Share

Menyinggungnya

Author: sherina vellyn
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Damian benar-benar dibuat gila dengan Selena yang sedang dalam masa ovulasi. Dia baru tahu kalau perempuan akan segila ini dalam masa ovulasinya yang berhasil membuat Damian juga tak akan menahan dirinya sama sekali. Selena yang urat malu dan akal sehatnya putus lebih gila darinya.

“Sial, sial...” Damian mengerang saat dia berusaha mencapai pelepasannya sendiri.

Suara Selena yang terdengar di ponselnya berhasil membuatnya mencapai pelepasan dengan permainannya sendiri. Dan kelihatannya Selena mencapai puncaknya di saat yang sama juga.

Mereka berdua saling menikmati suara satu sama lain. Hanya suara, tapi keduanya terlihat sangat menggila. Ini membuat mereka meraih sensasi baru dalam hubungan mereka. Ini memang bukan pertama kalinya, ini yang kedua kalinya mereka melakukan hal itu via panggilan.

Namun, yang berbeda adalah Selena yang memulai ini semua duluan. Gadis itu akan menyesali tindakannya tak lama lagi. Damian sendiri sangat menikmati si
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menjadi Tawanan Mafia   Menuju Hari Pernikahan

    Untungnya, Selena sangat mudah dibujuk dengan makanan. Dan membuat Axel akhirnya tak begitu merasa bersalah setelah Selena akhirnya keluar kamar untuk makan sushi yang sudah disiapkan Axel. Dengan Arsella yang juga tengah menikmati ramen yang datang dalam keadaan hangat. “Mm, ini sangat enak. Sayangnya aku tidak boleh makan makanan seperti ini juga.” “Kau bisa memakannya sepuasnya nanti. Aku akan belajar cara membuatnya,” balas Axel. “Ya ampun, lihat calon ayah satu ini.” Selena hanya bisa mendecak melihat interaksi keduanya. Selena memakan sushi dengan porsi yang lumayan besar itu sendirian, melupakan program diet yang sedang dia jalani. Mungkin besok dia akan menjerit begitu melihat timbangan. “Kau sering memakan makanan seperti itu saat kau belum menikah dulu?” tanya Selena. “Sebenarnya tidak. Aku cukup menjaga makananku meski aku masih sering makan keripik.” “Wah, pantas

  • Menjadi Tawanan Mafia   Malam Pengantin Baru

    Pesta pernikahan siapa yang melemparkan beberapa kotak pengaman dengan ukuran yang biasanya digunakan Damian. Bahkan, pada gadis menerimanya hanya untuk melihat ukurannya dan melihat para pria yang mengambil barang itu dengan berani untuk menunjukkan ukuran mereka. Dan para gadis di sana langsung mengangkat alisnya dan masing-masing dari mereka mulai tertarik pada satu sama lain yang ada di sana. Pria dan wanita yang entah statusnya apa, namun berhasil disatukan oleh Damian yang menebar sekitar 20 kotak pengamanan yang dibawa Grace. “Oh, sial...” Grace memandangi pria yang memegang kotak pengaman itu dengan bangga sambil mencari gadis yang bersedia untuk bersamanya. “Hey, aku di sini.” Luca langsung memutar kepala Grace agar menghadap ke arahnya. “Tapi, bagaimana kau tahu ukuran miliknya?” Selena mengerjapkan matanya menatap Grace. “Ini rencana Luca, dia yang tahu ukuran milik Damian,” jawab Grace dengan

  • Menjadi Tawanan Mafia   Rapat dan Kencang

    “Ini sangat rapat, apa kau tidak takut jika aku menerobosnya lagi? Mungkin akan terasa seperti yang pertama bagimu.” Damian melihat ke bawah dan terkekeh pelan sambil menatap Selena. “Entah kenapa aku memikirkan terapi untuk mencengangkannya waktu itu.” “Apa menurutmu, punyaku kurang besar hingga bagimu itu tidak terasa?” Bukannya merasa senang atas apa yang dilakukan Selena untuknya, Damian malah merasa tersinggung dengan apa yang dilakukan Selena, seolah miliknya kurang mengisi Selena hingga Selena harus mengencangkannya dengan melakukan terapi. “B-bukan begitu. Kau tahu, aku hanya membaca sebuah majalah waktu itu tentang wanita dan kewanitaan. Dan aku mendapatkan kontak sebuah spa yang katanya menyediakan terapi untuk mengencangkan otot itu. Ada ulasan dari beberapa orang, katanya itu membuat suami mereka jadi lebih memperhatikan mereka setelahnya. Aku hanya— uh, aku hanya termakan iklan.” Damian mende

