Home / Romansa / Menjadi Istri Bos Yang Di Benci / Kertas Kusut Di Bawah Ranjang.

Share

Kertas Kusut Di Bawah Ranjang.

Author: Arracie L
last update Last Updated: 2024-02-02 19:25:54

Liora membuka koper Jonathan sibuk mencari setelan yang cocok untuk di pakai Jonathan. Hari ini ada acara penting pertemuan dengan para investor yang bekerjasama dengan mereka untuk pembukaan pabrik baru, di kota ini.

"Pak, ini pakaian anda, saya akan keluar untuk menyiapkan sarapan untuk anda." Liora berbicara keras pada Jonathan yang sedang di kamar mandi, dia menaruh setelan yang tadi dipilihnya ke atas kasur kemudian pergi keluar kamar.

"Anda ingin breakfast di kamar, nona?" Tanya pegawai hotel.

"Ya, untuk dua orang. Menunya tolong sesuaikan seperti yang saya tulis di notes, ya. Dan tolong buatkan kopi juga sesuai yang sudah saya tulis, pastikan pakai timbangan dan atur gramnya. Bos saya bisa tau kalau racikan kopinya tidak sesuai." Pegawai itu mengangguk menerima kertas notes yang diberikan Liora kemudian pergi untuk segera menyiapkannya.

Tok... tok...

Liora mengetuk pintu memastikan jika saja Jonathan ternyata sedang mengganti baju, di dalam kamar. Tapi tak lama pintu di buka, Jonathan muncul dengan pakaian yang belum sepenuhnya terkancing dengan benar, Liora menghela nafas dan segera masuk untuk membantu merapihkan penampilan Jonathan.

"Sarapannya sebentar lagi akan di antar. Biarkan saya membantu anda memakai pakaian!" Liora berdiri di hadapan Jonathan sembari mulai mengancingkan pakaiannya satu persatu. Lelaki itu begitu patuh berdiri dengan tenang membiarkan Liora melakukannya.

Gadis itu mengambil dasi di atas kasur dan ingin memakaikannya, tapi Jonathan terlalu tinggi, dia kesulitan untuk memasangkan dasinya.

"Emm... pak, bisa sedikit menunduk?" Ucap Liora masih memegang dasi itu di tangannya. Jonathan mengerti, dia mengangguk kemudian mulai membungkukkan badannya hingga wajah mereka kini setara dan berhadapan.

Liora sudah terbiasa melakukan ini, dia memasangkan dasi Jonathan dengan tenang sampai selesai. Berbeda dengan Jonathan, badannya membeku di tempat dan dia berkeringat dingin, ingatan malam itu tiba-tiba terngiang-ngiang di dalam pikirannya.

"Sudah selesai!" Liora menepuk dada Jonathan, bangga dengan hasil ikatan dasinya yang rapih. Tak lama setelah Jonathan siap, sarapan yang di tunggu pun akhirnya datang.

...

Layla dan Salim sedang membereskan rumah seperti biasa, mereka masuk kedalam kamar Liora yang terlihat rapih seperti biasanya. Namun tetap saja, mereka harus menyingkirkan debu-debu yang masuk lewat celah pintu dan jendela, selama di tinggal Liora untuk pergi dinas keluar kota.

"Eh, ini kertas apa?" Saat sedang membersihkan lantai sesuatu menarik perhatian Layla, wanita itu melihat sebuah gumpalan kertas yang di remas dengan kusut di bawah ranjang Liora. Layla kemudian membukanya dengan penasaran, sesuatu yang tertulis di dalamnya membuatnya syok sampai jatuh pingsan.

"LAYLA!!" Salim berlari dengan panik saat mendengar suara dari arah kamar Liora tempat istrinya sekarang berada, apa yang terjadi? Lelaki itu menemukan istrinya terbaring pingsan di atas lantai sembari memegang selembar kertas kusut di tangannya.

"Ini...." Salim melotot dengan syok membacanya. Apa ini? Positif hamil! Putrinya, Liora?

