Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 147.  Malam yang Rumit  ( Part 1)

Share

147.  Malam yang Rumit  ( Part 1)

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-02-08 16:03:39

Noah berjalan lebih dulu tanpa menoleh ke belakang, sementara Jasmine dan Pram masih berbicara di belakangnya.

"Aku akan mengantarmu pulang," kata Pram sambil tersenyum pada Jasmine.

Sebelum Jasmine bisa menjawab, suara berat Noah memotong. "Dia pulang bersamaku."

Jasmine dan Pram sama-sama menoleh.

Pram mengernyit bingung. "Tapi rumah Jasmine bukan—"

"Aku akan mengantarnya," ulang Noah lebih tegas.

Jasmine menghela napas panjang. "Tidak perlu, Noah. Aku bisa pulang sendiri."

Noah menatapnya dingin. "Masuk ke mobil sekarang."

Jasmine ingin membantah, tetapi tatapan Noah begitu menekan. Pram, yang masih tidak tahu apa-apa, hanya menatap mereka berdua dengan penuh tanya.

"Aku pulang dulu, Pram," ucap Jasmine akhirnya, sebelum melangkah ke arah mobil Noah.

Pram menatap kepe

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   148. Malam yang Rumit ( Part 2)

    "Apa kau masih pemalu?" suara Noah terdengar menggoda.Jasmine menghela napas panjang. "Aku hanya malas berurusan denganmu."Noah terkekeh kecil sebelum naik ke tempat tidur, merebahkan tubuhnya di samping Jasmine."Aku tidak akan menggigitmu, Jasmine," katanya pelan.Jasmine tetap diam. Ia mencoba menenangkan dirinya, tetapi keberadaan Noah begitu dekat membuatnya sulit berpikir jernih.Lalu tiba-tiba, Noah menarik Jasmine ke dalam pelukannya, membuat wanita itu terkejut."Noah! Lepaskan aku!"Noah tidak menjawab. Tubuhnya terasa hangat, aroma maskulin khasnya memenuhi indera penciuman Jasmine."Noah, aku serius!" seru Jasmine dengan tatapan tajam.Namun, pria itu hanya mempererat pelukannya dan berbisik di dekat telinga Jasmine."Aku tidak akan melepasmu lagi, Jasmine. Kau milikku."

    Last Updated : 2025-02-08
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   149. Ketegangan di Pagi Hari

    Jasmine berdiri di bawah pancuran air hangat, membiarkan alirannya mengalir di atas kulitnya. Ia mencoba menenangkan pikirannya yang masih kacau setelah malam panjang bersama Noah. Ada banyak hal yang berkecamuk dalam benaknya, terutama perasaan bersalah yang terus menghantui.’Apa aku harus jujur pada Zora? Tapi aku takut dia marah dan menyalahkanku,’ batin Jasmine.Setelah merasa cukup, Jasmine keluar dari kamar mandi dan mengenakan pakaian santai. Saat ia berdiri di depan cermin, menyisir rambutnya yang masih sedikit basah, matanya menangkap pantulan sosok Noah yang berdiri tidak jauh darinya.Pria itu hanya bersandar di kusen pintu dengan tangan terlipat di dada, menatapnya tanpa ekspresi.Jasmine pura-pura tidak peduli dan segera meninggalkan kamar, menuju ruang makan. Namun, perasaan tidak nyaman tetap mengikuti langkahnya.Di dapur, Nikmah sedang menyiapkan mak

    Last Updated : 2025-02-08
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   150. Kedatangan Pram di raflesia Hils

    Jasmine menggeleng pelan. "Tidak, Nikmah. Aku hanya ingin makan dengan tenang."Nikmah tersenyum, lalu meletakkan sepiring nasi goreng pedas di hadapan Jasmine. "Silakan, semoga sesuai selera."Jasmine mengambil sendok dan mulai menyuap makanannya, tetapi pikirannya tetap berputar pada percakapan Noah di telepon.Apakah Zora tahu tentang dia dan Noah?Pertanyaan itu berulang di benaknya, membuatnya kehilangan selera makan.Saat Jasmine masih sibuk dengan pikirannya, suara ketukan di pintu depan terdengar. Nikmah segera beranjak untuk membukakan pintu."Nona, ada tamu," kata Nikmah setelah melihat siapa yang datang.Jasmine menoleh dengan cepat, dan wajahnya langsung berubah kaget.”Pram,” gumam Jasmine berbisik.Pria itu berdiri di ambang pintu dengan senyum kecil. "Hai, Jasmine. Aku tidak menyangka kau di sini."Jasmine dengan cepat menyembunyikan keterkejutannya. Pram tidak tahu bahwa ia tinggal di rumah ini bersama Noah."Hai, Pram," Jasmine mencoba tersenyum santai. "Bagaimana kau

