Share

Bab 35

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-08 22:28:05

Sandy merasakan jantungnya berdebar cepat. Kakinya lemas ketika turun dari mobil. Tidak bisa terbayangkan olehnya seperti apa raut wajah kecewa Eliza ketika uang yang sudah diberikan, diambil kembali.

Padahal nominal uang yang dia berikan tidaklah besar. Gajinya perbulan 10 juta, hanya dua juta yang diberikan untuk Eliza, namun memang mereka semuanya ribu.

Sikap ibu, kedua saudara perempuan serta istrinya yang seperti ini membuat harga dirinya diinjak-injak sebagai laki-laki.

"Mah, aku mohon jangan diambil uang itu. Hanya itu uang pegangan untuk Eliza." Sandy berkata sambil memegang tangan wanita yang telah melahirkannya.

"Dia akan tinggal di rumah mama. Jadi kamu tidak perlu memikirkan masalah makannya. Semuanya nanti mama yang akan kasih." Wati menepuk dada.

Kehadiran Eliza sudah pasti akan merusak kebahagiaan menantu kesayangan dan putra bungsunya. Karena itu Wati harus segera bertindak.

"Ma, tolong pikir sedikit harga diri aku." Sandy berkata dengan memohon. Bahkan tubuhnya ber
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Lenny Junyta Siahaan
ceritanya bagus dan buat penasaran
goodnovel comment avatar
Lenny Junyta Siahaan
Sandy laki-laki lemah
goodnovel comment avatar
Veronika Manihuruk
ceritanya sangat bagus tetapi terlalu banyak kesalahan dalam pengetikkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 36

    Eliza terbangun ketika hari sudah sore. Tidur di kamar yang begitu sangat mewah seperti ini ditambah lagi suhu di kamar yang dingin karena berasal dari pendingin ruangan membuat tidurnya semakin nyenyak. Eliza baru menyadari bahwa dia tidur dengan selimut tebal. Padahal sebelumnya dia tidak memakai selimut. Lalu siapa yang memberinya selimut? "Nona sudah bangun? " Terdengar suara seorang wanita menyapa. Eliza menoleh ke sebelah kanan dan melihat seorang wanita paruh baya yang memakai seragam pelayan. Hanya saja warna seragamnya berbeda dari yang lainnya. "Iya Bu," jawab Eliza tersenyum sungkan."Panggil saja saya bibi Eli. "Wanita itu tersenyum. "Ya bi," jawab Eliza sambil memandang ke arah wanita tersebut. Wanita itu sedang sibuk menyusun pakaian di dalam lemari. Eliza berangsur duduk dan memandang jam yang tertempel di dinding. Matanya melotot dan juga terkejut ketika mengetahui saat ini sudah jam 03.00 sore. "Bibi Eli, apa sekarang sudah sore?" Eliza mengusap wajahnya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 37

    Eliza memandang dress berwarna maroon itu dan kemudian dengan ragu mengambilnya. "Bibi ini bajunya sangat bagus." Eliza memegang bahan baju yang terasa lembut. Ia terkejut ketika melihat Lebel harga dari baju tersebut."Iya nona, tidak apa-apa ini semuanya memang dipakai untuk setiap hari. Baju ini sangat banyak jadi nona bisa menggantinya setiap hari." Dengan ragu Eliza memakai pakaian di kamar mandi. Setelah memakai baju Eliza pun keluar. Kulitnya yang putih bersih tampak begitu sangat cantik memakai dress berwarna maroon. Eliza juga terlihat seperti gadis ABG karena memang usianya masih sangat muda. "Nona Eliza cantik sekali. Nona lebih cocok menjadi mahasiswa atau siswa SMA." Si bibi memandang Eliza sambil tersenyum."Sayangnya saya nggak sampai kuliah bi, cuma lulusan SMA," kata Eliza dengan tersenyum singkat. Pakai ini non." Bibi Eli memberikan bando berwarna maroon.Eliza memandang bando bermotif bunga tersebut."Nona terlihat seperti gadis remaja jika pakai bando ini. Seb

