Share

47. Siapa lebih licik

Author: Damaya
last update Last Updated: 2025-01-08 23:55:51

“Kau disini?” Romi langsung memasang wajah tidak suka begitu mendapati kemunculan adik iparnya.

“Sudah lama aku tidak mengunjungi paman,” balas Galih yang tidak sepenuhnya berbohong. Sambil beranjak duduk di sofa seberang Romi, Galih masih bisa menyambut kedatangan kakak iparnya itu dengan senyum hangat. Bersikap seperti sang pemilik rumah. “Kakak sendiri ada keperluan apa datang sepagi ini?”

“Ada sedikit urusan dengan Dyra.” Romi menjawab tak acuh, walaupun yakin niat mengajak Dyra pergi bersama bisa gagal dengan adanya Galih. Tapi ia tidak begitu saja menyerah sebelum mencoba.

Jika Galih tetap menunjukkan sikap tenang berhadapan dengan Romi, lain halnya Ghavin yang sudah menyelinap ke celah dinding untuk bisa keluar ke halaman depan lewat jendela. Sedangkan Martin beserta Dyra sudah pergi ke meja makan. Mereka memutuskan sarapan lebih dulu.

Di halaman depan, Ghavin berhasil keluar dan sekarang sudah ada di bawah kolong mobil Romi yang terparkir di samping beranda depan. Sehingga m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   48. Kesediaan Ghavin

    “Kita harus segera bertindak, Sayang. Jangan sampai wanita itu tahu Ghavin sudah mengetahui kebenaran putrinya.” Sambil menutup luka di dahi Marissa, Sushmita memberi saran.“Sepertinya kita memang membutuhkan bantuan Romi, Ma. Aku yakin dengan bekerja sama dengannya kita semakin mudah untuk bisa menguasai harta Ghavin.” Marissa coba merayu, selain itu ia juga ingin menunjukkan kesungguhan Romi.“Jangan bodoh kamu! Mama tahu Romi sangat licik!” tolak Sushmita.“Tapi Ma—”“----dengar Marissa.” Sushmita lebih dulu menyela. “Mama punya firasat tidak baik pada laki-laki itu. Sekeras apapun usahamu menyakinkan mama, keputusan mama tetap sama. Mama tidak akan mendukung hubungan kalian!” Peringatan tegas Sushmita seketika memupus harapan yang bahkan baru kemarin berani Marissa rangkai.*******Di ruang kerjanya, Ghavin hanya bisa menggeram marah begitu orang suruhannya memberi kabar, Romi berhasil selamat dari ledakan mobilnya. Ghavin merutuki ketidaktahuannya akan alat deteksi yang ada di m

    Last Updated : 2025-01-09
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   49. Masa lalu Marissa

    “Mas! Ya ampun!” Dyra memekik terkejut. Melihat Dyra memasuki kamar, Ghavin yang baru keluar dari ruang ganti iseng langsung mengangkatnya, lantas didudukan ke atas nakas dan mengurungnya dengan kedua tangan agar tidak bisa menghindar saat ia beri banyak ciuman di wajah “Kenapa baru pulang? Apa saja yang kamu kerjakan seharian ini, hm? Ghavin pura-pura marah dengan memasang wajah serius saat menatap Dyra yang tegang. “Hari ini aku sedikit sibuk. Ada beberapa pertemuan yang aku lakukan di luar.” Mendengar penjelasan Dyra, Ghavin mengulas senyum tipis. Ia tahu istrinya itu tidak sedang berbohong. “Mas ingat Tuan Prabu?” Ghavin seketika dibuat berpikir keras. “Yang dulu pernah meminta Mas mengakuisisi perusahaan Lencana harapan,” lanjut Dyra membantu Ghavin mengingat seorang pria paruh baya yang dulu sempat memiliki hubungan baik dengannya. Memang sudah terlalu lama, Dyra pikir wajar Ghavin bisa lupa. Padahal yang sebenarnya, Ghavin hanya tidak mau membicarakan pria itu. “Untuk ap

    Last Updated : 2025-01-10
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   50. Siapa mereka?