    Last Updated : 2025-02-09
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   151. Rahasia yang Mulai Terungkap

    "Aku sudah bilang, Zora. Jangan ikut campur." Jasmine menahan napas, mendengar kalimat itu. Suara Noah penuh penekanan."Apa yang kau inginkan?!" bentak Noah kemudian, nada suaranya jelas tidak bisa ditoleransi lagi.Tidak ada jawaban dari seberang sana, tetapi ekspresi Noah semakin gelap. "Aku sudah cukup bersabar. Aku tidak peduli dengan masa lalu kita lagi, Zora. Kau yang memilih ini sejak awal!"Jasmine tertegun. ’Masa lalu?’Suasana sunyi beberapa detik sebelum Noah menghela napas panjang, kali ini terdengar lebih lelah. "Berhentilah mengusik Jasmine…"Jasmine terkejut. Ia langsung menutup pintu perlahan dan melangkah mundur.’Jadi… Zora tahu ia bersama Noah?’ Jasmine memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sesak. ’Jangan bilang… Zora yang menelepon Noah tadi?’Tidak ingin berlama-lama, Jasmine segera berbalik dan kembali ke ruang makan. Namun, belum sempat ia duduk, ponselnya bergetar.Sebuah pesan masuk, dari Zora. Jasmine menatap layar dengan ragu, lalu akhirnya membuka pesan i

    Last Updated : 2025-02-09
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   152. Pilihan Jasmine

    Jantung Jasmine berdegup kencang.Zora menyandarkan tubuhnya di kursi, menatap Jasmine dengan tatapan tajam yang berbeda dari sebelumnya. “Aku tidak peduli bagaimana hubunganmu dengan Noah sekarang, Jasmine. Tapi aku ingin kau tetap tahu tempatmu.”Jasmine mengepalkan tangan di pangkuannya.“Dan aku ingin memastikan satu hal….” Zora menghentika n ucapannya sejenak.Jasmine menatap Zora dengan sorot bertanya.“Jangan pernah membuat Noah jatuh cinta padamu,” bisik Zora dengan nada peringatan.Jasmine merasakan hawa dingin menjalar di tubuhnya.Zora kemudian tersenyum tipis, menghabiskan minumannya, lalu berdiri. “Kuharap kita bisa tetap akur, Jasmine. Karena bagaimanapun… kita masih keluarga.”Jasmine hanya bisa menatap kepergian Zora dengan dada yang terasa sesak.’Apa yang harus ia lakukan sekarang?’Jasmine menatap layar ponselnya cukup lama sebelum akhirnya mengirim pesan itu pada Zora. Hatinya berdebar, tapi ia sudah memutuskan.”Kak Zora, aku akan merahasiakan apa yang kau katakan

    Last Updated : 2025-02-09
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   153. Pertemuan yang Tak Terduga

    Jasmine melangkah pelan di trotoar, membiarkan pikirannya melayang. Setelah pertemuan yang cukup menguras emosinya dengan Zora, dia merasa butuh waktu sendiri sebelum kembali ke Raflesia Hills. Udara sore cukup sejuk, angin lembut membelai wajahnya, tetapi hatinya tetap terasa sesak.Tanpa sadar, langkahnya membawanya ke sebuah area komersial kecil di pinggir jalan. Beberapa toko dan kafe berjajar rapi, memberikan suasana tenang yang jauh dari hiruk-pikuk pusat kota. Saat itulah dia mendengar seseorang memanggil namanya."Jasmine?!" Jasmine menoleh dan mendapati seorang pria berdiri tak jauh darinya, menatapnya dengan ekspresi terkejut sekaligus senang.“Ryan?” Jasmine ikut terkejut. Sudah lama sekali sejak terakhir kali mereka bertemu.Ryan, teman kuliahnya dulu, berjalan mendekat dengan senyum lebar. “Astaga, ini benar-benar kamu! Sudah berapa lama kita nggak ketemu?”Jasmine tersenyum tipis. “Cukup lama.”Ryan menatapnya lebih saksama, lalu pandangannya turun ke perut Jasmine yang m

    Last Updated : 2025-02-09
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   154. Pilihan yang Sulit

