Share

Bab 32. Dikira Hamil

Author: NonaRich
last update Last Updated: 2025-01-22 13:36:47

Hanifa tersenyum ketika melihat reaksi Santi yang menurutnya sangat berlebihan ketika tadi dia menitip tespack pada Respati. Dia juga sama sekali tak menjawab pertanyaan dari Santi dan justru sibuk membuka box makanan untuk menyuapi wanita paruh baya itu.

"Nifa, kamu benar-benar hamil?" desak Santi kepalang penasaran.

"Tante makan dulu, ya. Jangan banyak pikiran, takutnya nanti malah tidak sembuh-sembuh. Sini, Nifa suapi!"

Dengan berat hati, Santi mulai menerima suapan dari mantan menantunya. Sementara Latif yang masih berada di ruangan tersebut mulai mendekati Hanifa. Lelaki itu berdiri tepat di sebelah kursi yang diduduki oleh Hanifa.

"Kalau dia tidak mau tanggung jawab, saya siap jadi Bapaknya anakmu itu!" celutuk Latif membuat Hanifa mengangkat sebelah alisnya.

Dia sama sekali tak tertarik dengan lelaki satu itu. Apalagi wajahnya terlalu mudah diingat jika dulu Latif adalah salah satu sepupu Abimana yang gencar menghina dirinya.

"Latif benar, Nifa. Kalau kamu nikah sama ponakan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 33. Mau Mahar Berapa?

    "Mas. Kamu gadaikan mobil? Yang benar saja, Mas!" pekik Widya yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang rawat Santi. Rupanya, wanita itu telah mendengar semua obrolan di dalam ruangan tersebut. Widya tentu saja terkejut bukan main ketika mengetahui fakta ini. "Aku terpaksa, karena uang tabunganku makin menipis. Ini juga salah kamu, Wid. Coba saja kalau kamu nggak boros, kejadiannya nggak bakal kayak gini!" Abimana langsung menyalahkan Widya.Sang empu tentu saja tak terima. Enak saja dia di salahkan seperti ini. Memang Abimana saja yang terlalu kere. Wanita itu inginnya dimanja dan diberikan banyak kemewahan. Apalagi, bukan hanya satu dua kali saja Widya memberikan pelayanan terbaik di atas ranjang. Baginya, semua itu tentu saja ada timbal baliknya. "Mas. Perempuan itu memang butuh lelaki berduit—""Kamu tau sendiri kalau aku belum berhasil mengambil harta warisanku. Harusnya kamu sadar diri!" sentak Abimana memotong ucapan Widya.Napas Widya sudah tak beraturan. Wanita itu emosi sekali

    Last Updated : 2025-01-22
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 34. Ingin Mencari Perhatian, tapi Berakhir Digampar

    "Mau aku hamil atau tidak, itu bukan urusan kamu. Mending kamu pergi dari sini!" usir Hanifa seraya menatap judes ke arah Abimana.Sang empu yang tak mau di usir pun gegas memikirkan cara. Sudah terlalu lama dia tak bisa berdekatan dengan Hanifa. Kali ini harus berhasil. "Aku bakal terima anak yang kamu kandung!""Aku nggak hamil. Aku tuh bukan kamu yang sering tidur satu ranjang dengan lawan jenis sebelum janur kuning melengkung. Sudah sana pergi. Pak, tolong usir lelaki ini. Saya mau istirahat!" ujar Hanifa seraya berlalu dari sana."Nifa—"Bruk!"Astaga, Mbak. Masnya pingsan Mbak!" pekik satpam tersebut sampai membuat Hanifa terkejut bukan main.Perempuan itu bahkan sampai menjatuhkan payung yang ia kenakan lantaran terlalu panik dan mendekati mantan suaminya yang sudah berbaring di tanah."Mas Abi. Kamu kenapa, sih, Mas? Kalau sakit jangan di sini!" pekik Hanifa seraya menepuk keras pipi Abimana Sayangnya, masih tak ada respon dari lelaki itu. Wajahnya bahkan semakin pucat lanta

