Share

44.

Author: El Alfun27
last update Last Updated: 2024-11-12 23:08:52

Fahri dan Adiva begitu terkejut mendengar penuturan dari Ashraf. “Abah, tidak bercanda kan? tanya Fahri mendekati sang Abah.

“Buat apa bercanda, Fahri. Menikah itu hal yang serius, bukan untuk bercandaan,” ucap Ashraf.

Seketika Fahri langsung memeluk sang Abah. “Makasih Abah, Fahri seneng banget,” ucap Fahri memeluk erat sang Abah.

“Sudah sudah, fokus sama kuliahnya dulu tapi. Setelah lulus langsung menikah juga tak apa. Jaga diri masing-masing dan jangan tinggalkan pendidikan dulu,” peringat Ashraf. Pada Fahri dan Adiva.

“Iya nak, dua tahun itu waktu sebentar kok. Ummah yakin kalian pasti bisa,” ucap Balqis tersenyum keoada Fahri dan Adiva.

“Siap bos,” ucap Fahri berdiri lalu seperti memberi hormat kepada kedua orang tuanya. Ashraf dan Balwis hanya tersenyum dibuatnya.

“Terima kasih banyak, Kyai, dan Bu Nyai,” kata Adiva membelas senyum mereka.

“Dan mulai sekarang, kamu harus memanngil kami sama seperti Fahri memanggil kami. Dan untuk semua kebutuhan kamu, saya yang akan menanggung m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menjadi Istri Duda Muda   45.

    Sore harinya, terlihat Nazila sudah berada di kawasan asrama putri Al Muhajirin. Dia juga sedang berbicara dengan Adiva. Keduanya saling akrab satu sama lain.“Ayo, aku antar ke Bu Nyai Balqis,” ajak Adiva.Nazila masih melihat ke sekitar, dia mengharap kedatangan seseorang. Dan sudah menunggunya dari tadi.“Nazila, kok diem aja. Cari siapa?” tanya Adiva ikut menoleh ke sekitar. Yang ada hanya beberapa santri dan pengurus yang sedang melaksanakan aktivitas masing-masing.“Eh, nggak kok. Eumm, Gus Kemal gak kesini ya?” tanya Nazila sedikit ragu. Dia masih berharap kedatangan Kemal. Karena tadi Kemal sempat memberitahu akan menemaninya untuk pergi ke Ummahnya.“Kurang tau yah soalnya Gus kemal emang jarang kesini sih. Yang sering kesini tuh Gus Fahri sama Gus Fatah,” jawab Balqis.Nazila mengangguk paham. Keinginannya sirna. Padahal dia berharap banyak agar bisa bertemu dengan Kemal. Dia ingin tau dengan reaksi Kemal setelah diberi buku catatan diary miliknya.“Ouh, iya deh, ayo!” setel

    Last Updated : 2024-11-13
  • Menjadi Istri Duda Muda   46.

    Seorang laki-laki tersenyum mendatangi Adiva. Dia terlihat sangat akrab dengan Adiva. Dia tampak senang bertemu dengan Adiva.“Adiva, kamu lagi apa disini?” tanya laki-laki yang bernama Fathoni itu.“Lagi kunjungan pesantren, aku dari pesantren Al Muhajirin Semarang,” ucap Adiva.Fahri ingin meninggalkan tempat itu namun keburu terlihat oleh Jihan. Akhirnya Jihan memanggil Fahri. “Loh, Kaka Fahri mau kemana?” teriak Jihan dengan sengaja. Fahri kembali menoleh ke arah Adiva lagi.Adiva juga tersenyum melihat Fahri. Lalu Fahri ke arah mereka. Sementara Fathoni juga tersenyum melihat terus ke arah Adiva.“Kak Fahri mau kemana, ini loh ada pacarnya Adiva. Namanya ustadz Fathoni. Dia udah ngajar disini sangat lama. Alumni santri Al Fatah juga. Keren kan, pantes Adiva juga suka,” ucap Jihan semakin memanas-manasi Fahri.“Maaf ya Ning Jihan. Fathoni ini teman saya waktu di Madrasah Aliyah di Jatim. Kami cuma berteman kok,” ucap Adiva terus saja tersenyum.“Iya, kami cuma teman yang satu pesa

    Last Updated : 2024-11-14
  • Menjadi Istri Duda Muda   47.

