Beranda / Romansa / Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan / BAB 140. SI KEMBAR BERSAMA KAKAK PENGASUH YANG BAIK

Share

BAB 140. SI KEMBAR BERSAMA KAKAK PENGASUH YANG BAIK

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-24 17:56:09

Bersama si kembar, Thom mendatangi kediaman Lizi yang berada di tengah-tengah perumahan di kota London.

Padahal sebelumnya Thom sama sekali tidak berharap bisa bertemu dengan gadis ini lagi.

"Kak... Kak Lizi!" teriak Cassel mengetuk pintu rumah kuno itu.

Thom menekan bell berkali-kali hingga pintu rumah itu terbuka. Nampak gadis cantik dengan balutan baju panjang yang membuka pintunya.

Sontak Cassel dan Raccel tersenyum, termasuk Cassel yang langsung memeluk Lizi saat itu juga.

"Kak Lizi-ku!" teriak Cassel memeluknya dengan sangat erat.

Si kembar pun bersama-sama memeluk Lizi hingga gadis itu kini menatap sosok Thom yang berdiri di depan pintu sembari memperhatikan isi rumah Lizi yang gelap dan berisi barang-barang kuno.

"Ayo, masuk..." Lizi beralih menatap Thom.

Laki-laki itu berjalan masuk, dia menatap seisi rumah Lizi yang benar-benar sangat unik.

"Nyonya Dalena memintamu untuk ikut denganku ke rumahnya," ujar Thom tiba-tiba.

"Iya, beliau sudah menelfonku," jawab Lizi ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 141. SEMUA LAKI-LAKI ITU SAMA SAJA!

    Hari ini berbeda dengan hari-hari lainnya, saat Dalena bangun dari tidurnya, dia tidak mendapati si kembar yang mengacaukan paginya. Rumah nampak sepi dan hanya ada Damien yang duduk di ruang tamu sendirian. "Pagi," sapa Dalena berjalan mendekati suaminya. "Pagi, Sayang... Kenapa sudah bangun? Kalau masih mengantuk tidur lagi," ujar laki-laki itu memperhatikan Dalena yang kini duduk di sampingnya. Dalena mengusap wajahnya pelan dan memeluk bantalan sofa. "Anak-anak ke mana?" tanya wanita itu."Mereka ke sekolah dengan Lizi dan Thom," jawab Damien menatap laptop yang ada di pangkuannya. Dalena menyelipkan tubuh kecilnya dalam rangkulan Damien, wanita muda itu menatap apa yang tengah suaminya kerjakan sekarang ini. Melihat tingkah Dalena yang tidak seperti biasanya membuat Damien merasa nyaman, karena biasanya Dalena malu-malu untuk lebih sedekat ini. "Kau tidak libur ya? Aku ingin jalan-jalan minum teh di cafe rumah kaca, yang baru buka itu... Ayo Sayang," ajak Dalena mendongak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 142. KAU PILIH DIA, ATAU AKU!

    Dalena dan Lizi pergi berdua, seperti yang Dalena inginkan kalau wanita muda itu ingin pergi minum teh sebuah taman rumah kaca yang baru saja dibuka pusat kota. Mereka berdua kini berjalan masuk ke dalam tempat luar tersebut. Seperti yang Dalena lihat kalau tempat itu memang sangat cantik dan sejuk. "Wahh... Tempat ini sangat cantik, Lizi," ujar Dalena mengaguminya. "Iya Nyonya. Tapi, eh—"Lizi menghentikan langkahnya, gadis itu menyipitkan kedua mata indahnya yang beriris abu-abu tersebut. "Ayo kita duduk di dekat kolam ikan itu, ayo Lizi..." "Nyonya tunggu, itu bukannya Tuan, ya?" Jari telunjuk Lizi menunjuk ke arah seorang laki-laki yang tengah duduk berdua dengan seorang gadis yang kini asik memotret beberapa tanaman di sana. Mulanya Dalena sangat menyukai tempat ini dan bersemangat, tapi saat melihat Damien di sana dan lagi-lagi bersama Kara. Kekesalan meradang di dada Dalena. "Nyonya—""Diam dulu, ayo kita duduk di kejauhan," ajak Dalena menarik lengan Lizi. Mereka dudu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 143. MENURUTI SEMUA KEINGINANMU

