Share

60. Manipulatif

Penulis: Alya Feliz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-08 07:38:21

Ella menatap foto dirinya dan Ajeng ketika mereka masih duduk di bangku kuliah. Dia mendengkus, mengingat masa-masa di mana dia harus menahan diri untuk tidak menjambak rambut Ajeng setiap kali banyak pria yang menatap perempuan itu.

Dulu, dia terbiasa menjadi pusat perhatian di sekolah. Ella merasa dirinya memang pantas untuk mendapatkan perlakuan itu. Tapi posisi itu tidak didapatkannya di bangku kuliah. Semua orang memperhatikan Ajeng. Ajeng yang sangat cantik, Ajeng yang mirip artis, Ajeng yang mirip model, Ajeng ini, Ajeng itu.

Ella melempar pigura di tangannya sampai kacanya pecah berkeping-keping.

"Brengsek!"

Dadanya bergemuruh. Emosinya meluap-luap seperti lahar gunung berapi yang bisa tumpah kapan sana. Menghanguskan apa saja yang dilewatinya.

"Kenapa harus selalu Ajeng? Kenapa?" teriaknya.

Dulu, dia sengaja mengenalkan Ajeng pada Dimas. Pria paling bajingan di kampus karena suka berganti wanita. Ella sengaja menyuruh Dimas untuk terus mendekati Ajeng dan membuat gadis itu ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    61. Talak

    "Kamu udah keterlaluan!" Ella tersenyum sinis ketika pintu kamarnya menjeblak terbuka karena dibanting dengan kasar. Sudah dia duga, cepat atau lambat Evan akan datang. Dia sudah membuat pujaan hati pria itu dibully dan dijelekkan oleh banyak orang karena ulahnya."Kamu mau menceraikan aku?" tanyanya dengan tenang. Matanya menatap selembar fotonya dan Ajeng di antara pecahan kaca pigura."Ya. Ella Paramita Wijaya, aku talak kamu hari ini. Kita sudah bukan suami istri lagi. Aku udah mengajukan gugatan cerai di pengadilan," kata Evan dengan lantang.Ella mengepalkan tangannya. Amarah yang selama ini tersimpan di balik sikap ramah dan murah senyum, kini muncul ke permukaan. Lagi dan lagi, hidupnya berantakan karena Ajeng. Suaminya kini menceraikannya karena Ajeng."Selalu perempuan itu. Seharusnya aku membunuhnya saja," gumamnya sambil meremas lembaran foto lain yang berisi dirinya dan Ajeng. Kebenciannya semakin berkobar. "Dasar perempuan laknat!""Jaga mulut kamu!" Evan membalikkan ku

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    62. Ditangkap

    "Apa? Ella diceraikan oleh Evan? Kamu yakin?" Teriakan Puspa melengking, sampai-sampai Susno yang baru pulang kerja langsung membeku di tempatnya berdiri."Semua pekerja di rumah Evan menjadi saksinya? Memangnya kenapa kok Ella bisa dicerai? Dia lagi hamil dan sakit! Apa mereka bertengkar? Apa gara-gara Ajeng menjadi istri kedua Evan?"Susno bukan hanya membeku di tempatnya, melainkan juga seperti dipukul kuat-kuat di bagian jantungnya. Ajeng menjadi istri kedua Evan? Apa dia tidak salah dengar? Kenapa dia tidak tahu soal ini?Mengetahui bahwa Ajeng dituduh sebagai pelakor saja jantungnya seperti berhenti berdetak. Kenapa anak buahnya tidak memberitahunya tentang hal ini?"Apa? Maksudnya gimana? Ella mau balas dendam? Sama siapa?"Susno merasa nyawanya seperti dicabut. Putrinya ternyata tidak main-main dengan ucapannya. Dia kira, Ella hanya menggertaknya saja."Sekar Anjani?"Satu nama yang membuat Susno ingin lenyap ditelan bumi. Sudah sangat lama sekali dia tidak lagi mengungkit nam

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    63. Menolak Damai

    "Saya harus tahu apa yang sudah diperbuat oleh istri saya. Saya ini suaminya," paksa Susno pada polisi yang tadi menggiring Puspa ke kantor polisi."Istri anda adalah otak di balik foto-foto Nyonya Ajeng yang beredar di media sosial. Dia menyuruh seseorang untuk menjebak korban dengan memasukkan obat perangsang ke dalam minumannya agar bisa dibawa ke hotel oleh orang itu.""Apa?" Susno membelalakkan mata dan meremas rambutnya dengan tangan kanan. "Kenapa dia bisa berbuat begitu?"Yang dia tahu, pelakunya adalah Nadia. Itupun dia hanya tahu bahwa Ajeng difitnah sebagai pelakor. Bukan tentang penjebakan Ajeng menggunakan obat perangsang. Kenapa orang suruhannya lagi-lagi tidak melaporkan tentang itu padanya?"Kami akan menginterogasinya nanti. Tuan Evan Braun yang mengajukan tuntutan itu.""Evan Braun? Kenapa bisa dia yang mengajukan tuntutan?" Susno benar-benar tak mengerti. Sudah sebulanan ini dia tidak mendapatkan informasi apa-apa mengenai Ajeng dari orang suruhannya."Dia adalah su