    Last Updated : 2025-01-23
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 35. Jadwal Pernikahan Dipercepat

    Jangan bilang jika Abimana kapok setelah di hajar habis oleh Hanifa. Lelaki itu masih terus berusaha keras untuk mencari cara supaya bisa mendekati Hanifa. Kepalanya terpaksa diperban dan sejak tadi dia terus menerus di omeli oleh Santi dan juga Widya."Ngapain kamu malam-malam ke sana, hah? Pulangnya malah babak belur kayak gini! Sudah tau lagi kere-kerenya, masih saja nggak kapok jadi orang!" kesal Santi seraya menonyor kepala Abimana.Persetan jika anaknya itu mengaduh kesakitan. Dia sama sekali tak peduli. Wanita paruh baya itu kepalang emosi ketika mereka sudah banyak membuat rencana, tapi Abimana justru nekad begini.Percuma saja ia berusaha keras untuk mendekatkan Hanifa dengan Latif. Memang anaknya ini luar biasa bodohnya. "Mama sudah angkat tangan nggak mau bantu kamu lagi. Terserah mau kamu dapat warisan atau tidak. Yang jelas, mulai besok, Latif bakal pulang ke rumahnya!" tegas Santi.Wajah Abimana sudah tak bisa di kondisikan lagi. Lelaki itu terlihat nelangsa ketika di

    Last Updated : 2025-01-23
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 36. SAH!!

    Sesuai kesepakatan bersama, Hanifa dan Respati akan menjalani prosesi pingit. Mereka tidak diperbolehkan bertemu sampai hari H. Awalnya, Respati menolak dengan tegas, tapi lelaki itu langsung diberi pengertian oleh kedua orang tuanya. Respati untuk sementara akan tinggal di rumah kontrakan miliknya atas permintaan Handoko. Sementara Hanifa akan tinggal di kediaman Handoko. Undangan juga sudah disebar. Mereka sepakat tidak mengundang Abimana karena tak mau membuat acara geger. Hanya Banu saja yang mendapat undangan dan entah pria paruh baya itu akan datang atau tidak.Seperti sekarang ini, di kediaman Banu tampak geger setelah mendapatkan undangan."Pokoknya Mama mau ikut! Sekalian Mama labrak itu si Respati yang berani-beraninya ambil calon mantunya Mama!" ucap Santi dengan menggebu. "Tapi, di tulisan ini hanya Papa yang di undang, Ma. Ya kali kamu mau ikut! Malu-maluin!" Banu dengan sabar memperlihatkan undangan tersebut supaya sang istri bisa membaca dengan jelas. Abimana dan Wi

    Last Updated : 2025-01-24
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 37. Resepsi dan Tamu Tak Diundang

    Resepsi pernikahan Respati dan Hanifa sangat ramai. Banyak kolagen bisnis Handoko maupun kenalan Respati yang menghadiri undangan. Begitu juga dengan keluarga Abimana yang turut hadir, padahal yang di undang hanya Banu. "Yakin mau ikut masuk ke dalam sana?" tanya Banu kepada sang istri dan anak. Widya pun turut hadir di sana. "Yakin, dong, Pa. Masa Mama sudah dandan cantik begini, kok, malah nggak yakin? Mama juga sudah sedia beberapa kantong plastik buat simpan makanan!" balas Santi dengan nada sewotnya. Banu menghela napas. Jika boleh jujur, pria paruh baya itu sangat malu. Mau mencegah pun juga tidak bisa. Tiga lawan satu, jelas dia akan kalah telak. "Tidak lupa bawa amplop juga, kan?" tanya Banu lagi untuk memastikan. Jangan sampai keluarganya ikut dengannya, tapi lupa mengisi amplop."Sudah. Tadi Mama isi lima puluh ribu. Nggak usah banyak-banyak. Keluarga mereka keluarga kaya raya. Kamu isi berapa, Pa?" tanya balik Santi."Lima ratus ribu!" "Apa? Lima ratus ribu, Pa? Itu s

    Last Updated : 2025-01-24
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 38. Malam Pertama?

