Share

146. Rasa Andin

"Iya, Bun. Ada apa, ya?" Suara Dahlia menyapa gendang telingaku.

Aku balik menyapanya, segera kuutarakan maksudku memanggilnya kala dia sedang asyik belajar. Aku meminta tolong Dahlia untuk menjaga Amel selama aku pergi karena pasti gadis kecil itu enggan bersama siapapun kecuali orang terdekatnya.

"Tenang aja, Bun. Amel aman sama aku, memangnya Bunda hendak kemana?" tanyanya membuatku tersenyum.

"Bunda akan ke Surabaya, mengurus sesuatu yang penting untuk kelanjutam hidup Amel. Apakah bunda bisa percayakan semua pada Dahlia?" tegasku.

"Siap, Bun. Sebagai kakak aku akan jaga Amel dimana pun dia bermain," jawab Dahlia tegas.

"Pergilah, Nak. Kan ada bi Ijah, jadi tidak perlu khawatir. Nanti biar bibi yang antar jemput sekolah kedua anak ini," papar Bi Ijah.

Aku terharu sekali dengan semua anggota keluarga sambungku ini. Meskipun mereka tidak ada pertalian darah, mereka sangat menyayangi Amel dan aku. Sungguh suatu keberkahan mendapat perhatian mereka bertiga.

"Makasih banyak, ya. Sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status