  • Menjadi Tawanan Mafia   Menuju Bali

    Selena yang telah tersiksa malam itu akhirnya dibiarkan beristirahat hingga pagi tiba. Damian terkekeh pelan melihat Selena yang sama sekali belum mampu untuk mengatasinya, namun malah berani merapatkan dirinya, dengan harapan bisa membuat Damian lebih terpikat padanya. “Kau lucu sekali, istriku.” Damian terkekeh pelan. Damian membangunkan Selena untuk sarapan. Dan setelah sarapan, Selena langsung mandi karena mereka akan segera menemui yang lainnya untuk berpamitan. Ada banyak tamu yang menginap malam itu. Mereka menyapa Damian dan Selena. Luca dan Grace yang pagi itu sudah berjalan-jalan di sekitarnya hotel untuk menghirup udara segar. “Selena!” Grace langsung melambaikan tangannya pada Selena. Selena tersenyum sambil berjalan menghampiri mereka bersama Axel. Grace memperhatikan bagaimana Selena gemetar sedikit saat berjalan. Itu membuatnya keheranan, harusnya semalam bukan yang pertama kalinya bagi Selena. Namun, kel

  • Menjadi Tawanan Mafia   Berapa Banyak Anak?

    “Setelah makan, kita akan melakukan kunjungan ke sebuah tempat ibadah yang ada di dekat sini.” Damian sepertinya sudah menyiapkan jadwal apa saja yang akan mereka lakukan selama liburan di Bali. Dan Selena hanya tinggal mengikuti jadwal yang telah disiapkan Damian. Sore itu, keduanya mengunjungi salah satu tempat ibadah seperti yang telah direncanakan. Dan setelah kunjungan itu, keduanya kembali ke vila setelah hari menjadi gelap. Dan mereka makan lagi, karena Selena kelihatannya lelah setelah berjalan ke tempat ibadah barusan. “Makanlah yang banyak sebelum aku harus membuatmu kehabisan tenaga lagi,” ujar Damian. “Ah, yang benar saja! Sayang, tidak bisakah aku mendapatkan tidur yang nyenyak malam ini?” Selena meletakkan alat makannya dan cemberut ke arah Damian, merayunya agar tidak melakukannya lagi malam ini, dia ingin beristirahat sejenak. “Tidak,” balas Damian dengan enteng. “Kau istriku sekarang.”“Aku juga ta

  • Menjadi Tawanan Mafia   Pria yang Sensitif

    “Tapi, aku dengar jika sudah keguguran, untuk mendapatkan anak akan lebih sulit.”Damian langsung menatap ke arah Selena, mendengar suara putus asa yang membuatnya sekarang bangkit dari dada Selena dan duduk di sebelahnya. Selena yang masih terbaring menatapnya. “Aku tidak mendengar tentang hal itu sebelumnya. Mari jangan berpikir negatif, dan lakukan usaha yang terbaik!” ujar Damian seraya mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi Selena.Damian menggunakan ibu jarinya untuk mengusap pipi Selena. Dan Selena menyandarkan wajahnya di tangan Damian, menikmati kasih sayang pria itu yang jarang tercurah untuk orang lain tetapi selalu ada untuknya. Dia tak ingin menikmati semua yang terasa begitu istimewa. Tangan Selena memeluk pinggang Damian, menenggelamkan wajahnya di pinggang Damian. Damian hanya tersenyum tipis dan mengubah posisinya menjadi berbaring. Da berbaring di sebelah Selena dan memeluk Selena yang tengah mendambakan pelukan penenang.