    Taruhan yang si kembar lakukan masih berjalan. Pagi ini mereka melihat Mama dan Papanya yang saling diam. Terutama Dalena yang tidak memperdulikan Damien sama sekali, meskipun laki-laki itu tampak membujuknya. Raccel berjalan mendekati Mamanya, anak itu membawa tas sekolahnya di dalam pelukan tangannya yang mungil. "Mommy..." "Iya Sayang, kenapa?" tanya Dalena menunduk menatap wajah Raccel. "Raccel mau sekolah sama Mommy, mau jalan-jalan," ujar Raccel cemberut memeluk perut Dalena dan mendongak manja. Mendengar hal itu, Damien yang duduk di ruang tamu lantas menoleh dengan cepat. "Kan sudah ada Kak Lizi yang mengantarkan Raccel ke sekolah, Sayang... Mommy biar istirahat di rumah," sahut Damien. Dalena menatap Raccel yang menanti-nanti jawaban langsung dari Mamanya. "Mom," cicit anak itu melas. "Iya Sayang, nanti Mommy antarkan dengan Kak Lizi juga, okay?!" Dalena mengusap lembut kedua pipi gembil Raccel. Damien berdecak dan beranjak dari duduknya segera. Ia mendekati Dalena

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 144. RACCEL IKUT NICHOLAS PULANG

    Siang ini cuaca sangat mendung, hujan turun dan cukup deras. Raccel yang baru saja keluar dari dalam kelas beberapa menit yang lalu, harus menunggu Cassel cukup lama. Cassel yang aktif mengikuti berbagai kegiatan di sekolahnya. Raccel sudah terbiasa menunggu kembarannya hingga berjam-jam. "Twingkel-twingkel Little Star... Lalalala..." Raccel bernyanyi sembari bermain air hujan ke sana dan ke mari di sebuah halte. "Raccel, kenapa belum pulang?!" Suara itu membuat Raccel menoleh, anak perempuan cantik itu langsung tersenyum menyadari siapa yang datang. "Nicho, ayo main air!" seru Raccel mengangkat kedua tangan yang basah. "Ck, ya ampun Raccel... Kau ini sudah besar, jangan main air seperti itu dong! Airnya kotor!" seru Nicholas menarik lengan Raccel dengan pelan. Raccel pun langsung berdiri, dia menatap kedua tangan Nicholas yang kini menggulung lengan panjang seragam merah muda yang Raccel pakai. "Basah kan, dasar nakal!" omel Nicholas menarik pipi Raccel dengan kuat. "Aduhhh

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 145. NICHOLAS TIDAK MENGIZINKAN RACCEL DIBAWA PULANG!

    Raccel dibawa pulang oleh Karina dan Nicholas, sesampainya di kediaman Karina, anak perempuan kecil itu langsung dimandikan oleh Karina. Wanita itu sejak dulu menginginkan anak perempuan, namun Tuhan tidak pernah memberikan keturunan lagi padanya. Hingga kehadiran Raccel di rumah itu membuat seisi rumah heboh. "Jangan berdiri, Sayang, licin. Nanti Raccel jatuh, duduk saja berendam." Karina tersenyum manis mengusap pipi Raccel. Anak perempuan itu ia mandikan dengan air hangat di dalam bak besar. "Ma, ini bebek punya siapa?" tanya Raccel mengangkat mainan bebek berwarna kuning. "Punya Kak Nicho dulu, Sayang," jawab Karina lembut. Perlahan Karina mengangkat tubuh Raccel, ia menutupi dengan handuk hangat dan membawanya ke kamarnya. Karina melihat ada sepasang pakaian hangat milik Nicholas dulu saat masih kecil. Karina tersenyum, ia yakin kalau putranya yang meminjamkan pakaian kecilnya pada Raccel. "Pakai baju hangat dulu ya Sayang, setelah itu nanti main sama Kak Nicho sambil mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 146. ADIK RACCEL JANGAN MINTA PULANG!