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 38

    Baru melihat menu yang terhidang saja sudah membuat air liur Eliza seakan menetes. "Silakan duduk nona." Bibi Eli menggesekkan kursi untuk Eliza."Terima kasih bi," jawab Eliza tersenyum canggung. Jujur saja Eliza tidak nyaman di perlakukan seperti nona muda rumah ini. "Bi, kenapa menunya banyak sekali?" Eliza berkata sambil memasukkan nasi kedalam piring."Nyonya besar belum tahu menu yang menjadi favorit nona Eliza, karena itu beliau meminta bagian dapur menyiapkan menu ini. Jadi nona bisa memilih mana yang nona sukai. "Lagi-lagi Eliza tercengang ketika mendengar penuturan dari bibi Eli. Bagaimana mungkin semua menu ini disiapkan karena tidak mengetahui apa yang dia sukai. "Saya suka semua." Eliza tersenyum.Selama menikah dengan Sandi, Eliza tidak pernah diajak makan di restoran. Dan biasanya dia selalu masak menu sederhana guna menghemat anggaran belanja yang diberikan oleh Sandy."Bibi Eli apa mau menemani saya makan?" tanya Eliza. Makan dilihatin seperti ini tentunya membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 39

    Eliza masuk kedalam kamar bayi Noah. Dia melihat ke sekeliling ruangan untuk mencari kamera pengawas. Namun tidak dilihatnya kamera pengawas di kamar ini. Walaupun tidak melihat kamera pengawas, Eliza tetap terlihat waspada.Rasanya tidak mungkin tuan rumah tidak memakai kamera pengawas di kamar bayi.Ia mengambil kain milik Noah dan menutupi bagian dadanya setelah itu barulah menyusukn bayi tampan tersebut."Ternyata anak ibu haus banget ya." Eliza tersenyum sambil mencium rambut berwarna kecoklatan milik bayi tersebut. Bayi Noah hanya memandang wajah Eliza sambil terus menghisap sumber makanannya. "Anak Ibu tadi ngapain aja?" Walaupun tahu bahwa Noah belum pandai berbicara namun Eliza tetap mengajaknya bercerita. "Oh jadi tadi kerjanya bobo, terus mimik, main juga. Oh pintarnya anak Ibu, sudah pandai main." Eliza mengartikan sendiri tatapan mata Noah. Noah yang sedang menghisap susunya pun tersenyum kecil. "Habis mimik, mandi ya nak, sudah sore loh." Eliza mengusap pipi Noah d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 40

    "Nona Eliza, nona diminta tuan Nathan untuk ke ruangan kerjanya." Bibi Eli berkata ketika Eliza sudah menidurkan bayi Noah."Ruang kerja bi? "Eliza memandang wanita paruh baya tersebut. "Ya nona , mari diantar." Wanita paruh baya itu mempersilahkan Eliza dengan sangat sopan. "Noah gimana bi?" Eliza memandang bayi Noah yang sedang tertidur. Dia takut jika pergi bayi tampan itu akan terbangun."Tuan kecil akan dijaga oleh baby sister nya," jawab Bibi Eli "Oh kalau begitu baiklah." Eliza kemudian keluar dari kamar Noah dengan sangat berhati-hati. Eliza pergi ke lantai 3 dengan memakai lift. Dia baru mengetahui ternyata ruang kerja Nathan ada di lantai 3. Melihat rumah yang begitu sangat besar seperti ini membuat mulut Eliza gatal untuk bertanya mengenai ruangan di lantai 3. Namun rasanya tidak sopan, karena itu ia memilih untuk tidak bertanya.Eliza berdiri di depan ruangan milik Nathan. Ruangan itu pas berada di depan pintu lift. Terkadang Eliza heran melihat orang kaya, mengapa s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 41

    Rasa sakit dihatinya sudah tidak dapat tahan. Eliza menangis sejadi-jadinya. Bahkan ia sampai menutup mulutnya agar suara tangisnya tidak menggangu orang-orang yang berada di dalam ruangan ini.Eliza bisa masuk kategori wanita kuat. Disaat ia mengalami depresi kehilangan anaknya, suami datang membawa kabar bahagia prihal pesta pernikahan mewah bersama istri barunya. Bukan hanya berita bahagia pernikahan yang Eliza dengar, namun juga berita kehamilan madunya. Jika hal ini menimpa ibu muda yang sedang depresi, mungkin mereka akan memilih bunuh diri atau gila. "Apa suamimu bekerja?" Nathan bertanya ketika melihat Eliza sudah mulai tenang. Eliza menggelengkan kepalanya. Melihat jawaban dari Eliza, Nathan tersenyum sinis. Bagaimana mungkin wanita itu tidak mengetahui tempat suaminya bekerja. Dan hal ini di luar logikanya. Mendengar kisah Eliza, begitu sangat memilukan. Begitu juga dengan tangisnya yang menyayat hati. Namun tetap saja Nathan tidak percaya dan menggap ini hanya akting."

