Beranda / Romansa / Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan / BAB 98. MEREKA TAK INGIN AKU TENANG

Share

BAB 98. MEREKA TAK INGIN AKU TENANG

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-28 09:19:34

"Kabar yang beredar, kau akan menikah dengan putraku dalam waktu-waktu dekat ini, Dalena?"

Pertanyaan itu terlontar dari bibir Lora sembari duduk menyilangkan kakinya menatap Dalena.

Wanita licik ini datang setelah Damien berangkat ke kantor. Namun nada bicara yang Lora lontarkan, tidak menunjukkan kemarahan sama sekali, santai, tenang, dan tetap dengan ekspresi dingin.

"Iya Nyonya," jawab Dalena singkat dan gugup.

Lora menyergah napasnya kasar. Ia tidak menduga kalau Damien sungguh-sungguh menentangnya demi wanita ini.

"Aku akui kau hebat bisa mendapatkan Damien. Putraku sampai mengkhianati keluarganya sendiri hanya karena dirimu. Bahkan aku dan suamiku tidak punya pilihan lain selain merestui pernikahan konyol kalian nanti."

Dalena semakin tertunduk, ia begitu takut saat menghadapi Lora. Berapa rendahnya dia dipandang oleh Nyonya besar Escalante.

"Kapan pernikahan kalian diadakan?" tanya Lora lagi.

"Saya tidak tahu. Damien yang mengatur semuanya, saya... Saya sudah sempat per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Viranita Nugraheni
malesin jd kaya drama ikan terbang
goodnovel comment avatar
Rumsari
haaah...tolong lepaskan dalena aja damien ngak becus percuma kaya rumah Kya gedong ngak ada yg bisa jga dalena ...lama lama darah tinggi ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 99. KUAKUI KAU PERHATIAN

    Saat Dalena terbangun, wanita itu melihat sosok Damien yang duduk di sebuah kursi tunggal di samping ranjang. "Damien..." Suara Dalena membuat Damien melangkah mendekat. Ia mencekal kedua lengan Dalena dan melarangnya untuk bangun. "Tetaplah berbaring," bisiknya dengan lembut. "Aku tadi pusing, tidak terasa sama sekali kalau aku sampai pingsan seperti ini, pasti aku sangat merepotkanmu, ya?" Dalena bersikukuh untuk duduk, ia berhadapan dengan Damien yang kini menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Dokter memintamu untuk banyak istirahat dan tidak jangan banyak berpikir yang berat-berat," ujar Damien menggenggam satu tangan Dalena. "Heem," jawab wanita itu mengangguk. Ekspresi yang murung, lelah, dan sedih membuat Damien ikut merasakan beban berat di pundak Dalena. Termasuk, keluarga Escalante yang sangat keji dan licik. "Sayang," panggil Damien lirih. "Hem?" "Siapa yang memberikan cek ini padamu? Dari mana kau dapatkan cek dari bank milik keluarga Escalante?" tany

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 100. YANG TERBAIK UNTUKMU

    Hari sudah gelap, Dalena tidak bisa tidur malam ini. Tak biasanya ia insomnia bahkan saat Damien sudah benar-benar terlelap. Dalena beranjak duduk dan berjalan mendekati meja riasnya. Wanita itu membuka laci dan mengambil sebuah botol obat di sana, ekor matanya melirik Damien dan memastikan kalau laki-laki itu tidak terbangun. "Mungkin ini bisa mengurangi sakit kepalaku, semakin hari semakin sering sakit saja. Padahal dulu-dulu tidak sesering ini..." Dalena menggerutu lirih seraya membuka pintu dan berjalan keluar.Setelah ia pergi, Damien membuka kedua matanya. Laki-laki itu ikut beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari dalam kamar mengikuti Dalena di dapur. Dari ujung bawah anak tangga Damien melihat Dalena meminum obat, lagi setelah sore tadi dia juga sembunyi-sembunyi meminum obatnya. 'Apa yang terjadi dengannya?' batin Damien cemas. Dalena membalikkan badannya, wanita itu terkejut saat melihat Damien berdiri di tempatnya. "Sedang apa?" tanya Damien mendekat. "Tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 101. KEPUTUSAN UNTUK PERGI

