Share

Bab 252 - Tangisan yang Tak Dapat Ditahan

Sudah beberapa kali Rindang berusaha menghubungi ponsel sang adik, tapi tidak diangkat.

Dan itu membuatnya khawatir.

"Astaga, Embun. Gunanya ponsel itu buat komunikasi! Punya ponsel kok kalau ada telepon tidak diangkat."

Itu adalah omelan khas Rindang setiap kali Embun tidak mengangkat teleponnya.

Namun, kali ini, wanita itu mengomel pada dirinya sendiri karena ia hanya bisa mendengar nada sambung di ponselnya, bukan sahutan Embun.

Sebenarnya tidak apa-apa. Pernah satu dua kali Embun tidak mengangkat telepon Rindang karena sedang ada urusan. Dan Rindang maklum akan hal itu.

Akan tetapi, saat ini dirinya tidak bisa diminta tenang.

"Apa Embun tahu soal Paman dan Bibi?" gumam Rindang pada dirinya sendiri. Dua orang tadi sempat mengunjunginya, dengan tidak tahu malu. Namun, langsung diusir oleh Rindang. "Tadi ia tidak mengatakan apa pun soal mereka. Tapi siapa tahu?"

Lalu dengan keputusan bulat, Rindang mengatakan, "Aku harus memperingatkannya."

Karena itu, sejak sepuluh menit yang lalu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Iis Pratiwi
masih menikmati alur'y tp jgn sampe Aletta hamil trs minta pertanggungjawaban k kaisar.
goodnovel comment avatar
Liena Noer
ah... sebel banget sama Aletta, nicholas apa kabar .. lanjut thor .. jangan bikin aku gak bisa tidur karena penasaran...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status