Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 159. Apa Dia Mainan Barumu?

Share

159. Apa Dia Mainan Barumu?

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-02-10 19:58:59

Jasmine semakin ingin menghilang dari dunia ini saat dokter Wibisono menghela napas kecil, lalu berkata dengan nada bijak, "Saya sarankan agar sedikit dikurangi, terutama di trimester ini. Takutnya akan berdampak tidak baik pada janin. Jangan terlalu sering, terutama jika ada kontraksi ringan setelah berhubungan."

Jasmine tidak berani menatap dokter, apalagi menatap Noah. Ia hanya mengangguk dengan malu-malu.

Dokter kemudian mulai menjelaskan, "Pada trimester pertama, hubungan intim masih boleh dilakukan, tetapi dengan sangat hati-hati. Pada trimester kedua, intensitasnya bisa ditingkatkan karena kondisi janin sudah lebih stabil. Namun, saat memasuki trimester ketiga, apalagi menjelang bulan-bulan akhir, sebaiknya lebih dibatasi. Ada waktu-waktu tertentu di mana hubungan suami istri justru dapat membantu proses persalinan nanti, tetapi jangan terlalu sering atau terlalu berlebihan."

Noah mendengarkan dengan serius. "Baik, Dok. Saya akan lebih berhati-hati."

Jasmine mengerjap pelan. En
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   160. Apa aku melakukan sesuatu yang salah?

    Noah tidak menunjukkan ekspresi terganggu. Ia malah tersenyum tipis, lalu menjawab santai, "Dia juga istriku, walau dalam waktu terbatas."Gleo tertawa kecil, menggelengkan kepalanya seolah tidak heran dengan jawaban Noah. "Aku selalu tahu kau punya cara unik dalam menjalani hidup, tapi yang satu ini menarik. Aku penasaran, Noah, kau benar-benar bisa melepaskannya setelah semuanya selesai?"Noah tidak langsung menjawab. Matanya melirik ke arah Jasmine yang masih diam, wajahnya tidak menunjukkan banyak ekspresi, tetapi Noah tahu pertanyaan Gleo barusan pasti meninggalkan sesuatu di pikirannya."Itu urusanku," jawab Noah akhirnya, dengan suara datar tetapi mengandung sesuatu yang sulit ditebak.Gleo hanya mengangkat bahu dan tidak bertanya lebih lanjut. Ia lalu masuk ke mobil, mengantar mereka kembali ke rumah.Selama perjalanan, Jasmine memilih diam. Kata-kata Noah tadi berputar di kepalanya. ’Dalam waktu terbatas…’Ia tahu sejak awal pernikahan ini hanyalah sebuah kontrak, tetapi mend

    Last Updated : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO     161. Sejak kapan kita punya masa depan?  

    Jasmine menelan ludahnya, lalu melanjutkan, "Di perjalanan tadi, aku mendengar percakapanmu dengan Gleo. Kau mengatakan bahwa aku juga istrimu, walau dalam waktu terbatas."Noah tersadar. Kini dia mengerti kenapa Jasmine bersikap seperti ini."Jasmine…" Noah mengusap wajahnya. "Kau tahu hubungan kita seperti apa. Aku tidak bermaksud menyakitimu."Jasmine tersenyum kecil, tetapi tidak sampai ke matanya. "Aku tahu, Noah. Aku hanya ingin mendengar langsung darimu. Aku hanya ingin tahu, apakah aku benar-benar hanya seseorang yang kau nikmati dalam batas kontrak ini? Setelah semua yang terjadi di antara kita… aku hanya ingin tahu di mana posisiku."Noah terdiam. Kata-kata itu menusuk sesuatu dalam hatinya, sesuatu yang selama ini coba dia abaikan.Namun, sebelum dia sempat menjawab, Jasmine sudah berdiri."Aku lelah. Aku ingin tidur." katanya pelan, lalu beranjak ke tempat tidur, membelakangi Noah.Noah masih duduk di tepi ranjang, menatap punggung Jasmine dengan ekspresi penuh kebingungan

    Last Updated : 2025-02-11
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   162. Cara Agar Oma Dursilla Tidak Curiga  