    Setelah mengantarkan Dalena ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya, kini Damien kembali pulang. Pria itu duduk di ruangan kerjanya bersama beberapa orang pentingnya, mereka tengah berkumpul di sana, tak luput juga dengan si kembar yang diasuhnya saat ini karena Dalena harus beristirahat. "Bagaimana dengan proyek yang ada di Madrid? Aku rasa harus selesai dalam tahun ini, semakin cepat semakin baik!" Damien menatap Tuan Lore yang diam mengangguk. "Saya sudah membahas ini Tuan, dan semuanya akan berjalan seperti yang sudah kita semua rencanakan." "Baguslah, aku juga menginginkan hal ini sejak dulu." Damien mengangguk dan kembali membuka berkasnya. Dua rekan Damien lainnya asik mengejek dan berbicang dengan si kembar. Anak-anak yang pintar dan manis. "Ngomong-ngomong kenapa si kembar ada di sini? Di mana Mamanya?" tanya Robert menatap Damien. "Dalena sedang tidak enak badan. Jadi aku yang akan menjaga mereka hari ini, lagipula anak-anakku adalah anak yang pintar, dia t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 102. BATAS KESABARAN ITU ADA

    Damien masuk ke dalam kamarnya yang tumben gelap. Ia memperhatikan Dalena yang berbaring di atas ranjang menatap ke jendela, diam memperhatikan salju yang turun.Seharian ia sibuk, ingin rasanya Damien menghabiskan malamnya dengan Dalena sebentar saja. "Kenapa belum tidur, Sayang?" tanya Damien mengecup pipi Dalena. "Aku tidak mengantuk sama sekali," jawab wanita itu mengeratkan selimutnya. "Oh ya? Mungkinkah kau menunggu aku memelukmu?" Damien mengecupi wajah Dalena. Namun ia merasa sesuatu yang janggal tengah terjadi. Dalena berusaha memalingkan muka saat Damien mengecupnya. Laki-laki itu terdiam sejenak dan memeluk Dalena dengan erat. Mengetahui kalau wanita ini sedang buruk suasana hatinya. "Kenapa? Apa kau marah denganku?" tanya Damien menatap wajah cantik Dalena dari samping. Jemarinya menyilakkan anak rambut panjang Dalena. "Maaf seharian ini aku tidak bisa memperhatikanmu," imbuhnya. Dalena menggeleng kecil dan menarik selimutnya tinggi-tinggi. Perasaan tak nyaman dir

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 103. TAK INGIN KAU PERTAHANKAN LAGI

    Pukul empat sore Dalena pulang, itu pun Damien sudah kembali dari kantor beberapa menit yang lalu. Dalena membawa beberapa mainan baru untuk si kembar. Kepulangannya pun disambut oleh Damien yang kini duduk di sofa ruang tamu. "Sampai jam segini, ke mana saja?" tanya laki-laki itu menatap Dalena. "Hanya ke tempat Melinda, aku tidak pergi ke mana-mana kok." "Aku tadi ke rumah Melinda sepi tidak ada orang sama sekali." Laki-laki itu menajamkan tatapannya pada Dalena. "Melinda sekarang punya rumah makan, jadi aku ke sana dengan anak-anak. Aku tidak ke rumahnya." Dalena langsung duduk di hadapan Damien sembari memangku Cassel. Anak laki-laki itu asik dengan mainan barunya, di sampingnya ada Raccel yang juga asik sendiri. "Daddy mana teman-temannya? Tidak ke sini lagi?" tanya Cassel menatap Damien. "Tidak Sayang." "Bagus deh kalau tidak ke sini. Ganggu saja, buat Mamiku sedih tahu!" seru Cassel tiba-tiba. Dalena langsung menunduk dan menarik pelan pundak Cassel. "Sedih kenapa? M

