Share

155. Pelampiasan Noah  

Penulis: Ndraa Archer
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 18:06:20

Jasmine membuka pintu rumah dengan hati-hati. Begitu masuk, matanya langsung menangkap sosok Noah yang berdiri di ruang tamu. Wajahnya terlihat penuh frustasi, matanya tajam namun redup, dan dasinya sudah terlepas begitu saja, seolah baru saja dia melemparnya ke sembarang tempat.

Jasmine menelan ludah. Dia belum pernah melihat Noah sekacau ini.

Noah menatapnya sekilas sebelum membuang napas kasar dan berjalan ke arah minibar di sudut ruangan. Dengan tangan gemetar, dia menuangkan cairan amber ke dalam gelas kristal dan meneguknya sekaligus.

Jasmine berjalan mendekat, ragu-ragu. "Noah…?" panggilnya pelan.

Noah tidak langsung menoleh, tetapi tangannya mencengkeram tepi meja dengan kuat. Napasnya berat.

"Kenapa kau terlihat seperti ini?" Jasmine bertanya lagi, lebih lembut kali ini.

Noah hanya tertawa pendek, getir. “Hari ini sangat menyebalkan, Jasmine.”

Jasmine menatap pria itu. Dia tahu Noah sedang tertekan, dan dia bisa menebak sebagian besar penyebabnya.

Perusahaan sedang dalam kris
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   156. "Kali ini… kamu boleh memiliki tubuhku sesukamu, selama itu bisa mengembalikan pikiran jernihmu."    

    Jasmine menatap mata Noah yang penuh dengan badai emosi. Frustrasi, kelelahan, kemarahan, dan mungkin sesuatu yang lebih dalam dari itu—sesuatu yang bahkan Noah sendiri tidak bisa jelaskan.Dengan suara yang lirih namun mantap, Jasmine berbisik, "Kali ini… kamu boleh memiliki tubuhku sesukamu, selama itu bisa mengembalikan pikiran jernihmu."Noah terdiam. Matanya menyelidik wajah Jasmine, mencari kebohongan atau keraguan. Namun, yang ditemukannya hanyalah ketulusan dan penerimaan.Perlahan, jemari Noah menyentuh wajah Jasmine, mengusap pipinya sebelum turun ke lehernya. Jasmine tetap diam, tubuhnya terasa panas karena sentuhan pria itu.Noah mulai melepaskan satu per satu penghalang di antara mereka. Jemarinya bergerak dengan perlahan, nyaris menyiksa, seolah ingin menghafal setiap inci dari dirinya. Jasmine hanya bisa menggigit bibir, matanya berkabut saat tubuhnya bereaksi terhadap sentuhan Noah.Ciuman yang diberikan Noah kali ini berbeda. Tidak sekadar pelampiasan, tapi penuh inte

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   157.  Mencuri Satu Ciuman Tipis

    Noah juga tak berkata apa-apa. Matanya masih terpejam, namun pelukannya semakin erat.Dalam keheningan yang nyaman itu, mereka akhirnya tertidur.Malam masih panjang, dan keheningan menyelimuti kamar mereka. Jasmine dapat merasakan ritme napas Noah yang mulai teratur, menunjukkan bahwa pria itu mulai terlelap. Namun, dirinya sendiri masih terjaga, matanya menatap samar ke arah langit-langit kamar yang remang.Pelukan Noah tetap erat, lengannya melingkari pinggangnya seolah tak ingin membiarkan Jasmine pergi ke mana pun.Jasmine menghela napas pelan, hatinya terasa sedikit aneh. Ia tahu ini bukan pertama kalinya mereka berada dalam situasi seperti ini, tetapi kali ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang lebih dalam di mata Noah tadi sebelum ia benar-benar terlelap—sesuatu yang belum bisa ia pahami sepenuhnya.Pelan, Jasmine mengangkat tangannya, jemarinya menyentuh garis rahang Noah. Pria itu tetap diam, tetapi gerakan kecil dari napasnya membuat Jasmine menyadari bahwa ia belum benar-ben

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    158. Boleh aku minta satu kali lagi sebelum tidur?