  • Menjadi Tawanan Mafia   Bermain di Pantai

    Damian menatapi Selena yang sekarang tengah duduk di pasir saat dia tengah membeli dua buah kelapa untuk dinikmati bersama Selena di pinggir pantai. Gadis itu kelihatannya sangat semangat untuk membuat istana pasir. Mereka bahkan membeli peralatan membuatnya secara mendadak. “Ayo kita berteduh dulu! Aku tidak ingin kau jatuh sakit karena kepanasan. Kau sangat mudah sakit.” Damian memanggilnya, menatapi Selena yang langsung menengadah menatapnya. Akhirnya, Selena bangkit dan mengikuti Damian menuju ke bawah salah satu pohon kelapa. Keduanya duduk bersandar di pohon dan Damian memberikan salah satu kelapanya untuk Selena. Selena menerimanya dan sedikit tak menyangka kalau itu lebih berat dari yang dibayangkan. “Ups, ini ternyata agak berat. Orang-orang mengangkatnya dengan satu tangan, sangat santai. Ternyata mereka menanggung beban seberat ini.” Selena menggunakan kedua tangannya dan menyedot air kelapa dari sedotan yang sudah disediakan. Damia

  • Menjadi Tawanan Mafia   Setelah Bulan Madu

    Sesuai dengan janji Selena, begitu hari berganti, Damian akhirnya mendapatkan kesempatannya untuk menyentuh Selena lagi. Kali ini, mereka melakukannya di pagi hari, tepat saat Sepena baru bangun tidur, Damian langsung memberikannya air minum dan memulainya. Damian tidak menunggu Selena mengumpulkan kesadarannya dulu dan langsung membuatnya mengerang begitu Damian memulainya tanpa aba-aba. Tapi pagi itu, tubuh Selena juga terasa lebih bergairah, mungkin karena memang memasuki masa suburnya dan dia lebih sensitif. Sentuhan-sentuhan Damian yang begitu posesif membuat suasana di antara mereka semakin panas. Selena bahkan sampai hanya bisa menggeliat dan menikmati semua sentuhannya. Setelah tiga ronde dilalui, Selena terengah-engah bersama dengan Damian yang sekarang memeluknya dari belakang. Damian baru saja mencapai puncak, namun dia belum mencabutnya. Dia masih ingin menikmatinya, sisa-sisa kenikmatannya. Apa lagi Selena yang gemetar dan otot bagian dalam

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan Mafia   Epilog

    Selena sedang menyiapkan makan malam untuk Damian malam itu. Menggunakan gaun yang menonjolkan perut hamilnya, Selena juga bertelanjang kaki di dapur. Ini sebenarnya pemandangan yang biasa. Namun, Damian merasa ngeri jika melihat Selena aktif melakukan kegiatan.“Kau tahu, bayinya seperti bisa lahir kapan saja dan sialnya itu sangat menggangguku. Bisakah kau diam dan istirahat saja?” tanyanya dengan khawatir. “Aku bosan. Aku sudah terlalu sering memanjakan diriku. Aku ingin tetap produktif. Aku merasa lebih lelah saat aku justru tidak produktif. Pikiran untuk produktif sangat menggangguku.” Damian menghela nafasnya dan mengurut pelan keningnya. Dia benar-benar tidak bisa menghentikan Selena jika memang itu yang Selena inginkan. “Kau ini...”“Mungkin karena ini anakmu, dia menginginkan aku lebih produktif seperti ayahnya. Dia membuatku resah jika diam. Makanya belakangan ini aku jadi sering memasak di dapur dan juga melakukan banyak kegiatan lainnya. Aku yakin anak ini akan jadi ana

  • Menjadi Tawanan Mafia   Laki-laki atau Perempuan?

    “Sebaiknya tidak dihisap, mengerti? Karena itu akan mengundang kontraksi dini. Kau tidak mau itu terjadi, kan?” Dokter langsung menatap Selena, yang menjelaskan tentang air yang berasal dari dadanya. Dokter memperingatkan suaminya agar tidak menghisapnya. Namun, sepertinya itu telah terjadi. Melihat Damian sama sekali tidak menyangkal dan justru hanya diam dengan ekspresi kakunya. Lain dengan Selena yang langsung menyengir mendengar apa yang dikatakan dokter.“Baik, Dokter.” “Kau boleh berbaring di brankar, kita akan memeriksa kondisi bayinya sekarang.” Selena berbaring di brankar dan menatapi layar yang berada tepat di depannya. Dia memperhatikan layar saat dokter mulai menaruh gel dan mengusapkannya di sekitar perutnya, menimbulkan sensasi geli dan dingin yang membuat Selena sempat bergidik sejenak. Terlihat bagaimana bayinya saat ini tengah meringkuk. Dengan USG 3D yang mereka lakukan, mereka sekarang bisa melihat dengan