    Setelah satu tahun pernikahan Fahri dan Adiva. Kini pesantren Al Muhajirin semakin mengibarkan sayapnya ke manca negara. Banyak santri yang memenangkan lomba dan bisa meneruskan ke perkuliahan kampus luar negeri. Al Muhajirin semakin dikenal banyak pihak. Bahkan banyak santri yang berasal dari luar kota hingga luar pulau Jawa.Ini tak luput dari usaha Ashraf dan kedua putranya yaitu Fahri dan Kemal. Mereka berdua turut membantu memaksimalkan semua kesempatan yang mereka punya. Relasi demi relasi mereka cari untuk membuat Al Muhajirin semakin maju dan terkenal.“Kakak,” panggil Adiva membawa masakan spesial di sore hari ini. Adiva bersemangat dengan gamis pink dan jilbab senada.“Iya adek sayang. Wuihh, masak apa nih, pasti enak banget!” seru Fahri menerima makanan yang Adiva beri.“Ikan patin pedas balado, ini kesukaan kak Fahri. Sini aku suapin,” pinta Adiva lalu mengambilkan Fahri sepiring nasi dan beberapa menu lauk andalannya.“Pasti enak banget masakan istri tercinta, jadi pengen

    Last Updated : 2024-11-15
  • Menjadi Istri Duda Muda   48.

    Zela dan Alfa sedang membersihkan taman belakang sekolah. Mereka mencabuti beberapa rumput yang sudah memanjang. Zela terlihat kepanasan. Sementara Alfa keseringan duduk sambil melihat ponselnya.“Al, ayo cepet cabutin, biar hukumannya cepet beres,” peringat Zela pada Alfa.Alfa membuang nafasnya kasar. “Gue capek, Zel. Si Andre ngasih hukuman gak ngira- ngira. Mana gue geram ketemu musuh bebuyutan,” gerutu Alfa menatap ke langit yang sangat cerah di pagi ini.“Ya gak boleh gitu, harus tetep profesional. Eh, btw cowok tadi siapanya Lo?” tanya Zela sedikit penasaran dibuatnya.“Musuh, udah lah jangan bahas tuh orang. Gue harus laporin ke bokap buat keluarin tuh orang dari sekolah ini,” ucap Alfa sambil terus mengotak atik ponselnya.Setelah selesai, keduanya pun kembali ke kelasnya masing-masing. Alfa terlihat sangat lelah dan langsung menuju ke kelas.“Kabar bahagia, sekarang jam kosong karena para guru sedang mengadakan rapat,” ucap seorang ketua kelas. Semuanya pun bersorak bahagia.

    Last Updated : 2024-11-17
  • Menjadi Istri Duda Muda   49.

    Zela terburu-buru melepas seragamnya. Hari ini dia pulang telat lagi. Sebab di bus tadi ada sedikit keributan dengan preman jalan. Alhasil Zela sempat pindah ke bus lain.“Zela,” panggil Bagas- Papa Zela.“Hmm,” sahut Zela dari dalam kamar. Dia sedang berganti pakaian menjadi seragam pengantar online jasa makanan.“Papa sudah cari kerja kesana kesini tetap saja gak ada yang nerima papa,” keluh Bagas dengan raut lelahnya.“Udah lah Pa, Zela aja yang kerja. Papa fokusin dulu sama kesehatan dan mental papa. Nanti kalau ada rezekinya, papa bisa dapat kerja lagi,” ujar Zela keluar dengan pakaian rapi.“Maafin papa nak,” ucap Bagas dengan tulus. Ini murni bukan kesalahannya. Dia benar-benar merasa gagal menjadi sosok pemimpin.“Zela berangkat kerja dulu ya pa, ini sudah telat. Tadi Zela udah beliin papa nasi padang, jangan lupa dimakan ya,” ucap Zela lalu mencium tangan sang papa. Bagas pun melihat kepergian sang anak yang tengah berlari karena telat untuk bekerja.Raut sedih di wajah laki-

    Last Updated : 2024-11-18
  • Menjadi Istri Duda Muda   50.

