Beranda / Romansa / Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan / BAB 125. JANGAN MENGGANGGU ISTRIKU!

Share

BAB 125. JANGAN MENGGANGGU ISTRIKU!

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-12 18:07:00

Damien mengajak Dalena ke kantornya setelah mengantarkan di kembar. Dalena sama sekali tidak tahu kalau keluarga Escalante memiliki perusahaan di hampir beberapa negara di Eropa.

Mereka yang baru datang, langsung ditatap oleh semua karyawan di sana.

Dalena menjadi sangat kikuk saat semua mata tertuju padanya.

"Aku tidak tahu kalau perusahaan ini milik keluargamu. Padahal aku dulu sering lewat di jalan sebelah untuk pergi bekerja," ujar Dalena sembari berjalan masuk ke dalam lift bersama Damien.

"Heem, tapi bukan aku yang mengurusnya. Papa yang menanganinya secara langsung," jawab Damien menjelaskan.

Hanya anggukan yang Dalena berikan kini. Wanita itu menatap pemandangan di luar yang menunjukkan keindahan kota London yang sangat indah.

"Apa kau akan sampai nanti siang?" tanya Dalena tiba-tiba. "Aku sangat khawatir dengan si kembar di sekolah, apalagi Raccel."

"Tidak. Hanya satu jam saja, masih ada meeting yang harus aku bereskan sebentar." Damien tersenyum manis mengusak pucuk k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rumsari
Semangat thor..hari ini Tino ngak update iya thor..besok semoga update
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 126. GADIS KECIL YANG BAR-BAR

    Kepala Dalena menjadi sangat pusing setelah kejadian kemarin. Hingga Damien memintanya untuk banyak beristirahat. Laki-laki itu bahkan tidak mengizinkan Dalena untuk mengawasi si kembar karena anak-anaknya yang nakal. Si kembar kini berada di dalam kamar Dalena sebelum mereka berangkat ke sekolah. Setelah mendengar kabar Dalena sakit, mereka menjadi begitu sedih. "Mami pokoknya harus sembuh, jangan sakit-sakit lagi. Cassel janji tidak akan nakal, kalau Raccel yang nakal, nanti biar Cassel jewer," ujar Cassel memeluk Dalena dari sebelah kanan. "Tidak kok, Raccel tidak nakal. Raccel itu pintar!" sahut anak perempuan yang kini berdiri di hadapan Dalena. "Iya, iya, kalian harus sekolah sekarang juga. Jangan ada yang nakal, tidak boleh ada yang aneh-aneh di sekolah, jangan membuat masalah lagi ya, Raccel... Tidak boleh menarik pipi temanmu dengan kencang, tidak boleh gigit siapapun, okay?!" Dalena memberinya penegasan. Raccel cemberut dengan wajah putihnya yang kini sedikit memerah.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 127. KITA KEMBAR, TAPI CARA DIBANGGAKAN BERBEDA

    Nicholas menggendong Raccel di punggungnya. Anak perempuan itu merengkuh erat leher Nicholas dengan sangat erat dan banyak bicara seperti biasa. Nicholas menuruni anak tangga dengan perlahan-lahan. Dia sungguh sangat kerepotan dengan Raccel, andai saja bukan anak Damien Escalante, mungkin dia akan meninggalkannya di atas gedung. "Hati-hati Nicho, Raccel takut jatuh tahu!" pekik Raccel melingkarkan kedua kakinya erat-erat di tubuh Nicho. "Ini sudah hati-hati, Bar-bar! Kau saja yang merepotkan! Sudah berat, minta gendong lagi!" omel Nicholas pada Raccel yang menempel di punggungnya seperti cicak. Anak perempuan itu hanya terkikik geli mendengarnya. Sampai akhirnya mereka berada di lantai dasar. "Ayo, aku antarkan ke kelasmu!" seru Nicholas menurunkan Raccel dari gendongannya. Mereka berdua berjalan bersama ke sekolah Raccel di seberang taman. Raccel menggenggam jari tangan Nicholas yang lebih besar dari jari-jarinya yang mungil. Sesampainya di depan kelas, Raccel menatap Nicholas