    Setelah melewati prosesi akad nikah dan dilanjutkan dengan resepsi di malam hari tadi, akhirnya kedua pengantin baru bisa merehatkan diri di kamar mereka. Kamar pengantin baru itu sudah dihias dengan sedemikian rupa. Apalagi ranjangnya sudah dipenuhi dengan ribuan kelopak bunga mawar yang disusun berbentuk hati. "Ini dibuang saja, ya?" ujar Respati meminta persetujuan sang istri.Astaga, lelaki itu bahkan masih tak menyangka jika sekarang sudah memiliki istri. Apalagi, istrinya ini sangat cantik jelita. Rugi sekali Abimana melepaskan berlian hanya demi wanita matre seperti Widya. Hanifa yang tadinya tersenyum lebar pun kini langsung merengut sembari menatap wajah suaminya. Bisa-bisanya, kelopak mawar yang begitu indah itu akan dibuang?"Kok malah dibuang, sih, Mas? Kita foto dulu buat kenang-kenangan!" Hanifa sudah menduduki ranjangSementara Respati hanya bisa menghela napas. Walau begitu, dia tetap menuruti permintaan sang istri. Keduanya mulai duduk berdampingan dengan posisi

    Last Updated : 2025-01-25
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 39. Lingerie Merah

    Sejak tadi Respati hanya bisa menghela napas di dalam ruang rawat Handoko. Istri dan Mamanya sedang memijat lengan sang Papa yang hanya berbaring lemah di atas brankar. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam dan mereka semua masih terjaga lantaran sang kepala rumah tangga mendadak diare parah setelah acara resepsi. Harusnya malam ini Respati akan melaksanakan malam pertama dengan sang istri. Sayangnya, semuanya gagal total."Wajahmu sejak tadi masam sekali, seperti tidak ikhlas menolong Papa!" singgung Handoko ketika melihat wajah masam sang anak. Sang empu kembali menghela napas. Entahlah, di sisi lain dia kesal luar biasa. Namun, tak mungkin juga dia marah-marah hanya karena malam pertamanya yang gagal."Ini semua salahmu, Pa. Sudah tau anaknya baru saja nikah, kamunya malah sakit begini. Besok-besok, makan sambal satu mangkok, biar makin diare!" Anisa langsung mengomeli sang suami yang menurutnya sangat bebal lantaran sejak dulu musuh suaminya itu adalah makanan pedas, tapi Hando

    Last Updated : 2025-01-26
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 40. Menjadi Bual-bualan Mertua dan Ipar

    Hanifa mengerjap pelan ketika cahaya matahari tepat mengenai wajahnya. Perempuan itu merasa pening di kepala. Apalagi ketika mendapati tubuhnya kini terasa remuk redam setelah tadi malam berhasil dicampuri oleh sang suami. Sang pelaku masih tidur dengan nyenyaknya sembari memeluk dirinya dari belakang. Hanifa yang merasakan hal itu bahkan sampai ingin menangis, karena memang sesakit itu rasanya. "Mas. Bangun, Mas! Sudah pagi!" panggil Hanifa, tapi Respati justru semakin mengeratkan dekapannya. "Please, aku pengen mandi. Rasanya tubuhku nggak nyaman," lanjut wanita itu hampir menangis.Hanifa telah resmi menjadi seorang wanita. Sudah bukan gadis kinyis-kinyis seperti sebelumnya."Iya ini Mas bangun. Nggak usah nangis!" Respati langsung membuka mata dan membalikkan tubuh sang istri agar menghadap ke arahnyaHanifa yang diperlakukan sedemikian rupa pun langsung saja menghambur ke dalam pelukan sang suami. Wanita itu bahkan sampai terisak pelan hingga membuat Respati kaget bukan main.

