Share

Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong
Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong
Author: Namericanou

1. Rahasia: Dua Garis Biru

Author: Namericanou
last update Huling Na-update: 2025-02-27 21:01:39

Rona baru saja memasuki kamar mandi apartemen dan berniat membasuh wajah, begitu mendatangi apartemen yang dihuninya bersama sang kekasih. Niatnya terjeda lantaran perhatiannya terpaku pada benda kecil yang mencolok.

Ia meraihnya perlahan dengan tangan gemetar. Hatinya gelisah, tapi tetap berusaha berpikir positif di tengah kegilaan momen itu.

Testpack. Garis dua tebal. Rona menelan ludah. Seumur-umur ia baru melihat benda itu dengan hasil positif. Sebelumnya ia hanya melihatnya di layar televisi atau tontonan drama kesukaan.

“Jeff!” teriaknya langsung, memanggil nama kekasihnya sambil melangkah keluar dari kamar mandi. “Jeffrian!”

Rona seperti kesetanan, memindai seluruh ruangan agar cepat menemukan Jeff. Ketika mendapati ruang tengah kosong, ia melangkah ke kamar utama. Tepat saat ia akan meraih kenop, sosok yang dicari muncul dengan wajah tanpa dosa.

“Kenapa, sih, pakai teriak segala? Aku di sini, nggak budeg!” dengkus pria itu. “Baru sampai apartemen bukannya salam, malah asal teriak. Ada apa, sih?”

Rona menahan napas sesaat. Lalu mengangkat temuannya dan menunjukkannya pada Jeff.

Testpack ini punya siapa? Kamu bawa cewek lain ke apart kita? Kalian punya hubungan diam-diam di belakang aku?” Rona melontarkan banyak tanya, tak sabaran diselingi emosi meledak. “Siapa cewek itu? Artis baru? Model atau influencer?”

Kedua matanya memanas, air matanya mulai tak terbendung. Dalam sekali kerjap, semua luruh tanpa beban. Namun Rona tahan sekali lagi sampai penjelasan datang memenuhi rasa penasaran.

“Kamu nggak perlu tahu.” Jeff menyahut enteng sambil menyambar benda itu dari tangan Rona.

Telapak tangannya masih terbuka setelah barang yang ditemukannya diambil paksa. Ia keheranan tak pernah menduga bahwa kekasihnya mungkin berbuat hal buruk di belakang—yang menyakitinya habis-habisan.

“Aku berhak tahu!” Emosi Rona meledak. “Siapa? Siapa orangnya?!”

Jeff beringsut duduk di sofa dan memilih bungkam. Namun dari sorot matanya, Rona paham ada hal besar yang disembunyikan Jeff darinya.

Rona hendak menghampiri Jeff, tapi derap langkah muncul. Menandakan keberadaan orang lain di tempat yang sama.

Seorang wanita muda dengan crop top yang dipadukan celana super pendek itu melintas tanpa dosa. Dari sekian banyak influencer yang dikenalnya, Rona cukup tahu siapa wanita itu.

“Aku, Kak Rona.”

“Wena?” Rona tercengang—hampir tidak mampu berkata-kata. Pasalnya ia tak menemukan jejak wanita itu di apartemen, seperti sepatu atau alas kaki yang menunjukkan adanya orang lain.

Wena tersenyum sambil bergelanyut manja di lengan Jeff di sofa. “Sebenarnya aku nggak mau mempertahankan bayi ini, tapi karena Kak Jeff udah melamarku, jadi ya ... kami memutuskan menikah dan—“

“APA?” potong Rona tak percaya. Ia menunjuk kekasihnya dengan napas sesak. “Jeff, kamu ... kalian mau menikah?”

“Ini yang nggak aku mau, Na. Begitu semuanya dibuka, aku justru makin nyakitin kamu. Aku tahu aku salah, tapi aku nggak bisa ninggalin Wena dan anak kami.” Jeff mengutarakannya santai. “Aku sama Wena menikah bulan depan dan itu berarti ....”

“Putus.” Gelak tawa Rona memenuhi ruangan di tengah air mata yang mengucur deras. “Itu yang mau kamu sampaikan?”

“Ya.”

Sesak. Kerongkongannya terasa mencekit, bahkan untuk menelan ludah. Seakan ada kerikil yang menghadang aliran pernapasannya sekarang.

Tangan Rona menggapai-gapai hingga menemukan pinggiran kabinet untuk dijadikan tumpuan. Sembari mencerna situasi ini, ia berusaha menguatkan diri. Hingga tiba-tiba... Rona bergerak menarik dengan kuat rambut Wena tanpa ampun.

