Setiap dia berkedip, air matanya meluncur ke kedua sisi wajahnya. Suaranya gemetar dan sedikit terisak. “Apa ini membuatmu merasa enak? Meski benda ini punya ujung yang lebih kecil ketimbang kemaluannya Magnus, tetapi bukankah sensasinya luar biasa? Kau bisa merasakannya, bukan? Dingin, keras, dan juga... menggelitik.” Garret tertawa puas melihat reaksinya Cressa. Garret hendak bermain-main dengannya lewat celah itu. “Sebaiknya kau berhenti menangis. Atau aku akan melepaskan pelurunya.” Ini tidak lucu. Cressa tidak bisa membayangkan jika Garret melepaskan pelurunya di dalam dirinya. Akan lebih baik jika dia ditembak di tempat yang bisa membuatnya langsung tewas. Tetapi di bawah sana? Sial, dia akan mati perlahan-lahan. Melihat keputusasaan di wajah Cressa membuat Garret tertawa puas. Dia kemudian melakukan sedikit gerakan kecil dengan revolver tersebut, yang membuat Cressa menggigit bibirny

    Last Updated : 2025-01-04
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menghindari Magnus

    “Aku sudah bilang jika mengobati kondisi sobek seperti ini seharusnya dilakukan di rumah sakit. Agar kita bisa memeriksa barang kali ada kerusakan tengkorak. Aku tidak mengerti kenapa kau bersikeras melakukannya di tempat seperti ini. Risiko infeksinya tinggi.” Dokter Sera menatap Magnus yang tengah duduk di sisi tempat tidur, di samping Cressa yang tegah terbaring dengan luka yang sudah dijahit. Dia datang dengan perlengkapan dengan segera setelah diminta Magnus datang, apa lagi Magnus mengatakan itu adalah darurat. “Aku punya alasan khusus,” balas Magnus seraya memperhatikan wajah Cressa. Cressa masih memejamkan matanya dengan tenang, dia mungkin belum merasakan sakit lagi karena anestesinya belum hilang. Dia tampan sedikit sesenggukan saat itu. “Hey, apakah rasanya sakit?” Sera mendekati Cressa lagi. “Sepertinya dia sedang ingin beristirahat. Kau boleh meninggalkan kami,” ucap Magnus. Sera menghela nafasnya dan meninggalkan Magnus di sana. Dia

    Last Updated : 2025-01-05
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Seperti Bertengkar

    “Apa paman dan bibi sedang bertengkar? Bibi mengunci dirinya di kamar dan paman tidur di sofa tadi. Bahkan paman sekarang sedang bekerja di ruang televisi dan bukannya di kamarnya bibi.” Melynda menyuapi Serenia makan dengan telaten sambil menceritakan apa yang dia lihat. Serenia hanya bisa menghela nafas mendengar kesaksian putrinya tersebut. Dia kemudian teringat akan sesuatu yang membuatnya langsung mengambil ponselnya di nakas. Melynda hanya menatapi ibunya dengan memiringkan kepalanya sedikit. Serenia: Magnus, jika Robert pulang dan bertanya apa pun yang terjadi, katakan saja jika Cressa baru saja bertengkar dengan seseorang yang membuatnya seperti ini. Anggap saja kau dan dia sedang bertengkar dan dia sedang marah padamu. Ini untuk membuat mendapatkan kepercayaan Robert. Magnus: Baik, aku mengerti.Serenia: Kau baik-baik saja tidur di sofa? Kamar di sebelah kamarnya Cressa kosong. Kau bisa meminta pelayan mengganti seprainya dan kau bisa tidur di s

    Last Updated : 2025-01-06
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Perhatian yang Terpecah