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 104. MENINGGALKANMU DAN MEMBAWA ANAK-ANAKKU

    "Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Damien! Tidak ada, semuanya sudah berjalan sesuai dengan yang Mamamu inginkan!" Dalena menyentak tangan Damien yang mencekal lengannya. Wanita itu menangis dan berteriak marah-marah. "Dalena dengar! Kita tidak akan selamanya di sini, aku akan mencari tempat agar kita hidup tenang bersama an-""Tidak perlu!" teriak Dalena mendorong dada bidang Damien dan menatapnya penuh permusuhan. "Tidak perlu kau lakukan itu!" "Dalena..." Damien dengan sabar berusaha untuk tidak marah pada wanita ini. Dalena mengusap air matanya dan menangis keras-keras menepis tangan Damien. "Jangan bicara lagi denganku, jangan temui aku, aku tidak mau mendengarkanmu lagi!" pekik Dalena. Ia melangkah meninggalkan Damien dan masuk ke dalam kamar si kembar. Satu anaknya terlihat duduk di atas ranjang dengan ekspresi bingung atas apa yang terjadi dengan kedua orang tuanya saat ini. Termasuk Cassel yang langsung turun dari atas ranjang saat melihat Dalena menangis. "Mami.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 105. KAU DI MANA, DALENA?!

    Tepat pukul lima lebih seperempat, mobil Zarch tiba di sebuah stasiun. Laki-laki itu menggendong Cassel, bersama Dalena dan juga Raccel mereka masuk ke dalam stasiun. Zarch langsung membelikan tiket untuk Dalena dan anak-anaknya. "Dalena, ini tiketnya." Zarch menyerahkan tiga tiket tersebut. Laki-laki itu pun menurunkan Cassel, segera Dalena menggenggam tangan Cassel dengan hangat. Tanpa aba-aba, tiba-tiba saja Zarch langsung memeluk Dalena dengan sangat erat. "Berjanjilah untuk baik-baik saja sampai kau tiba di London. Aku akan segera menyusulmu," ujar Zarch berbisik.Pelukan itu dibalas oleh Dalena, ia tahu sahabatnya ini pasti sangat khawatir. "Iya Zarch, terima kasih banyak sudah mengantarku sejauh ini." Zarch mengangguk, laki-laki itu mengecupi pipi Cassel dan Raccel, meminta kedua anak itu untuk berhati-hati. Barulah Dalena kembali menarik kopernya, ia dan si kembar melambaikan tangan pada Zarch. "Byeee Om!" pekik si kembar sangat ceria. Dalena dan kedua anaknya masuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 106. KEANGKUHAN DAN KEHILANGAN WANITA TERCINTA

    'Tak ada restu dari keluarga, putra dari keluarga Escalante dikabarkan akan menikahi wanita miskin, tak segan-segan Nyonya Lora Escalante menyebut wanita cantik ini sebagai 'Sampah keluarga Escalante' atau 'Wanita pembawa sial!'Damien membaca berita yang beredar di sebuah surat kabar hingga berita di media sosial. Amarah meradang hingga ke ubun-ubun. Sehari semalam ia tidak menemukan Dalena dan anak-anaknya, kini pagi hari dia disuguhi berita yang menyakitkan seperti ini. Andai Dalena ada di sini, mungkin dia juga akan marah dan menangis. Damien meletakkan surat kabar itu di atas meja kerjanya. "Kapan berita sialan ini beredar, Thom?" tanya Damien. "Sejak semalam, Tuan. Bahkan notifikasi di ponsel saya sampai ramai, semua orang benar-benar menghujat Dalena dan si kembar habis-habisan." Thom menghela napasnya pelan. "Apa Tuan tidak tahu, selama ini Nyonya Lora dan Stevia diam-diam mendatangi Dalena. Mungkin alasan Dalena pergi juga karena berita ini. Kemungkinan dia diancam, hing