    "Lho, Raccel mana?" Dalena menatap Damien yang baru saja masuk ke dalam rumah. Laki-laki itu tidak bersama Raccel, pasalnya tadi dia bilang kalau dia akan menjemput putrinya. "Nicholas tidak mengizinkan Raccel pulang, Raccel juga nyaman di sana. Nanti Gio dan Karina akan mengantarkan Raccel pulang, Sayang," sahut Damien mengecup pipi kiri Dalena. "Ohh, begitu ya. Semoga Raccel tidak nakal," ucap Dalena cemas. Di meja sebelah, Cassel yang tengah belajar langsung menoleh ke arah sang Mama dan Papanya. "Adik Raccel betah-betah saja dengan Nicholas, Mi, Pi... Dia kan yang mengklaim sendiri kalau Nicholas itu pacarnya!" sahut Cassel sembari terkikik geli. Damien tersenyum. "Iya Sayang, Adikmu itu memang lucu!" Dalena ikut tersenyum, ia duduk di samping Cassel dan menemani anak laki-lakinya yang tengah belajar. Seperti inilah kehidupan Cassel yang seratus depan puluh derajat berbeda dengan Raccel. Cassel adalah anak yang sibuk dan selalu belajar, hingga dia selalu menjadi anak unggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 147. DADDY TIDAK SAYANG RACCEL LAGI

    Raccel diantarkan pulang oleh Gio dan Karina, mereka masih mengajak Raccel berputar-putar dan berjalan-jalan sebelum membawanya ke rumah anak itu. Damien dan Dalena menyambut kedatangan mereka dengan wajah bahagia dan antusias. "Lohh, Nicholas mana?" tanya Dalena mencari-cari. "Nicho marah, Lena. Mintanya Raccel tidak boleh diantarkan pulang! Memang agak-agak anakku yang satu itu!" jawab Karina sembari tertawa. Dalena ikut tertawa, wanita itu memeluk Raccel yang kini duduk dipangkuannya. Anak itu membawa mainan barunya. "Di mana Cassel?" tanya Gio mencari-cari. "Dia sedang belajar di ruangan belakang. Anakku yang satu itu sangat sibuk sekali pokoknya," jawab Damien sembari tersenyum. "Ohhh, iya. Memang Cassel anak yang sangat pintar. Aku dengar dari Thom kalau Cassel lompat ke beberapa kelas, kan? Pintar sekali anak-anakmu, bung!" Gio memuji anak-anak Damien. "Tapi kalau Raccel ini berbeda, dia kebalikan dari Cassel. Malas sekali, disuruh belajar tidak mau, masih untung sekar

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 148. DADDY SEKARANG BENCI SAMA RACCEL, YA?

    Keesokan harinya, Raccel tidak mau pulang ke rumahnya. Anak itu ikut dengan Thom dan semalam pun dia tidur di paviliun dengan Lizi yang diminta oleh Thom untuk menemani Raccel. Pagi ini Raccel akan sekolah, anak itu sudah diurus oleh Lizi lebih dulu. Raccel mengekori Lizi dan dia kini duduk di teras belakang membawa sepiring makanan. Dalena merasa sedih, sehari semalam dia tidak melihat Raccel di rumah. Bahkan Damien juga mengabaikan putri kecilnya. "Sayang, kenapa sarapan di sini? Ayo sarapan di dalam sama Mommy dan Kakak," bujuk Dalena pada Raccel. Anak itu menggelengkan kepalanya. "Tidak mau, Daddy marah-marah terus. Raccel tidak mau tinggal di rumah, Raccel mau ikut Paman Thom." Hati Dalena merasa sakit, ia mengusap pipi Raccel dan Dalena ingin menangis. "Sayang, Mommy tidak papa kok. Daddy tidak marah sama Raccel," ujar Dalena berkaca-kaca. "Mommy kangen sama Raccel, Sayang." "Mommy sudah punya Cassel sama Adik," jawab Raccel memakan buah-buahan di piringnya. "Tapi Mommy