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    64. Tragedi

    Evan tengah menandatangani beberapa dokumen ketika tiba-tiba pintu kantornya dibuka dengan kasar. Dia mendongak hendak memarahi Siska, tapi urung ketika yang dilihatnya justru ibunya."Mama ngapain ke sini? Kenapa nggak menelepon aja kalau ada perlu?" tanyanya heran sebelum kembali berkutat dengan pekerjaannya."Kamu ini kenapa malah sibuk di kantor? Kenapa nggak nemuin istri kamu?" tuntut ibunya."Aku udah menceraikan Ella," jawab Evan tanpa mendongak.Tidak ada tanggapan. Evan mengernyitkan alisnya, heran kenapa ibunya tidak bereaksi apa-apa. Dia mendongak dan mendapati ibunya yang hanya menaikkan sebelah alis."Seharusnya sudah sejak dulu kamu ceraikan dia. Kenapa baru sekarang?"Kali ini, Evan menghentikan pekerjaannya. "Mama kenapa bilang begitu?"Dahlia mendengkus dan melangkah menuju ke sofa di seberang meja kerja Evan."Mama nggak menyangka kalau Ella itu begitu liar. Waktu kamu ke Surabaya, Mama sama Ajeng datang ke rumah kamu. Eh, dia malah debat sama sopirnya itu lho. Rudi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    65. Di Mana Ajeng?

    Evan seperti kesetanan ketika sampai di depan rumah yang dia belikan untuk Ajeng."Ajeng! Sayang, kamu di mana?"Seorang polisi menghalangi Evan yang hendak masuk ke dalam rumah yang sudah hancur dan beberapa bagian gosong. "Maaf, Pak. Petugas sedang mencari korban. Jangan mengganggu pekerjaan mereka.""Aku mau mencari istriku! Punya hak apa kamu melarangku mencari istriku sendiri?" Evan berteriak.Dia menghentakkan cekalan polisi itu dan berhasil masuk ke TKP yang sudah diberi garis polisi, namun seseorang kembali mencekalnya."Lepaskan aku, brengsek! Aku harus mencari istriku!""Bos! Jangan gegabah! Biarkan petugas itu yang mencari. Bi Marni sudah ditemukan dan dalam kondisi kritis. Jangan membahayakan diri anda sendiri!" sentak Raka sambil menarik Evan.Dia tetap berontak. Tidak ada yang boleh menghalanginya mencari istrinya sendiri. Dia tidak bisa menunggu para petugas kepolisian mencari korban di bawah puing-puing bangunan. Bisa saja mereka melewati tempat di mana Ajeng berada.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    66. Harapan

    "Anda yang serius kalau bicara. Saya tanya sekali lagi. Istri saya pergi bersama siapa?" Tanpa sadar Evan membentak, membuat wanita itu terkejut dan melangkah mundur."Pak, tolong jangan membentak saksi," tegur polisi di sebelahnya."Van, dia sudah memberitahu kamu informasi yang sangat berharga. Jaga sikap kamu." Ganti Dahlia yang menegur, lalu menatap wanita itu dengan senyum minta maaf. "Laki-laki itu masih muda? Sepupu menantu saya berkunjung ke sini soalnya."Wanita itu sedikit melembut ketika menatap Dahlia. "Ah, orangnya tinggi besar seperti mas yang ini. Wajahnya agak-agak bule juga. Sepertinya blasteran. Terus yang satu lagi, orang Indonesia kok. Cuma kulitnya bersih dan rambutnya lurus disisir ke belakang. Mereka membawa dua koper seingat saya.""Bos, biar saya cek CCTV," pamit Raka sebelum pergi meninggalkan kerumunan menuju ke pos satpam dengan berjalan kaki.Tim pencari keluar satu persatu dari rumah Ajeng yang sebagian besar sudah hancur dengan wajah lelah. Mereka mengha