  • Menjadi Tawanan Mafia   Gendut

    Selena menatapi perutnya yang semakin besar. Selain perutnya, dia bisa merasakan lengan dan kakinya semakin berisi. Belakangan ini dia memang lebih banyak makan. Selain berusaha memasok nutrisi terbaik untuk calon bayi, keinginan kuat untuk memakan makanan tertentu juga mendorongnya untuk banyak makan. Ditatapnya tubuhnya di cermin. Pipinya yang semakin tembam juga membuatnya semakin cemberut. Dia tidak ingin menyentuh timbangan kecuali diperlukan dan diminta dokter. “Perutku juga gatal,” keluhnya sambil mengusap perutnya dari balik gaun yang dia pakai. Selena belakangan ini juga lebih sering menggunakan gaun yang memang dikhususkan untuk wanita hamil, yang membuatnya merasa sedikit lebih bebas bergerak dan bahannya juga sangat nyaman. Damian yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja akhirnya kembali ke kamar. Dia menatapi pintu kamar yang terbuka, dan melihat Selena yang tengah bercermin di kamarnya. Damian tersenyum saat menge

  • Menjadi Tawanan Mafia   Gender Bayi

    Sesuai urutan pernikahan dan kehamilan, setelah Arsella, maka Grace yang melahirkan putri pertama mereka juga. Ini membuat Damian tengah menebak-nebak apa gender anak pertamanya bersama dengan Selena. Hingga mereka sempat membuat taruhan juga. “Jika sekarang tengah banyak anak perempuan yang lahir, maka aku yakin anak pertama kita juga perempuan. Baguslah, aku tinggal berdiskusi dengan mereka tentang bagaimana cara membesarkan anak perempuan. Aku yakin dia akan menjadi secantik dirimu,” ucap Damian. “Tapi dari bagaimana aku mengidam, aku jarang mau makanan pedas. Aku lebih tertarik dengan makanan asin, kelihatannya ini anak laki-laki. Mengingat keturunanmu juga sepertinya dominan laki-laki. Kita tidak tahu riwayat keluarga Axel, tapi Luca punya dua saudara perempuan,” jelas Selena. Damian mendesis pelan. Selena benar tentang riwayat keluarga dari pihak laki-laki juga akan mempengaruhi hasil ini.“Ingat pamanmu? Padahal Gallent mempunyai dua ana

  • Menjadi Tawanan Mafia   Sentuhan yang Dirindukan

    Selena menoleh padanya dengan keheranan melihat semangat yang tiba-tiba pada Damian. Damian menutup pintu di belakangnya dan menatap Selena sambil bersandar ke pintu dan menyilangkan tangannya di depan dadanya. Selena keheranan dengan tingkah laku Damian belakangan ini. “Oh, ya... Itu bagus. Kau bisa mengikutinya kalau itu yang kau mau.” Selena mengangguk setuju. Damian menghela nafasnya dan mendekati Selena. Entah kenapa ini malah terasa seperti dia meminta izin Selena dan Selena mengizinkannya dengan mudah. Damian mendekat dan mendekap Selena dari belakang, membuat Selena hanya memegangi lengan Damian yang ada di lehernya. “Aku penasaran ada apa denganmu sebenarnya. Kenapa kau mendadak seperti ini?” tanya Selena. “Aku hanya merasa sepertinya kau akan suka jika aku bisa melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Axel. Kau sepertinya sangat bangga dan terharu melihat bagaimana Axel mampu melakukan hal kecil seperti itu,” ucap Damian.