    Last Updated : 2025-01-27

Latest chapter

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 63. Undangan Pria Tua Bangka

    "Mas. Malam ini aku boleh keluar sebentar?" tanya Hanifa setelah keluar dari kamar mandi. Wanita itu baru saja selesai mandi dan masih mengenakan jubah mandi. Respati yang tadinya sibuk memantau perkembangan pembangunan rumah yang tadi sempat di kirim oleh kepala proyek lewat video pun seketika mendongak."Mau ke mana? Mas bakal temani!" ujar Respati setelah meletakkan kembali gawai yang sejak tadi dia pegang. Hanifa terlihat sedikit gugup. Wanita itu ingat betul jika pesan yang tadi dia dapat, mengharuskan dirinya untuk keluar sendiri menemui si pengirim. Lantaran sang istri tak langsung menjawab, lelaki itu bahkan sampai memicingkan mata. Ia gegas mendekati Hanifa dan memojokkan sang istri di dinding dekat pintu kamar mandi. "Mas tanya, loh, Dek. Kenapa tidak dijawab?" heran Respati seraya menatap lekat wajah Hanifa yang kentara sekali sedang gugup."M-mau pergi sama teman—""Teman yang mana, Sayang? Coba kalau bicara itu tatap mata Mas. Mas pengen lihat!"Mau tak mau, Hanifa me

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 62. Kepergok Mertua Saat Kissing

    "Aduh, menantu Mama kok tambah cantik, sih?" Hanifa dan Respati baru saja pulang langsung di hadang oleh Anisa. Wanita paruh baya itu sangat terkesima dengan penampilan baru sang menantu. Wajahnya semakin cantik dengan warna rambut yang dirubah menjadi sedikit kecoklatan. "Cocok, tidak, Ma?" Bukan Hanifa yang bertanya melainkan Respati. Jika boleh jujur, lelaki itu rasanya semakin tergila-gila dengan kecantikan sang istri yang paripurna. Dia sama sekali tak bisa melirik ke arah wanita lain lantaran istrinya sendiri saja sudah sangat menggoda seperti ini. Berkat bantuan Kusuma, Hanifa benar-benar bisa merawat diri dari ujung rambut hingga ujung kaki semuanya sangat mulus. "Cocok sekali. Pokoknya kalau Nifa mau pergi ke luar, kamu sebagai suami harus ikut. Jangan sampai lelaki di luaran sana kepincut sama kecantikan menantu Mama!"Hanifa tersipu malu. Suami dan mertuanya ini sangat berlebihan dalam memuji dirinya. "Sudah, jangan dipuji lagi, Ma. Nanti aku besar kepala, loh. Ini

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 61. Om Genit!

    Hanifa keluar lebih dulu dan berjalan santai menuju ruang tunggu untuk menunggu kedatangan sang suami yang mungkin sebentar lagi akan sampai. Semerbak aroma harum dari tubuh Hanifa rupanya membuat fokus pria paruh baya yang tak lain adalah Bowo, pun mulai menoleh dan mendapati sosok wanita cantik yang sedang duduk di ujung. Bowo bahkan sampai membasahi bibir bawahnya ketika melihat pemandangan yang begitu sayang untuk di lewatkan. Namun, pria paruh baya itu merasa sangat familiar dengan wajah cantik itu. Seolah tak asing untuk dirinya. "Cantik. Sudah melakukan biaya administrasi?"Hanifa terkejut bukan main dan sontak saja menoleh. Tangannya mengarah pada dirinya sendiri seolah bertanya apakah dia yang sedang di ajak bicara atau bukan?"Iya kamu. Kalau belum, Om bisa bayarkan sekalian Om bayar punya teman Om! Bagaimana?" tawar Bowo dengan tatapan laparnya.Hanifa sampai bergidik ngeri. Dia tak menyangka jika mantan Papa mertuanya punya saudara yang menjijikkan seperti ini. "Om lup