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29

Bab terbaru

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   UJUNG KISAH YANG BERBAHAGIA

    Sejak pagi hingga sore hari, di kediaman Keluarga Escalante sangat sibuk. Mereka menyiapkan pesta keluarga untuk malam ini. Hingga siang berganti malam, rumah megah berlantai dua itu nampak dihiasi dengan meriah lampu-lampu di luar rumah, maupun di dalam rumah. Dalena tersenyum melihat anak-anaknya berkumpul bersama. "Baru kali ini acara akhir tahun menjadi sangat meriah, iya kan, Sayang?" Dalena menoleh pada sang suami yang berdiri di sampingnya."Iya. Mungkin itu semua karena kita bisa melihat anak-anak kita, menantu kita, cucu kita berkumpul bersama. Sangat membahagiakan, Sayang." Damien merangkul pundak Dalena memperhatikan pemandangan ruangan di dalam rumah yang sudah dihias dengan indah oleh Cassel dan Nicholas sejak siang tadi. Sampai tiba-tiba saja, Elsa dan Gissele muncul dari arah lantai dua. Di sana nampak Gissele cemberut dan bersedekap dengan wajah kesalnya. "Ada apa, Sayang? Sini..." Damien melambaikan tangannya pada Gissele. Dalena juga ikut melambaikan tangannya

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 316. (CASSEL STORY) - Musim Dingin Dalam Kehangatan

    Salju turun cukup tebal kemarin, dan siang ini Cassel mengajak anak istrinya untuk pergi membelikan beberapa makanan, dan juga hadiah. Mereka akan menghabiskan beberapa hari di musim dingin bersama dengan keluarga Cassel. Mereka bertiga datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana, Gissele sibuk memilih mainan, camilan, dan hiasan-hiasan yang menarik perhatiannya. "Sayang, jangan mengambil gantungan banyak-banyak, nanti mau ditaruh di mana lagi?" Elsa merebut beberapa boneka gantung yang Gissele ambil. "Gissele mau itu, Ma!" seru bocah itu menunjuk ke sebuah lonceng-lonceng kecil. "Astaga ... untuk apa, Sayang?" Elsa mengusap wajahnya. "Sana, Gissele sama Papa saja. Minta gendong Papa." Anak itu cemberut. Kalau sudah bersama Papanya, dia tidak akan diturunkan dari stroller. Namun, meskipun dengan wajah protes, Gissele pun patuh dengan Elsa dan anak itu mendekati Cassel, meminta gendong dan meminta didudukkan di atas stroller miliknya. "Sudah ... Gissele duduk di sana saja, se

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 315. (CASSEL STORY) - Kita Adalah Dua Insan yang Saling Melengkapi

    "Mommy dan Daddy ingin kalian menginap di sini. Kapan kalian bisa? Daddy ingin membuat party bersama kalian juga..." Suara di balik panggilan itu adalah suara Dalena yang kini bertanya pada Elsa dan Cassel. Setelah hampir tiga mingguan Cassel dan Elsa tidak datang ke kediaman orang tuanya karena sibuk. "Mungkin besok malam kita akan ke sana Mom, besok kan sudah mulai libur akhir tahun," jawab Cassel tersenyum."Iya. Janji ya, Nak ... Mommy sudah sangat kangen dengan Cucu cantik Mommy," ujar wanita itu. Cassel beranjak dari duduknya, laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamar. Dia menunjukkan kamera ponselnya ke arah Gissele yang kini tengah mengacau pekerjaan Elsa. Karena Elsa mempunyai banyak pesanan hingga menyentuh hampir seribu bouquet selama musim dingin ini, dia pun membawa beberapa bunga dan membentuknya di rumah. "Sayang, dicari Oma, katanya Oma kangen," ujar Cassel menyerahkan ponselnya pada Gissele.Anak cantik dengan rambut pirang cerah itu langsung melebarkan kedua