“Rona!” Jeff mendelik. Lalu bangkit dan menarik lengan Rona untuk memisahkan. Namun nyatanya tidak mudah, sebab Rona tidak lekas melepaskan cengkeraman rambut Wena. “Lepasin dia, Rona. Wena kesakitan!”

“Gue nggak peduli!” erang Rona yang masih berusaha menarik rambut pirang yang cukup bervolume itu. “Rasa sakitnya nggak sebanding sama apa yang gue rasain!”

“Kalau sesuatu terjadi sama Wena dan kandungannya, kamu mau tanggungjawab?”

Sontak Rona menatap Jeff galak. Perlahan tangannya mengendur dan melepaskan rambut itu. Beberapa helai tertinggal di telapak tangan, tapi tak ada rasa sesak yang tertinggal.

“Rambutku ... rambutku rontok banyak! Ini namanya kekerasan, aku mau dia dilaporin ke polisi, Kak!” sungut Wena, mengadu pada Jeff.

“Apa? Laporin?” Rona terhenyak sesaat. Buru-buru ia mengeluarkan ponsel dari saku celana dan menyalakan kamera. “Sebelum lo laporin gue, kebusukan kalian akan viral lebih dulu!”

Melalui bidikan kamera, Rona merekam wajah Wena dan Jeff. Walaupun Wena langsung refleks menyembunyikan diri di balik punggung Jeff, Rona tidak berhenti.

“Nih, lihat netizen, dua makhluk laknat yang selingkuh sampai punya anak haram!” seru Rona semangat.

Jeff pun bangkit dan mendekat. “Stop!” teriaknya seraya meraih ponsel Rona. “Kamu udah gila?”

“Ini wajah-wajah yang netizen puja!” Rona belum berhenti dan makin menjadi-jadi. “Cowok ganteng polos idaman banyak cewek. Lihat, kan, biar kelihatan polos begini dia aslinya brengs*k!’

Ada kepuasan yang menyerbu hatinya saat berhasil melakukan itu semua. Walaupun ia terus menerus diteriaki dan juga mendapatkan tatapan jengkel dari Jeff.

“Rona!”

Ketika teriakan itu menyapa telinga, Rona kehilangan ponsel. Jeff menyambar dan mengambilnya dalam sekejap.

“Balikin HP gue!” teriak Rona geram sambil menggapai-gapai tangan Jeff yang sibuk mengotak-atik layar benda pipih itu. “Jeffrian!”

Tak lama ponsel itu dikembalikan tanpa hasil video yang direkam tadi. Jeff telah menghapusnya tanpa jejak. Sialan.

“Jangan buat drama lagi dan lebih baik kamu pergi dari sini sekarang,” bisik Jeff memperingatkan.

“Pergi?” Rona mengangkat wajah. “Lo udah selingkuh, terus mau usir gue dari apartemen ini?” Satu tangannya berkacak pinggang dan sesekali menunjuk-nunjuk ke dada Jeff. “Lo lupa ya kalau apartemen ini hasih jerih payah gue? Pemilik unit ini aja atas nama gue, Jeff. Selingkuh sama cewek itu udah buat lo lupa ingatan sampai nggak tahu diri ya?!”

Rona tak lagi memedulikan sopan santun. Amarahnya tidak lagi bisa ditahan dan harus diluapkan sekarang.

Alih-alih menanggapinya langsung, Jeff justru menatap layar ponsel di genggaman. Lalu memperlihatkan layar tersebut yang menunjukkan mutasi rekening dengan nominal cukup besar.

“Aku udah transfer uang apartemen biar impas, dan masalah nama bisa kita atur nanti,” terang Jeff.

“Brengs*k!” maki Rona tak berhenti dengan buliran air mata membasahi pipi. “Brengs*k lo, Jeffrian!”

Selain caci maki yang terlontar, kedua tangan Rona pun menghujam tubuh Jeff tanpa ampun.

Kemurkaan di dada meledak tanpa bisa dicegah. Rona menyambar selimut dan mengacak-acak isi kamar ke lantai. Tak peduli seberapa hancur isi unit itu karena ulahnya.

“Rona, kamu udah gila?!”