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 128. MOMMY, HARI RACCEL SEDIH, RACCEL SEDIH SEKALI POKOKNYA

    Keesokan harinya, Damien dan Dalena mendatangi sekolah di kembar atas undangan yang diberikan pada mereka. Guru memberitahu mereka kalau Cassel memiliki kemampuan di atas anak-anak di usianya, hingga pihak sekolah memberikan tawaran yang luar biasa untuk Cassel. "Jadi besok Cassel tidak datang lagi ke sekolah sini ya, Mi? Besok Cassel sekolah di sana?" Cassel mendongak menatap Dalena seraya menunjuk ke arah sekolah dasar di seberang sana. "Iya Sayang, besok Cassel sudah jelas satu," jawab Dalena mengusap pucuk kepala si kecil. Damien yang baru saja keluar dari dalam ruangan guru, laki-laki tersenyum senang dengan dengan kepintaran putranya. "Kerja bagus Sayang, belajar yang pintar supaya nanti bisa menjadi penerus Papi!" seru Damien mengusap pucuk kepala Cassel. "Cassel mau jadi dokter, Pi!" sahut anak itu antusias. "Tidak papa, apapun cita-citamu Sayang!" Damien menggendong putranya. "Karena sekarang Cassel sudah mau kelas satu, Cassel mau apa? Mau hadiah apa dari Papi?" "Emm

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 129. JAGALAH PERASAAN RACCEL

    "Hari ini Raccel demam, dia tidak bisa ke sekolah dulu. Dia marah pada kalian." Suara Dalena membawa Damien dan Cassel menoleh ke arahnya. Terutama Cassel yang kini sedang sarapan, anak itu merasa sedih saat adik kembarnya tidak mau berbicara dengannya. "Hemm, Adik Raccel masih marah sama Cassel ya, Mam?" tanya Cassel dengan bibir cemberut sedih. Dalena mengangguk dan tersenyum tipis. "Iya Sayang, tapi jangan khawatir. Tidak papa kok!" "Namanya juga anak kecil..." Sahutan itu berasal dari Damien, dan Dalena yang mendengar itu pun langsung menatapnya dengan tatapan tak biasa. "Apa katamu barusan?!" sahut Dalena dengan nada dingin. Laki-laki itu menoleh. "Namanya juga anak kecil, Sayang. Sudah biasa dia marah seperti ini, kan?" "Ya tapi kalau orang tuanya tidak peka, sampai kapanpun anak juga akan merasa dirinya tidak disayangi!" pekik Dalena kesal. "Dari kemarin, kau juga tidak peka pada anakmu!" Dalena dengan marah, wanita itu langsung berjalan naik ke lantai dua meninggalkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 130. WANITA YANG MENYUKAI SUAMIKU!

    Hari sudah sore, setelah menjemput Cassel laki mengantarkan ke rumah sakit di mana Dalena berada dan menjaga Raccel yang tengah sakit. Damien kembali lagi ke kantor untuk urusannya yang belum selesai. Ia meninggalkan anak dan istrinya hingga sore hari. Laki-laki itu kini masih berkutat dengan tumpukan berkas dan laptopnya yang terus ia tatap. "Pak, apa malam ini jadi lembur mengerjakan beberapa berkas dari Barcelona?" tanya Kara sembari meletakkan secangkir kopi di atas meja Damien. "Ya. Thom yang akan menemanimu," jawab Damien. "Thom? Kenapa dia? Bapak memangnya mau ke mana?" tanya gadis itu duduk di kursi yang berada di hadapan Damien. Dan laki-laki itu hanya menatapnya sekilas, bagi Damien sendiri, Kara adalah gadis muda yang menjadi asistennya, tidak lebih. "Anakku sakit, Kara, jadi aku harus menemani istriku di rumah sakit," jawab Damien. Gadis itu mengangguk dengan bibir sedikit cemberut. Dia meraih berkas di depannya dan memasang beberapa stempel penting. "Tapi besok