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 60. Calon Istri Ternyata Simpanan Om

    Sesuai janji yang pernah di ucapkan oleh Respati atas usulan Anisa, lelaki itu membawa sang istri ke klinik kecantikan milik Kusuma. Jika dulu Hanifa bekerja di sini, maka sekarang wanita itu akan menikmati segala fasilitas di klinik tanpa menunggu traktiran dari mantan bosnya (Kusuma)"Mau ditunggu atau Mas boleh pergi sebentar?" tanya Respati pada sang istri.Hanifa tersenyum geli. Dia tak akan membiarkan suaminya sibuk menunggu dirinya yang perawatan. Sudah pasti akan memerlukan waktu yang cukup lama. "Kamu pergi saja, Mas, kalau memang ada kerjaan atau urusan apapun. Nanti kalau aku sudah selesai bisa kamu jemput, atau naik taksi juga boleh!" "Jangan naik taksi! Mas akan jemput kamu. Nanti kabari saja, ya, Sayang!" Hanifa mengangguk seraya memejamkan mata ketika Respati memberikan kecupan di kening. Setelahnya, Respati langsung pergi dari klinik tersebut dan membiarkan sang istri melakukan serangkaian perawatan. Hari ini Kusuma tidak datang ke klinik, tapi sudah mengabari pad

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 59. Simpanan Om

    Widya dengan terpaksa mengikuti langkah Abimana yang tengah mendekat ke arah penjual es teh di pinggir jalan. Wanita itu menatap jijik dan merasa tak nyaman."Pak. Es tehnya 1, ya!" ujar Abimana yang dibalas senyuman oleh penjual tersebut. Lelaki itu melirik ke arah Widya yang sudah merengut tak suka. Dia cukup paham jika gaya hidup kekasihnya ini sangat hedon. Bukan hanya dalam segi penampilan, tapi juga dengan makanan yang maunya makanan enak dan mahal. "Ini Mas pesanannya. Mbaknya tidak sekalian minum?" tanya penjual tersebut yang seketika membuat Widya mendelik."Maaf, ya, Pak. Saya anti minum minuman di pinggir jalan kayak gini!" balas Widya dengan angkuh.Untung saja si penjual sama sekali tak merasa tersinggung dan hanya menanggapi dengan senyuman teduh. "Harganya berapa, Pak?" tanya Abimana kalem."Lima ribu, Mas!"Abimana pun mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu yang tadi dia minta dari Widya. "Kembaliannya ambil saja, Pak!""Terima kasih, Mas. Semoga rezeki Mas meli

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 58. Memadu Kasih di Kamar Hotel

    Di tengah kesunyian malam, kedua insan itu masih sibuk dengan kegiatan panasnya. Sang istri hanya bisa mengeluarkan suara merdunya sementara sang suami masih berpacu dan bergerak dengan liar."Mas. Aku capek ...," cicit Hanifa seraya mencengkram kuat bahu sang suami yang masih dengan gagahnya bergerak di atas tubuhnya seolah stamina dari lelaki itu tiada habisnya. "Sebentar, Sayang. Sebentar lagi Mas akan keluar!" bisik sang suami seraya melabuhkan beberapa kecupan hangat di kening dan leher. Hanifa hanya bisa pasrah menuruti segala kemauan sang suami. Wanita itu lelah, bahkan sangat lelah. Ingatkan besok untuk memberikan jeweran panas di telinga sang suami."Mas. Aku mau sampai!" jerit Hanifa yang berakhir terisak hebat. Dia tak kuat menerima serangan demi serangan kenikmatan dari sang suami. "Tahan sebentar. Kita keluar bersama!" tekan Respati membuat Hanifa geleng-geleng kepala.Hanya hitungan detik, mereka kembali mendapatkan pelepasan yang beradu menjadi satu, hingga kegelapan