    Cressa merasakan perlindungan yang besar dari tubuh Magnus. Dia bersandar dengan nyaman pada pria itu. Dia juga tidak tahu kenapa, tapi perasaannya terus menerus diselimuti rasa kelam. Apa yang dilakukan Garret padanya mungkin penyebabnya. Dia jadi berada di titik terendahnya saat ini. Ketidakhadiran Cressa di kantor tentu menjadi tanda tanya. Apa lagi saat Magnus hanya mengatakan kalau Cressa sedang sakit. Dia juga tidak berada di kantor belakangan ini karena dia berkunjung ke stasiun untuk memeriksa keadaan di sana menjelang liburan natal. Meninggalkan Cressa sebenarnya bukan ide yang bagus. Tapi pria itu masih harus tetap bekerja.Serenia juga sedikit mengkhawatirkan keadaan Cressa yang menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Pelayan yang mengantarkan makanan ke kamarnya juga tidak bisa melihat wajahnya sedikit pun. Cressa jadi bersembunyi dan menyembunyikan dirinya. “Bibimu juga tidak mah bertemu denganmu?” tanya Serenia sambil menatapi Melynda. “Tid

    Last Updated : 2025-01-07
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Garret Sudah Bangun

    “Entah perasaanku saja atau bagaimana, tapi kelihatannya kau dan Cressa sama sekali tidak akur sejak dulu.” Magnus menatapi Robert dengan penuh kecurigaan. “Tidak sejak dulu juga. Kami cukup akrab sebagai ipar. Hanya saja, aku merasa seperti dia membawa pengaruh buruk bagi Melynda. Dan kebetulan saat itu Cressa memergokiku selingkuh. Kamu tidak begitu akrab sejak itu. Cressa sepertinya berniat mengadukanku pada Serenia. Hanya saja, Serenia yang selalu sibuk akhirnya menunjukkan tanda-tanda kalau dia tidak lagi bugar. Mungkin Cressa menahan diri karena itu, untuk menjaga kesehatan kakaknya.” Robert sudah sempoyongan dan cara bicaranya pun sudah semakin tidak jelas. Dia semakin mabuk di sana, tidak mungkin untuk membahas sesuatu yang serius dan hanya mencurahkan isi hatinya. Magnus melirik ponselnya yang berdering, mengetahui sebuah pesan akhirnya masuk. Dia sempat mengira itu dari Cressa. Sayangnya itu dari Glenn. Glenn: [Garret sudah bangun.] Pesan itu

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Memergoki Magnus

    “Apa ini yang kau maksud sibuk selama ini? Melakukan urusan yang tak aku ketahui?” Cressa menatap ke arah Magnus dengan sinis dan agak sedikit kosong, kekecewaan yang mendalam sepertinya kurang tergambar di wajah antagonis Cressa. Membuat perasaannya selalu bisa disalahpahami. “Cressa?” Magnus langsung melepaskan Agnes dengan sedikit kasar. Agnes mengerutkan alisnya dengan kesal saat Magnus menepisnya dengan cukup kasar. Dia menatap Magnus yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Agnes mendengus sambil menatapi Cressa yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan mata yang cukup tajam. “Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau ke sini?” Magnus berjalan cepat mendekatinya. Cressa bisa melihat wajah Magnus yang terlihat panik, mendekat padanya seolah dia baru saja ketahuan melakukan sesuatu yang salah. Semakin Magnus mendekat, maka rahang Cressa semakin terangkat untuk terus menatap wajah Magnus yang lebih tinggi darinya. “Kau sungguh bertanya s

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Sikap Aneh Magnus

    Belum sempat beranjak dari kasur yang ada di kamar Magnus, Cressa langsung ditarik kembali. Magnus seketika mendudukkan Cressa ke pangkuannya, yang membuat Cressa tersentak kaget. Magnus mendekapnya dari belakang, tangannya melingkar di bahu sempit Cressa, dan yang satunya melingkar di pinggangnya, kedua lengan Cressa juga terperangkap dalam dekapan Magnus.“Aku merindukanmu, tidakkah kau tahu itu? Aku sudah terkurung di sini beberapa hari. Setidaknya temani aku tidur malam ini. Jeslyn bisa tidur sendiri, kan? Atau mungkin, Glenn bisa saja datang nanti malam padanya. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya.” Magnus menenggelamkan wajahnya di tengkuk Cressa, mengendus aroma Cressa yang sudah dia rindukan. Tangannya perlahan turun ke blouse yang dipakai Cressa. Tangan Magnus menyelinap dari atas, untuk meraih salah satu dari payudaranya yang membuat Cressa merapatkan bahunya. Cressa tidak tahu apakah akan aman jika dia melakukan hubungan intim dengan Magnus saat dia

