Beranda / Pernikahan / Menjadi Istri yang Dilupakan / Bab 41: Keraguan yang Tak Terelakkan

Share

Bab 41: Keraguan yang Tak Terelakkan

Malam itu, setelah percakapan mereka yang menggantung, Nadia tidak bisa tidur. Ia berbaring di samping Indra yang sudah tertidur pulas, tapi pikirannya masih berkecamuk. Kata-kata Indra tadi, meski terdengar seperti sebuah janji, tetap menyisakan keraguan. Apakah Indra benar-benar serius memperbaiki hubungan mereka atau hanya mencoba mengulur waktu?

Nadia menarik napas panjang, memalingkan pandangannya ke arah jendela. Di luar, bulan purnama bersinar terang, seolah-olah menyoroti kesepian yang kini dirasakannya. Nadia ingin rumah tangga yang harmonis, keluarga yang utuh untuk Reza. Tetapi apakah itu cukup jika cinta dan perhatian dari suaminya tak sepenuhnya ada?

Keesokan harinya, suasana rumah kembali normal, seperti hari-hari biasa. Nadia bangun lebih awal, menyiapkan sarapan untuk Indra dan Reza. Suara burung berkicau dari luar jendela dapur, memberi sedikit ketenangan pada hati Nadia yang gundah. Dia terus berharap bahwa rutinitas yang ia bangun in

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status