    Noah menatapnya lama sebelum mengangguk. "Baiklah, kita akan menemui mereka sore ini."Jasmine tidak menanggapi lagi. Dia kembali menikmati sarapannya seolah percakapan itu tidak pernah terjadi.Sore harinya, Noah dan Jasmine tiba di salah satu restoran mewah di pusat kota, tempat pertemuan dengan keluarga Bulharm sudah diatur.Jasmine melangkah masuk bersama Noah dengan penuh percaya diri. Dia mengenakan gaun berwarna navy yang menonjolkan perutnya yang semakin membesar, membuatnya terlihat elegan sekaligus tegas.Di dalam, Vanesia sudah duduk bersama ayahnya, Tuan Bulharm, yang terkenal dingin dan penuh perhitungan.Saat melihat Jasmine berjalan masuk bersama Noah, Vanesia mendengus kecil. "Aku tidak mengira kau akan membawanya, Noah."Noah menarik kursi untuk Jasmine sebelum dia duduk di sebelahnya. "Jasmine berhak ada di sini. Apa yang ingin kalian bicarakan juga menya

    Last Updated : 2025-02-11
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   163. Mengelabui Oma Dursilla

    Keesokan harinya, Oma Dursilla benar-benar datang seperti yang telah direncanakan. Wanita tua itu tampak anggun dengan balutan gaun elegan berwarna gading, dipadukan dengan perhiasan klasik yang menegaskan statusnya sebagai sosok terpandang di keluarga Dirgantara.Langkahnya mantap saat turun dari mobil, namun sorot matanya tajam dan penuh selidik. Kedatangannya ke klinik Dokter Wibisono bukan sekadar kunjungan biasa. Dia ingin memastikan dengan matanya sendiri bahwa janin yang dikandung Zora benar-benar ada.Bagi Noah dan Zora, hari ini adalah ujian yang sangat penting. Jika Oma Dursilla menemukan kejanggalan sedikit saja, kebohongan ini bisa runtuh seketika.Sesuai rencana, Noah berpura-pura sibuk dengan pekerjaan di kantor dan meminta Zora berangkat lebih dulu bersama Oma Dursilla.Di hadapan mereka, Noah harus terlihat sebagai pria yang mendukung kehamilan Zora, meskipun kenyataannya, ia sibuk mengatur strategi di belakang layar.Pagi itu, sebelum meninggalkan mansion Dirgantara, N

    Last Updated : 2025-02-11
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO     164.  Ketakutan yang Tersembunyi  

    Noah segera melangkah maju untuk mengalihkan perhatian. “Oma, kita harus segera pergi, kan? Kau pasti lelah setelah perjalanan jauh dari Beverly Hills.”Namun, wanita tua itu tetap menatap Jasmine dengan penuh selidik. “Kau...” katanya perlahan. “Kenapa kau ada di sini?”Jasmine menggigit bibir bawahnya, berusaha tetap tenang. “Saya... hanya ada janji konsultasi,” jawabnya akhirnya.Oma Dursilla menyipitkan mata. “Konsultasi untuk apa?”Ketegangan di antara mereka semakin memuncak. Zora menelan ludah, tangannya gemetar.Noah merasakan tangannya mengepal tanpa sadar, batinnya. ”Jika Jasmine mengatakan satu hal saja yang salah... semuanya akan berantakan.”Jasmine menarik napas dalam, lalu tersenyum kecil. “Konsultasi nutrisi, Oma.”Oma Dursilla masih menatapnya dengan curiga. Namun sebelum ia sempat bertanya lebih lanjut, dokter Wibisono keluar dari ruangannya.“Ah, Nona Jasmine,” katanya sambil membawa sebuah dokumen. “Ini hasil konsultasi yang Anda minta.”Jasmine mengambil dokumen i

    Last Updated : 2025-02-11
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   165 Di Tempat Lain… Kebenaran yang Hampir Terungkap  

    Di rumah keluarga Dirgantara, Oma Dursilla duduk di ruang kerjanya. Lampu kuning keemasan menerangi ruangan besar itu, menciptakan bayangan panjang di dinding kayu yang elegan.Di tangannya, ada catatan medis dari klinik Dokter Wibisono. Dursilla membaca ulang jadwal konsultasi Zora dan Jasmine.Ketukan jemarinya di meja terdengar pelan, ritmis. ”Ada yang tidak beres,” gumam oma Dursila.”Kenapa jadwal konsultasi Jasmine selalu bersamaan dengan Zora?” tanyanya, masih memikirkan sesuatu yang kebetulan tapi janggal itu. ”Dulu mungkin masuk akal jika Jasmine dititipkan untuk pemeriksaan, karena dia masih tinggal di mansion Dirgantara. Tapi sekarang? Jasmine sudah kembali ke rumahnya sendiri.”Seharusnya dia punya jadwal konsultasi yang berbeda, bukan?” tanyanya penuh selidik.Mata tajam Oma Dursilla menyipit. Terlalu banyak kebetulan dalam hal ini. Terlalu banyak yang terasa tidak wajar. Pelan-pelan, dia meraih ponselnya. Suara napasnya terdengar lirih, tapi nadanya dingin saat berbicar