Salim merasa terkejut, tapi sekarang yang terpenting adalah kondisi istrinya yang sedang pingsan. Ia harus segera mengangkatnya dan memindahkannya ke atas kasur.

Di dalam kamar putrinya Layla terbaring tidak sadarkan diri untuk waktu yang lama, wanita itu mengernyit saat menghirup bau minyak kayu putih yang menusuk hidungnya. Perlahan wanita itu membuka matanya, dia melihat suaminya sedang duduk disampingnya memegangi tangannya dengan sangat khawatir.

"Kau sudah sadar?" Tanya Salim, namun dengan cepat Layla bangkit dan memeluk Salim sembari menangis. Dia terus-terusan menyebut nama putrinya dalam tangisannya yang mendalam, putrinya itu... apa yang telah terjadi, dengannya? kenapa dia bisa hamil padahal belum melangsungkan pernikahan?

...

"Huekk...." Liora berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua sarapannya pagi ini. Semua ini benar-benar menyiksa, bahkan hanya makan dengan tenang pun dia tidak bisa.

"Sekretaris Lio, kau baik-baik saja?" Jonathan mengetuk pintu merasa khawatir. Saat berbicara dengan klien tadi Liora tiba-tiba saja berlari pergi dengan wajah yang pucat, apa dia sakit?

Liora keluar dari kamar mandi dengan wajah yang pucat, dia memegangi pintu kamar mandi agar dia tetap seimbang dan tidak jatuh pingsan.

"Ada apa, kau sakit?" Jonathan dengan sigap memegangi tubuh Liora yang hampir jatuh, gadis itu menggeleng, dia berusaha untuk tetap berdiri namun tubuhnya terasa tidak bertenaga, dia tidak sanggup berjalan lagi.

"Saya baik-baik saja." Tentu saja Jonathan tidak percaya dengan perkataan itu, dia mengatakannya dengan tubuh yang hampir ambruk dan wajah yang pucat. Jonathan tanpa pikir panjang melingkarkan tangan Liora dilehernya kemudian mulai mengangkatnya dan menggendongnya menuju kamar untuk istirahat.

"Pak, jangan bawa saya ke rumah sakit, ya...." Liora mengatakan itu dengan lirih, kemudian tidak lama dia jatuh pingsan. Jonathan panik dan buru-buru sampai ke kamar hotel, dia takut terjadi sesuatu pada Liora, lelaki itu sungguh tidak bisa jika harus membayangkannya.

...

"BOCAH SIALAN!"

Satu pukulan mendarat tepat di wajah Maxime. Lelaki yang jatuh tersungkur itu memegangi wajahnya yang memar dengan kaget melihat Salim yang saat ini sedang melihatnya dengan penuh amarah. Hari ini pekerjaannya seperti biasanya, tapi tiba-tiba saja Salim dan Layla masuk ke ruang kerjanya dan langsung melayangkannya satu pukulan.

"Paman...." Maxime tidak mengerti apa yang terjadi, dia ingin bertanya tapi Salim keburu naik pitam dan menghajarnya terus-terusan. Suara gaduh memancing perhatian dari luar, beberapa orang datang dan segera melerai mereka berdua, sementara Layla terlihat menagis diam di sudut melihat bagaiman Salim memperlakukan Maxime. Dia terlihat tidak tega, tapi tatapan kekecewaan di matanya seolah menjadi alasan baginya tidak menghentikan suaminya.

"LEPASKAN SAYA!" Salim memberontak saat beberapa orang datang dan menghentikannya, dia terus mengutuk Maxime dengan berbagai macam cacian, Maxime yang sudah babak belur sama sekali tidak mengerti apa yang membuat salim sampai semarah itu.

"Ada apa, paman? Tolong beri saya penjelasan agar saya dapat memperbaiki diri, jika saya ada salah, dengan paman." Maxime berusaha berbicara dengan tenang walau sekarang ujung bibirnya terasa perih. Bagaimanapun... Salim adalah calon mertuanya, minggu depan Maxime berencana untuk melamar Liora agar menikahinya.