  • Menjadi Tawanan Mafia   Seorang Ayah

    Damian mengobrol dengan Axel serta yang lainnya di ruang tamu. Awalnya, mereka membahas tentang bisnis, namun perlahan obrolan mereka menuju ke arah yang lebih pribadi seperti rumah tangga mereka. Mereka membicarakan tentang istri dan anak-anak mereka bagi yang sudah punya anak. Ini sedikit asyik saat mendengarkan para ayah bicara tentang anak-anak. “Aku sempat berharap aku menikah di usia yang lebih muda lagi. Aku merasa sangat tua dalam pertemuan orang tua anak-anak di sekolah.” Salah satunya terkekeh. “Aku justru sempat berharap agar aku tidak menikah terlalu cepat. Anak laki-lakiku benar-benar sangat nakal. Dia benar-benar mirip aku sewaktu kecil. Dan istriku tidak bisa mengatasinya.”“Ah, ayolah. Dia itu putramu, kau yang seharusnya bisa mengatasinya.”“Aku belum selesai bicara. Aku memang sangat berusaha keras mengatasinya. Aku melakukan berbagai cara, dari yang lembut sampai yang kasar. Sampai dia pernah berteriak kalau aku ayah yang buru

  • Menjadi Tawanan Mafia   Keponakan

    “Jadi, bagaimana rasanya morning sickness? Apakah kau masih berharap kita akan punya banyak anak?” Selena tertawa sambil menatapi Damian yang terbaring di kasurnya itu. Damian hanya memalingkan wajahnya sambil mendengus keras. Kelihatannya dia sangat tersiksa untuk mengalami ini. Dia kemudian hanya tersenyum tipis ke arah Selena yang merawatnya. “Aku rasa dia akan menjadi anak tunggal sepertiku,” balas Damian sambil terkekeh pelan. “Aku juga anak tunggal.” Selena seketika tertawa namun terdiam dengan cepat.Sekarang Damian yang tertawa pelan melihat ekspresi Selena langsung berubah saat menyadari tentang Axel yang adalah kakaknya. Dia bukan anak tunggal dan semua orang tahu itu. “Aku ingin memakan sesuatu yang asin dan pedas,” gumam Selena tiba-tiba. “Apa kau mengidam? Ah, sial. Sepertinya aku tidak bisa memenuhi keinginanmu,” umpat Damian. “Kita bisa menggunakan layanan pesan antar, jadi kau tidak perlu pergi kelu

  • Menjadi Tawanan Mafia   Damian Muntah

    “Aku benar-benar tidak sabar melihatnya tumbuh besar di perutmu, lalu kita akan melihatnya dengan mata kepala kita sendiri bagaimana dia tumbuh di luar perutmu. Aku sangat menantikannya,” bisik Damian. Selena hanya terkekeh pelan dan bersandar dengan santai ke dada Damian. Damian menikmati rambut Selena yang menggelitik dadanya. Tangannya masih terus mengusap kulit halus Selena. Damian berdeham, dia merasakan sedikit rasa tidak nyaman di tenggorokannya dan juga perutnya. Kemudian, Damian menegakkan punggung Selena agar tidak bersandar lagi padanya dengan halus. Selena mengerutkan alisnya sambil menoleh ke arah Damian yang sekarang bangkit dari tempat duduknya. Itu membuat Selena keheranan saat Damian sudah keluar dari bak lebih dulu. Namun, Damian malah mengejutkan Selena dengan tiba-tiba muntah di wastafel. Selena langsung bangkit juga dan hendak menghampiri Damian. Selena mengambil jubah mandinya memakainya, lalu mengambilkan punya Damian juga. Itu sa

  • Menjadi Tawanan Mafia   Overprotektif

    Damian langsung menatap Selena saat menyadari Selena menatapnya. Dia sedikit gelagapan karena terlalu fokus pada gambar bayi mereka. Damian seharusnya lebih memperhatikan sekarang. “Oh, ya. Biji wijen yang lucu,” ucapnya seadanya. Selena dan dokter tertawa. Damian mengerutkan alisnya, tak tahu apa yang lucu dari ucapannya. Meski begitu, dia kemudian hanya menatap keduanya keheranan saja. Setelah mengobrol dan berkonsultasi, mengajukan banyak pertanyaan dan dokter menjawabnya dengan sabar, Selena dan Damian akhirnya keluar dari ruangan itu. Rumah sakit seharusnya menjadi tempat yang sangat aman dari berbagai kejadian berbahaya sebelumnya. Tapi, tanpa Selena sadari, anak buah Damian sudah berjaga-jaga di luar rumah sakit. Mereka semua sudah seperti mengawal presiden yang melakukan kunjungan ke sebuah rumah sakit. Setelah dari rumah sakit, Damian membawa Selena pulang dan menyuruhnya istirahat saat dia sendiri harus melakukan pekerjaann

DMCA.com Protection Status