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02

Bab terbaru

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   UJUNG KISAH YANG BERBAHAGIA

    Sejak pagi hingga sore hari, di kediaman Keluarga Escalante sangat sibuk. Mereka menyiapkan pesta keluarga untuk malam ini. Hingga siang berganti malam, rumah megah berlantai dua itu nampak dihiasi dengan meriah lampu-lampu di luar rumah, maupun di dalam rumah. Dalena tersenyum melihat anak-anaknya berkumpul bersama. "Baru kali ini acara akhir tahun menjadi sangat meriah, iya kan, Sayang?" Dalena menoleh pada sang suami yang berdiri di sampingnya."Iya. Mungkin itu semua karena kita bisa melihat anak-anak kita, menantu kita, cucu kita berkumpul bersama. Sangat membahagiakan, Sayang." Damien merangkul pundak Dalena memperhatikan pemandangan ruangan di dalam rumah yang sudah dihias dengan indah oleh Cassel dan Nicholas sejak siang tadi. Sampai tiba-tiba saja, Elsa dan Gissele muncul dari arah lantai dua. Di sana nampak Gissele cemberut dan bersedekap dengan wajah kesalnya. "Ada apa, Sayang? Sini..." Damien melambaikan tangannya pada Gissele. Dalena juga ikut melambaikan tangannya

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 316. (CASSEL STORY) - Musim Dingin Dalam Kehangatan

    Salju turun cukup tebal kemarin, dan siang ini Cassel mengajak anak istrinya untuk pergi membelikan beberapa makanan, dan juga hadiah. Mereka akan menghabiskan beberapa hari di musim dingin bersama dengan keluarga Cassel. Mereka bertiga datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana, Gissele sibuk memilih mainan, camilan, dan hiasan-hiasan yang menarik perhatiannya. "Sayang, jangan mengambil gantungan banyak-banyak, nanti mau ditaruh di mana lagi?" Elsa merebut beberapa boneka gantung yang Gissele ambil. "Gissele mau itu, Ma!" seru bocah itu menunjuk ke sebuah lonceng-lonceng kecil. "Astaga ... untuk apa, Sayang?" Elsa mengusap wajahnya. "Sana, Gissele sama Papa saja. Minta gendong Papa." Anak itu cemberut. Kalau sudah bersama Papanya, dia tidak akan diturunkan dari stroller. Namun, meskipun dengan wajah protes, Gissele pun patuh dengan Elsa dan anak itu mendekati Cassel, meminta gendong dan meminta didudukkan di atas stroller miliknya. "Sudah ... Gissele duduk di sana saja, se

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 315. (CASSEL STORY) - Kita Adalah Dua Insan yang Saling Melengkapi

    "Mommy dan Daddy ingin kalian menginap di sini. Kapan kalian bisa? Daddy ingin membuat party bersama kalian juga..." Suara di balik panggilan itu adalah suara Dalena yang kini bertanya pada Elsa dan Cassel. Setelah hampir tiga mingguan Cassel dan Elsa tidak datang ke kediaman orang tuanya karena sibuk. "Mungkin besok malam kita akan ke sana Mom, besok kan sudah mulai libur akhir tahun," jawab Cassel tersenyum."Iya. Janji ya, Nak ... Mommy sudah sangat kangen dengan Cucu cantik Mommy," ujar wanita itu. Cassel beranjak dari duduknya, laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamar. Dia menunjukkan kamera ponselnya ke arah Gissele yang kini tengah mengacau pekerjaan Elsa. Karena Elsa mempunyai banyak pesanan hingga menyentuh hampir seribu bouquet selama musim dingin ini, dia pun membawa beberapa bunga dan membentuknya di rumah. "Sayang, dicari Oma, katanya Oma kangen," ujar Cassel menyerahkan ponselnya pada Gissele.Anak cantik dengan rambut pirang cerah itu langsung melebarkan kedua