“3 tahun kita pacaran, bisa-bisanya lo selingkuh dari gue! Bajing*n!”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   2. Hancur Sendirian

    “Minum.”Sebotol air mineral disodorkan ke arahnya. Namun Rona masih terdiam, menatap telapak tangan dan beberapa luka karena kecerobohannya sendiri.Kalau saja ia bisa menahan diri untuk tidak mengamuk dan menghancurkan barang-barang di unit apartemennya tadi, mungkin ia tidak kesakitan seperti ini.“Abis diselingkuhi brondong nggak buat lo jadi budek kan, Na?” Yuyun, manager yang kini merangkap sebagai asistennya juga melempar sindiran.Rona berdecak. Bukan karena pedih di telapak tangannya, melainkan kejengkelan yang belum reda. “Lo nggak ada wine atau minuman yang lebih enak dari ini?” Ia menatap botol pemberian Yuyun dengan malas.Daripada air mineral, Rona lebih membutuhkan minuman yang menyegarkan. Setidaknya wine atau vodka lebih berguna melegakan pikirannya yang semrawut ini.Yuyun menoyor kepalanya pelan. “Udah bagus lo nggak dituntut karena rusak properti orang, masih aja mau buat masalah?”“Gue?” Rona mendelik tak terima. “Jelas-jelas lo tahu, apartemen itu punya gue, ata

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   3. Jadi Ini Salahku?

    Keadaan kamar dan beberapa ruangan hasil amukan Rona masih terlihat berantakan. Hanya pecahan kaca yang tidak lagi berserakan di lantai dan sebagian barang yang diacak tadi sudah kembali ke tempat semula.Rona berdiri melekat di dinding ruang tengah, tak sudi duduk di sofa setelah tahu fakta menjijikan yang diutarakan Jeff. Sementara Wena menempati ujung sofa, wajahnya was-was sekali atas kehadirannya.“Lain kali Kak Rona bisa hubungi pengacara Kak Jeff, daripada datang ke sini malam-malam.” Wena mendengkus hati-hati. “Nggak sopan banget dilihat cewek bertamu ke apartemen mantan.”“Lebih nggak beradab mana cewek yang gampang menyerahkan diri ke cowok orang?” balas Rona tak kalah menyindir. “Udah nggak beradab, gampangan, murahan lagi.”“Selama bukan suami orang itu nggak masalah,” timpal Jeff yang baru keluar dari kamar dengan pakaian lengkap. Bukan sebatas handuk yang membalut setengah tubuhnya. “Kalau kamu datang mau cari perkara sama Wena, lebih baik kamu pulang sekarang. Aku nggak

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   4. Rekaman Video

    “Nggak ada bukti valid yang lo punya, jadi jangan terlalu percaya diri,” sahut Rona berusaha tetap tenang meladeni lawannya.Senyum tipis masih tercetak baik di bibir sang pria. Lalu pria itu menoleh ke samping dan berkata, “Imron, kamu sudah rekam semua kejadian tadi, ‘kan?”“Sudah, Mas. Dari angle terbaik malahan,” jawab pria bernama Imron.“Sialan,” maki Rona, nyaris tak peduli lagi pencitraan yang dibangunnya selama ini.“O-ow!” seru Dov. “Ternyata ini karakter asli Janish Merona, ya.”Persetan dengan komentar yang datang, Rona lekas mendekati Imron dan menuntut. “Hapus video itu sekarang juga!” serunya sambil mendekati Imron dan berusaha menggapai-gapai benda pipih yang berisikan bukti kejadian tadi. “Jangan macam-macam sama gue! Siniin HP-nya! Hapus video itu sekarang juga!”Rona tidak tahu sejak kapan bahunya dipegang kuat-kuat oleh Dov dan membuat jarak mereka begitu dekat. Dari pasang mata yang bisa ia lihat, pemandangan itu terasa familier seolah pernah ada momen seperti in

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   5. Mari Bersenang-senang

    Rona masih menatap lekat Dov yang kini sibuk menunjuk satu botol minuman keras agar bartender mengerti keingiannya. Saat white wine itu sudah di tangan, Dov menyerahkannya pada Rona.“Sori.” Suara berat itu terdengar sopan sekali di telinga hingga Rona tercenung sesaat. “Sebagai permintaan maaf, tolong terima pemberian saya.”“Lo minta maaf itu sama aja lo mengakui omongan gue?” Pening di kepala mulai menyerang, Rona berusaha menyusun kata-kata hingga tercipta kalimat yang runut. “Jadi bener, lo ngikutin gue ke sini? Terus soal rekaman video tadi gimana?”Sejauh ini baik dirinya dan Yuyun belum berkomunikasi lagi. Boleh jadi Yuyun sengaja memberikan ruang untuknya istirahat dan tidak menghubunginya sama sekali.Stool yang ditempati Dov memutar hingga pria itu menghadapnya dengan sempurna.“Permintaan maaf saya bukan untuk itu. Saya nggak mengikuti kamu sama sekali, Rona. Ini semua pure kebetulan,” terang Dov. “Saya minta maaf karena udah buat kamu merasa nggak nyaman. Sebetulnya saya

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   6. Apa Rencanamu?