"Dasar bajingan, kau Max. Apa yang mau kau perbaiki? Martabat keluarga kami yang hancur?" Salim berjalan dengan marah menuju Layla dan mengambil selembar kertas kusut itu dan melemparkannya ke wajah Maxime. Lelaki itu sampai sekarang tidak mengerti, tapi setelah membacanya dia akhirnya mengerti alasan kemarahan Salim.

"Bagaimana... ini tidak mungkin, Liora...." Maxime jatuh syok menjatuhkan kertas itu di lantai. Dia tidak pernah merasa sekalipun menyentuhnya, bagaimana... bagaimana bisa gadis itu sampai hamil?

...

"Ini gejala yang wajar, bagi ibu hamil. Cukup perbanyak istirahat dan minum suplemen ibu hamil, itu sudah cukup." Mata Jonathan membelalak saat dokter yang ia panggil secara khusus ke hotel mengatakan itu. Hamil... jadi Liora hamil! Kalau begitu.....

Liora terlihat mulai membuka matanya, dokter itu juga sudah berpamitan untuk pergi, sekarang hanya tinggal mereka berdua di kamar itu. Jonathan segera bergegas mendekat menanyakan kondisi gadis itu, dia terlihat masih lemah, tapi dia mengangguk mengatakan kalau dia baik-baik saja.

Dalam ruangan yang hening mereka sama-sama terdiam, Jonathan dan Liora sama-sama sedang berkelut dengan pikirannya masing-masing.

(Bagaimana sekarang.....)

Related chapters

  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Kamu Ayah Bayiku?

    Perjalanan pulang kali ini benar-benar terasa canggung. Mereka berdua hanya duduk diam di mobil tanpa mengatakan sepatah katapun. Liora dalam lamunannya memikirkan apa yang harus dia lakukan terhadap bayi dalam kandungannya, dan bagaimana dia akan menjelaskan pada orang tua dan pacarnya, nanti? Dirinya bahkan tidak tahu siapa ayah dari bayi ini, ingatannya tentang malam itu hanya sampai dia yang minum beberapa gelas alkohol dan mulai mabuk. Hampir sama dengan Liora, Jonathan juga terus saja berkelut dalam pikirannya. Dia merasa takut, dia tidak pernah menyangka akan menghamili seorang gadis, terlebih lagi itu adalah sekretarisnya sendiri. Jonathan diam tidak berani angkat bicara, dia terlalu takut untuk mengakui yang sebenarnya... bahwa dia adalah ayah dari bayi yang di kandung gadis ini. "Halo?" Dering telepon memecah keheningan dan Jonathan segera mengangkatnya, itu adalah telepon dari sahabatnya Ryan yang baru pulang dari luar negeri dan mencarinya. "Yoo... Jonathan, bagaimana

    Last Updated : 2024-02-29
  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Desakan Untuk Menikah

    "Kemari, kau BRENGSEK! Apa yang sudah aku ajarkan padamu, huh? Bagaimana bisa kau menjadi seorang pelacur!" Baru juga sampai, Salim langsung melampiaskan kemarahannya. Menarik kerah baju gadis itu, dan beberapa kali melayangkan tamparan membuat Layla buru-buru mencegahnya dengan air mata yang berderai. Dia bahkan sampai memohon agar Salim menghentikan apa yang dilakukannya sekarang Salim melepas cengkraman baju Liora kemudian berbalik tidak kuasa menahan air mata. Sementara Liora dengan kondisi yang berantakan dan raut wajah kaget serta kebingungan, meraih dua pundak ibunya dan menanyakannya apa yang sebenarnya terjadi. Apa alasan ayahnya marah, kenapa dia disambut dengan tamparan keras di kedua pipinya? Layla benar-benar tidak kuasa untuk berbicara, suaranya tidak cukup keluar karena harus menahan isak tangis yang sedari tadi terus berusaha ditahannya agar tidak pecah. Layla lantas mengeluarkan kertas kusut dari sakunya, memberikan itu pada Liora agar gadis itu membacanya sendiri.