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 314. (CASSEL STORY) - Waktu Untuk Berdua

    Pagi setelah menginap di tempat orang tua Cassel, esok harinya Elsa nampak sibuk di rumah. Gadis itu kini tampak bergelut dengan beberapa pekerjaan rumah, termasuk membuat banyak kue yang akan ia antarkan ke panti asuhan seperti biasa. "Mama buat kue banyak sekali? Mau dibawa ke panti, ya?" tanya Gissele yang kini membantu Mamanya memasukkan beberapa kue dalam sebuah box. "Iya Sayang. Tapi Gissele tidak usah ikut, ya ... Gissele di rumah saja dengan Tante Raccel dan Oma," ujar Elsa menatap putrinya. Dan dengan patuh Raccel menyetujui hal itu. Bukan tanpa alasan Raccel melarang putri kecilnya untuk ikut, melainkan sejak awal, pengurus panti meminta Elsa untuk tidak sering-sering lagi membawa Gissele ke panti, mereka takut Gissele ingat masa dulu dan tidak mau pulang lagi ke rumah. Anak perempuan itu mengangguk patuh, namun dia cemberut, seolah-olah dia memang tidak setuju dengan apa yang Mamanya pinta padanya. "Mama, hari ini Gissele mau pergi beli sepatu baru kata Papa," ujar an

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 313. (CASSEL STORY) - Apapun Keputusanmu, Sayang

    Setelah kondisi Elsa kembali sehat, Cassel pun memutuskan untuk mengajak istrinya pergi jalan-jalan bersamanya dan putri mereka.Setelah puas menemani Gissele bermain di taman dan game zone, mereka bertiga kini pergi ke rumah orang tua Cassel. Kedatangan mereka disambut dengan sangat hangat, terlebih lagi di sana ada Raccel dan anak kembarnya. "Wahh, Cucu Oma akhirnya ke sini juga!" seru Dalena mengendong Gissele dan mengecup pipi gembul anak itu. "Gissele...!" Suara Raccel membuat Gissele menoleh, anak perempuan dengan dress merah muda itu langsung berlari ke arah Raccel di ruang tengah. Sementara Elsa, gadis itu meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja, dan Cassel juga berjalan ke dapur mengambil minuman dingin. "Raccel di sini sejak kapan, Mom? Nicho ke mana?" tanya Cassel menatap sang Mama. "Nicholas sedang ada urusan kantor dengan Daddy, mereka ke luar kota, Sayang. Raccel memang sekarang Mommy minta untuk pindah ke sini, merawat Lovia dan Livia sendirian itu sangat

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 312. (CASSEL STORY) - Anakku Tersayang...

    "Dokter Cassel, apakah ada jadwal yang lain lagi hari ini?" Cassel menoleh ke belakang saat rekannya bertanya, begitu Cassel keluar dari ruangan operasi. Cassel menggelengkan kepalanya. "Tidak dok. Aku akan pulang cepat hari ini karena istriku sedang sakit," jawab Cassel sembari tersenyum. "Oh begitu, baiklah..." Tanpa menjawab apapun lagi, Cassel segera bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan ia berjalan ke arah ruangannya sendiri.Laki-laki dengan jas putih itu membuka ruangan pribadinya. Di sana, Cassel langsung meraih ponsel miliknya dan ia melihat apakah dirinya mendapatkan pesan dari Elsa atau tidak?Cassel menghela napasnya panjang dan tersenyum. Baru saja dia ingin melihat pesan, Elsa sudah memberikan kabar lebih dulu padanya."Hemm, tumben sekali dia memintaku membawakan makanan? Biasanya juga selalu menolak," gumam Cassel. Segera Cassel menghubungi Elsa. "Halo Sayang, kau ingin menitip makanan apa, hem?" tanya laki-laki itu. "Bukan aku. Tapi Gissele, dia ingin mela

