Share

87

"Jelaskan maksud kamu, Sel," perintah Mark dengan wajah memerah.

"Ayah, dia asal ngomong. Kejadiannya nggak gitu!" kata Ajeng meyakinkan.

Dia melirik Ansel tak suka dengan mata melotot. Sepupunya itu makin lama makin menjadi-jadi setelah tingkah kurang ajarnya tadi. Entah kenapa mendadak timbul rasa benci di hatinya.

"Sebelum pulang ke sini, Kak Ajeng nangis-nangis setelah Mas Evan pergi. Setelah aku tanya, ternyata Mas Ansel malah pergi ke rumah istri pertamanya. Padahal waktu itu Kak Ajeng kan lagi hamil muda. Eh, malah suaminya pergi gitu aja. Ya udah, kami pulang ke sini akhirnya. Ternyata, setelah kami keluar dari rumah itu, rumahnya dibom."

"Ansel, kamu jangan sembarangan ngomong ya!" hardik Ajeng.

Evan yang sudah menyelesaikan makannya langsung menatap Ansel dengan kening berkerut.

"Kelihatannya sih kayak disengaja gitu, Pakde. Masa nunggu Mas Evan keluar dulu baru rumahnya di bom," lanjut Ansel sambil melirik Evan. Sudut bibirnya sedikit terangkat. "Apa jangan-jangan memang Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status