    Ketika mereka turun ke ruang makan, aroma makanan sudah menyambut mereka. Jasmine tersenyum lega melihat meja yang penuh dengan hidangan yang ia inginkan.Nikmah, yang sudah menyiapkan semuanya, segera menyambut mereka dengan ramah."Seperti yang Nona minta, ini beberapa hidangan yang sudah saya siapkan," kata Nikmah sambil mulai menyebutkan satu per satu nama makanannya. "Ada sup ayam dengan rempah, nasi goreng dengan sedikit cabai, tumis sayuran, dan tentu saja, dessert manisnya puding cokelat dan buah segar."Jasmine tersenyum senang. "Terima kasih, Nikmah. Seperti biasa, kamu memang tahu seleraku."Noah hanya duduk di kursinya sambil memperhatikan Jasmine dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ia terlihat santai, tetapi jelas ada sesuatu di kepalanya yang sedang dipikirkan.Saat Jasmine mulai makan, Noah akhirnya membuka suara."Setelah ini, kita harus membahas sesuatu, Jasmine," katanya serius.Jasmine menghentikan gerakan sendoknya dan menatap Noah. "Membahas apa?"Noah tidak langs

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   159. Apa Dia Mainan Barumu?

    Jasmine semakin ingin menghilang dari dunia ini saat dokter Wibisono menghela napas kecil, lalu berkata dengan nada bijak, "Saya sarankan agar sedikit dikurangi, terutama di trimester ini. Takutnya akan berdampak tidak baik pada janin. Jangan terlalu sering, terutama jika ada kontraksi ringan setelah berhubungan."Jasmine tidak berani menatap dokter, apalagi menatap Noah. Ia hanya mengangguk dengan malu-malu.Dokter kemudian mulai menjelaskan, "Pada trimester pertama, hubungan intim masih boleh dilakukan, tetapi dengan sangat hati-hati. Pada trimester kedua, intensitasnya bisa ditingkatkan karena kondisi janin sudah lebih stabil. Namun, saat memasuki trimester ketiga, apalagi menjelang bulan-bulan akhir, sebaiknya lebih dibatasi. Ada waktu-waktu tertentu di mana hubungan suami istri justru dapat membantu proses persalinan nanti, tetapi jangan terlalu sering atau terlalu berlebihan."Noah mendengarkan dengan serius. "Baik, Dok. Saya akan lebih berhati-hati."Jasmine mengerjap pelan. En

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   160. Apa aku melakukan sesuatu yang salah?

    Noah tidak menunjukkan ekspresi terganggu. Ia malah tersenyum tipis, lalu menjawab santai, "Dia juga istriku, walau dalam waktu terbatas."Gleo tertawa kecil, menggelengkan kepalanya seolah tidak heran dengan jawaban Noah. "Aku selalu tahu kau punya cara unik dalam menjalani hidup, tapi yang satu ini menarik. Aku penasaran, Noah, kau benar-benar bisa melepaskannya setelah semuanya selesai?"Noah tidak langsung menjawab. Matanya melirik ke arah Jasmine yang masih diam, wajahnya tidak menunjukkan banyak ekspresi, tetapi Noah tahu pertanyaan Gleo barusan pasti meninggalkan sesuatu di pikirannya."Itu urusanku," jawab Noah akhirnya, dengan suara datar tetapi mengandung sesuatu yang sulit ditebak.Gleo hanya mengangkat bahu dan tidak bertanya lebih lanjut. Ia lalu masuk ke mobil, mengantar mereka kembali ke rumah.Selama perjalanan, Jasmine memilih diam. Kata-kata Noah tadi berputar di kepalanya. ’Dalam waktu terbatas…’Ia tahu sejak awal pernikahan ini hanyalah sebuah kontrak, tetapi mend

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO     161. Sejak kapan kita punya masa depan?  

    Jasmine menelan ludahnya, lalu melanjutkan, "Di perjalanan tadi, aku mendengar percakapanmu dengan Gleo. Kau mengatakan bahwa aku juga istrimu, walau dalam waktu terbatas."Noah tersadar. Kini dia mengerti kenapa Jasmine bersikap seperti ini."Jasmine…" Noah mengusap wajahnya. "Kau tahu hubungan kita seperti apa. Aku tidak bermaksud menyakitimu."Jasmine tersenyum kecil, tetapi tidak sampai ke matanya. "Aku tahu, Noah. Aku hanya ingin mendengar langsung darimu. Aku hanya ingin tahu, apakah aku benar-benar hanya seseorang yang kau nikmati dalam batas kontrak ini? Setelah semua yang terjadi di antara kita… aku hanya ingin tahu di mana posisiku."Noah terdiam. Kata-kata itu menusuk sesuatu dalam hatinya, sesuatu yang selama ini coba dia abaikan.Namun, sebelum dia sempat menjawab, Jasmine sudah berdiri."Aku lelah. Aku ingin tidur." katanya pelan, lalu beranjak ke tempat tidur, membelakangi Noah.Noah masih duduk di tepi ranjang, menatap punggung Jasmine dengan ekspresi penuh kebingungan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   162. Cara Agar Oma Dursilla Tidak Curiga  

