Share

Bab 243 - Ambisi Dom

“Jadi jangan pernah berharap lebih, Aletta.”

Usai mengatakan itu, Dominic meninggalkan Aletta sendirian di kamar dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tidak ada reaksi dari Aletta selama beberapa waktu.

Baru ketika ia mendengar suara guyuran air shower dari dalam kamar mandi, Aletta tersadar.

"Haha," kekeh Aletta pelan, sebelum kemudian suara tawanya makin keras.

"Astaga, aku sudah gila," katanya. Suaranya masih terdengar serak. "Bisa-bisanya aku berpikir kalau aku dan dia punya kesempatan!"

Wanita berambut cokelat itu masih tertawa, seakan ia baru saja mengetahui hal paling konyol di dunia.

Ya, pemikirannya.

"Tolol," rutuk Aletta.

Dirinya hanya pion. Seharusnya ia terus mengingat hal itu, tidak peduli apa yang dilakukan Dominic tadi.

Pria berengsek itu tidak punya rasa kasih ataupun kepedulian padanya. Semuanya hanya berdasarkan untung dan rugi. Perhitungan yang panjang dan berat, dan fungsi bidak-bidak catur itu untuk kehidupan Dominic Romero.

Aletta harus kembali mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status