    Zela meurutuki dirinya. Dia bersembunyi di belakang Alfa. “Mampus Gue,” keluh Zela.“Jangan sembunyi kamu, Zela!” kata laki-laki itu menghampiri Zela.“Ampun, Kak Boy,” mohon Zela. “Santay bro, jangan sentuh cewek gue!” hardik Alfa menghalangi Boy yang hendak menyentuh Zela.“Duh, ngurusin bocil, capek. Udah ya Zel, gaji Lo, gue potong,” putus Boy akhirnya meninggalkan Zela yang masih terdiam.“Ish, ini gara-gara Lo, Alfa,” pekik Zela melangkahkan kaki meninggalkan Alfa seorang diri.“Loh, gue salah apaan dah,” keluh Alfa mengejar kepergian Zela. Jadilah mereka main lari-lari an di dalam mall.***Pagi ini tak begitu cerah. Langit terlihat mendung dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Alfa memasuki kawasan sekolah diiringi oleh teman gengnya. Seperti biasa, Geng The Alfarez selalu disambut baik dan ditakuti oleh siswa manapun.“Beri jalan, yuhu, The Alfarez mau jalan!” teriak Gabriel menyoraki beberapa siswa yang sedang berkerumun di lorong kelas.“Woahh, Alfa makin hari makin

    Last Updated : 2024-11-19
  • Menjadi Istri Duda Muda   51.

    Suasana pagi yang sangat cerah. Siswa siswi Putra Wijaya begitu semangat untuk memulai pagi. Meskipun dengan panas-panasan, upacara di Senin ini berjalan dengan sangat lancar. Para murid mulai merasa tak sabar, saat seorang pembina upacara yang tak lain adalah Bu Diyah selaku guru BK.“Anak-anakku, kalian harus lebih semangat belajar lagi. Jangan jadi anak yang nakal, kurangi bolosnya. Pendidikan sangat penting untuk kelanjutan masa depan kalian …,” Cukup lama guru BK itu berpidato di depan sana.Para murid sudah mulai letih, apalagi para siswi yang mulai mengeluh kepanasan. “Anjir, lama-lama jadi sate dadakan gue ini,” keluh seorang siswi yang berada di samping Zela.“Mampus Lo,” sindir Zela.“Mulutmu, Ze. Eh, btw baju Lo udah gak seketat kemarin?” tanya Andin- yang merupakan sahabat Zela.“Tuh, gara-gara nyonya di depan,” tunjuk Zela dengan dagunya.“Ha ha ha, berurusan sama Bu Diyah, mampus Lo,” Mereka berdua terus saja saling mengejek. Hingga seorang laki-laki menghampiri mereka

    Last Updated : 2024-11-20
  • Menjadi Istri Duda Muda   52.

    "Mata Lo kemana, juling?!" "Anjir, mulutnya,""Tanggung jawab Lo!" pekik Alfa."Gue gak mau tanggung jawab, motor Lo yang salah," sahut Zela dengan angkuhnya.Alfa mengutuk wanita yang sekarang berada di depannya. Motor sport kesayangannya tak sengaja diserempet oleh seorang wanita yang membawa motor Scoopy. Bagaimana tak marah, motor Ducati Panigale V4 R miliknya bukanlah motor biasa. Bahkan harga motor Alfa sangatlah fantastis di kalangan motor sport.“Tanggung jawab atau Lo, gue hukum hmm?” ucap Alfa dengan senyuman smirk-nya.“Gue kan udah bilang gue gak mau tanggung ja …,”“Zela!” Perempuan itu menoleh kala namanya dipanggil. Alfa pun ikut menoleh ke sumber suara itu berasal.“Ibu tunggu kamu di ruang BK,” ucap seorang guru dengan tatapan memicing.“Ba- baik Bu,” jawab perempuan yang memakai syal itu.Perempuan itu membuka jok motornya dan lalu mengambil beberapa barang yang dia butuhkan. Sementara laki-laki disampingnya hanya melihat sedari tadi gerak-gerik perempuan itu.“Mau

    Last Updated : 2024-11-21

Latest chapter

  • Menjadi Istri Duda Muda   68.