    “Apalagi yang kau inginkan sekarang?” Galih duduk tanpa menurunkan Bella dari gendongannya. Wanita itu sudah seperti bayi koala, menempel tubuh jangkung Galih yang tampak ringan saat menggendongnya. Ditemani semilir angin, Galih memilih gazebo tempat pemberhentiannya setelah lelah berputar-putar. Setidaknya ia lega tidak lagi mendengar suara Bella yang seperti akan muntah. “Aku mau pulang,” ujar Bella langsung turun, lantas beranjak pergi lebih dulu. Galih mendesak nafas pelan saat menatap punggung istrinya yang semakin menjauh. “Aku harap kau akan tetap seperti ini bahkan setelah anakku lahir.” Galih bermonolog. “Karena aku yakin bukan kau yang melakukannya.” Tidak ingin membuat Bella menunggu, Galih bergegas ikut meninggalkan gazebo. Tapi sebelum benar-benar meninggalkan tempat itu, ia sempat melirik ke atas. Ternyata Romi sudah tidak ada lagi di balkon kamarnya. Mungkin terlalu muak melihat perubahan adiknya yang manja, Romi memilih menghindar. ******* Di dalam mobil B

    Last Updated : 2025-01-11
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   51. Terkontaminasi racun

    “Kau sudah sampai rumah?” “Sudah, Mas.” Galih menjawab cepat kecemasan Ghavin.Setelah berhasil menenangkan Bella yang masih menggigil syok, Galih berpindah ke ruang kerjanya untuk menerima panggilan Ghavin.“Siapa di dalam mobil hitam itu, Mas?” Galih bertanya penasaran, walaupun sebenarnya sudah mencurigai seseorang.“Derry tidak berhasil mendapatkan informasi apapun. Pria di dalam mobil itu lebih dulu meregang nyawa,” balas Ghavin di seberang sana.Galih pilih diam menyimak, meski sudah sangat yakin dengan dugaannya. Hanya saja ia masih butuh bukti yang otentik.“Sekarang kau paham bukan, seberapa bahaya musuh kita. Untuk itu tetaplah berhati-hati.” Ghavin mengingatkan.“Iya, Mas. Sampaikan juga terima kasihku pada Derry.”“Heem. Nanti akan aku sampaikan.” Setelahnya Ghavin menutup panggilan dan mendesak nafas kasar saat meletakkan ponselnya ke atas meja. Untung saja, Derry sigap mengejar saat mengetahui mobil keluar dari markas anak buah Romi. Namun, karena tidak ingin membuat G

    Last Updated : 2025-01-12
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   52. Derita cinta

    Marissa buru-buru memasuki mobilnya. Pasca kecelakaan tempo hari ia memutuskan untuk mengganti kendaraannya dengan yang lebih canggih. Setidaknya Ghavin meninggalkan lebih dari satu mobil mahal setelah mereka resmi berpisah, sehingga mobil kemarin yang rusak bagian depan Marissa biarkan begitu saja. Selain tidak mudah mempercayakan orang asing memperhatikan mobil-mobil mewahnya, Marissa menganggap hal itu terlalu beresiko. Sedangkan Janur—pria yang sebelumnya bertanggung jawab melakukan tugas tersebut malah Ghavin ajak pergi. Alhasil, kecelakaan tempo hari terjadi karena kendaraan Marissa kurang perawatan, sehingga berakhir rem tidak berfungsi dengan baik.Meninggalkan pagar rumahnya, Marissa tidak tahu jika ada mobil lain yang juga langsung melaju di belakangnya. Sampai di jalan raya, Marissa masih belum sadar, jika mobil berkaca gelap itu ternyata mengikutinya. Masih serius mengemudi di kecepatan sedang, tiba-tiba ada panggilan masuk. Beruntungnya Marissa sudah lebih dulu memasang

    Last Updated : 2025-01-13
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   53. Perang dimulai

    “Ratakan tempat ini!” Suara Romi menggema di udara saat memberi perintah.Setelah mendapati villa yang tempo hari ia datangi bersama Dyra sekarang dalam keadaan kosong, Romi semakin murka. Merasa telah dibodohi, dan benar dugaannya Ghavin tidak seperti yang ia lihat. Semua hanya sandiwara. Parahnya lagi Dyra ikut bersekongkol membodohi dirinya.Namun, ketika alat-alat berat yang Romi datangkan dari kota baru bergerak maju, suara tembakan ke udara mengejutkan mereka semua yang ada di depan villa, termasuk Romi dengan satu tangan berkacak pinggang. “Atas dasar apa kalian ingin menghancurkan villa tuan kami!” Romi lebih terkejut lagi, bukan hanya suara tembakan yang berasal dari belakang mereka, tapi juga kemunculan pria bertopeng dengan senjata api di kedua tangannya, siap berperang. Paham strategi yang selalu digunakan, Romi yakin ada banyak pasukan di belakang pria bertopeng dan mungkin juga sudah siap berperang dari balik tempat persembunyian mereka.“Bahkan jika itu hanya tanaman

    Last Updated : 2025-01-14
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   54. Lewat tengah malam