    Last Updated : 2025-02-11
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    166. Laporan Menyeluruh tentang Keselamatan Jasmine  

    Malam itu, Noah duduk di ruang kerjanya di Raflesia Hills, mengamati ponselnya dengan ekspresi serius. Cahaya dari layar memantulkan bayangan samar di wajahnya, sementara jemarinya mengetuk meja dengan irama pelan.Beberapa saat kemudian, suara ketukan di pintu membuatnya mengangkat kepala."Masuk."Pintu terbuka, dan Miguel, orang kepercayaan Noah, melangkah masuk dengan langkah tegap. Pria itu selalu terlihat tenang dan penuh perhitungan, tetapi kali ini, ada ketegangan yang jelas di wajahnya."Ada sesuatu yang perlu kau ketahui," ujar Miguel langsung, tanpa basa-basi.Noah memberi isyarat agar dia duduk. "Apa yang kau temukan?"Miguel menghela napas. "Oma Dursila menyewa seorang detektif untuk menyelidikimu, Zora, dan Jasmine. Dia masih curiga dengan kehamilan Zora, tapi aku sudah berhasil mengelabui detektif itu sesuai perintahmu."Noah menyipitkan matanya. "Bagaimana caramu melakukannya?""Saya memastikan bahwa catatan medis di Klinik Dokter Wibisono tetap sesuai rencana. Tidak a

    Last Updated : 2025-02-11
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   167. Permainan Strategi

    [Di Kamar Jasmine – Raflesia Hills]Noah berdiri di tepi ranjang, menatap wajah Jasmine yang tertidur lelap. Wajahnya tampak begitu damai, nafasnya teratur, seakan dunia luar yang penuh konflik tak pernah menyentuhnya.Noah mengangkat tangan, ingin menyentuh pipi wanita itu, tetapi akhirnya hanya membiarkan jari-jarinya berhenti di udara. Ia tahu, jika terlalu lama di sini, ia akan semakin sulit untuk pergi.Dengan suara pelan, hampir seperti bisikan, ia berkata, "Tidurlah yang nyenyak, Jasmine. Aku akan memastikan kau tetap aman."Jasmine bergumam pelan dalam tidurnya, tubuhnya sedikit bergerak, tetapi matanya tetap terpejam. Noah tersenyum kecil melihatnya.Noah beranjak dari sisi ranjang dan berjalan ke arah pintu. Saat tangannya menyentuh kenop pintu, ia berhenti sejenak dan menoleh sekali lagi."Aku tidak akan lama," ujarnya seakan berbicara pada d

    Last Updated : 2025-02-12

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   340. Keputusan Malam Ini

    Jasmine yang sejak tadi diam, merasa darahnya mendidih. Dia berdiri tegak, matanya memandang pesan itu seakan menantang. "Tidak ada lagi tempat bersembunyi," ucapnya, suaranya penuh tekad dan keberanian yang tak bisa dipadamkan. "Kita akan berhadapan langsung."Seketika, seluruh ruangan terasa hening, hanya suara detak jantung yang terdengar keras di telinga mereka. Waktu terasa berhenti sejenak, dan semuanya tahu bahwa mereka tidak bisa mundur lagi. Keputusan telah dibuat. Mereka harus menghadapi musuh mereka, apapun risikonya.Malam itu, langit Arenia dipenuhi bintang-bintang yang seolah menyaksikan perjalanan mereka. Di luar jendela, angin bertiup kencang, membawa nuansa ketegangan yang semakin tebal. Bintang-bintang di langit seakan menjadi saksi dari pertempuran terakhir yang akan segera meletus. Masing-masing dari mereka tahu bahwa ini adalah momen yang tak bisa dihindari. Setiap pilihan yang mereka ambil sekarang akan menentukan masa depan mereka.Jasmine

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   339. Leonhart Harus Jatuh

    Mata Jasmine menyipit. Satu teka-teki terungkap, tetapi gambaran yang lebih besar tampak lebih mengerikan."Bagaimana dengan bukti?" tanya Kiara. "Ada rekaman, dokumen?"Sebastian mengangguk. "Ada. Semua transaksi, semua perintah, disimpan di server rahasia. Aku tahu koordinatnya. Ada di luar Arenia, di fasilitas bawah tanah di Eresia.""Kau mau mengantar kami ke sana?" tanya Noah, nadanya datar.Sebastian mengangguk dengan cepat. "Asal kau jamin keselamatanku... aku akan bawa kalian ke semua bukti."Jasmine mengangguk. "Kalau begitu, kita bergerak besok. Tapi sebelum itu, kau akan menuliskan seluruh kesaksianmu di bawah sumpah."Sebastian mulai menulis. Tangan gemetar, keringat menetes di dahinya.Kiara membantu mengamankan dokumen. Evan menghubungi pengacara Project Axis untuk memastikan semuanya sah secara hukum internasional.Saat Sebastian sibuk menulis, Jasmine berdiri dan berjalan ke jendela. Ia menatap langit malam Aren