    Fahri terbangun membuka mata. Dia menerawang di sekitar. Tempat yang biasanya dia buat untuk beristirahat. “Sakit, aduh!” keluh Fahri memegangi kepalanya. Sekujur tubuhnya terasa begitu sakit.“Bangun juga kamu bang,” seru Fatah lalu bergegas memberikan segelas air putih kepada Fahri.Fahri langsung meneguknya hingga tandas. Kemal dan Fatah mendekati sang kembarannya yang baru tersadar. “Gimana baku hantamnya bang? Kalah pasti ya, soalnya kamu tak sadarkan diri tadi. Dion yang nganter, untuk penjaga depan lagi di kantin,” ucap Fatah suaranya menggema satu ruangan.“The Alfarez ikut berarti kan bang?” tanya Kemal. Kini Kemal yang begitu penasaran.“Hm,” sahut Fahri. Kesadarannya masih diambang. Nyawanya belum terkumpul seluruhnya.“Istirahat dulu deh bang, nanti baru jelasin kalau udah sadar penuh,” ucap Kemal akhirnya. Lalu Kemal kembali fokus dengan tugasnya yang bejibun. Sementara Fatah kembali lagi fokus dengan gamenya.Fahri pun tak menyia-nyiakan waktu berharganya itu. Dia kembal

  • Menjadi Istri Duda Muda   67.

    Zahra langsung menemui Kemal yang lagi mengobrol dengan Ummahnya. Zahra berlari mendekati Kemal dengan raut wajah sedih bercampur kesal. “Kak Kemal!” panggil Zahra. Kemal dan Balqis pun sedikit terkejut dengan suara Zahra.“Kenapa nak?” tanya Balqis dengan raut khawatir.“Ini ummah, kak Kemal lagi Deket sama temen di kampusnya. Padahal kan kata ayah Fakih, kak Kemal cuma boleh deket sama Zahra,” kesal Zahra dengan melipat kedua tangannya di dada.“Kumat nih orang,” gerutu Kemal. Sepertinya Kemal sudah muak dengan semua yang terjadi di hari ini. Dia sedang berurusan dengan dua wanita sekaligus dan dengan kasus yang sama.“Kenapa sih nak, Kemal,” pinta Balqis. Menyuruh Kemal untuk menjelaskan.“Jelasin gak kak Kemal ish,” geram Zahra. Dia sudah tak sabar mendengar penjelasan dari Kemal.“Aduh, gini ya Zahra. Kamu ini masih sangat muda tapi udah bahas kayak gitu. Kata ayah Fakih itu kan dulu, waktu kita kecil, waktu kita masih suka main bareng. Sekarang udah beda urusannya lagi, Zahra. T

  • Menjadi Istri Duda Muda   66.

    Ketiga Gus kembar pun langsung pergi kesana. Perasaan Fahri campur aduk. Setelah mendengar penuturan dari Fatah kalau Adiva ada di gedung kosong. Pikiran Fahri langsung kemana-mana. Yang dia pikirkan sekarang hanya keselamatan Adiva. Sementara di gedung kosong itu, Adiva tengah terbangun dengan wajah sembabnya. Dia selalu menangis tanpa henti. Sampai dia tertidur dan bangun dia kembali memangis lagi. Selalu seperti itu sampai pagi.Adiva membuka matanya, dia melihat cahaya. Beberapa jendela di gedung itu dibuka hingga cahaya begitu jelas disana. Di deoannya sudah ada beberapa orang. Terdiri dari dua laki-laki dan satu sosok perempuan yang menggunakan topeng.“Bangun juga kamu!” ucap perempuan itu menghampiri Adiva yang tengah menyipitkan mata.Bagian seluruh tubuh Adiva terasa sakit. Tangannya pasti sudah memerah. Kepakanya terasa pusing karena tidur dengan posisi yang tidak benar. Adiva benar-benar merasa lelah.“Tolong lepasin saya,” pinta Adiva dengan suara seraknya.“Sudah buat k

  • Menjadi Istri Duda Muda   65.