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 131. AMARAH CASSEL PADA DAMIEN

    "Mom, Raccel sudah sembuh. Raccel mau pulang!" Anak perempuan itu merengek memeluk Dalena saat dokter masuk ke dalam ruangannya. "Iya Sayang, ini Raccel boleh pulang sama dokter. Infusnya dilepas dulu, setelah itu kita pulang," jawab Dalena. "Aaa... Takut, Mom!" teriak Raccel saat dokter melepaskan jarum infus di punggung tangannya. "Tidak sakit, anak pintar," ujar dokter itu terkekeh. Namun tetap saja Raccel menangis meraung-raung seperti biasanya. Dalena langsung menggendongnya dan memeluk putrinya dengan erat. Setelah itu barulah dokter berpamitan keluar. Di sana, Dalena mengambil tas besar berisi pakaiannya dan milik Raccel selama di rumah sakit, juga barang-barang milik Raccel. "Kita tunggu Daddy di luar ya, Sayang," bisik Dalena mengecup pucuk kepala Raccel. Anak itu mengangguk patuh, di dalam gendongan Dalena, Raccel begitu manja. Mereka berdua keluar dari dalam ruangan itu, dan berjalan ke depan menunggu Damien. Satu jam yang lalu, Dalena menghubungi suaminya dan Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 132. BERUBAHLAH SEBELUM KAU MENYESAL

    Saat anak-anak dan istrinya tertidur, Damien yang masih terjaga di sana, ia mendekati Dalena yang tidur memeluk Raccel dan Cassel. Mengingat ucapan Cassel yang begitu tajam, Damien sangat tersinggung dan merasa amat bersalah. "Maafkan Daddy ya, Sayang," ucap Damien saat ia menyentuh kening Raccel. "Hehhh..!" Anak itu tersentak dan membuka kedua matanya seketika. Damien menatapnya lekat-lekat dan tersenyum saat putrinya terbangun. "Kenapa bangun, tidur lagi, Sayang. Mommy sama Kakak masih tidur," ujar Damien menarik selimut Raccel. "Emmmm, Mommy..." Raccel kembali merengek dan menangis sembari menggaruk telinga kirinya. "Mommy, Raccel haus!" "Ayo dengan Daddy," bujuk Damien.Laki-laki itu tidak mau mengganggu tidur Dalena, ia langsung mengangkat tubuh Raccel dan menggendongnya. Namun anak perempuannya itu merengek dan lanjut menangis. Hingga Dalena langsung terbangun. "Mommy... Raccel mau sama Mommy," Isak Raccel menunjuk ke arah Dalena. Wanita itu berjalan mendekati Damien

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 133. KEDATANGAN MERTUA YANG TIBA-TIBA

    Hari libur Dalena diisi dengan menjaga kedua anaknya. Syukurlah Cassel memiliki sifat yang lebih dewasa, hingga dia mampu mengimbangi nakalnya Raccel yang selalu ingin ini dan itu. Dalena duduk depan sofa, ia sampai tertidur karena kelelahan. "Mommy..." Raccel hendak mendekatinya, sebelum Cassel menarik lebih dulu lengan adik kembarannya. "Jangan Raccel, Mami capek. Biar Mami tidur dulu, sekarang main sama Cassel saja," ujar Cassel. Raccel mengangguk, anak perempuan itu melemparkan bola mainannya ke luar sebelum di berlari mengejarnya. Di belakang Raccel, ada Cassel yang ikut berlari ke depan. Kedua anak itu bermain di teras, bercanda tawa rebutan bola di depan sana. Sampai sebuah mobil berwarna merah memasuki pekarangan rumah mereka. Si kembar berdiri bergeming di sana menatap siapa yang datang. "Oma..." Raccel melebarkan kedua matanya. "OMA, OPA...!" teriak Raccel dan Cassel bersamaan saat melihat Lora turun dari dalam mobil bersama dengan Kelvan. Kedua orang itu langsung t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20