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 57. Memancing Hasrat Sang Suami

    Di sinilah kedua insan itu berada, di atas kapal layar yang sedang menyusuri sungai Seine. Respati sengaja membawa sang istri ke tempat yang tak kalah romantis ini supaya suasana hati Hanifa kembali membaik setelah tadi mengaku cemburu. Hanifa bahkan sudah melupakan rasa cemburunya tadi dan kini terus tersenyum memandang hamparan sungai tersebut dengan perasaan penuh haru. "Bagaimana perasaannya? Apa masih marah sama Mas?" tanya Respati penasaran dan dibalas gelengan oleh Hanifa. "Aku sayang kamu. Maaf kalau tingkahku tadi sangat kekanakan. Padahal niat kamu baik, Mas!" Hanifa menatap sendu ke arah suaminya yang kini hanya mengenakan kaos hitam saja, lantaran jaket besar lelaki itu sudah menutupi tubuhnya.Respati terkekeh dan tak lupa melabuhkan kecupan manis di pipi sang istri. Setelahnya, mereka duduk dengan posisi sang suami yang sedang mengukung tubuh istrinya dari belakang. "Mas justru suka kalau kamu seperti itu. Itu artinya, kamu cemburu!" bisik lelaki itu yang sejujurnya

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 56. Kissing and Jealous

    Baru saja membuka pintu balkon, keduanya sudah disuguhi dengan pemandangan menara eiffel yang begitu memanjakan mata. Hanifa tersenyum sumringah seraya merentangkan tangan menikmati semilir angin yang berhembus di pagi hari. Respati yang tadinya berada di samping, kini langsung berpindah ke belakang tubuh sang istri. Memeluk wanitanya dengan begitu erat. Sang empu yang mendapat serangan mendadak pun justru memilih untuk menyenderkan tubuhnya di pundak sang suami."Mas. Aku bahagia, terima kasih banyak. Sekalinya ke luar negeri, aku bisa mengunjungi tempat indah seperti ini. Apalagi saat di Maldives lalu. Semuanya sangat indah." Suara Hanifa mendayu membuat Respati tersenyum lebar. "Tidak perlu berterima kasih. Sebisa mungkin Mas akan buat kamu bahagia, Sayang!" bisik lelaki itu seraya memberikan beberapa kecupan di pipi sang istri. Keduanya sama-sama menikmati moment indah lewat balkon hotel yang harga sewanya sangat fantasy. Beberapa saat kemudian, Respati dan Hanifa sudah siap

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 55. Morning Kiss

    Hanifa sudah melupakan semua rasa sesak di dada ketika mengingat semua tentang kedua orang tuanya yang dengan tega membiarkan dia sendirian sejak kecil. Bahkan, wajah keduanya saja sudah wanita itu lupakan sejak lama.Sekarang, waktunya bersenang-senang untuk menikmati bulan madu dengan sang suami. Malam ini pun Hanifa berniat untuk menyenangkan sang suami. Wanita itu sudah berada di dalam kamar mandi dengan membawa satu set lingerie pemberian dari Kusuma. Lingerie kali ini ia pilih warna hitam. Sangat kontras dengan warna kulitnya yang lumayan putih untuk ukuran orang Indonesia yang kebanyakan berkulit kuning langsat. Mungkin juga karena dia selalu rutin perawatan selama proses perceraiannya dulu sampai sekarang ini. "Dek. Masih lama di dalam kamar? Nanti masuk angin, loh!" Suara Respati menggema seraya tangannya sibuk mengetuk pintu kamar mandi.Lihatlah, hal sekecil ini saja Respati sudah bisa membuat Hanifa tersenyum cerah. Lelaki itu selalu bisa membuat jantung istrinya berdeta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status