Share

75. Insiden Kebun Apel

"Jadi kamu kerjasama dengan Bayu Dirgantara?" tanya Evan kaget begitu mobil berhenti di halaman kantor milik Ansel.

"Iya. Sekarang aku yang menjadi pemasok buah apel untuk pabriknya. Dia lebih suka apel dari kami karena lebih berkualitas," jawab Ansel sambil mematikan mesin mobil.

"Pantesan kalian bisa kenal. Dulu kukira dia ada main sama istriku waktu datang ke rumah. Ternyata dia yang mengantar kalian ke bandara waktu itu?"

Ajeng memukul lengan Evan dengan kesal. "Apaan sih, Mas? Enak aja ngatain aku ada main sama pria lain."

"Eh, bukan begitu maksudnya, Yang. Maksudku tuh, kukira dia mau bawa kamu kabur, terus sengaja ngebom rumah kamu," ralat Evan buru-buru.

Ajeng mengangkat bibir atasnya sebelum meringis.

"Loh, kenapa sayang? Perutmu sakit?" tanya Evan panik.

"Nggak tahu nih, tiba-tiba aja mules. Toiletnya di mana, Sel?" tanya Ajeng sambil memegangi perutnya.

"Di dalam kantor. Yuk, aku antar. Kamu salah makan apa gimana?" Ansel juga ikut panik.

"Namanya mules ya kebelet BAB. Itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status