    Jasmine duduk di dalam angkutan umum, memandangi jalanan yang mulai dipenuhi lampu-lampu kota. Langit senja terlihat indah, tetapi pikirannya penuh dengan berbagai kekhawatiran.Ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Pram masuk: “Jasmine, sepertinya Noah mendapat masalah di perusahaan. Pihak Bulharm berkhianat.”Jasmine menegang, matanya langsung fokus membaca.“Vanesia kecewa karena dia ingin Noah menikahinya juga, tapi Noah menolak. Karena itu, Bulharm menghambat semuanya, dan sekarang saham Dirgantara sedang mendapat isu buruk serta turun.”Jasmine menggigit bibirnya. Dirgantara Group terkena imbas politik bisnis? Ini bukan kabar baik.Matanya kembali terpaku pada layar ponsel.“Jika saham mengalami kemerosotan, berarti saham milikku yang 3% juga dalam bahaya,” pikirnya.Jasmine menghela napas panjang. Dia tidak terlalu memahami dunia saham dan investasi, tetapi dia tahu bahwa jika situasi ini terus berlanjut, bisa saja Dirgantara kehilangan banyak investor.Tangan Jasmine gemetar s

    Last Updated : 2025-02-09
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   155. Pelampiasan Noah  

    Jasmine membuka pintu rumah dengan hati-hati. Begitu masuk, matanya langsung menangkap sosok Noah yang berdiri di ruang tamu. Wajahnya terlihat penuh frustasi, matanya tajam namun redup, dan dasinya sudah terlepas begitu saja, seolah baru saja dia melemparnya ke sembarang tempat.Jasmine menelan ludah. Dia belum pernah melihat Noah sekacau ini.Noah menatapnya sekilas sebelum membuang napas kasar dan berjalan ke arah minibar di sudut ruangan. Dengan tangan gemetar, dia menuangkan cairan amber ke dalam gelas kristal dan meneguknya sekaligus.Jasmine berjalan mendekat, ragu-ragu. "Noah…?" panggilnya pelan.Noah tidak langsung menoleh, tetapi tangannya mencengkeram tepi meja dengan kuat. Napasnya berat."Kenapa kau terlihat seperti ini?" Jasmine bertanya lagi, lebih lembut kali ini.Noah hanya tertawa pendek, getir. “Hari ini sangat menyebalkan, Jasmine.”Jasmine menatap pria itu. Dia tahu Noah sedang tertekan, dan dia bisa menebak sebagian besar penyebabnya.Perusahaan sedang dalam kris

    Last Updated : 2025-02-10

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   340. Keputusan Malam Ini

    Jasmine yang sejak tadi diam, merasa darahnya mendidih. Dia berdiri tegak, matanya memandang pesan itu seakan menantang. "Tidak ada lagi tempat bersembunyi," ucapnya, suaranya penuh tekad dan keberanian yang tak bisa dipadamkan. "Kita akan berhadapan langsung."Seketika, seluruh ruangan terasa hening, hanya suara detak jantung yang terdengar keras di telinga mereka. Waktu terasa berhenti sejenak, dan semuanya tahu bahwa mereka tidak bisa mundur lagi. Keputusan telah dibuat. Mereka harus menghadapi musuh mereka, apapun risikonya.Malam itu, langit Arenia dipenuhi bintang-bintang yang seolah menyaksikan perjalanan mereka. Di luar jendela, angin bertiup kencang, membawa nuansa ketegangan yang semakin tebal. Bintang-bintang di langit seakan menjadi saksi dari pertempuran terakhir yang akan segera meletus. Masing-masing dari mereka tahu bahwa ini adalah momen yang tak bisa dihindari. Setiap pilihan yang mereka ambil sekarang akan menentukan masa depan mereka.Jasmine

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   339. Leonhart Harus Jatuh

    Mata Jasmine menyipit. Satu teka-teki terungkap, tetapi gambaran yang lebih besar tampak lebih mengerikan."Bagaimana dengan bukti?" tanya Kiara. "Ada rekaman, dokumen?"Sebastian mengangguk. "Ada. Semua transaksi, semua perintah, disimpan di server rahasia. Aku tahu koordinatnya. Ada di luar Arenia, di fasilitas bawah tanah di Eresia.""Kau mau mengantar kami ke sana?" tanya Noah, nadanya datar.Sebastian mengangguk dengan cepat. "Asal kau jamin keselamatanku... aku akan bawa kalian ke semua bukti."Jasmine mengangguk. "Kalau begitu, kita bergerak besok. Tapi sebelum itu, kau akan menuliskan seluruh kesaksianmu di bawah sumpah."Sebastian mulai menulis. Tangan gemetar, keringat menetes di dahinya.Kiara membantu mengamankan dokumen. Evan menghubungi pengacara Project Axis untuk memastikan semuanya sah secara hukum internasional.Saat Sebastian sibuk menulis, Jasmine berdiri dan berjalan ke jendela. Ia menatap langit malam Aren