    Hari ini pembelajaran seperti biasa. Adiva sudah mulai mengajar kembali. Seperti sekarang ini Adiva mengajar kelas dua madrasah Tsanawiyah dengan materi “Jangan Dzolimi diri sendiri dan jangan Dzolimi orang lain”.“Para santri putri, kita hidup di dunia ini hanya sebentar. Kehidupan di dunia tak luput dari namanya bersosial. Kita harus bisa membangun sikap sosial yang baik. Dan yang paling penting jangan pernah dzolim dengan diri sendiri, dan juga jangan dzolim dengan orang lain,”“Contoh dzolim kepada diri sendiri yaitu tidak peduli dengan kebutuhan tubuh, seperti tidak makan, tidak minum. Itu kan namanya tidak sayang dengan tubuh sendiri. Itu namanya dzolim, karena sejatinya kesehatan itu mahal. Jaga kesehatan selalu,”“Contoh dari dzolim kepada orang lain, seperti membully, mencemooh, menjelekkan orang lain atau bahkan sampai menganggap rendah. Jangan pernah lakukan itu, bertemanlah yang baik-baik saja. Baik itu ketika di kelas, ketika di kamar atau ketika sedang di acara. Karena k

  • Menjadi Istri Duda Muda   64.

    Dua tahun berlalu. Ketiga Gus kembar pun wisuda barengan di tahun ini. Seperti sekarang mereka sudah selesai dengan acara wisuda. Lalu mereka berkumpul di gedung fakultas. Disana juga sudah ada Adiva yang memakai baju tiga dan di make up dengan sangat cantik.“Alhamdulillah, selamat semuanya atas gelar yang telah diraih,” ucap Adiva kepada ketiga Gus kembar.“Uhuy, S.ag sama S.ag nih, kapan tanggal tepatnya?” sindir Kemal pada Adiva dan Fahri.“Secepatnya gak sih,” imbuh Fatah yang menyenggol sang kakak. Fahri hanya tersenyum dibuatnya.Ashraf dan Balqis turut hadir. Mereka juga ikut tersenyum senang melihat anak-anaknya wisuda. Dan benar dengan Jani Ashraf yang akan menanggung biaya kehidupan Adiva. Ashraf menanggung biaya hidup Adiva. Dan Adiva pun tak keberatan setelah mendapat dukungan juga dari Fahri dan Balqis.“Doakan aja ya,” pinta Adiva sambil melihat Fahri. Keduanya juga saling menahan senyum. Lalu mereka berlanjut berfoto untuk mengabadikan moment di Lalu tiba-tiba datang

  • Menjadi Istri Duda Muda   63.

    Seminggu dari pernikahannya, Fahri dan Adiva tinggal di tengah kawasan pesantren Al Muhajirin. Rumah mereka pun bersebalahan dengan rumah Balqis dan Ashraf. Hanya jarak beberapa langkah saja dari sana.“Umi, Abi berangkat mau ngajar dulu ya,” pamit Fahri tengah merapikan pakaiannya.“Eh, kak, panggilannya ganti lagi ya?” Tanya Adiva. Sebab selama seminggu terakhir ini mereka memanggil dengan sebutan kakak dan adek.“Hehe, biar ada nuansa baru aja, Umi dan Abi, lucu kan?” sahut Ashraf sambil menampilkan senyuman termanisnya.“Hemm, boleh aja sih kak, eh Abi!” beo Adiva menyadari kesalahannya.“Ya sudah umi, Abi mau ngajar dulu ya, nanti siang mau lanjut urus rumah makan di Solo,” izin Fahri mendekati sang istri.Adiva memanyunkan bibirnya. “Adek mau ikut kak, umi maksudnya,” cengir Adiva. Dia masih belum terbiasa dengan sebutan barunya.“Aduh, jauh dek, kakak takut kamu kenapa-kenapa. Kamu juga masih pusing kan, barusan aja mual-mual. Apa jangan-jangan kamu udah mau hamil ya,” gelagat

  • Menjadi Istri Duda Muda   62.