Bab terbaru

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   UJUNG KISAH YANG BERBAHAGIA

    Sejak pagi hingga sore hari, di kediaman Keluarga Escalante sangat sibuk. Mereka menyiapkan pesta keluarga untuk malam ini. Hingga siang berganti malam, rumah megah berlantai dua itu nampak dihiasi dengan meriah lampu-lampu di luar rumah, maupun di dalam rumah. Dalena tersenyum melihat anak-anaknya berkumpul bersama. "Baru kali ini acara akhir tahun menjadi sangat meriah, iya kan, Sayang?" Dalena menoleh pada sang suami yang berdiri di sampingnya."Iya. Mungkin itu semua karena kita bisa melihat anak-anak kita, menantu kita, cucu kita berkumpul bersama. Sangat membahagiakan, Sayang." Damien merangkul pundak Dalena memperhatikan pemandangan ruangan di dalam rumah yang sudah dihias dengan indah oleh Cassel dan Nicholas sejak siang tadi. Sampai tiba-tiba saja, Elsa dan Gissele muncul dari arah lantai dua. Di sana nampak Gissele cemberut dan bersedekap dengan wajah kesalnya. "Ada apa, Sayang? Sini..." Damien melambaikan tangannya pada Gissele. Dalena juga ikut melambaikan tangannya

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 316. (CASSEL STORY) - Musim Dingin Dalam Kehangatan

    Salju turun cukup tebal kemarin, dan siang ini Cassel mengajak anak istrinya untuk pergi membelikan beberapa makanan, dan juga hadiah. Mereka akan menghabiskan beberapa hari di musim dingin bersama dengan keluarga Cassel. Mereka bertiga datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana, Gissele sibuk memilih mainan, camilan, dan hiasan-hiasan yang menarik perhatiannya. "Sayang, jangan mengambil gantungan banyak-banyak, nanti mau ditaruh di mana lagi?" Elsa merebut beberapa boneka gantung yang Gissele ambil. "Gissele mau itu, Ma!" seru bocah itu menunjuk ke sebuah lonceng-lonceng kecil. "Astaga ... untuk apa, Sayang?" Elsa mengusap wajahnya. "Sana, Gissele sama Papa saja. Minta gendong Papa." Anak itu cemberut. Kalau sudah bersama Papanya, dia tidak akan diturunkan dari stroller. Namun, meskipun dengan wajah protes, Gissele pun patuh dengan Elsa dan anak itu mendekati Cassel, meminta gendong dan meminta didudukkan di atas stroller miliknya. "Sudah ... Gissele duduk di sana saja, se

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 315. (CASSEL STORY) - Kita Adalah Dua Insan yang Saling Melengkapi

    "Mommy dan Daddy ingin kalian menginap di sini. Kapan kalian bisa? Daddy ingin membuat party bersama kalian juga..." Suara di balik panggilan itu adalah suara Dalena yang kini bertanya pada Elsa dan Cassel. Setelah hampir tiga mingguan Cassel dan Elsa tidak datang ke kediaman orang tuanya karena sibuk. "Mungkin besok malam kita akan ke sana Mom, besok kan sudah mulai libur akhir tahun," jawab Cassel tersenyum."Iya. Janji ya, Nak ... Mommy sudah sangat kangen dengan Cucu cantik Mommy," ujar wanita itu. Cassel beranjak dari duduknya, laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamar. Dia menunjukkan kamera ponselnya ke arah Gissele yang kini tengah mengacau pekerjaan Elsa. Karena Elsa mempunyai banyak pesanan hingga menyentuh hampir seribu bouquet selama musim dingin ini, dia pun membawa beberapa bunga dan membentuknya di rumah. "Sayang, dicari Oma, katanya Oma kangen," ujar Cassel menyerahkan ponselnya pada Gissele.Anak cantik dengan rambut pirang cerah itu langsung melebarkan kedua