    Noah menatapnya lama sebelum mengangguk. "Baiklah, kita akan menemui mereka sore ini."Jasmine tidak menanggapi lagi. Dia kembali menikmati sarapannya seolah percakapan itu tidak pernah terjadi.Sore harinya, Noah dan Jasmine tiba di salah satu restoran mewah di pusat kota, tempat pertemuan dengan keluarga Bulharm sudah diatur.Jasmine melangkah masuk bersama Noah dengan penuh percaya diri. Dia mengenakan gaun berwarna navy yang menonjolkan perutnya yang semakin membesar, membuatnya terlihat elegan sekaligus tegas.Di dalam, Vanesia sudah duduk bersama ayahnya, Tuan Bulharm, yang terkenal dingin dan penuh perhitungan.Saat melihat Jasmine berjalan masuk bersama Noah, Vanesia mendengus kecil. "Aku tidak mengira kau akan membawanya, Noah."Noah menarik kursi untuk Jasmine sebelum dia duduk di sebelahnya. "Jasmine berhak ada di sini. Apa yang ingin kalian bicarakan juga menya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   163. Mengelabui Oma Dursilla

    Keesokan harinya, Oma Dursilla benar-benar datang seperti yang telah direncanakan. Wanita tua itu tampak anggun dengan balutan gaun elegan berwarna gading, dipadukan dengan perhiasan klasik yang menegaskan statusnya sebagai sosok terpandang di keluarga Dirgantara.Langkahnya mantap saat turun dari mobil, namun sorot matanya tajam dan penuh selidik. Kedatangannya ke klinik Dokter Wibisono bukan sekadar kunjungan biasa. Dia ingin memastikan dengan matanya sendiri bahwa janin yang dikandung Zora benar-benar ada.Bagi Noah dan Zora, hari ini adalah ujian yang sangat penting. Jika Oma Dursilla menemukan kejanggalan sedikit saja, kebohongan ini bisa runtuh seketika.Sesuai rencana, Noah berpura-pura sibuk dengan pekerjaan di kantor dan meminta Zora berangkat lebih dulu bersama Oma Dursilla.Di hadapan mereka, Noah harus terlihat sebagai pria yang mendukung kehamilan Zora, meskipun kenyataannya, ia sibuk mengatur strategi di belakang layar.Pagi itu, sebelum meninggalkan mansion Dirgantara, N

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   206. Hening yang Terasa Mencekam

    Noah berdiri di ambang pintu kamar hotel, memandang ke arah Jasmine yang duduk diam di sudut tempat tidur. Posisi tubuh Jasmine sedikit membungkuk, matanya tertunduk, seperti sedang memikirkan sesuatu yang dalam. Tidak ada ekspresi di wajahnya, hanya keheningan yang mengisi ruangan.Langkah kaki Noah terasa berat ketika ia mendekati tempat tidur, perasaan ragu menggelayuti setiap gerakannya. Begitu dekat, ia perlahan berlutut di depan Jasmine, memegang kedua tangan Jasmine dengan hati-hati, seolah takut jika ia terlalu keras, semuanya akan hancur."Jasmine," suara Noah terdengar lebih lembut dari biasanya, penuh penyesalan. "Aku minta maaf. Aku sangat egois. Aku tidak pernah berniat menyakitimu, tapi aku... Aku hanya takut."Jasmine tetap terdiam, tidak mengangkat wajahnya. Tidak ada reaksi dari dirinya. Hanya hening yang terasa semakin tebal di antara mereka. Noah merasa cemas, namun dia terus memegang tangan Jasmine dengan penuh harap, berharap wanita itu akan menatapnya, memberi ke

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   205. Aku Bertanya… Kau Masih Menginginkanku atau Tidak?