    Last Updated : 2024-06-27
  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Tawaran Pernikahan

    "Aku akan pergi ayah, ibu, aku tidak akan meminta kalian menanggungku dan janin yang ada di dalam perutku." Liora berdiri dengan memegang koper di tangannya, dia menghadap ayah dan juga ibunya yang sedang terduduk lesu dengan Salim yang sama sekali enggan melihat wajahnya. Liora lantas membungkuk sebagai hormatnya untuk yang terakhir. Dia kemudian berjalan pergi, merasa tidak ada balasan dari kedua orang tuanya yang masih mengunci mulut, enggan berbicara dengannya. "Apa sesulit itu mengatakan siapa lelaki itu?" Salim tiba-tiba berseru membuat Liora menghentikan langkahnya di ambang pintu. Gadis itu terdiam beberapa saat tanpa menoleh ke belakang. Kemudian dia mengeratkan pegangannya pada koper dan berkata sambil tersenyum pahit. "Aku tidak mau ayah membuat masalah dengan mendatangi lelaki itu. Lagipula dia tidak mau bertanggung jawab, dan aku sendiri pun juga tidak mau menikah dengannya." ujar Liora, kini kembali berjalan meninggalkan rumah itu serta kedua orang tuanya. Gadis itu

    Last Updated : 2024-09-26
  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Pernikahan Kontrak Juga Tidak Buruk.

    "Eh, jadi kau sekarang tinggal di apartemen milik bosmu itu?" seseorang di seberang telepon bertanya dengan terkejut. dia gadis berponi se-alis dengan rambut bergelombang yang kini sedang menelepon Liora. Gadis itu adalah Anya, dia teman kecil Liora yang saat ini tinggal di Kanada. Awalnya dia senang saat mengetahui Liora akan pindah ke Kanada, tetapi tiba-tiba saja Liora meneleponnya dan mengatakan bahwa dia telah membatalkan keberangkatannya. "Ya, dia memaksaku tinggal di salah satu apartement miliknya. Aku nggak bisa nolak karena dia terus merengek." jawab Liora yang sedang duduk bersantai di atas ranjang sambil memakan camilan kentang goreng yang tadi dia pesan. "Haduh, bukannya kau bilang dia itu playboy? Kenapa kau sekarang malah mau menikah dengannya, kan kita sudah sepakat untuk mengurus bayimu itu berdua. Lalu bagaimana dengan Maxime? dia terus meneleponku dan bertanya tentangmu." tanya Anya bertubi dengan semangat. Liora terdiam sejenank, kemudian dia menghela nafas bera

    Last Updated : 2024-10-24
  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Prolog

    "Saya mohon... saya akan bertanggung jawab, kalau perlu saya akan bersujud dihadapan kamu." seorang lelaki dengan wajah yang penuh dengan rasa bersalah, menangis memohon untuk menikahi wanita dihadapannya. Gadis itu hanya masih diam tidak merespon, rasa sakit yang di alaminya baru-baru ini benar-benar mengguncangkan hati dan perasaannya.....Perusahaan X di jalan atmaja, menjadi salah satu dari big four perusahaan terbesar di negara ini. Perusahaan yang menjadi impian semua orang untuk masuk dan bekerja di dalamnya. Seorang wanita dengan setelan kerja yang rapih memegang dokumen membalas sapaan orang-orang yang menyapanya di pagi hari. ya, inilah kehidupan sempurna Liora, bekerja di perusahaan besar dengan citranya yang sangat kuat diantara para karyawan di kantor. wanita cerdas, pandai bekerja dan elegan. itulah yang sering ia dengar dari para karyawan yang menggosipkannya."Selamat pagi, pak. bapak kelihatan segar seperti biasanya. ini adalah jadwal hari ini, nanti siang ada rapat

    Last Updated : 2024-01-30
  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Positif Hamil