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    67. Kecewa

    Susno menatap Puspa yang kini memakai baju oren dengan kedua tangan diborgol. Tidak ada rasa penyesalan sama sekali di sorot mata wanita itu. Malah, Puspa menatapnya dengan sorot penuh amarah dan kebencian."Kenapa kamu nekat, Ma?" tanya Susno kecewa.Istrinya mendengkus sinis. "Kenapa kamu masih saja terobsesi dengan wanita itu, Pa? Kenapa kamu tega membiarkan anak kita berubah karena obsesi gilamu itu?"Susno terdiam. Dia memang salah. Semua yang terjadi pada Ajeng bermuara darinya. Seandainya dia bisa lebih berhati-hati menyimpan rahasia itu."Ternyata kamu nggak berubah. Aku kira hatimu setidaknya akan terketuk setelah mengetahui skandal anakmu dan usahaku untuk menjebak Ajeng. Tapi aku salah. Ternyata kamu benar-benar nggak peduli sama aku dan anak kita."Kedua mata wanita itu berkaca-kaca. Seharusnya Susno tersentuh, tapi hatinya mengeras. Dia masih saja meyakini bahwa apa yang dia lakukan adalah wajar."Sejak awal aku sudah bilang padamu, aku sama sekali nggak bisa mencintai ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    68. Bayi yang Tak Bersalah

    Rudi menatap wanita di hadapannya dengan wajah datar. Sejak datang ke rumah sakit ini, Ella terus saja mengeluh perutnya sakit. Tapi, itu sama sekali tidak menarik simpati Rudi."Bahkan di saat-saat seperti ini, kamu masih saja kepikiran sama balas dendam kamu. Terbuat dari apa hati kamu?" tanya Rudi heran.Sebentar lagi, bayi di dalam kandungan Ella harus segera dikeluarkan. Kemoterapi yang dilakukan oleh wanita itu ternyata mempengaruhi kondisi janin."Aku belum puas sebelum melihat Ajeng hancur, begitu juga dengan papaku," ucap Ella di sela-sela rintihannya.Rudi menghela nafas panjang. Tidak habis pikir, kenapa dulu dia bisa tergila-gila dengan wanita itu? Ella dulu adalah gadis yang ceria dan baik, meskipun sedikit menyebalkan karena kemauannya harus selalu dituruti.Tapi sikap perempuan itu berubah setelah bertemu dengan Ajeng. Dulu, ketika keluarga Rudi masih kaya, dia bisa menyuruh orang untuk mencari tahu siapa sebenarnya Ajeng, karena Ella sangat membenci gadis itu. Namun, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 6

    H-1 sebelum pesta dilaksanakan di sebuah kapal pesiar mewah, Siska mengetuk pintu kamar Ajeng untuk menanyakan tentang kepastian acara besok. Dia lupa pesta diadakan jam berapa, karena betapa banyaknya pekerjaan di kantor yang harus dia selesaikan sebelum akhirnya naik ke kapal pesiar demi menghadiri pesta pernikahan sang sahabat."Jeng, kamu lagi sibuk nggak?" teriaknya setelah mengetuk pintu beberapa kali.Dia tadi melihat Evan bersama Dana sedang bercengkerama dengan bos besar dan nyonya besar Braun, jadi dia pikir Ajeng mungkin sedang berada di kamar untuk mempersiapkan segala sesuatu."Jeng?"Tidak ada jawaban. Dia mendorong pintu yang ternyata tidak terkunci."Aku buka ya. Maaf kalau aku mengganggu," ucapnya sambil tersenyum. Tidak sabar untuk bergosip ria dengan Ajeng. "Besok pestanya jam bera...pa..."Siska langsung menganga dengan mata membelalak ketika melihat tubuh yang hanya dibalut dengan handuk di bagian bawah pinggul. Dia terengah kaget dan hal itu membuat sang pemilik

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 5

    Siska menatap mantan calon mertuanya tak percaya sekaligus geram. Padahal selama dia menjalin hubungan dengan Bayu, wanita itu begitu baik padanya. "Apa selama ini Tante hanya berpura-pura baik di depan saya? Kalau memang Bayu sudah bertunangan sejak kuliah, kenapa Tante menerima saya sebagai calon menantu?" tuntutnya.Ibu Bayu langsung gelagapan ketika Meliana mengerutkan kening, lalu menatap wanita itu curiga."Eh, ng-nggak kok Mel. Nggak usah percaya sama dia. Mama nggak kenal siapa dia. Bayu selalu setia sama kamu kok," kata ibu Bayu cepat-cepat.Hati Siska sakit sekali mendengarnya. Seandainya saja pernikahan itu sudah terlanjur terjadi, apakah dia akan ditindas oleh wanita itu? Dia jadi teringat dengan nasib Ajeng ketika menikah dengan Dimas. "Ck, ternyata memang bener ya. Orang jahat itu manipulatif dan pinter berpura-pura. Untung saya nggak jadi menikah sama Bayu. Nggak kebayang saya menjadi perempuan yang dibodohi oleh suami dan keluarganya."Siska beralih menatap Meliana.