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 314. (CASSEL STORY) - Waktu Untuk Berdua

    Pagi setelah menginap di tempat orang tua Cassel, esok harinya Elsa nampak sibuk di rumah. Gadis itu kini tampak bergelut dengan beberapa pekerjaan rumah, termasuk membuat banyak kue yang akan ia antarkan ke panti asuhan seperti biasa. "Mama buat kue banyak sekali? Mau dibawa ke panti, ya?" tanya Gissele yang kini membantu Mamanya memasukkan beberapa kue dalam sebuah box. "Iya Sayang. Tapi Gissele tidak usah ikut, ya ... Gissele di rumah saja dengan Tante Raccel dan Oma," ujar Elsa menatap putrinya. Dan dengan patuh Raccel menyetujui hal itu. Bukan tanpa alasan Raccel melarang putri kecilnya untuk ikut, melainkan sejak awal, pengurus panti meminta Elsa untuk tidak sering-sering lagi membawa Gissele ke panti, mereka takut Gissele ingat masa dulu dan tidak mau pulang lagi ke rumah. Anak perempuan itu mengangguk patuh, namun dia cemberut, seolah-olah dia memang tidak setuju dengan apa yang Mamanya pinta padanya. "Mama, hari ini Gissele mau pergi beli sepatu baru kata Papa," ujar an

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 313. (CASSEL STORY) - Apapun Keputusanmu, Sayang

    Setelah kondisi Elsa kembali sehat, Cassel pun memutuskan untuk mengajak istrinya pergi jalan-jalan bersamanya dan putri mereka.Setelah puas menemani Gissele bermain di taman dan game zone, mereka bertiga kini pergi ke rumah orang tua Cassel. Kedatangan mereka disambut dengan sangat hangat, terlebih lagi di sana ada Raccel dan anak kembarnya. "Wahh, Cucu Oma akhirnya ke sini juga!" seru Dalena mengendong Gissele dan mengecup pipi gembul anak itu. "Gissele...!" Suara Raccel membuat Gissele menoleh, anak perempuan dengan dress merah muda itu langsung berlari ke arah Raccel di ruang tengah. Sementara Elsa, gadis itu meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja, dan Cassel juga berjalan ke dapur mengambil minuman dingin. "Raccel di sini sejak kapan, Mom? Nicho ke mana?" tanya Cassel menatap sang Mama. "Nicholas sedang ada urusan kantor dengan Daddy, mereka ke luar kota, Sayang. Raccel memang sekarang Mommy minta untuk pindah ke sini, merawat Lovia dan Livia sendirian itu sangat

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 312. (CASSEL STORY) - Anakku Tersayang...

    "Dokter Cassel, apakah ada jadwal yang lain lagi hari ini?" Cassel menoleh ke belakang saat rekannya bertanya, begitu Cassel keluar dari ruangan operasi. Cassel menggelengkan kepalanya. "Tidak dok. Aku akan pulang cepat hari ini karena istriku sedang sakit," jawab Cassel sembari tersenyum. "Oh begitu, baiklah..." Tanpa menjawab apapun lagi, Cassel segera bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan ia berjalan ke arah ruangannya sendiri.Laki-laki dengan jas putih itu membuka ruangan pribadinya. Di sana, Cassel langsung meraih ponsel miliknya dan ia melihat apakah dirinya mendapatkan pesan dari Elsa atau tidak?Cassel menghela napasnya panjang dan tersenyum. Baru saja dia ingin melihat pesan, Elsa sudah memberikan kabar lebih dulu padanya."Hemm, tumben sekali dia memintaku membawakan makanan? Biasanya juga selalu menolak," gumam Cassel. Segera Cassel menghubungi Elsa. "Halo Sayang, kau ingin menitip makanan apa, hem?" tanya laki-laki itu. "Bukan aku. Tapi Gissele, dia ingin mela

