Share

72. Yang Sebenarnya Terjadi

Sudah dua jam berlalu semenjak Sander meninju wajah Evan dan Ajeng berteriak histeris. Situasi benar-benar kacau. Om Dennis bahkan sampai datang untuk melerai, padahal biasanya pria itu tak acuh dengan sekitarnya.

"Kenapa harus mukul segala sih? Padahal bisa dibicarakan secara baik-baik," kata Ajeng dengan ketus sambil mengompres lebam-lebam di wajah suaminya dengan air hangat.

Sander hanya mendengkus sebelum meminum kopi yang tadi dibuatkan oleh pembantu Om Dennis.

"Kamu...jadi kamu...belum menceraikan aku?"

Pertanyaan Ajeng membuat semua lelaki yang ada di ruang tamu terdiam sambil menoleh ke arahnya.

"Maksud kamu? Kenapa aku harus menceraikan kamu?" tanya Evan bingung.

Ajeng menurunkan handuk kecil yang tadi dia tempelkan ke wajah Evan. Dia menunduk, merasa gelisah. "Kamu bilang kalau Ella sudah sembuh, otomatis kita akan bercerai."

"Ya Tuhan, kamu nggak dengerin penjelasan aku tadi? Kita menikah resmi secara hukum dan agama. Bahkan kita mempunyai buku nikah. Aku juga sudah resmi b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status