    Malam semakin larut, tapi Marissa belum juga bisa memejamkan mata. Bukan karena lelah setelah pemotretan, tetapi pertemuan kembali dengan pria yang dulu begitu sangat diinginkan, ternyata mampu mengusik pikiran. Marissa berusaha menepis ingatan itu, tetapi yang ada matanya semakin terbuka lebar. Sialan memang, sudah sekian tahun ia berjuang, melawan, menahan sampai akhirnya mengubur rasa itu jauh hingga ke dasar hati, tapi kini saat ia sudah berhasil memalingkan hati pria tidak tahu diri itu justru kembali hadir. “Aku tidak peduli!” Marissa bermonolog pelan saat ingat ucapan Tuan Prabu siang tadi yang mengatakan telah meninggalkan keluarganya. “Bahkan sekalipun dia akan mati aku tidak akan sudi kembali padanya. Tidak!” Marissa benar-benar yakin dengan apa yang diucapkan. Pernah hampir mati karena ulah istri pertama serta putri sulung Tuan Prabu, Marissa bersumpah tidak akan lagi menyimpan rasa itu. Tujuan hidupnya sekarang hanya Romi, lantaran tahu seberapa besar pria itu mencintai

    Last Updated : 2025-01-16
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   55. Takdir yang rumit

    Bisa melihat Ghavin kembali berpakaian rapi, dan kali ini ia sendiri yang membantunya, ternyata memunculkan kekaguman di hati Dyra. Bahkan sampai Ghavin selesai mengenakan jam tangan, Dyra belum juga berpaling. Rasanya masih seperti mimpi sekarang dirinya telah menjadi satu-satunya istri seorang Ghavin Pramana. Pemuda yang dulu dianggapnya kakak penyelamat, dan pernah menjadi atasan sekaligus pria yang membuatnya sakit hati hingga terpuruk. Siapa sangka permintaan yang kala itu Dyra kecil lontarkan, akan direstui semesta meski pada akhirnya dengan jalan takdir yang rumit. Sehingga predikat perebut dan perusak hubungan orang lain melekat dalam dirinya.“Aku memberi Galih cuti panjang mulai hari ini.” Ghavin memberitahu sambil berbalik badan, tapi begitu mendapati Dyra menatap tercenung dirinya, alisnya seketika mengkerut dalam. “Jangan biasakan dirimu memikirkan sesuatu yang tidak penting.” Sebenarnya Ghavin hanya tidak ingin istrinya terus dibuat cemas akan permusuhannya dengan Romi.

    Last Updated : 2025-01-17

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   73. Gugur

    “Apa yang terjadi?” Galih bertanya pelan sambil menyentuh kepalanya yang terasa berdenyut. Ia masih bingung dengan kondisi sekitar. Terlebih berada di tempat yang sepertinya kabin kapal, pun melihat banyak mayat bergeletakan di lantai. Belum lagi keberadaan Ghavin bersama Dyra serta kedua kaki tangan sang kakak. Bukan hanya sepertinya, tapi sudah pasti sesuatu yang mengerikan baru saja terjadi. Tapi kenapa ia tidak bisa mendengar apapun tadi? Jika hanya tertidur, terlalu mustahil suara tembakan yang jelas berkali-kali tidak terdengar olehnya. Lantas, apa yang terjadi pada dirinya dan sudah berapa lama ia tertidur?Galih masih berusaha mengingat. Tapi tetap saja hanya ketika ia berada di villa Darwin dan saat bersama pria itu yang berhasil diingat.“Syukurlah kau sudah sadar.” Dyra segera mendekat karena memang jaraknya paling dekat dengan Galih yang sedang berusaha menegakkan punggung.“Kenapa kita bisa disini, dan dimana Bella?” Galih masih dibuat bingung dengan situasi yang terjadi

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   72. Kejutan bertubi-tubi

    “Setidaknya makanlah sedikit agar pencernaanmu bisa bekerja.” Tuan Prabu tetap bicara lembut meski Marissa terus mengabaikannya. Tidak juga berniat menyentuh satupun menu yang tersaji di meja makan. “Kau bisa sakit jika masih saja keras kepala.” Marissa tetap mengunci rapat-rapat mulutnya. Ia tidak peduli akan tubuhnya, kekesalan terhadap pria dewasa di depannya itu justru membuatnya bertindak bodoh dengan mogok makan. Melirik sebentar Marissa yang bergeming, Tuan Prabu lantas memanggil seorang pria yang langsung berlari dari arah dapur. “Iya, Tuan.”“Katakan pada asisten Marissa, mulai hari ini dia dibebastugaskan.” Pernyataan Tuan Prabu mengundang reaksi Marissa yang langsung menajamkan mata, pun berkata tegas. “Kau tidak tahu apapun tentang pekerjaanku! Berhenti mencampuri sesuatu yang bukan urusanmu!”“Kau akan kembali hidup denganku, untuk itu semua waktumu hanya untukku. Kau juga harus tahu, aku tidak suka istriku berlenggak-lenggok di depan kamera memamerkan lekuk tubuhnya!”