    Suasan itu akhirnya mencair ketika Juan membuka suara.Juan menyelipkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Sepertinya aku harus berterima kasih padamu karena sudah menjemput Jasmine. Aku hampir berpikir harus mengantarnya pulang sendiri."Nada suaranya terdengar santai, tapi Noah bisa merasakan sindiran halus di dalamnya.Noah tersenyum kecil, tapi senyumnya tidak benar-benar hangat. "Terima kasih karena sudah menemani istriku, Juan. Tapi sekarang, dia akan pulang denganku."Jasmine bisa merasakan ketegangan di antara kedua pria itu. Ia tahu Noah sedang menahan diri.Jasmine pun buru-buru melangkah ke arah mobil dan membuka pintu. "Ayo pergi, Noah."Noah tidak langsung masuk. Ia masih menatap Juan sejenak sebelum akhirnya berkata,"Jangan mengganggunya lagi, Juan."Juan tersenyum tipis. "Aku tidak pernah mengganggunya. Aku hanya member

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   204. Kenapa kau datang menjemputku?

    Jasmine mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Angin malam berhembus pelan, membuat lampu-lampu jalan berpendar lembut di kejauhan."Aku baik-baik saja," jawabnya akhirnya."Benarkah?" Juan menyipitkan matanya, seolah mencoba menembus kebohongan yang mungkin tersembunyi di balik kata-kata Jasmine. "Kalau kau baik-baik saja, kenapa aku merasa ada kesedihan di matamu?"Jasmine terkesiap. Kata-kata Juan begitu menusuk, seolah menggali sisi hatinya yang selamaini ia coba tutupi.Jasmine menghela napas dan menatap Juan dalam-dalam. "Aku hanya menjalani hidupku sesuai dengan keadaan yang ada. Tidak semua orang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, Juan."Juan tersenyum miris. "Jadi kau benar-benar akan terus bersama Suamimu?"Jasmine menggigit bibirnya. Ia tak bisa menjawab pertanyaan itu dengan pasti.Juan mengejutkan di kalima

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   203. "Kafe Starheaven. Aku tunggu di tempat biasa."

    Jasmine kembali ke hotel sendirian. Langkahnya terasa ringan di luar, tapi ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Entah kenapa, mendengar Noah akan menemui Zora membuatnya sedikit tidak nyaman.Ia duduk di tepi ranjang, memandangi bayangannya di cermin. Tangannya mengusap perutnya yang mulai membesar. "Aku tidak boleh memikirkan ini terlalu jauh. Seperti yang Noah bilang, kita hanya terikat dalam kontrak."Tapi... benarkah hanya kontrak?Sementara itu, di tempat lain, Noah tiba di apartemen Zora. Wanita itu sudah menunggunya di ruang tamu dengan ekspresi serius. Sebotol wine terbuka di meja, tapi gelas di depannya masih penuh. Sepertinya, ini bukan pertemuan biasa."Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Noah langsung.Zora menatapnya dengan mata tajam. "Kau mulai berubah, Noah."Noah menyandarkan punggungnya, ekspresinya tetap datar. "Aku tidak mengerti maksu

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   202. Kau Terlalu Banyak Bertanya Tentang Masa Laluku. Kenapa?  

    ”Bagaimana Noah kenapa kau diam? Apakah aku juga orang asing bagimu?” ulang Jasmine, menatap Noah tajam.Noah menoleh padanya, menatapnya dengan intens. Lalu, senyum kesal tersungging di bibirnya. Jasmine tahu dia sengaja mengumpan Noah untuk bertindak, dan pria itu akhirnya menanggapinya."Awalnya, aku tidak suka keberadaanmu," aku Noah, dengan jujur. "Tapi ternyata kamu berbeda."Tanpa peringatan, Noah mencondongkan tubuhnya dan mengecup bibir Jasmine singkat, membuatnya terkejut.August yang melihat itu langsung tertawa. "Wow, wow. Apa aku harus pergi agar kalian bisa menikmati waktu berdua?" godanya.Jasmine hanya bisa menunduk, sementara Noah kembali menyandarkan tubuhnya di kursi dengan ekspresi santai, seolah tidak terjadi apa-apa.Tapi dalam hatinya, Jasmine tahu... ada sesuatu yang mulai berubah di antara mereka. Sesuatu

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   201. Kenapa Dia Tiba-Tiba Ingin Bertemu?

