Home / Rumah Tangga / Menjadi Cantik Setelah Talak 3 / Bab 34. Ingin Mencari Perhatian, tapi Berakhir Digampar

Share

Bab 34. Ingin Mencari Perhatian, tapi Berakhir Digampar

Author: NonaRich
last update Huling Na-update: 2025-01-23 19:05:20

"Mau aku hamil atau tidak, itu bukan urusan kamu. Mending kamu pergi dari sini!" usir Hanifa seraya menatap judes ke arah Abimana.

Sang empu yang tak mau di usir pun gegas memikirkan cara. Sudah terlalu lama dia tak bisa berdekatan dengan Hanifa. Kali ini harus berhasil.

"Aku bakal terima anak yang kamu kandung!"

"Aku nggak hamil. Aku tuh bukan kamu yang sering tidur satu ranjang dengan lawan jenis sebelum janur kuning melengkung. Sudah sana pergi. Pak, tolong usir lelaki ini. Saya mau istirahat!" ujar Hanifa seraya berlalu dari sana.

"Nifa—"

Bruk!

"Astaga, Mbak. Masnya pingsan Mbak!" pekik satpam tersebut sampai membuat Hanifa terkejut bukan main.

Perempuan itu bahkan sampai menjatuhkan payung yang ia kenakan lantaran terlalu panik dan mendekati mantan suaminya yang sudah berbaring di tanah.

"Mas Abi. Kamu kenapa, sih, Mas? Kalau sakit jangan di sini!" pekik Hanifa seraya menepuk keras pipi Abimana

Sayangnya, masih tak ada respon dari lelaki itu. Wajahnya bahkan semakin pucat lanta
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 35. Jadwal Pernikahan Dipercepat

    Jangan bilang jika Abimana kapok setelah di hajar habis oleh Hanifa. Lelaki itu masih terus berusaha keras untuk mencari cara supaya bisa mendekati Hanifa. Kepalanya terpaksa diperban dan sejak tadi dia terus menerus di omeli oleh Santi dan juga Widya."Ngapain kamu malam-malam ke sana, hah? Pulangnya malah babak belur kayak gini! Sudah tau lagi kere-kerenya, masih saja nggak kapok jadi orang!" kesal Santi seraya menonyor kepala Abimana.Persetan jika anaknya itu mengaduh kesakitan. Dia sama sekali tak peduli. Wanita paruh baya itu kepalang emosi ketika mereka sudah banyak membuat rencana, tapi Abimana justru nekad begini.Percuma saja ia berusaha keras untuk mendekatkan Hanifa dengan Latif. Memang anaknya ini luar biasa bodohnya. "Mama sudah angkat tangan nggak mau bantu kamu lagi. Terserah mau kamu dapat warisan atau tidak. Yang jelas, mulai besok, Latif bakal pulang ke rumahnya!" tegas Santi.Wajah Abimana sudah tak bisa di kondisikan lagi. Lelaki itu terlihat nelangsa ketika di

    Huling Na-update : 2025-01-23
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 36. SAH!!

    Sesuai kesepakatan bersama, Hanifa dan Respati akan menjalani prosesi pingit. Mereka tidak diperbolehkan bertemu sampai hari H. Awalnya, Respati menolak dengan tegas, tapi lelaki itu langsung diberi pengertian oleh kedua orang tuanya. Respati untuk sementara akan tinggal di rumah kontrakan miliknya atas permintaan Handoko. Sementara Hanifa akan tinggal di kediaman Handoko. Undangan juga sudah disebar. Mereka sepakat tidak mengundang Abimana karena tak mau membuat acara geger. Hanya Banu saja yang mendapat undangan dan entah pria paruh baya itu akan datang atau tidak.Seperti sekarang ini, di kediaman Banu tampak geger setelah mendapatkan undangan."Pokoknya Mama mau ikut! Sekalian Mama labrak itu si Respati yang berani-beraninya ambil calon mantunya Mama!" ucap Santi dengan menggebu. "Tapi, di tulisan ini hanya Papa yang di undang, Ma. Ya kali kamu mau ikut! Malu-maluin!" Banu dengan sabar memperlihatkan undangan tersebut supaya sang istri bisa membaca dengan jelas. Abimana dan Wi