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   71. Tentang rasa

    “Bagaimana kondisi Bella, Pa? Apa dia masih sering mual?” Mia bertanya pada suaminya yang hendak merangkak naik ke ranjang.“Sepertinya sudah tidak lagi.” Darwin menjawab tak acuh sambil berbaring.“Papa yakin mereka baik-baik saja disana?” “Aku melihat keraguan di wajahmu?” Seketika Mia terhenyak mendapati tatapan curiga sang suami. “Apa yang kau pikirkan tentangku?” “Tidak ada. Mama hanya ingin tahu apakah Galih dan Bella betah di villa Papa, itu saja?” “Aku tidak suka caramu menatapku, Mia!” protes Darwin. “Kau seperti tidak mempercayai suamimu sendiri!” Alih-alih memberi jawaban seperti yang Mia inginkan, Darwin malah bicara ketus.Melihat sikap suaminya yang dianggap terlalu sensitif, Mia langsung menghela nafas pelan, dan memutuskan untuk tidak bertanya lagi. Mungkin mencoba segera tidur lebih baik daripada terus memikirkan apa penyebab suaminya bisa sekritis sekarang. Walaupun nyatanya, hati seorang ibu belum bisa tenang sebelum mendengar suara putri yang dikhawatirkan. Sej

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   70. Keputusan bijak

    “Dyra?” Bukan hanya terkejut, Ghavin bahkan sampai ternganga melihat Dyra berlari ke arahnya. Belum sepenuhnya percaya yang dilihat itu benar istrinya, Ghavin beralih pandang pada Derry meminta pendapat mungkin saja telah salah mengenali. “Mas.. aku sangat mencemaskanmu.” Naasnya, belum sempat mendengar jawaban Derry, suara Dyra yang sudah ada di dekatnya lebih dulu menarik perhatian Ghavin lagi. “Sayang, aku hampir tidak percaya kau bisa menyusul kemari. Tempat ini sangat berbahaya.” Ternyata selain terkejut Ghavin juga merasakan kecemasan luar biasa dengan Dyra menyusul ke kandang musuh. Jika hanya dirinya, sekalipun melewati lautan api ia tidak akan gentar, tapi sekarang? Dengan adanya Dyra bersamanya di tempat berbahaya, timbul ketidakpercayaan diri. Khawatir tidak bisa melindungi sang istri. Belum lagi dengan kondisi Galih yang belum juga sadar. “Aku tahu, karen

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   69. Terpaksa berbohong

    “Tumben Ghavin belum keluar?” Martin bertanya sambil memperhatikan Dyra mengisi menu sarapan di piringnya.“Sebenarnya Mas Ghavin semalam pergi keluar kota, Pa. Ada pekerjaan mendadak yang mengharuskan kedatangannya. Mungkin besok atau lusa akan kembali.” Dyra tetap tenang menjelaskan, biar bagaimanapun ia tidak ingin membuat Martin cemas, apalagi sampai tahu keributan semalam.“Tidak biasanya dia berangkat malam, apalagi pergi tanpa memberitahu papa? Apa ada yang mendesak?”Ternyata Martin tetap berpikir kritis. Sebab, tidak biasanya Ghavin pergi tanpa pamit padanya, apalagi jika itu untuk urusan pekerjaan. “Sepertinya begitu. Karena memang Mas Ghavin terlihat buru-buru semalam.” Dyra harus terlihat meyakinkan meski sebenarnya ia sendiri dirundung kecemasan. “Dan hari ini aku titip Megan pada Papa, karena Mas Ghavin memintaku menghadiri meeting penting.”Dyra terpaksa merangkai kebohongan demi menjaga kesehatan Martin, ia juga harus mati-matian menekan kecemasannya lantaran bukan h