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Renggang

    Magnus mengantarkan Agnes ke kamarnya. Dia masih ingat betul posisi kamar Agnes saat mereka masih berkencan. Dia kadang datang untuk mengunjunginya, membawakannya hal kecil seperti makanan atau camilan manis, hingga hadiah-hadiah berupa barang mewah. Sejak dulu, Magnus memang pria yang royal dan loyal. Dia tidak akan perhitungan soal uang pada gadisnya. Dan kenangan itu membuat Agnes tersenyum saat memasuki kamarnya bersama Magnus. “Sudah lama sekali kau tidak datang ke sini, ya?” Agnes tersenyum sambil naik ke kasurnya. “Istirahatlah! Masih banyak yang harus aku selesaikan.” Magnus tampak berdiri di pintu saja. “Kau tidak akan menemaniku dulu?” Agnes menatap Magnus dengan tatapan kecewa. “Aku sudah menikah, ingat? Aku hanya melakukan ini karena Cressa juga, aku enggan dia dalam bahaya. Juga, setidaknya kau tidak membahayakan bayimu sendiri,” ucap Magnus dengan dingin. Agnes terdiam. Dia sebenarnya sudah bisa menebak maksud Magnus. Yang membuatnya

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menenangkan Agnes

    “Magnus!” pekik Cressa saat Magnus malah berusaha mendekati Agnes saat ini. Dalam keadaan Magnus yang ditodong oleh Agnes, dan Agnes yang dengan nekat mengatakan jika tidak ada yang boleh memiliki Magnus dari pada dirinya, tentu Cressa khawatir akan keselamatan Magnus. Tetapi tak ada yang bisa dia lakukan selain berdiri sana. “Agnes, sebaiknya kau tidak berusaha untuk menggunakan pistol itu!” Glenn mengeraskan rahangnya, dia mulai membenci suasana ini. Beberapa anggota pasukan khusus itu mulai mendekati Agnes juga, yang membuat Agnes langsung siaga dan mengarahkan pistolnya ke sembarang arah. Magnus akhirnya mengangkat tangannya untuk memberikanku sinyal bagi mereka untuk tidak mendekat. “Aku sedang hamil. Suruh mereka turunkan senjata mereka lebih dulu!” titah Agnes dengan takut. Bisa dilihat jika sebenarnya Agnes juga takut. Namun berusaha berlindung di balik fakta kalau dia hamil. Dia juga berusaha mendapatkan Magnus kembali dengan menggunakan bayi d

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Ditodong

    “Aku mengenal Agnes cukup baik. Dia orang yang cukup nekat. Dan kelihatannya dia sangat tidak senang dengan pernikahan Magnus bersama Cressa.” Glenn menatap sekitar. “Sayangnya kami menemukan rumah ini kosong. Hanya ada kalian berdua di ruangan ini, di rumah ini. Semua ruangan kosong. Aku sudah memeriksa semua laporan dari anggotaku.” Komandan pasukan khusus tersebut menginformasikan langsung pada Glenn. Dia kemudian melirik Glenn dan Jeslyn yang tampak terdiam. Glenn kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri. “Kau sudah menyelamatkan Magnus sebelumnya?” tanya Glenn. “Oh, tentu saja. Tidak ada yang tahu tempat ini sebelumnya, jadi kami memilih menyelamatkan Magnus lebih dulu, yang tempatnya lebih jelas,” jawab Jeslyn. “Apa ada yang salah?”“Lantas di mana Magnus?” Glenn menatap Jeslyn dengan lebih serius. “Dia di luar, bersama Cressa. Kondisinya sangat lemah, dia tidak diberi makan sama sekali oleh ayahnya. Padahal dia putranya, tapi kenapa dia begitu—