    Liora bangun dengan perasaan tidak nyaman. Kepalanya pusing habis mabuk semalam, badannya pun terasa pegal-pegal dan berat, mungkin seharusnya dia lebih keras menolak permintaan tuan Chicco semalam. Kalau begini dia sendiri yang jadi repot dan harus menderita keesokan paginya."Aduh...." Liora memijit pelipisnya yang terasa pusing. Dia bangkit menjadi posisi duduk dengan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya. Tunggu... Telanjang!! Lenora membuka selimut dan mendapati tubuhnya yang polos tanpa sehelai pakaian pun. Kemudian ia melihat ke sekitar, pakaiannya berserakan di lantai, berikut dengan sepatu dan tasnya. Sebenarnya... apa yang telah terjadi, semalam?Tunggu... ayo kita berpikir positif, mungkin saja karena mabuk semalam dia melepas sendiri pakaiannya kemudian segera tidur. Itu mungkin saja terjadi... ya, itu pasti yang terjadi.Liora turun dari ranjang dan menutupi dirinya dengan selimut kemudian pergi ke kamar mandi. Gadis itu melihat ke cermin melihat rambutnya yang begitu

    Last Updated : 2024-01-31
  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Punggung yang familiar?

    Ini menjadi guncangan hebat dalam hidup Liora. Gadis itu sudah menjaga kesuciannya selama 26 tahun, tapi sekarang dia justru hamil! Siapa... siapa yang melakukan itu padanya? Siapa pria bejad yang tega merenggut kehormatannya yang begitu dia jaga selama ini.Bagaimana sekarang? apa yang harus ia katakan pada kedua orang tuanya? bagaimana saat pacarnya nanti tahu, Max....Liora mengacak-ngacak rambutnya merasa pusing dengan semua ini. Sekelibat ingatan malam itu muncul di kepalanya, matanya yang sedikit terbuka dengan samar melihat lelaki yang mulai membuka bajunya sedang duduk menindihnya dan mulai mendekatkan wajahnya. Siapa lelaki itu? Jadi tanda yang ia temukan di tubuhnya, serta noda darah yang ia tinggalkan begitu saja karena berpikir itu mungkin darah dari tumitnya yang terluka, itu adalah darah keperawanannya?Liora begitu hancur saat membayangkannya. Dia harus segera mencari lelaki itu. Tidak, jika ia sudah menemukannya, lantas apa yang akan dia lakukan... dia tidak ingin meni

    Last Updated : 2024-02-02

Latest chapter

  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Pernikahan Kontrak Juga Tidak Buruk.

    "Eh, jadi kau sekarang tinggal di apartemen milik bosmu itu?" seseorang di seberang telepon bertanya dengan terkejut. dia gadis berponi se-alis dengan rambut bergelombang yang kini sedang menelepon Liora. Gadis itu adalah Anya, dia teman kecil Liora yang saat ini tinggal di Kanada. Awalnya dia senang saat mengetahui Liora akan pindah ke Kanada, tetapi tiba-tiba saja Liora meneleponnya dan mengatakan bahwa dia telah membatalkan keberangkatannya. "Ya, dia memaksaku tinggal di salah satu apartement miliknya. Aku nggak bisa nolak karena dia terus merengek." jawab Liora yang sedang duduk bersantai di atas ranjang sambil memakan camilan kentang goreng yang tadi dia pesan. "Haduh, bukannya kau bilang dia itu playboy? Kenapa kau sekarang malah mau menikah dengannya, kan kita sudah sepakat untuk mengurus bayimu itu berdua. Lalu bagaimana dengan Maxime? dia terus meneleponku dan bertanya tentangmu." tanya Anya bertubi dengan semangat. Liora terdiam sejenank, kemudian dia menghela nafas bera