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   68. Overparenting

    “Ada asap!” seru Ghavin mengejutkan Derry yang langsung ikut menatap ke arah jendela. Ternyata benar dari celah atas jendela yang tertutup rapat muncul asap tipis. “Sepertinya ada api.” Ghavin memberitahu, dan mulai mencurigai sesuatu.Sementara Derry langsung mengeluarkan senjata, Ghavin bergegas memastikan keluar jendela, dan bisa melihat beberapa pria tengah menyiramkan cairan ke sisi villa yang lain. Sedangkan dari bawah jendela tempat ia mengintip, sudah tersulut api. “Bajingan! Kita harus segera keluar dari disini,” geram Ghavin.“Kita tidak punya cara lain, Tuan.” Derry bicara dengan ujung senjatanya sudah merapat ke pengait rantai yang ada di sandaran ranjang, berharap bisa terlepas.Ghavin hanya bisa pasrah menyaksikan Derry memutus rantai dengan caranya sendiri. Beruntungnya pria kepercayaannya itu selalu dilengkapi senjata mematikan yang tidak menimbulkan suara. Sehingga sekarang aksi pembebasan Galih tidak terdengar sampai ke telinga mereka yang ada di luar. “Silahkan A

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   67. Dipasung

    Dyra belum tahu jika Ghavin tidak ada di rumah. Menganggap mungkin sang suami masih ada pekerjaan di ruang kerjanya. Ia yang tiba-tiba terbangun langsung pergi ke kamar putrinya tanpa memastikan waktu lebih dulu. Tidak tahu kenapa malam itu Dyra merasa tidak tenang. Gelisah seakan sesuatu yang buruk bakal terjadi. Setelah mengetahui Megan baru kembali tertidur setelah menyusu, Dyra segera keluar—-membiarkan pengasuh putrinya untuk kembali tidur.Namun, setibanya Dyra di ruang tengah—hendak kembali ke kamar, suara gaduh dari arah luar memaksanya berhenti untuk memastikan. Ia juga tidak ragu segera menyingkap hordeng di jendela, tapi betapa terkejut dirinya mendapati di halaman depan ada banyak pria tengah berkelahi layaknya film action. Saling menyerang, dan adu kekuatan. Benak Dyra seketika dibuat berpikir buruk, sudah pasti kubu Ghavin tengah menghadang kubu Romi yang berniat mencelakai keluarganya. Dyra lantas kembali mengintip guna memastikan apakah suaminya ikut dalam perkelahian

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   66. Pulau pengasingan

    “Aku tidak mau disini! Buka pintunya!” Di tengah malam ketika orang lain sedang tertidur lelap, Marissa justru menggedor pintu sambil terus berteriak kesetanan. Ia marah begitu kesadarannya kembali dan berniat meninggalkan kamar, ternyata seseorang telah mengunci pintu dari luar. “Brengsek! Aku pastikan akan membunuh siapapun yang berani mengurungku disini!” makinya sekali lagi. Sebenarnya Tuan Prabu yang ada di kamar sebelah bisa mendengar jelas suara Marissa, tetapi memilih tak acuh dengan tetap membaca buku di tangannya. “Buka!” teriak Marissa lagi. Tapi begitu sadar tidak juga ada jawaban, ia berubah cemas. Bagaimana jika dirinya hanya sendiri di tempat tersebut? Marissa lantas berbalik badan, memilih kembali duduk di tepi ranjang dengan benak yang terus dibuat bertanya-tanya, siapa yang telah membawanya ke tempat sialan itu. Tapi tiba-tiba ia ingat kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan membawanya paksa meninggalkan klub pagi tadi. Yah! Marissa tidak lupa, wanit

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   65. Menuju pulau

    Ghavin tiba di pelabuhan penyebrangan menuju pulau xxx lebih dulu dibanding Janur dan yang lain. Melihat kapal yang diyakini sebagai transportasi menuju pulau bersandar di dermaga, Ghavin masih harus waspada. Bukan tidak mungkin ada banyak jebakan di sekitarnya. Ternyata dugaan Ghavin selama ini benar, Darwin tidak sebaik yang terlihat. Bahkan lebih licik dari Romi putranya.Turun dari kendaraan roda duanya Ghavin memperhatikan sekitar yang tampak sepi. Karena memang pelabuhan bukan diperuntukkan untuk komersial, melainkan milik pribadi dan Ghavin tahu bagian dari aset keluarga Darwin. “Tuan,” Ghavin tersentak dengan panggilan pelan itu, ternyata Derry sudah ada di belakangnya. “Saya sudah memeriksa semua tempat ini, dan bisa saya pastikan tidak ada penjagaan sampai di dalam kapal.”“Tapi kita tetap harus berhati-hati, terlalu mustahil Darwin membiarkan orang lain memasuki tempatnya.” Peringatan yang langsung Derry balas tegas. “Baik, Tuan.” Selain mengenakan jaket anti peluru sepe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status