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   338. Di Bawah Sumpah

    Kiara memegang tablet kecil yang terhubung ke jaringan deteksi panas. "Tiga orang bersenjata di depan, enam puluh meter. Mereka berjaga.""Itu pasti markas Sebastian," bisik Evan.Mereka berbelok ke gang kecil, berhenti di balik dinding batu berlumut."Kita harus hati-hati," ujar Noah. "Begitu kita masuk, tidak ada jalan mundur."Jasmine menarik napas dalam-dalam, merasakan detak jantungnya berdentum keras di dadanya."Aku siap," katanya.Kiara mengirimkan sinyal disruptor untuk menjatuhkan kamera pengawas sementara. Evan bergerak cepat membobol kunci pintu dengan alat digital.Saat pintu terbuka sedikit, suara langkah tergesa terdengar dari dalam."Dia tahu kita datang!" seru Evan.Tanpa pikir panjang, Jasmine dan Noah menyerbu masuk. Suara benturan kayu dan desakan sepatu memenuhi udara.Di lantai atas, Sebastian Warde berusaha kabur lewat jendela, namun Noah lebih cepat. Ia menarik pria itu jatuh ke lantai deng

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   337. Pengkhianatan yang Tersingkap

    Malam itu di hotel, Jasmine dan timnya menelaah data dengan tegang.Nama-nama besar bermunculan: politisi, CEO, pejabat tinggi. Beberapa nama mengejutkan mereka."Ini tidak mungkin..." bisik Kiara, matanya membelalak.Di antara daftar itu, muncul nama seorang mentor lama keluarga Jorse, seseorang yang selama ini mereka kira sekutu setia."Dia...?" Evan bergumam, suara tercekat.Jasmine mengepalkan tinjunya. Dunia yang ia kenal mulai runtuh, pengkhianatan terasa lebih pahit dari yang pernah ia bayangkan.Namun satu hal pasti: Arenia bukan hanya menjadi tempat pertemuan masa lalu dan masa depan.Arenia akan menjadi medan pertarungan terakhir.Di luar jendela, Château De Lune bersinar megah di tengah kegelapan, seolah menjadi saksi bisu perjalanan panjang mereka.Dan di dalam hatinya, Jasmine tahu, apa pun yang terjadi... ia tidak akan mundur.Karena kali ini, bukan hanya masa depan yang ia pertaruhkan.Tapi seluruh kebenaran tentang siapa dirinya sebenarnya.Pagi di Arenia datang perlah

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   336. Menuju Arenia

    Dalam waktu kurang dari 24 jam, tim kecil dibentuk. Jasmine, Noah, Kiara, dan dua penyelidik andalan Project Axis bersiap menuju Morvenia. Di dalam koper mereka bukan hanya dokumen dan peralatan, tapi juga kekuatan moral dari seluruh dunia yang menanti jawaban.Sebelum keberangkatan, Jasmine berdiri di depan jendela besar yang menghadap kota Avenhurst. Cahaya lampu malam tampak seperti bintang-bintang yang mendekat ke bumi.Noah menghampirinya, memeluknya dari belakang.“Kalau ini benar-benar jebakan, apakah kamu siap?”Jasmine menoleh. “Kalau ini membawaku ke kebenaran yang Ayah dan Ibu pertaruhkan nyawa mereka untuk... maka aku akan datang, walau hanya satu langkah dari jurang.”Dan mereka berangkat. Ke negeri tanpa nama, tempat di mana hukum telah lama dijual, dan kebenaran harus dicuri kembali dari balik kegelapan."Senja perlahan turun di atas langit Valmora," gumam Noah sambil menatap ke luar jendela pesawat pribadi yang meluncur stabil di udara. Di dalam kabin, Jasmine duduk di

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   335. Pelarian Terakhir dan Gerbang Konspirasi