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 4

    Siska terus menangis entah sudah berapa lama. Dadanya sesak sekali dan rasanya dia ingin menghilang dari dunia ini. Cintanya pada Bayu begitu besar. Dia sudah menyerahkan seluruh hatinya pada pria itu karena berpikir bahwa Bayu adalah belahan jiwanya."Kenapa pria yang terlihat baik dan setia seperti Bayu ternyata bajingan?" tanyanya setelah tangisnya reda, namun masih sesenggukan."Biasanya kan memang begitu," jawab Raka dengan santai.Siska langsung melotot pada pria yang telah bertahun-tahun menjadi rekan kerjanya menjadi orang kepercayaan Evan. Raka langsung mengangkat kedua tangannya."Biasanya memang begitu. Pria yang terlihat kalem dan nggak neko-neko tuh justru menyimpan banyak rahasia. Coba lihat Mr. Evan. Dia itu dingin, kelihatan nggak peduli sama perempuan. Eh tahu-tahu istrinya dua kan? Tapi kasusnya kan beda. Diam-diam dia bucin akut sama Ajeng."Siska menyeka air mata di wajahnya, tak peduli dengan make-up yang ikut luntur."Rasanya sakit banget, Ka. Kenapa aku nggak ja

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 3

    "Semua dokumen sudah lengkap?""Sudah, Mr.," jawab Siska dengan antusias. Jantungnya berdegup kencang karena sebentar lagi akan bertemu dengan tunangannya. Kesibukannya sebagai sekretaris CEO di perusahaan multinasional membuatnya begitu sibuk dan sering pulang malam, sehingga waktu untuk bertemu dengan tunangannya sangat sedikit."Semangat banget yang mau ketemu tunangan," goda Raka ketika mereka sampai di lobi perusahaan.Siska hanya tersenyum, namun debar dalam dadanya semakin kencang. Padahal mereka sebentar lagi menikah, tapi Siska merasa seperti baru saja jadian dengan sang tunangan.Mereka masuk ke dalam mobil dinas khusus CEO yang disediakan oleh perusahaan. Mobil mewah keluaran terbaru yang anti peluru, karena keselamatan Evan Braun sangatlah penting."Gimana liburannya di Malang, Pak?" tanya Raka membuka percakapan sambil fokus melihat jalanan di depannya."Menyenangkan. Istri saya pintar memilih tempat liburan yang bagus," jawab Evan sambil tersenyum.Siska yang duduk di s

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 2

    Dari sekian banyak orang yang mengenalnya, kenapa justru wanita itu yang datang menjenguknya? Bahkan orangtuanya sudah tidak peduli lagi, apalagi kekasihnya."Maaf ya baru bisa menjenguk kamu. Nih, aku bawain makanan kesukaan kamu," kata Ajeng sambil tersenyum."Kenapa?"Wanita itu mendongak. Gerakan tangannya meletakkan dua kotak makanan dan satu gelas minuman terhenti."Aku pengen bawain kamu makanan yang enak. Nggak aku kasih racun kok, udah diperiksa juga sama petugas," jawab Ajeng."Kenapa kamu mau repot-repot datang?" jelasnya.Ajeng menghela nafas panjang. Wanita itu terlihat lebih bercahaya dan tetap awet muda, persis seperti ketika dia pertama kali dikenalkan pada wanita itu oleh Ella dulu.Hanya Ajeng yang tidak pernah mengusiknya, meskipun tahu bahwa dia membawa pengaruh buruk pada sahabat wanita itu. Jadi ketika Ella ikut terjerumus ke dalam sekte sesat demi bisa menghancurkan Ajeng, Johan tidak mendukung Ella sama sekali.Baginya, Ajeng itu seperti kertas putih yang sayan