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 314. (CASSEL STORY) - Waktu Untuk Berdua

    Pagi setelah menginap di tempat orang tua Cassel, esok harinya Elsa nampak sibuk di rumah. Gadis itu kini tampak bergelut dengan beberapa pekerjaan rumah, termasuk membuat banyak kue yang akan ia antarkan ke panti asuhan seperti biasa. "Mama buat kue banyak sekali? Mau dibawa ke panti, ya?" tanya Gissele yang kini membantu Mamanya memasukkan beberapa kue dalam sebuah box. "Iya Sayang. Tapi Gissele tidak usah ikut, ya ... Gissele di rumah saja dengan Tante Raccel dan Oma," ujar Elsa menatap putrinya. Dan dengan patuh Raccel menyetujui hal itu. Bukan tanpa alasan Raccel melarang putri kecilnya untuk ikut, melainkan sejak awal, pengurus panti meminta Elsa untuk tidak sering-sering lagi membawa Gissele ke panti, mereka takut Gissele ingat masa dulu dan tidak mau pulang lagi ke rumah. Anak perempuan itu mengangguk patuh, namun dia cemberut, seolah-olah dia memang tidak setuju dengan apa yang Mamanya pinta padanya. "Mama, hari ini Gissele mau pergi beli sepatu baru kata Papa," ujar an

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 313. (CASSEL STORY) - Apapun Keputusanmu, Sayang

    Setelah kondisi Elsa kembali sehat, Cassel pun memutuskan untuk mengajak istrinya pergi jalan-jalan bersamanya dan putri mereka.Setelah puas menemani Gissele bermain di taman dan game zone, mereka bertiga kini pergi ke rumah orang tua Cassel. Kedatangan mereka disambut dengan sangat hangat, terlebih lagi di sana ada Raccel dan anak kembarnya. "Wahh, Cucu Oma akhirnya ke sini juga!" seru Dalena mengendong Gissele dan mengecup pipi gembul anak itu. "Gissele...!" Suara Raccel membuat Gissele menoleh, anak perempuan dengan dress merah muda itu langsung berlari ke arah Raccel di ruang tengah. Sementara Elsa, gadis itu meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja, dan Cassel juga berjalan ke dapur mengambil minuman dingin. "Raccel di sini sejak kapan, Mom? Nicho ke mana?" tanya Cassel menatap sang Mama. "Nicholas sedang ada urusan kantor dengan Daddy, mereka ke luar kota, Sayang. Raccel memang sekarang Mommy minta untuk pindah ke sini, merawat Lovia dan Livia sendirian itu sangat

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 312. (CASSEL STORY) - Anakku Tersayang...

    "Dokter Cassel, apakah ada jadwal yang lain lagi hari ini?" Cassel menoleh ke belakang saat rekannya bertanya, begitu Cassel keluar dari ruangan operasi. Cassel menggelengkan kepalanya. "Tidak dok. Aku akan pulang cepat hari ini karena istriku sedang sakit," jawab Cassel sembari tersenyum. "Oh begitu, baiklah..." Tanpa menjawab apapun lagi, Cassel segera bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan ia berjalan ke arah ruangannya sendiri.Laki-laki dengan jas putih itu membuka ruangan pribadinya. Di sana, Cassel langsung meraih ponsel miliknya dan ia melihat apakah dirinya mendapatkan pesan dari Elsa atau tidak?Cassel menghela napasnya panjang dan tersenyum. Baru saja dia ingin melihat pesan, Elsa sudah memberikan kabar lebih dulu padanya."Hemm, tumben sekali dia memintaku membawakan makanan? Biasanya juga selalu menolak," gumam Cassel. Segera Cassel menghubungi Elsa. "Halo Sayang, kau ingin menitip makanan apa, hem?" tanya laki-laki itu. "Bukan aku. Tapi Gissele, dia ingin mela