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   338. Di Bawah Sumpah

    Kiara memegang tablet kecil yang terhubung ke jaringan deteksi panas. "Tiga orang bersenjata di depan, enam puluh meter. Mereka berjaga.""Itu pasti markas Sebastian," bisik Evan.Mereka berbelok ke gang kecil, berhenti di balik dinding batu berlumut."Kita harus hati-hati," ujar Noah. "Begitu kita masuk, tidak ada jalan mundur."Jasmine menarik napas dalam-dalam, merasakan detak jantungnya berdentum keras di dadanya."Aku siap," katanya.Kiara mengirimkan sinyal disruptor untuk menjatuhkan kamera pengawas sementara. Evan bergerak cepat membobol kunci pintu dengan alat digital.Saat pintu terbuka sedikit, suara langkah tergesa terdengar dari dalam."Dia tahu kita datang!" seru Evan.Tanpa pikir panjang, Jasmine dan Noah menyerbu masuk. Suara benturan kayu dan desakan sepatu memenuhi udara.Di lantai atas, Sebastian Warde berusaha kabur lewat jendela, namun Noah lebih cepat. Ia menarik pria itu jatuh ke lantai deng

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   337. Pengkhianatan yang Tersingkap

    Malam itu di hotel, Jasmine dan timnya menelaah data dengan tegang.Nama-nama besar bermunculan: politisi, CEO, pejabat tinggi. Beberapa nama mengejutkan mereka."Ini tidak mungkin..." bisik Kiara, matanya membelalak.Di antara daftar itu, muncul nama seorang mentor lama keluarga Jorse, seseorang yang selama ini mereka kira sekutu setia."Dia...?" Evan bergumam, suara tercekat.Jasmine mengepalkan tinjunya. Dunia yang ia kenal mulai runtuh, pengkhianatan terasa lebih pahit dari yang pernah ia bayangkan.Namun satu hal pasti: Arenia bukan hanya menjadi tempat pertemuan masa lalu dan masa depan.Arenia akan menjadi medan pertarungan terakhir.Di luar jendela, Château De Lune bersinar megah di tengah kegelapan, seolah menjadi saksi bisu perjalanan panjang mereka.Dan di dalam hatinya, Jasmine tahu, apa pun yang terjadi... ia tidak akan mundur.Karena kali ini, bukan hanya masa depan yang ia pertaruhkan.Tapi seluruh kebenaran tentang siapa dirinya sebenarnya.Pagi di Arenia datang perlah

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   336. Menuju Arenia

    Dalam waktu kurang dari 24 jam, tim kecil dibentuk. Jasmine, Noah, Kiara, dan dua penyelidik andalan Project Axis bersiap menuju Morvenia. Di dalam koper mereka bukan hanya dokumen dan peralatan, tapi juga kekuatan moral dari seluruh dunia yang menanti jawaban.Sebelum keberangkatan, Jasmine berdiri di depan jendela besar yang menghadap kota Avenhurst. Cahaya lampu malam tampak seperti bintang-bintang yang mendekat ke bumi.Noah menghampirinya, memeluknya dari belakang.“Kalau ini benar-benar jebakan, apakah kamu siap?”Jasmine menoleh. “Kalau ini membawaku ke kebenaran yang Ayah dan Ibu pertaruhkan nyawa mereka untuk... maka aku akan datang, walau hanya satu langkah dari jurang.”Dan mereka berangkat. Ke negeri tanpa nama, tempat di mana hukum telah lama dijual, dan kebenaran harus dicuri kembali dari balik kegelapan."Senja perlahan turun di atas langit Valmora," gumam Noah sambil menatap ke luar jendela pesawat pribadi yang meluncur stabil di udara. Di dalam kabin, Jasmine duduk di

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   335. Pelarian Terakhir dan Gerbang Konspirasi