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 311. (CASSEL STORY) - Suamiku yang Super Perhatian

    Tak biasanya Gissele bangun saat hari masih petang. Anak kecil perempuan dengan rambut cokelat terang itu, sudah bermain di karpet tebal di bawah ranjang. Ocehannya yang sedang asik mengajak bonekanya berbincang itu membuat Cassel terbangun dari tidurnya tiba-tiba. Cassel yang memeluk Elsa pun sontak melepaskannya dan ia menoleh ke samping. "Loh, Gissele!" pekiknya lirih. "Papa ... Gissele di sini, Pa!" seru anak perempuan itu mengacungkan tangannya. Cassel menyergah napasnya pelan mengetahui putri kecilnya berada di bawah sana. Segera Cassel menyibak selimutnya dan berjalan mendekati Gissele yang duduk memegang mainannya. "Sayang, kenapa di sini? Ini masih petang, Gissele tidak mengantuk, hem?" tanya Cassel mengusap pucuk kepala putri kecilnya. Anak itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Sebelum akhirnya Gissele merangkak mengambil botol susu miliknya dan menyerahkan pada Cassel."Apa Sayang?" tanya Cassel menatap sang putri."Buatkan susu, Pa. Gissele mau minum susu," u

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   Bab 310. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecilku yang Sempurna

    Elsa dan Cassel menuhi permintaan Luna untuk datang ke sebuah rumah makan mewah di sebuah hotel berbintang malam ini. Tentunya Elsa membawa Gissele yang kini tidak mau berjalan kaki, setelah punya stroller baru, dia ingin memamerkan stroller miliknya pada semua orang. Termasuk pada Nenek dan Kakeknya.Mereka bertiga pun kini baru saja masuk ke dalam restoran tersebut. "Emmm ... di mana, Ma?" tanya Gissele menoleh ke kanan dan ke kiri dalam kereta kecilnya. "Gissele Sayang!" pekik Luna melambaikan tangannya ke arah Elsa dan Cassel. Mereka pun menoleh. "Oh, ternyata di sana!" seru Elsa terkekeh.Segera Cassel mendorong stroller milik Gissele dan mereka berjalan mendekati meja di mana kedua orang tua Elsa berada. Luna dan suaminya pun berada di sana."Ya ampun, Cucu Nenek lucu sekali," seru Vania mengangkat tubuh mungil Gissele dari atas stroller."Naik kereta baru, Sayang? Punya kereta warnanya merah muda, bagus sekali..." Teddy ikut gembira dengan kedatangan Gissele. Elsa bersala

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 309. (CASSEL STORY) - Keluarga Bahagia yang Cassel Impikan

    Elsa mengantarkan makan siang yang ia siapkan untuk Cassel siang ini. Bersama dengan Gissele, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Semua rekan-rekan Cassel menyapa Elsa dengan ramahnya, karena mereka semua tahu siapa Elsa sebenarnya, yang tak lain adalah istri dari calon direktur rumah sakit. "Selamat siang Nyonya Elsa," sapa salah satu rekan kerja suaminya, dia adalah Dokter Agnes. "Selamat siang, Dokter Agnes ... emm, apa suami saya masih ada jadwal operasi?" tanya Elsa bertanya pada wanita si depannya itu. "Oh, sepertinya sudah selesai. Saya melihat beliau tadi berada di ruangannya," jawab Agnes. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..." "Iya Nyonya, silakan..."Elsa pun bergegas kembali mendorong stroller di mana Gissele duduk di dalam tempat itu sambil meminum susunya di dalam botol. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan kerja Cassel. Di sana, Elsa mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu itu tidak sepenuhnya ditutup. Hingga Cassel yang sedang beris

DMCA.com Protection Status