    Rona menggeliat karena dering ponsel yang memekakan telinga tiada henti. Satu tangannya keluar dari balik selimut tebal dan sibuk meraba-raba area sekitar sesuai arah sumber suara.Tepat di bawah bantal benda pipih itu ditemukan. Segera ia mengangkat panggilan tanpa memastikan dulu identitas si penelepon.“Lo di mana?!”Dari suaranya Rona langsung mengenalinya. Sembari mengucek mata sebelum membuka sepenuhnya, ia lantas mengerjap perlahan. “Gue di kamar,” jawab Rona asal dengan rambut berantakan.Pandangannya memendar ke sekeliling. Langit-langit putih yang senada dengan dinding. Ruangan yang ditempatinya terbilang megah, arsitektur bukan kaleng-kaleng hingga furniture terbaik.Rona hendak bangkit duduk, tapi kepalanya masih cukup berat untuk diajak bergerak banyak.“Kamar mana?” Yuyun makin mengomel. “Lo nggak balik ke apartemen gue, atau kasih gue kabar sama sekali ya!”Rona mengambil napas dalam. “Bentar, gue masih pusing,” jawabnya sambil menahan sisa nyeri di kepala akibat minum

    Huling Na-update : 2025-04-14

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   6. Apa Rencanamu?

    Rona menggeliat karena dering ponsel yang memekakan telinga tiada henti. Satu tangannya keluar dari balik selimut tebal dan sibuk meraba-raba area sekitar sesuai arah sumber suara.Tepat di bawah bantal benda pipih itu ditemukan. Segera ia mengangkat panggilan tanpa memastikan dulu identitas si penelepon.“Lo di mana?!”Dari suaranya Rona langsung mengenalinya. Sembari mengucek mata sebelum membuka sepenuhnya, ia lantas mengerjap perlahan. “Gue di kamar,” jawab Rona asal dengan rambut berantakan.Pandangannya memendar ke sekeliling. Langit-langit putih yang senada dengan dinding. Ruangan yang ditempatinya terbilang megah, arsitektur bukan kaleng-kaleng hingga furniture terbaik.Rona hendak bangkit duduk, tapi kepalanya masih cukup berat untuk diajak bergerak banyak.“Kamar mana?” Yuyun makin mengomel. “Lo nggak balik ke apartemen gue, atau kasih gue kabar sama sekali ya!”Rona mengambil napas dalam. “Bentar, gue masih pusing,” jawabnya sambil menahan sisa nyeri di kepala akibat minum

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   5. Mari Bersenang-senang

    Rona masih menatap lekat Dov yang kini sibuk menunjuk satu botol minuman keras agar bartender mengerti keingiannya. Saat white wine itu sudah di tangan, Dov menyerahkannya pada Rona.“Sori.” Suara berat itu terdengar sopan sekali di telinga hingga Rona tercenung sesaat. “Sebagai permintaan maaf, tolong terima pemberian saya.”“Lo minta maaf itu sama aja lo mengakui omongan gue?” Pening di kepala mulai menyerang, Rona berusaha menyusun kata-kata hingga tercipta kalimat yang runut. “Jadi bener, lo ngikutin gue ke sini? Terus soal rekaman video tadi gimana?”Sejauh ini baik dirinya dan Yuyun belum berkomunikasi lagi. Boleh jadi Yuyun sengaja memberikan ruang untuknya istirahat dan tidak menghubunginya sama sekali.Stool yang ditempati Dov memutar hingga pria itu menghadapnya dengan sempurna.“Permintaan maaf saya bukan untuk itu. Saya nggak mengikuti kamu sama sekali, Rona. Ini semua pure kebetulan,” terang Dov. “Saya minta maaf karena udah buat kamu merasa nggak nyaman. Sebetulnya saya