    Huling Na-update : 2025-01-24
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 37. Resepsi dan Tamu Tak Diundang

    Resepsi pernikahan Respati dan Hanifa sangat ramai. Banyak kolagen bisnis Handoko maupun kenalan Respati yang menghadiri undangan. Begitu juga dengan keluarga Abimana yang turut hadir, padahal yang di undang hanya Banu. "Yakin mau ikut masuk ke dalam sana?" tanya Banu kepada sang istri dan anak. Widya pun turut hadir di sana. "Yakin, dong, Pa. Masa Mama sudah dandan cantik begini, kok, malah nggak yakin? Mama juga sudah sedia beberapa kantong plastik buat simpan makanan!" balas Santi dengan nada sewotnya. Banu menghela napas. Jika boleh jujur, pria paruh baya itu sangat malu. Mau mencegah pun juga tidak bisa. Tiga lawan satu, jelas dia akan kalah telak. "Tidak lupa bawa amplop juga, kan?" tanya Banu lagi untuk memastikan. Jangan sampai keluarganya ikut dengannya, tapi lupa mengisi amplop."Sudah. Tadi Mama isi lima puluh ribu. Nggak usah banyak-banyak. Keluarga mereka keluarga kaya raya. Kamu isi berapa, Pa?" tanya balik Santi."Lima ratus ribu!" "Apa? Lima ratus ribu, Pa? Itu s

    Huling Na-update : 2025-01-24
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 38. Malam Pertama?

    Setelah melewati prosesi akad nikah dan dilanjutkan dengan resepsi di malam hari tadi, akhirnya kedua pengantin baru bisa merehatkan diri di kamar mereka. Kamar pengantin baru itu sudah dihias dengan sedemikian rupa. Apalagi ranjangnya sudah dipenuhi dengan ribuan kelopak bunga mawar yang disusun berbentuk hati. "Ini dibuang saja, ya?" ujar Respati meminta persetujuan sang istri.Astaga, lelaki itu bahkan masih tak menyangka jika sekarang sudah memiliki istri. Apalagi, istrinya ini sangat cantik jelita. Rugi sekali Abimana melepaskan berlian hanya demi wanita matre seperti Widya. Hanifa yang tadinya tersenyum lebar pun kini langsung merengut sembari menatap wajah suaminya. Bisa-bisanya, kelopak mawar yang begitu indah itu akan dibuang?"Kok malah dibuang, sih, Mas? Kita foto dulu buat kenang-kenangan!" Hanifa sudah menduduki ranjangSementara Respati hanya bisa menghela napas. Walau begitu, dia tetap menuruti permintaan sang istri. Keduanya mulai duduk berdampingan dengan posisi

    Huling Na-update : 2025-01-25
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 39. Lingerie Merah

    Sejak tadi Respati hanya bisa menghela napas di dalam ruang rawat Handoko. Istri dan Mamanya sedang memijat lengan sang Papa yang hanya berbaring lemah di atas brankar. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam dan mereka semua masih terjaga lantaran sang kepala rumah tangga mendadak diare parah setelah acara resepsi. Harusnya malam ini Respati akan melaksanakan malam pertama dengan sang istri. Sayangnya, semuanya gagal total."Wajahmu sejak tadi masam sekali, seperti tidak ikhlas menolong Papa!" singgung Handoko ketika melihat wajah masam sang anak. Sang empu kembali menghela napas. Entahlah, di sisi lain dia kesal luar biasa. Namun, tak mungkin juga dia marah-marah hanya karena malam pertamanya yang gagal."Ini semua salahmu, Pa. Sudah tau anaknya baru saja nikah, kamunya malah sakit begini. Besok-besok, makan sambal satu mangkok, biar makin diare!" Anisa langsung mengomeli sang suami yang menurutnya sangat bebal lantaran sejak dulu musuh suaminya itu adalah makanan pedas, tapi Hando