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 42

    "Oh itu suaminya."Nathan memandang foto pria berlatar biru yang tertempel di buku nikah. Pria itu memang terlihat tampan dan mungkin karena itu dia bisa mendapatkan dua istri, pikir Nathan. Namun tetap saja Nathan jauh lebih tampan dari pada suami Eliza."Ini anaknya om Marwan Armando." Mawar berkata dengan kesal ketika melihat respon putranya. Nathan diam dan memperhatikan foto pria yang menjadi suami Eliza. Ia memang tidak begitu kenal dengan Sandy dan hanya berjumpa beberapa kali saja."Bukankah kita diundang ke acara resepsi pernikahannya besok?" Mawar mengingatkan Nathan.Mawar sangat mengingat wajah Sandy, karena di undangan yang tercetak tertempel wajah pengantin wanita dan pengantin pria. "Iya mi," jawab Nathan kemudian. Setelah mendengar perkataan Mawar, Nathan akhirnya percaya bahwa cerita tentang rumah tangga Eliza memang benar. "Bukankah istrinya sesama karyawan di perusahaan kita?" Mawar kembali memandang Nathan.Wati salah seorang teman sosialitanya. Pada saat Sandy

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 43

    Nathan menghubungi Bibi Elly dan meminta agar Eliza datang membawa anaknya ke ruang kerja. Setelah memberikan perintah Nathan kembali menutup sambungan teleponnya. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Bibi Eli datang bersama bayi Noah yang masih tertidur lelap di gendongan Eliza. "Yang mana Eliza, kenapa tidak jadi datang?" Hermawan bertanya ketika melihat gadis cantik yang masih sangat muda menggendong cucunya. "Eliza ini Pi." Mawar memberitahu sambil menunjuk ke arah Eliza.Hermawan memandang Eliza dengan mengurutkan keningnya. Kemudian memandang ke arah istrinya. "Apa ini Ibu susu Noah ?" tanyanya "Iya Pi, Eliza istirahat saja, Noah biar sama saya." "Baik Bu," jawab Eliza yang menyerahkan Noha ke tangan Mawar. Setelah memberikan Noah ke tangan neneknya, Eliza kembali ke kamar bayi. "Apa benar yang tadi itu Ibu susunya Noha?" Hermawan mengambil cucunya dari tangan Mawar."Iya Pi," jawab Mawar."Kok masih muda, papi mengira Ibu susunya sudah berumur 35. Badannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 318

    Cukup lama menenangkan hati, akhirnya malam ini Eliza bisa tertidur lelap. Eliza baru terbangun ketika hari sudah pagi. Dan dia baru menyadari bahwa tadi malam tidur sendiri, tanpa Noah. Seharusnya ia senang karena bisa tertidur dengan lelap tanpa ada gangguan dari anak susunya. Namun nyatanya hatinya terasa semakin sakit dan juga perih. Apakah memang seperti ini cara Nathan memisahkannya dengan Noha. Lagi-lagi air mata Eliza mengalir dengan sendirinya. Rasa sayang yang diberikannya untuk Noha, benar-benar tulus dan sepenuh hati. Namun mengapa ia harus berpisah dari Noha?Dulu Nathan dan Mawar pernah mengatakan bahwa Eliza boleh menjadi mommy Noha, untuk selamanya. Apakah janji yang mereka ucapkan sudah tidak berlaku? Eliza menangis sambil memegang dadanya yang terasa begitu sangat sakit. Berulang kali mengusap air matanya, namun tetap saja air mata itu meluncur dengan sendirinya. Mungkin terlalu banyak menangis, hingga mata Eliza mengecil dan sembab.Setelah puas menangis, ia

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 317

    Mengapa waktu berjalan sangat lambat. Eliza sangat tidak bersemangat dan hanya berbaring di dalam kamar. Apalagi Noha dibawa Mawar pergi berkunjung ke rumah kerabatnya. Sudah 3 hari terakhir, Mawar dan Herman tampak sangat sibuk. Sedangkan Nathan, tidak terlihat sama sekali. Eliza tahu bahwa pria itu tidak pulang selama beberapa hari. Namun apa masalahnya, ia juga tidak tahu."Nona Eliza, ini makan malamnya." Bibi Eli berkata sambil meletakkan menu makan malam untuk Eliza."Terimakasih Bi," jawab Eliza dengan tidak bersemangat. Eliza lebih memilih makan di dalam kamar daripada makan di meja makan. Karena hanya dia sendiri yang ada di rumah sedangkan Hermawan dan Mawar belum pulang dari rumah kerabatnya. "Iya Nona Eliza, jika tidak ada yang dibutuhkan, bibi permisi," jawab Bibi Eli dengan tersenyum."Bi, Mas Nathan ke mana?" Eliza tidak tenang karena tidak tahu kabar Nathan. Suasana di masion juga terasa dingin. Tidak ada candaan, ketika sarapan pagi, dan makan malam. Biasanya Natha