    August mengeluarkan sebotol wine terbaiknya dari rak kayu di sudut ruangan. Ia tersenyum sambil menunjukkan botol itu ke arah Jasmine."Sebagai tamu kehormatan, kau harus mencoba ini, Jasmine. Ini koleksi spesialku, hanya aku sajikan untuk orang-orang yang berarti bagiku," katanya dengan bangga.Jasmine tersenyum sopan, tapi sebelum ia sempat menolak, Noah dengan cepat mengangkat tangan, menghentikan August."Dia tidak bisa minum, August," suara Noah terdengar tegas. "Jasmine sedang hamil. Saat ini sudah di bulan ke 5."August mengerutkan kening, lalu tatapannya bergeser pada Jasmine sebelum kembali menatap Noah dengan ekspresi penuh pemahaman."Begitu rupanya," gumam August sambil mengembalikan wine itu ke tempatnya. "Baiklah, aku akan membuatkan sesuatu yang lebih cocok untuk ibu hamil. Jus segar dan beberapa makanan ringan. Aku tahu wanita hamil sering merasa lapar, apalagi ji

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   200. Sahabat Lama dan Kenangan di Kampus

    Jasmine menatap takjub ke arah meja yang dipenuhi berbagai hidangan laut. Aroma gurihnya begitu menggoda, dan tampilan setiap hidangan tampak begitu menggugah selera.Matanya berbinar saat ia menoleh ke arah August. "Ini semua terlihat luar biasa. Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Bisa kau jelaskan satu per satu?" tanyanya antusias.August tertawa kecil sebelum mulai menunjuk ke beberapa hidangan di hadapannya. "Ini adalah grilled lobster dengan saus lemon butter, yang di sebelahnya itu paella seafood khas Mediterranean. Lalu, ada king crab dengan saus pedas, dan ini hidangan spesialku, scallop dengan saus krim truffle."Jasmine mengangguk penuh kagum. "Semuanya terlihat lezat," gumamnya.Noah yang duduk di sampingnya tersenyum tipis. "Daripada hanya mengagumi, lebih baik kau langsung mencicipinya."Tanpa ragu, Jasmine mulai mencicipi satu per satu. Setiap gigitan terasa begi

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    199. Kesepakatan di Tepi Pantai

    Jasmine menatap Noah dengan serius, suaranya tegas, tidak menyisakan ruang untuk perdebatan."Ingat, Noah Dirgantara. Aku tidak ingin mengambil posisi Zora. Aku hanya ingin kita menikmati kebersamaan ini selama kita masih terikat dalam kontrak. Jika kau melakukan hal yang tidak kusukai terhadap Zora, jangan salahkan aku jika aku akan meninggalkanmu selamanya."Noah menatapnya dalam diam, ekspresinya sulit ditebak. Matanya yang tajam seperti meneliti setiap sudut wajah Jasmine, seolah mencari celah untuk membantah. Namun, akhirnya, ia menghela napas panjang dan mengangguk."Baiklah," katanya akhirnya. "Aku akan mengikuti keinginanmu. Sampai bayi kita lahir, kita akan kembali ke kehidupan semula, sesuai perjanjian. Soal takdir setelahnya, itu urusan nanti."Jasmine tersenyum kecil, merasa lega dengan jawaban itu. Ia tahu Noah bukan tipe pria yang mudah menurut, tetapi setidaknya kali ini, ia berhasil m

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   198. Antara Hati dan Kontrak Profesional.

    Mata Noah menajam. Ia tahu ada sesuatu di balik ucapan Jasmine. “Jasmine… apa yang Zora katakan padamu?”Jasmine tidak menjawab. Sebaliknya, ia menarik selimut dan membenamkan wajahnya di dalamnya. “Tidak ada.”Namun, Noah tidak akan membiarkan itu berlalu begitu saja. Ia menarik tubuh Jasmine ke dalam pelukannya, memaksanya menatap matanya. “Zora mengancammu?”Jasmine masih terdiam, tetapi Noah tahu bahwa jawabannya adalah ‘iya.’Pria itu mengepalkan tangan. Rasa marah mulai membakar dadanya. Jika Zora berani menyentuh Jasmine atau bayinya, ia tidak akan tinggal diam.Namun sebelum ia sempat mengatakan sesuatu, Jasmine lebih dulu berbisik, “Noah… jangan lakukan sesuatu yang bodoh…”Noah menatapnya dalam, lalu menghela napas. Ia tahu bahwa Jasmine takut.Deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status