Share

70

Sore hari saat mentari orange masih menyinari bumi pasundan dan Kinar menyesap kopi panasnya beserta kue nastar kesukaannya, Reno datang menghampirinya. Memamerkan gigi-gigi kecilnya, Reno duduk di kursi kosong yang ada di samping Kinar.

“Ada apa?” tanya Kinar. “Kelihatannya bahagia sekali.” Kinar hanya menebak karena merasa tidak biasa dengan senyuman yang Reno berikan.

“Tante mau mengabulkan?” Reno memberikan ponselnya kepada Kinar. Dan sebuah foto sudah terpampang dengan jelas di galeri. “Aku mau kucing.”

Kinar mengerutkan keningnya. Langsung paham ke mana arahnya tapi di antara semua hadiah yang sudah Anan dan Kinar tawarkan, kenapa kucing? Kinar hanya menghela napas dan tersenyum kecil. Lalu sekali lagi melihat hewan berbulu kesayangan sejuta umat manusia. Yang Reno tunjukkan kepada Kinar berwarna orange, yang menurut orang-orang adalah ras terkuat di bumi dengan kelakuan bar-barnya.

“Kenapa kucing?” Kinar penasaran. “Anan menawarkan semua mainan mewah yang belum tentu dimiliki o
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status