Share

71

Ivana Wijaya tidak memiliki kesibukan yang berarti. Setelah bercerai dari Anan Pradipta dan menjadi seorang janda kaya raya, Ivana lebih sering menghabiskan waktunya di galeri seni miliknya. Sesekali melemaskan tangan kanannya untuk mengukir entah apa pun di atas kanvas. Awalnya Ivana hanya iseng guna mengisi waktu kosongnya. Namun secara perlahan dan pasti, bergulat dengan cat-cat berwarna itu membuat Ivana nyaman dan ingin terus melakukannya.

Kali ini, di pagi hari yang mendung, Ivana coretkan gambar secara asal yang entah apa. Itu muncul secara tiba-tiba dari pikirannya dan Ivana menorehkannya begitu saja. Cat warna hitam lebih banyak menjadi dominan seolah-olah sedang Ivana sampaikan suasana hatinya saat ini.

“Tentang apa itu?” tanya sebuah suara yang Ivana hentikan goresan tinta pada kanvasnya. “Tangan kamu mulai lemas, benar?”

Ivana mendengkus. “Ngapain?” Ivana bertanya dengan ketus. Banyu Himawan datang dengan wajah semringah dan Ivana dalam kondisi hati yang tidak baik untuk m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status