Share

45.

Sore harinya, terlihat Nazila sudah berada di kawasan asrama putri Al Muhajirin. Dia juga sedang berbicara dengan Adiva. Keduanya saling akrab satu sama lain.

“Ayo, aku antar ke Bu Nyai Balqis,” ajak Adiva.

Nazila masih melihat ke sekitar, dia mengharap kedatangan seseorang. Dan sudah menunggunya dari tadi.

“Nazila, kok diem aja. Cari siapa?” tanya Adiva ikut menoleh ke sekitar. Yang ada hanya beberapa santri dan pengurus yang sedang melaksanakan aktivitas masing-masing.

“Eh, nggak kok. Eumm, Gus Kemal gak kesini ya?” tanya Nazila sedikit ragu. Dia masih berharap kedatangan Kemal. Karena tadi Kemal sempat memberitahu akan menemaninya untuk pergi ke Ummahnya.

“Kurang tau yah soalnya Gus kemal emang jarang kesini sih. Yang sering kesini tuh Gus Fahri sama Gus Fatah,” jawab Balqis.

Nazila mengangguk paham. Keinginannya sirna. Padahal dia berharap banyak agar bisa bertemu dengan Kemal. Dia ingin tau dengan reaksi Kemal setelah diberi buku catatan diary miliknya.

“Ouh, iya deh, ayo!” setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status