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 311. (CASSEL STORY) - Suamiku yang Super Perhatian

    Tak biasanya Gissele bangun saat hari masih petang. Anak kecil perempuan dengan rambut cokelat terang itu, sudah bermain di karpet tebal di bawah ranjang. Ocehannya yang sedang asik mengajak bonekanya berbincang itu membuat Cassel terbangun dari tidurnya tiba-tiba. Cassel yang memeluk Elsa pun sontak melepaskannya dan ia menoleh ke samping. "Loh, Gissele!" pekiknya lirih. "Papa ... Gissele di sini, Pa!" seru anak perempuan itu mengacungkan tangannya. Cassel menyergah napasnya pelan mengetahui putri kecilnya berada di bawah sana. Segera Cassel menyibak selimutnya dan berjalan mendekati Gissele yang duduk memegang mainannya. "Sayang, kenapa di sini? Ini masih petang, Gissele tidak mengantuk, hem?" tanya Cassel mengusap pucuk kepala putri kecilnya. Anak itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Sebelum akhirnya Gissele merangkak mengambil botol susu miliknya dan menyerahkan pada Cassel."Apa Sayang?" tanya Cassel menatap sang putri."Buatkan susu, Pa. Gissele mau minum susu," u

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   Bab 310. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecilku yang Sempurna

    Elsa dan Cassel menuhi permintaan Luna untuk datang ke sebuah rumah makan mewah di sebuah hotel berbintang malam ini. Tentunya Elsa membawa Gissele yang kini tidak mau berjalan kaki, setelah punya stroller baru, dia ingin memamerkan stroller miliknya pada semua orang. Termasuk pada Nenek dan Kakeknya.Mereka bertiga pun kini baru saja masuk ke dalam restoran tersebut. "Emmm ... di mana, Ma?" tanya Gissele menoleh ke kanan dan ke kiri dalam kereta kecilnya. "Gissele Sayang!" pekik Luna melambaikan tangannya ke arah Elsa dan Cassel. Mereka pun menoleh. "Oh, ternyata di sana!" seru Elsa terkekeh.Segera Cassel mendorong stroller milik Gissele dan mereka berjalan mendekati meja di mana kedua orang tua Elsa berada. Luna dan suaminya pun berada di sana."Ya ampun, Cucu Nenek lucu sekali," seru Vania mengangkat tubuh mungil Gissele dari atas stroller."Naik kereta baru, Sayang? Punya kereta warnanya merah muda, bagus sekali..." Teddy ikut gembira dengan kedatangan Gissele. Elsa bersala

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 309. (CASSEL STORY) - Keluarga Bahagia yang Cassel Impikan

    Elsa mengantarkan makan siang yang ia siapkan untuk Cassel siang ini. Bersama dengan Gissele, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Semua rekan-rekan Cassel menyapa Elsa dengan ramahnya, karena mereka semua tahu siapa Elsa sebenarnya, yang tak lain adalah istri dari calon direktur rumah sakit. "Selamat siang Nyonya Elsa," sapa salah satu rekan kerja suaminya, dia adalah Dokter Agnes. "Selamat siang, Dokter Agnes ... emm, apa suami saya masih ada jadwal operasi?" tanya Elsa bertanya pada wanita si depannya itu. "Oh, sepertinya sudah selesai. Saya melihat beliau tadi berada di ruangannya," jawab Agnes. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..." "Iya Nyonya, silakan..."Elsa pun bergegas kembali mendorong stroller di mana Gissele duduk di dalam tempat itu sambil meminum susunya di dalam botol. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan kerja Cassel. Di sana, Elsa mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu itu tidak sepenuhnya ditutup. Hingga Cassel yang sedang beris

DMCA.com Protection Status