    Sore harinya, sebuah konferensi pers dilakukan oleh Jasmine secara langsung dari kantor pusat Project Axis. Disiarkan secara global, jutaan orang menyaksikan saat Jasmine berdiri dengan latar belakang simbol Jorse dan Project Axis bersatu.“Beberapa orang bilang kami nekat. Bahwa kami bermain dengan kekuatan yang terlalu besar. Tapi hari ini, kami katakan: dunia tidak lagi milik mereka yang menyembunyikan kekuatan dalam bayangan.”Ia mengangkat dokumen resmi dari Mahkamah Internasional.“Surat penahanan Leonhart Vasmer telah disahkan. Dan kami, Project Axis, akan bekerja sama dengan semua negara yang berani berkata ‘cukup.’ Ini adalah awal baru.”Media berebut bertanya. Jasmine menjawab satu per satu dengan ketenangan dan presisi. Namun satu pertanyaan dari wartawan Eresia membuatnya diam sejenak:“Apakah Anda siap menghadapi ancaman terakhir dari jaringan yang kini terpojok?”Jasmine menatap l

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   334. Gerakan yang Menyalakan Dunia

    Sore harinya, Jasmine dan tim hukum membuka sistem cadangan itu. Dengan bantuan ahli digital forensik, dana sebesar 1,7 miliar dolar muncul dalam 13 akun berbeda di bawah nama entitas tak dikenal.“Ini cukup untuk membiayai Project Axis selama dua dekade penuh,” ujar Evan dengan nada kagum.Jasmine menatap layar dengan tenang. “Ayah tidak hanya meninggalkan warisan. Dia meninggalkan senjata terakhir.”Kiara menambahkan, “Dengan ini, kita bisa memperkuat keamanan digital, memberi perlindungan untuk saksi, dan memperluas koalisi.”“Dan kita lakukan itu malam ini,” ucap Jasmine.Sementara itu, di Zurich, Leonhart mendapat kabar bahwa seluruh asetnya telah dibekukan. Lebih buruk lagi, satu per satu mitra bisnis lamanya mulai menawarkan kerja sama kepada Project Axis.“Ini pengkhianatan,” geram Leonhart sambil meremukkan gelas di tangannya.Klemens menjawab datar. “Ini... kelangsungan hidup.”Leonhart bangkit dari kursi. “Kalau begitu, aku harus mencari jalan keluar sebelum semuanya hilang

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   333. Saksi dari Masa Lalu

    “Aku tidak menyangka mereka akan bergerak secepat ini,” kata Evan, melihat daftar partisipan yang terus bertambah.Jasmine menjawab, “Dunia sudah lelah dijajah oleh sistem yang tak terlihat. Kita hanya menyalakan lentera. Mereka yang lain... membawa obor.”Tapi seperti angin sebelum badai, keheningan tidak bertahan lama. Di sore yang dingin, sebuah ledakan kecil terjadi di salah satu gudang data Project Axis di pinggiran Lioren. Tidak ada korban, tapi jelas... ini bukan kecelakaan.“Pesan dari jaringan lama,” ujar Kiara sambil menunjukkan hasil investigasi awal. “Mereka mulai menargetkan infrastruktur. Mereka tidak bisa menghentikanmu secara hukum, jadi mereka serang fondasinya.”Jasmine menatap puing-puing digital dari rekaman drone. Wajahnya tak bergeming.“Kalau begitu... kita pindahkan data ke server awan global, dengan backup di enam negara berbeda. Kita jangan beri mereka kesempatan kedua.”Noah masuk dengan wajah serius. “Dan aku baru dapat laporan. Ada tiga pria tak dikenal ya

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   332. Jalan Menuju Meja Keadilan

    Fajar menyingsing perlahan di langit Avenhurst, tapi hari itu bukan awal biasa. Di ruang tengah kediaman perlindungan tinggi tempat Jasmine ditampung, belasan layar digital menyala serempak. Wajah-wajah dari berbagai penjuru dunia muncul melalui jaringan video terenkripsi—pengacara HAM internasional, jaksa dari Eresia dan Valmora, perwakilan Interpol, serta penasihat hukum dari Mahkamah Internasional.Jasmine duduk di kursi utama. Ia mengenakan setelan hitam dengan rambut dikuncir rapi. Di sampingnya, Kiara dan Evan menatap layar dengan mata yang tak berkedip.“Langkah ini tidak hanya historis,” ujar Kiara, “tapi juga berisiko tinggi. Begitu nama Leonhart diajukan ke Mahkamah Internasional, ia akan diperlakukan sebagai penjahat kelas berat. Dan itu bisa memicu tindakan terakhir dari jaringannya.”Jasmine mengangguk. “Aku tahu. Tapi kita tidak lagi bicara tentang pencucian uang atau sabotase korporat. Kita bicara tentang konspirasi pembunuhan, pelanggaran HAM, dan ancaman terhadap stab

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status