  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Tawaran Pernikahan

    "Aku akan pergi ayah, ibu, aku tidak akan meminta kalian menanggungku dan janin yang ada di dalam perutku." Liora berdiri dengan memegang koper di tangannya, dia menghadap ayah dan juga ibunya yang sedang terduduk lesu dengan Salim yang sama sekali enggan melihat wajahnya. Liora lantas membungkuk sebagai hormatnya untuk yang terakhir. Dia kemudian berjalan pergi, merasa tidak ada balasan dari kedua orang tuanya yang masih mengunci mulut, enggan berbicara dengannya. "Apa sesulit itu mengatakan siapa lelaki itu?" Salim tiba-tiba berseru membuat Liora menghentikan langkahnya di ambang pintu. Gadis itu terdiam beberapa saat tanpa menoleh ke belakang. Kemudian dia mengeratkan pegangannya pada koper dan berkata sambil tersenyum pahit. "Aku tidak mau ayah membuat masalah dengan mendatangi lelaki itu. Lagipula dia tidak mau bertanggung jawab, dan aku sendiri pun juga tidak mau menikah dengannya." ujar Liora, kini kembali berjalan meninggalkan rumah itu serta kedua orang tuanya. Gadis itu

  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Desakan Untuk Menikah

    "Kemari, kau BRENGSEK! Apa yang sudah aku ajarkan padamu, huh? Bagaimana bisa kau menjadi seorang pelacur!" Baru juga sampai, Salim langsung melampiaskan kemarahannya. Menarik kerah baju gadis itu, dan beberapa kali melayangkan tamparan membuat Layla buru-buru mencegahnya dengan air mata yang berderai. Dia bahkan sampai memohon agar Salim menghentikan apa yang dilakukannya sekarang Salim melepas cengkraman baju Liora kemudian berbalik tidak kuasa menahan air mata. Sementara Liora dengan kondisi yang berantakan dan raut wajah kaget serta kebingungan, meraih dua pundak ibunya dan menanyakannya apa yang sebenarnya terjadi. Apa alasan ayahnya marah, kenapa dia disambut dengan tamparan keras di kedua pipinya? Layla benar-benar tidak kuasa untuk berbicara, suaranya tidak cukup keluar karena harus menahan isak tangis yang sedari tadi terus berusaha ditahannya agar tidak pecah. Layla lantas mengeluarkan kertas kusut dari sakunya, memberikan itu pada Liora agar gadis itu membacanya sendiri.

  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Kamu Ayah Bayiku?

    Perjalanan pulang kali ini benar-benar terasa canggung. Mereka berdua hanya duduk diam di mobil tanpa mengatakan sepatah katapun. Liora dalam lamunannya memikirkan apa yang harus dia lakukan terhadap bayi dalam kandungannya, dan bagaimana dia akan menjelaskan pada orang tua dan pacarnya, nanti? Dirinya bahkan tidak tahu siapa ayah dari bayi ini, ingatannya tentang malam itu hanya sampai dia yang minum beberapa gelas alkohol dan mulai mabuk. Hampir sama dengan Liora, Jonathan juga terus saja berkelut dalam pikirannya. Dia merasa takut, dia tidak pernah menyangka akan menghamili seorang gadis, terlebih lagi itu adalah sekretarisnya sendiri. Jonathan diam tidak berani angkat bicara, dia terlalu takut untuk mengakui yang sebenarnya... bahwa dia adalah ayah dari bayi yang di kandung gadis ini. "Halo?" Dering telepon memecah keheningan dan Jonathan segera mengangkatnya, itu adalah telepon dari sahabatnya Ryan yang baru pulang dari luar negeri dan mencarinya. "Yoo... Jonathan, bagaimana

  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Kertas Kusut Di Bawah Ranjang.

    Liora membuka koper Jonathan sibuk mencari setelan yang cocok untuk di pakai Jonathan. Hari ini ada acara penting pertemuan dengan para investor yang bekerjasama dengan mereka untuk pembukaan pabrik baru, di kota ini."Pak, ini pakaian anda, saya akan keluar untuk menyiapkan sarapan untuk anda." Liora berbicara keras pada Jonathan yang sedang di kamar mandi, dia menaruh setelan yang tadi dipilihnya ke atas kasur kemudian pergi keluar kamar."Anda ingin breakfast di kamar, nona?" Tanya pegawai hotel."Ya, untuk dua orang. Menunya tolong sesuaikan seperti yang saya tulis di notes, ya. Dan tolong buatkan kopi juga sesuai yang sudah saya tulis, pastikan pakai timbangan dan atur gramnya. Bos saya bisa tau kalau racikan kopinya tidak sesuai." Pegawai itu mengangguk menerima kertas notes yang diberikan Liora kemudian pergi untuk segera menyiapkannya.Tok... tok...Liora mengetuk pintu memastikan jika saja Jonathan ternyata sedang mengganti baju, di dalam kamar. Tapi tak lama pintu di buka, J

  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Punggung yang familiar?