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 316

    Nathan memandang Eliza yang duduk di sebelahnya. Sejak tadi Eliza hanya diam dan memejamkan matanya. Tampak sekali bahwa wanita itu sedang menahan rasa sakit. "Sakit sekali ya?" Nathan mengusap kepala Eliza dengan penuh kasih sayang. Melihat Eliza yang sakit seperti ini tentu membuatnya tidak tega. Dia tidak menyangka ternyata memberikan ASI kepada anak akan berdampak seperti ini terhadap ibunya. Eliza menganggukkan kepalanya. "Sakit banget, berdenyut juga." "Coba mas pegang?" Nathan meminta izin terlebih dahulu sebelum menyentuh balon Eliza. Mata Eliza yang terpejam, langsung terbuka dan memandang Nathan dengan bringas. "He... He.... Mas cuma mau periksa." Nathan tersenyum nyengir sambil menggaruk kepalanya ."Gak boleh," tolak Eliza."Mau mas bantuin?" Nathan bertanya dengan jantung berdebar cepat. Jika Eliza menyetujui, ia akan melakukan seperti apa yang disarankan dokter. Nathan tidak berniat untuk kurang ajar, namun ini semua dilakukannya untuk mengurangi rasa sakit Eliza.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 315

    Nathan duduk di samping Eliza dan seorang dokter perempuan. Untuk permasalahan seperti ini Nathan memang tidak mengizinkan dokter laki-laki yang menanganinya. "Keluhannya apa, Eliza?" Dokter itu bertanya sambil memandang Eliza yang sedang meringis menahan rasa sakit."Saya baru menghentikan ASI untuk anak saya dok. Dan ini baru jalan di hari pertama," jelas Eliza. Jujur saja Eliza tidak nyaman membahas masalah ini di depan Nathan. Namun pria keras kepala itu sangat sulit untuk diajak kompromi, bahkan memaksa masuk ke dalam ruangan."Oh apakah payudaraanya membengkak, terasa sakit, berdenyut dan juga nyeri?" Dokter perempuan itu langsung merespon dengan cepat. Eliza menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu saya periksa dulu."Eliza menganggukkan kepalanya dan berbaring di atas tempat tidur. Sedangkan Nathan sudah seperti seorang suami yang sangat waspada dan mencemaskan istrinya. Dia mengikuti Eliza dan berdiri di samping tempat tidur. Jika Nathan bukanlah bosnya, Eliza pasti sudah

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 314

    Nathan menjemput Eliza ke kampus. Karena tidak melihat Eliza di parkiran, Nathan langsung ke kelas. Dilihatnya Eliza yang duduk di dalam kelas dan meletakkan tas di bagian dadanya. Sedangkan wajahnya tampak sedang menahan rasa sakit. "Eliza!" Nathan memanggil Eliza dengan cemas. Eliza memandang Nathan dengan wajah meringis. "Kenapa Mas jemput Liza lama?"Biasanya Eliza tidak pernah bertanya seperti ini jika Nathan lambat menjemput. Karena Nathan memberi tahu kalau dia bertemu dengan klien. "Maaf ya, tadi Mas ada ketemu klien. Klien itu minta ketemunya secara dadakan." Nathan memandang Eliza dan kemudian mengusap kepalanya. "Apa kamu sakit?" Nathan menempelkan punggung tangannya di kening Eliza. Namun ia tidak merasakan suhu tubuh Eliza yang panas. "Enggak," jawab Eliza yang kebingungan menjelaskan kondisi tubuhnya saat ini. "Terus kenapa mukanya jadi pucat gini?" Nathan tidak puas dengan jawaban dari Eliza. "Noha sudah berhenti nyusu, Mas. "Nathan bingung mendengar jawaban dar