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   4. Rekaman Video

    “Nggak ada bukti valid yang lo punya, jadi jangan terlalu percaya diri,” sahut Rona berusaha tetap tenang meladeni lawannya.Senyum tipis masih tercetak baik di bibir sang pria. Lalu pria itu menoleh ke samping dan berkata, “Imron, kamu sudah rekam semua kejadian tadi, ‘kan?”“Sudah, Mas. Dari angle terbaik malahan,” jawab pria bernama Imron.“Sialan,” maki Rona, nyaris tak peduli lagi pencitraan yang dibangunnya selama ini.“O-ow!” seru Dov. “Ternyata ini karakter asli Janish Merona, ya.”Persetan dengan komentar yang datang, Rona lekas mendekati Imron dan menuntut. “Hapus video itu sekarang juga!” serunya sambil mendekati Imron dan berusaha menggapai-gapai benda pipih yang berisikan bukti kejadian tadi. “Jangan macam-macam sama gue! Siniin HP-nya! Hapus video itu sekarang juga!”Rona tidak tahu sejak kapan bahunya dipegang kuat-kuat oleh Dov dan membuat jarak mereka begitu dekat. Dari pasang mata yang bisa ia lihat, pemandangan itu terasa familier seolah pernah ada momen seperti in

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   3. Jadi Ini Salahku?

    Keadaan kamar dan beberapa ruangan hasil amukan Rona masih terlihat berantakan. Hanya pecahan kaca yang tidak lagi berserakan di lantai dan sebagian barang yang diacak tadi sudah kembali ke tempat semula.Rona berdiri melekat di dinding ruang tengah, tak sudi duduk di sofa setelah tahu fakta menjijikan yang diutarakan Jeff. Sementara Wena menempati ujung sofa, wajahnya was-was sekali atas kehadirannya.“Lain kali Kak Rona bisa hubungi pengacara Kak Jeff, daripada datang ke sini malam-malam.” Wena mendengkus hati-hati. “Nggak sopan banget dilihat cewek bertamu ke apartemen mantan.”“Lebih nggak beradab mana cewek yang gampang menyerahkan diri ke cowok orang?” balas Rona tak kalah menyindir. “Udah nggak beradab, gampangan, murahan lagi.”“Selama bukan suami orang itu nggak masalah,” timpal Jeff yang baru keluar dari kamar dengan pakaian lengkap. Bukan sebatas handuk yang membalut setengah tubuhnya. “Kalau kamu datang mau cari perkara sama Wena, lebih baik kamu pulang sekarang. Aku nggak

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   2. Hancur Sendirian

    “Minum.”Sebotol air mineral disodorkan ke arahnya. Namun Rona masih terdiam, menatap telapak tangan dan beberapa luka karena kecerobohannya sendiri.Kalau saja ia bisa menahan diri untuk tidak mengamuk dan menghancurkan barang-barang di unit apartemennya tadi, mungkin ia tidak kesakitan seperti ini.“Abis diselingkuhi brondong nggak buat lo jadi budek kan, Na?” Yuyun, manager yang kini merangkap sebagai asistennya juga melempar sindiran.Rona berdecak. Bukan karena pedih di telapak tangannya, melainkan kejengkelan yang belum reda. “Lo nggak ada wine atau minuman yang lebih enak dari ini?” Ia menatap botol pemberian Yuyun dengan malas.Daripada air mineral, Rona lebih membutuhkan minuman yang menyegarkan. Setidaknya wine atau vodka lebih berguna melegakan pikirannya yang semrawut ini.Yuyun menoyor kepalanya pelan. “Udah bagus lo nggak dituntut karena rusak properti orang, masih aja mau buat masalah?”“Gue?” Rona mendelik tak terima. “Jelas-jelas lo tahu, apartemen itu punya gue, ata

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   1. Rahasia: Dua Garis Biru

    Rona baru saja memasuki kamar mandi apartemen dan berniat membasuh wajah, begitu mendatangi apartemen yang dihuninya bersama sang kekasih. Niatnya terjeda lantaran perhatiannya terpaku pada benda kecil yang mencolok.Ia meraihnya perlahan dengan tangan gemetar. Hatinya gelisah, tapi tetap berusaha berpikir positif di tengah kegilaan momen itu.Testpack. Garis dua tebal. Rona menelan ludah. Seumur-umur ia baru melihat benda itu dengan hasil positif. Sebelumnya ia hanya melihatnya di layar televisi atau tontonan drama kesukaan.“Jeff!” teriaknya langsung, memanggil nama kekasihnya sambil melangkah keluar dari kamar mandi. “Jeffrian!”Rona seperti kesetanan, memindai seluruh ruangan agar cepat menemukan Jeff. Ketika mendapati ruang tengah kosong, ia melangkah ke kamar utama. Tepat saat ia akan meraih kenop, sosok yang dicari muncul dengan wajah tanpa dosa.“Kenapa, sih, pakai teriak segala? Aku di sini, nggak budeg!” dengkus pria itu. “Baru sampai apartemen bukannya salam, malah asal ter

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status