    Ini menjadi guncangan hebat dalam hidup Liora. Gadis itu sudah menjaga kesuciannya selama 26 tahun, tapi sekarang dia justru hamil! Siapa... siapa yang melakukan itu padanya? Siapa pria bejad yang tega merenggut kehormatannya yang begitu dia jaga selama ini.Bagaimana sekarang? apa yang harus ia katakan pada kedua orang tuanya? bagaimana saat pacarnya nanti tahu, Max....Liora mengacak-ngacak rambutnya merasa pusing dengan semua ini. Sekelibat ingatan malam itu muncul di kepalanya, matanya yang sedikit terbuka dengan samar melihat lelaki yang mulai membuka bajunya sedang duduk menindihnya dan mulai mendekatkan wajahnya. Siapa lelaki itu? Jadi tanda yang ia temukan di tubuhnya, serta noda darah yang ia tinggalkan begitu saja karena berpikir itu mungkin darah dari tumitnya yang terluka, itu adalah darah keperawanannya?Liora begitu hancur saat membayangkannya. Dia harus segera mencari lelaki itu. Tidak, jika ia sudah menemukannya, lantas apa yang akan dia lakukan... dia tidak ingin meni

  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Positif Hamil

    Liora bangun dengan perasaan tidak nyaman. Kepalanya pusing habis mabuk semalam, badannya pun terasa pegal-pegal dan berat, mungkin seharusnya dia lebih keras menolak permintaan tuan Chicco semalam. Kalau begini dia sendiri yang jadi repot dan harus menderita keesokan paginya."Aduh...." Liora memijit pelipisnya yang terasa pusing. Dia bangkit menjadi posisi duduk dengan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya. Tunggu... Telanjang!! Lenora membuka selimut dan mendapati tubuhnya yang polos tanpa sehelai pakaian pun. Kemudian ia melihat ke sekitar, pakaiannya berserakan di lantai, berikut dengan sepatu dan tasnya. Sebenarnya... apa yang telah terjadi, semalam?Tunggu... ayo kita berpikir positif, mungkin saja karena mabuk semalam dia melepas sendiri pakaiannya kemudian segera tidur. Itu mungkin saja terjadi... ya, itu pasti yang terjadi.Liora turun dari ranjang dan menutupi dirinya dengan selimut kemudian pergi ke kamar mandi. Gadis itu melihat ke cermin melihat rambutnya yang begitu

  • Menjadi Istri Bos Yang Di Benci   Prolog

    "Saya mohon... saya akan bertanggung jawab, kalau perlu saya akan bersujud dihadapan kamu." seorang lelaki dengan wajah yang penuh dengan rasa bersalah, menangis memohon untuk menikahi wanita dihadapannya. Gadis itu hanya masih diam tidak merespon, rasa sakit yang di alaminya baru-baru ini benar-benar mengguncangkan hati dan perasaannya.....Perusahaan X di jalan atmaja, menjadi salah satu dari big four perusahaan terbesar di negara ini. Perusahaan yang menjadi impian semua orang untuk masuk dan bekerja di dalamnya. Seorang wanita dengan setelan kerja yang rapih memegang dokumen membalas sapaan orang-orang yang menyapanya di pagi hari. ya, inilah kehidupan sempurna Liora, bekerja di perusahaan besar dengan citranya yang sangat kuat diantara para karyawan di kantor. wanita cerdas, pandai bekerja dan elegan. itulah yang sering ia dengar dari para karyawan yang menggosipkannya."Selamat pagi, pak. bapak kelihatan segar seperti biasanya. ini adalah jadwal hari ini, nanti siang ada rapat

DMCA.com Protection Status