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 311. (CASSEL STORY) - Suamiku yang Super Perhatian

    Tak biasanya Gissele bangun saat hari masih petang. Anak kecil perempuan dengan rambut cokelat terang itu, sudah bermain di karpet tebal di bawah ranjang. Ocehannya yang sedang asik mengajak bonekanya berbincang itu membuat Cassel terbangun dari tidurnya tiba-tiba. Cassel yang memeluk Elsa pun sontak melepaskannya dan ia menoleh ke samping. "Loh, Gissele!" pekiknya lirih. "Papa ... Gissele di sini, Pa!" seru anak perempuan itu mengacungkan tangannya. Cassel menyergah napasnya pelan mengetahui putri kecilnya berada di bawah sana. Segera Cassel menyibak selimutnya dan berjalan mendekati Gissele yang duduk memegang mainannya. "Sayang, kenapa di sini? Ini masih petang, Gissele tidak mengantuk, hem?" tanya Cassel mengusap pucuk kepala putri kecilnya. Anak itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Sebelum akhirnya Gissele merangkak mengambil botol susu miliknya dan menyerahkan pada Cassel."Apa Sayang?" tanya Cassel menatap sang putri."Buatkan susu, Pa. Gissele mau minum susu," u

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   Bab 310. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecilku yang Sempurna

    Elsa dan Cassel menuhi permintaan Luna untuk datang ke sebuah rumah makan mewah di sebuah hotel berbintang malam ini. Tentunya Elsa membawa Gissele yang kini tidak mau berjalan kaki, setelah punya stroller baru, dia ingin memamerkan stroller miliknya pada semua orang. Termasuk pada Nenek dan Kakeknya.Mereka bertiga pun kini baru saja masuk ke dalam restoran tersebut. "Emmm ... di mana, Ma?" tanya Gissele menoleh ke kanan dan ke kiri dalam kereta kecilnya. "Gissele Sayang!" pekik Luna melambaikan tangannya ke arah Elsa dan Cassel. Mereka pun menoleh. "Oh, ternyata di sana!" seru Elsa terkekeh.Segera Cassel mendorong stroller milik Gissele dan mereka berjalan mendekati meja di mana kedua orang tua Elsa berada. Luna dan suaminya pun berada di sana."Ya ampun, Cucu Nenek lucu sekali," seru Vania mengangkat tubuh mungil Gissele dari atas stroller."Naik kereta baru, Sayang? Punya kereta warnanya merah muda, bagus sekali..." Teddy ikut gembira dengan kedatangan Gissele. Elsa bersala

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 309. (CASSEL STORY) - Keluarga Bahagia yang Cassel Impikan

    Elsa mengantarkan makan siang yang ia siapkan untuk Cassel siang ini. Bersama dengan Gissele, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Semua rekan-rekan Cassel menyapa Elsa dengan ramahnya, karena mereka semua tahu siapa Elsa sebenarnya, yang tak lain adalah istri dari calon direktur rumah sakit. "Selamat siang Nyonya Elsa," sapa salah satu rekan kerja suaminya, dia adalah Dokter Agnes. "Selamat siang, Dokter Agnes ... emm, apa suami saya masih ada jadwal operasi?" tanya Elsa bertanya pada wanita si depannya itu. "Oh, sepertinya sudah selesai. Saya melihat beliau tadi berada di ruangannya," jawab Agnes. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..." "Iya Nyonya, silakan..."Elsa pun bergegas kembali mendorong stroller di mana Gissele duduk di dalam tempat itu sambil meminum susunya di dalam botol. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan kerja Cassel. Di sana, Elsa mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu itu tidak sepenuhnya ditutup. Hingga Cassel yang sedang beris

DMCA.com Protection Status