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    Extra Part 1

    "Kamu juga harus mati, Johan. Enak saja kamu masih hidup dengan tenang, sedangkan aku harus menjadi bulan-bulanan mereka."Johan membelalak ketika melihat Nadia mendekatinya dengan pakaian yang sama seperti terakhir kali dia melihat wanita itu. Rambut panjang Nadia acak-acakan. Perut wanita itu berlubang dan mengeluarkan banyak darah. Lalu di tangan kanan wanita itu....Janin merah yang tiba-tiba saja melihat ke arahnya dengan mata melotot. Bibir janin itu tertarik membentuk senyuman dengan gigi-gigi runcing yang terlihat tajam."Ayah."Johan menjerit ketakutan. Dia langsung berlari dengan sekuat tenaga. Nadia sudah mati, dia yakin itu. Dia sendiri yang mengatakan pada Ansel di mana keberadaan Nadia sebelum kabur ke Australia. Belum jauh dia berlari, kakinya tersandung. Membuatnya jatuh dengan keras. Dua orang berjubah hitam dan bertudung menarik tangannya dan memaksanya untuk berdiri. "Nggak! Nggak lepasin aku! Aku udah bukan bagian dari kalian lagi!""Siapapun yang menjadi pengkhi

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    166 - The End

    Pesta pernikahan Ajeng dan Evan diadakan di kapal pesiar yang mewah. Seluruh karyawan Deca di kantor pusat dan karyawan Ajeng di Otten Supermarket turut hadir dalam pesta.Banyak yang takjub dengan pesta mereka, apalagi Evan benar-benar maksimal dalam menjamu tamu. Mereka semua menikmati makanan mewah dan mahal yang biasanya hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas."Ternyata Mr. Evan lebih bahagia bersama Ajeng ya," ucap salah satu karyawan Deca yang dulu satu divisi dengan Ajeng."Iya bener. Waktu sama Bu Ella dulu, dia nggak pernah tersenyum. Kaku banget kayak kanebo kering. Pestanya juga biasa aja nggak semewah ini," sahut yang lain."Pantesan Bu Marta langsung dipecat dan dijebloskan ke penjara begitu mencelakai Ajeng. Secinta itu orangnya sama Ajeng. Lihat aja deh, senyumnya nggak pernah luntur tuh. Benar-benar bucin akut.""Aku sih mendukung Ajeng. Dia emang baik orangnya. Bahkan meskipun sekarang udah menjadi istri konglomerat, dia nggak pernah lupa sama kita-kita.""Eh iya ben

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    165

    "Sudah tahu punya anak bayi, kenapa malah nggak pulang-pulang? Lihat nih, Dana sampai nangis ngejer kayak gini. Mbok ya diajak kalau jalan-jalan. Benar-benar nggak kasihan sama anak," omel Sekar begitu Ajeng dan Evan baru pulang setelah Maghrib.Ajeng langsung meraih Dana yang menangis sesenggukan sampai suaranya serak dan buru-buru menepuk-nepuk punggung bayi itu."Cup...cup...maaf ya mama baru pulang. Dana nyariin mama ya?" ucapnya dengan wajah bersalah.Dia langsung duduk di depan televisi dan menyusui bayi itu yang langsung diam. Perasaan bersalah kembali menyerangnya. Seharusnya mereka mengajak Dana. Siapa yang tahu bahwa anak itu mencari-carinya, padahal tadi Dana kelihatan senang ketika diajak oleh neneknya."Kalian ini kalau masih punya anak bayi, jangan sering ditinggal. Dia masih butuh perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya. Bayi itu peka. Jangan sampai dia merasa diabaikan," omel Sekar lagi.Kalau biasanya Ajeng menjawab, maka kali ini dia hanya diam saja. Dia jarang m

  • Menjadi Istri Kedua Suami Sahabatku    164

    "Sudah?" Evan langsung berdiri begitu melihat Ajeng keluar dari ruang kunjungan. "Kenapa kamu kelihatan sedih?"Ajeng hanya tersenyum tipis. Mendadak dia merasa energinya tersedot habis setelah melihat kondisi Ansel. Bagaimanapun juga, pria itu adalah adik sepupunya. Dulu, sebelum dia mengenal Ella, dia dan Ansel sudah seperti adik kakak. Mereka begitu akrab dan hangat, sampai-sampai Ajeng tidak sadar bahwa timbul rasa lain di hati Ansel.Secara agama, memang Ansel itu bukanlah mahramnya. Jadi ketika pria itu menaruh hati padanya, tidak ada yang salah, karena memang mereka halal untuk menikah. Tapi tetap saja, Ajeng merasa itu saru (tidak pantas)."Kita ke Selecta ya, Mas. Aku pengen ngadem. Pikiranku suntuk banget," pinta Ajeng sambil menggandeng lengan suaminya.Dana dititipkan ke kakek dan neneknya, dan tentu saja Sekar sangat senang sekali. Apalagi Dana tipe bayi yang tidak gampang rewel. Kecuali jika anak itu tidak suka pada seseorang yang juga tidak menyukainya. "Siap. Mas jug

DMCA.com Protection Status