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 313

    Pagi ini wajah Mawar tampak berseri-seri ketika seluruh anggota keluarga berkumpul dan sarapan pagi bersama. Yang membuat wanita itu semakin bahagia karena ada Kiara yang merupakan warga baru dalam keluarganya. Begitu juga dengan Yura yang menjadi cucunya. Mawar tidak pernah menyangka bahwa anak angkatnya akan menikah. Selain membawa istri, Rizky juga memberikannya seorang cucu perempuan. Hati Mawar terlalu baik dan juga tulus. Sehingga kehadiran Yura diterima dengan sangat baik. Selain itu juga dia menganggap Yura seperti cucunya."Kalian akan tinggal di sini kan?" Mawar bertanya sambil memandang Rizki dan juga Kiara secara bergantian. Kiara tidak bisa menjawab, dia justru melirik ke arah suaminya. "Kami akan pindah dan tinggal di rumah yang sudah aku beli lama Tante," jawab Rizki. Rumah mewah sudah ada hanya saja selama ini belum ditempatinya karena merasa sepi di rumah yang begitu sangat besar. Selama ini juga rumah itu hanya diurus oleh asisten rumah tangganya yang menetap di s

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 312

    Yuna diam memandang punggung Nathan dari belakang. Ditolak berulang-ulang kali bukanlah hal yang baru untuknya. Namun tetap saja ada rasa sakit yang menusuk dihatinya. Wajah, cantik sempurna dengan hidung yang mancung. Bibir kecil serta gigi yang tersusun dengan rapi. Membuat wajahnya tidak memiliki kekurangan sedikitpun. bentuk tubuh langsing dan tinggi semampai. Warna kulit, juga putih bersih. Yuna merupakan sosok gadis yang nyaris sempurna. Namun mengapa Nathan tidak tertarik dengannya. "Apa kamu sudah makan?" Yuna yang termenung sedikit terkejut ketika ada seorang pria yang berbicara dengannya. Dia menoleh ke samping dan melihat Dirga yang sudah berdiri dan tersenyum memandangnya."Mas Dirga." Yuna berkata dengan sedikit tersenyum. Dia senang bertemu dengan Dirga di sini. Itu artinya dia tidak merasa kesepian lagi "Apa Sudah makan?" Dirga kembali mengulang pertanyaannya.Yuna menggelengkan kepalanya. Selera makannya hilang seketika ketika melihat Nathan yang begitu sangat dingi

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 311

    Eliza memandang Nathan dengan kesal. Kehadiran Yuna membuat api cemburu berkobar di hatinya. Namun mengapa bisa dia seperti ini? Eliza semakin tidak tahu diri serta tidak sadar posisi. Karena sudah berani mencintai majikannya."Kenapa Mas tidak suka sama Mbak Yuna? Padahal Mbak Yuna itu kan cantik sekali." Eliza bertanya karena rasa penasaran terhadap sikap serta perasaan Nathan terhadap Yuna. "Ya karena sudah terlanjur dianggap adik," jawab Nathan dengan santai. Tanpa diketahuinya jawabannya membuat Eliza tertampar dengan keras. Jika Nathan tidak bisa menyukai Yuna karena sudah terlanjur menganggap adik, lalu bagaimana dengan dirinya. Eliza hanya ibu asuh serta ibu ASI untuk Noah. Rasanya begitu sangat keterlaluan karena berharap pria itu memiliki sedikit perasaan untuknya.Entah sejak kapan Eliza memiliki pemikiran seperti ini. Mungkin karena terlalu dimanja dan disayang Mawar serta Hermawan membuat ia lupa diri. "Kalau menganggap adik, kenapa cuek sekali?" Eliza bertanya lebih

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 310

    "Kamu cantik sekali." Nathan mencoba memperlihatkan rasa sukanya terhadap Eliza. Berhubung sebentar lagi mereka akan segera menikah. Karena itu ia mencoba memuji. Pada nyatanya perkataannya bukanlah sebuah kebohongan, karena Eliza memang sangat cantik malam ini. Gaun berwarna biru dongker, melekat indah di tubuh ramping Eliza."Iya, banyak yang bilang seperti itu," jawab Eliza tersenyum bangga. Meskipun tidak menjadi peran utama di acara pernikahan ini namun Eliza tidak henti-hentinya mendapatkan pujian. Acara akad nikah Rizky dilakukan dengan sangat mendadak. Meskipun seperti itu Hermawan dan Mawar mengundang orang-orang penting seperti relasi bisnis serta kerabat dekat. Banyak para tamu yang menyangka bawa Eliza adalah keponakan dari Hermawan. Dan mereka pun tidak segan meminta agar Eliza menjadi menantunya.Wajah Nathan masam mendengar jawaban dari Eliza. Melihat Eliza yang tak henti-hentinya dipuji baik oleh tamu perempuan ataupun tamu laki-laki yang masih bujangan, tentu saja m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status