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kediamannya Agnes

    “Kelihatannya kau sangat lapar.” Cressa memperhatikan Magnus yang makan dengan lahap. Sambil menuju ke kediamannya Agnes, Magnus memakan beberapa nasi kepal yang mereka beli di jalan. Dia belum makan berhari-hari, hingga membutuhkan sangat banyak makanan seperti itu. “Dia benar-benar tidak memberiku makan selama beberapa hari.” Magnus terkekeh pelan, berbicara setelah menelan makanan yang dimakannya. “Pantas saja kau terlihat begitu lemas begitu aku datang.” Cressa menghela nafasnya berat. “Kau harus mendapatkan pemeriksaan setelah ini. Penyanderaan tanpa makanan selama tiga hari seperti itu bisa merusak organmu. Tubuhmu juga mungkin sudah memecah otot-ototmu untuk bertahan hidup. Kau masih mendapatkan air selama itu?” tanya anggota pasukan khusus yang ada di mobil tersebut, itu merupakan bagian penjagaan karena kondisi Magnus sedang turun. Cressa menoleh pada anggota pasukan khusus yang mungkin lebih tau tentang kondisi kesehatannya Magnus meski hanya

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tembakan

    Magnus menghela nafasnya dengan berat sambil menatap dadanya. Di balik mantelnya, kelihatannya peluru itu sudah masuk menembus dada. Dia lantas menatap Cressa yang tampak berkaca-kaca ketika melihat ke arah Magnus. Beberapa anggota pasukan khusus segera masuk untuk mengecek keadaan Magnus dan Cressa. Mereka bisa memastikan keadaan Cressa dalam hitungan detik, melihatnya berdiri tegap dan sehat. “Magnus!” pekik Cressa, gadis itu dengan cepat menghampiri Magnus untuk memastikan keadaannya, dia tampak gemetar saat mengulurkan tangan pada mantel Magnus. Salah satu anggota pasukan khusus berdiri di dekat Cressa, dengan cepat mengambil alih apa yang ingin dilakukan Cressa. Dia juga tampaknya mencari luka Magnus dengan membukakan mantelnya. “Aku baik-baik saja,” ucap Magnus dengan suara yang rendah dan pelan. “Kau tertembak! Apanya yang baik-baik saja!” pekik Cressa. “Dia tidak.” Anggota pasukan khusus itu tidak menemukan luka apa pun. Cressa juga

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Bertemu Magnus

    “Magnus! Kau baik-baik saja?” pekik Cressa saat melihat Magnus dalam keadaan babak belur, lesu, pucat, dan lemahHanya butuh beberapa hari Carlos membuat Magnus yang biasanya rapi dan terawat, menjadi sosok yang tampak seperti gelandangan dan punya banyak luka lebam. Magnus menghela nafasnya, kemudian terkekeh pelan. Kelegaan terlihat di wajahnya. Entah dia merasa lega karena akhirnya bisa melihat istrinya lagi atau senang karena Cressa bahkan mau menyelamatkannya. Magnus bahkan tak mengira kalau Cressa akan datang padanya. “Aku baik-baik saja. Aku senang kau datang.” Magnus menghela nafasnya sambil tetap menatapnya. Cressa tersenyum mendengarnya. Dia mengerti, Magnus sebenarnya putus asa, namun tetap enggan membiarkannya terluka jika datang ke sini. Namun apa boleh buat, sekarang dia sudah di sini, tepat di depan Magnus. “Wah, lihat siapa yang datang, dengan oleh-oleh yang aku inginkan.” Dari pintu yang menghubungkan ke ruangan lainnya, Carlos muncul sa

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tipuan

    Hamil. Para pelayan wanita itu seketika menatap Cressa dengan tatapan iba seperti yang Cressa harapkan. Kata hamil bagi setiap wanita akan mempengaruhi emosi wanita lainnya, biasanya. Salah satu dari mereka mendekat untuk membantu Cressa membawakan tas uangnya tersebut. “Sebenarnya, ada beberapa tas lagi di luar. Ada empat tas lagi di luar,” ucap Cressa sambil memperhatikan pelayan yang masih bertambah kosong di depannya. Seperti yang diharapkan, mereka semua langsung menuju ke luar, untuk mengambil tas uang tersebut, usaha mereka bertujuan untuk membantu Cressa memasukkan uang tebusan yang dibawanya. Namun, dalam hitungan detik keempatnya tumbang di halaman depan. Cressa menatap pelayan wanita yang sudah berada di atas, menunggu yang lainnya sambil menatap ke depan. Cressa segera naik ke atas, dia memegangi perutnya, trik lain untuk mendapatkan simpati orang itu. Cressa juga dengan sengaja mengeraskan suara nafasnya. Memenuhi keinginan Cressa, pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status