Share

76

Kinar memakan lolinya. Sembari menunggu Anan yang akan datang menjemput. Sedangkan Rena telah menghilang dari hadapannya sejak beberapa menit yang lalu. Wanita itu dalam suasana hati yang buruk sehingga bergegas hengkang begitu Kinar telah usai mencaci makinya. Tidak secara sepenuhnya namun baik Kinar maupun Rena saling melempar hinaan yang berakhir dengan tawa masing-masing. Setelah adegan itu, hubungan keduanya tidak merenggang atau harus menjadi hambar. Jalinan pertemanan keduanya telah lama terbentuk sehingga membuatnya saling memahami satu sama lain.

“Aduh, kenapa permen ini terasa sangat manis?!” Kinar mengeluarkan dari mulutnya. Menatapnya sebentar lalu kembali memasukkannya. “Hanya permen yang bisa membuat kewarasanku terjaga. Meski aku harus merintih setelah ini.”

Kinar embuskan napasnya. Menatap sekeliling kafe yang semakin ramai seiring tenggelamnya mentari. Beberapa pekerja yang usai merampungkan pekerjaannya mulai berdatangan dengan rombongannya. Tawa yang tersungging di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status