    Fakih sudah datang terlebih dahulu sebelum pukul empat. Dia sengaja datang lebih awal dari Anggi. Sementara Anggi masih berada di jalan. Dengan keadaan jalan yang cukup ramai, masih sangat macet karena ini jam pulang kerja.Sementara faqih sudah menyiapkan tempat duduk khusus untuk dirinya dan juga anggi. Faqih juga sudah memesan minuman kopi kesukaan anggi yang di mana minumannya juga sama dengan kesukaan dirinya. Faqih menunggu anggi dengan duduk bersantai di ruang pojok kedai kopi di mana ini sudah tiga kali pertemuan mereka dan saat ini pertemuan yang direncanakan.Anggi datang dengan pakaian yang begitu sopan dan tidak seperti biasanya kali ini dirinya terlihat cukup pendiam dan sedikit berbicara. “Maaf ustad Faqih, sudah lama yah menunggu, maaf barusan di jalan macet banget jadi waktunya keteteran,” ungkap Anggi namun Fakih hanya menampilkan senyuman khasnya.“Tidak apa-apa, saya paham kok, ya sudah kamu duduk saja. Ini sudah saya pesankan minuman kesukaan kamu,” ungkap Fakih me

  • Menjadi Istri Duda Muda   61.

    Kepala Fatah cenat cenut, sejak tadi diganggu perempuan yang sudah beberapa bulan ini tak muncul. Sekarang malah datang lagi dan menganggu kehidupan Fatah kembali. Selama jam mata kuliah fokus Fatah menjadi pecah. Pikirannya kemana-mana.“Dasar cewek gak jelas, aish, stress kalau gini terus. Mana gak bisa main game, astaghfirullah, gini banget ujian hidup!” keluh Fatah memukul tas ranselnya.Fatah tak fokus sama sekali selama pelajaran berlangsung. Otak dia terus berputar dimana kejadian dia di tampar oleh sang Abah. Fatah merasa di dibedakan dari saudaranya yang lain. Padahal dia ingin berbeda dan hanya ingin melakukan semua keinginan yang menurutnya dia suka.Fatah keluar kelas dengan wajah lesu. Dia langsung menghampiri sopirnya di parkiran khusus mobil. Sesampainya disana dia kembali terkejut.“Iya pak, sudah lama ya jadi sopirnya Fatah?” tanya Alya sudah terlihat sangat akrab dengan sopir yang ditugaskan untuk mengantar dan menjemput Fatah.“Iya mbak, saya sudah sekitar tujuh tah

  • Menjadi Istri Duda Muda   60.

    Setelah sadar dari komanya, Kemal masih harus melakukan perawatan berlanjut di rumah sakit. Mau tidak mau, Ashraf dan Balqis menyerahkan pada Gibran dan istrinya untuk mengatasi semua urusan pesantren teebih dahulu. Dibantu juga Fahri dan Fatah yang juga sudah terbiasa dengan tugas-tugas di pesantren.Seperti saat ini, Fahri sedang mengisi materi untuk semua santri pesantren Al Muhajirin. Sebab hari ini bertepatan dengan acara sholawat Akbar di pesantren Al Muhajirin.“Para santri yang dirahmati oleh Allah SWT. Saya mewakili Kyai Ashraf untuk memberi beberapa amanat untuk kalian semua. Yang pertama, Kyai Ashraf dan Nyai Balqis meminta maaf karena belum bisabhadir pada sholawat Akbar malam ini. Lalu yang kedua, kyai Ashrydan Nyai Balqis meminta para santri untuk menyumbang doa pada Gus Kemal yang sedang dirawat di rumah sakit pasca koma selama sembilan belas hari. Dan pesan yang ketiga, kalian harus tetap disiplin selama beraktivitas dan belajar di pesantren Al Muhajirin. Sebab kyai As

DMCA.com Protection Status