    Sore harinya, sebuah konferensi pers dilakukan oleh Jasmine secara langsung dari kantor pusat Project Axis. Disiarkan secara global, jutaan orang menyaksikan saat Jasmine berdiri dengan latar belakang simbol Jorse dan Project Axis bersatu.“Beberapa orang bilang kami nekat. Bahwa kami bermain dengan kekuatan yang terlalu besar. Tapi hari ini, kami katakan: dunia tidak lagi milik mereka yang menyembunyikan kekuatan dalam bayangan.”Ia mengangkat dokumen resmi dari Mahkamah Internasional.“Surat penahanan Leonhart Vasmer telah disahkan. Dan kami, Project Axis, akan bekerja sama dengan semua negara yang berani berkata ‘cukup.’ Ini adalah awal baru.”Media berebut bertanya. Jasmine menjawab satu per satu dengan ketenangan dan presisi. Namun satu pertanyaan dari wartawan Eresia membuatnya diam sejenak:“Apakah Anda siap menghadapi ancaman terakhir dari jaringan yang kini terpojok?”Jasmine menatap l

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   334. Gerakan yang Menyalakan Dunia

    Sore harinya, Jasmine dan tim hukum membuka sistem cadangan itu. Dengan bantuan ahli digital forensik, dana sebesar 1,7 miliar dolar muncul dalam 13 akun berbeda di bawah nama entitas tak dikenal.“Ini cukup untuk membiayai Project Axis selama dua dekade penuh,” ujar Evan dengan nada kagum.Jasmine menatap layar dengan tenang. “Ayah tidak hanya meninggalkan warisan. Dia meninggalkan senjata terakhir.”Kiara menambahkan, “Dengan ini, kita bisa memperkuat keamanan digital, memberi perlindungan untuk saksi, dan memperluas koalisi.”“Dan kita lakukan itu malam ini,” ucap Jasmine.Sementara itu, di Zurich, Leonhart mendapat kabar bahwa seluruh asetnya telah dibekukan. Lebih buruk lagi, satu per satu mitra bisnis lamanya mulai menawarkan kerja sama kepada Project Axis.“Ini pengkhianatan,” geram Leonhart sambil meremukkan gelas di tangannya.Klemens menjawab datar. “Ini... kelangsungan hidup.”Leonhart bangkit dari kursi. “Kalau begitu, aku harus mencari jalan keluar sebelum semuanya hilang

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   333. Saksi dari Masa Lalu

    “Aku tidak menyangka mereka akan bergerak secepat ini,” kata Evan, melihat daftar partisipan yang terus bertambah.Jasmine menjawab, “Dunia sudah lelah dijajah oleh sistem yang tak terlihat. Kita hanya menyalakan lentera. Mereka yang lain... membawa obor.”Tapi seperti angin sebelum badai, keheningan tidak bertahan lama. Di sore yang dingin, sebuah ledakan kecil terjadi di salah satu gudang data Project Axis di pinggiran Lioren. Tidak ada korban, tapi jelas... ini bukan kecelakaan.“Pesan dari jaringan lama,” ujar Kiara sambil menunjukkan hasil investigasi awal. “Mereka mulai menargetkan infrastruktur. Mereka tidak bisa menghentikanmu secara hukum, jadi mereka serang fondasinya.”Jasmine menatap puing-puing digital dari rekaman drone. Wajahnya tak bergeming.“Kalau begitu... kita pindahkan data ke server awan global, dengan backup di enam negara berbeda. Kita jangan beri mereka kesempatan kedua.”Noah masuk dengan wajah serius. “Dan aku baru dapat laporan. Ada tiga pria tak dikenal ya

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   332. Jalan Menuju Meja Keadilan

    Fajar menyingsing perlahan di langit Avenhurst, tapi hari itu bukan awal biasa. Di ruang tengah kediaman perlindungan tinggi tempat Jasmine ditampung, belasan layar digital menyala serempak. Wajah-wajah dari berbagai penjuru dunia muncul melalui jaringan video terenkripsi—pengacara HAM internasional, jaksa dari Eresia dan Valmora, perwakilan Interpol, serta penasihat hukum dari Mahkamah Internasional.Jasmine duduk di kursi utama. Ia mengenakan setelan hitam dengan rambut dikuncir rapi. Di sampingnya, Kiara dan Evan menatap layar dengan mata yang tak berkedip.“Langkah ini tidak hanya historis,” ujar Kiara, “tapi juga berisiko tinggi. Begitu nama Leonhart diajukan ke Mahkamah Internasional, ia akan diperlakukan sebagai penjahat kelas berat. Dan itu bisa memicu tindakan terakhir dari jaringannya.”Jasmine mengangguk. “Aku tahu. Tapi kita tidak lagi bicara tentang pencucian uang atau sabotase korporat. Kita bicara tentang konspirasi pembunuhan, pelanggaran HAM, dan ancaman terhadap stab

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status