    Huling Na-update : 2025-01-26
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 40. Menjadi Bual-bualan Mertua dan Ipar

    Hanifa mengerjap pelan ketika cahaya matahari tepat mengenai wajahnya. Perempuan itu merasa pening di kepala. Apalagi ketika mendapati tubuhnya kini terasa remuk redam setelah tadi malam berhasil dicampuri oleh sang suami. Sang pelaku masih tidur dengan nyenyaknya sembari memeluk dirinya dari belakang. Hanifa yang merasakan hal itu bahkan sampai ingin menangis, karena memang sesakit itu rasanya. "Mas. Bangun, Mas! Sudah pagi!" panggil Hanifa, tapi Respati justru semakin mengeratkan dekapannya. "Please, aku pengen mandi. Rasanya tubuhku nggak nyaman," lanjut wanita itu hampir menangis.Hanifa telah resmi menjadi seorang wanita. Sudah bukan gadis kinyis-kinyis seperti sebelumnya."Iya ini Mas bangun. Nggak usah nangis!" Respati langsung membuka mata dan membalikkan tubuh sang istri agar menghadap ke arahnyaHanifa yang diperlakukan sedemikian rupa pun langsung saja menghambur ke dalam pelukan sang suami. Wanita itu bahkan sampai terisak pelan hingga membuat Respati kaget bukan main.

    Huling Na-update : 2025-01-27
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 41. Jamu dari Mertua

    "Sejak kapan hamil di luar nikah itu bisa buat iri orang lain, Mbak? Yang ada bikin malu dan bukannya itu aib, ya?" kekeh Hanifa dengan tampang mengejek.Jika dulu dia bisa diinjak sedemikian rupa dan hanya bisa menangis, maka berbeda dengan sekarang. Dia akan membalas jauh lebih kejam jika ada yang mengusik dirinya. Contohnya seperti Widya. Hanifa akan memperlakukan orang lain jauh lebih baik jika orang itu bisa baik padanya. Namun, jika ada orang kejam yang suka menginjak-injak harga diri orang lain, maka dia akan menanggapinya dan membalasnya. "Heh sembarangan. Aku sama Mas Abi itu mau nikah, bukannya belum nikah. Kita ini bentar lagi mau ngadain pesta jauh lebih mewah ketimbang pestamu yang kampungan itu!" sinis Widya yang masih tak mau kalah.Abimana bahkan sudah memberi kode pada sang kekasih supaya bisa menjaga perkataannya. Sayangnya, sepertinya wanita itu tak peduli dan terus saja mengoceh tak jelas. "Masih mau nikah, kan, Mbak? Tapi, nyatanya sudah nyicil anak. Ck, Mas Ab

    Huling Na-update : 2025-01-28
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 42. Gajiku Sudah Berkurang

    Respati sejak tadi menghela napas ketika melihat wajah kesal dari Anisa. Bukan tanpa sebab wanita paruh baya itu merajuk seperti itu. Hal ini di karenakan menantu kesayangannya belum juga meminum jamu buatannya, tapi sudah muntah-muntah. Dia kira tadi Hanifa positif hamil, tapi ternyata mabok aroma jamu. Kusuma yang melihat bagaimana tersiksanya sang ipar bahkan tadi langsung berpamitan untuk pulang. Tak lupa dia membawa jamu buatan sang Mama supaya wanita paruh baya itu tak sedih. Mungkin nanti di tengah jalan ia akan membuang jamu tersebut. Bukannya durhaka, tapi ini demi keselamatan tubuhnya yang mungkin saja akan mual parah ketimbang Hanifa tadi. Anisa sendiri malah uring-uringan. Hendak memarahi Hanifa, tapi dia tak setega itu dengan menantu kesayangannya. Alhasil, Respati yang harus menanggung semuanya. "Ma. Di buang saja, ya? Rasanya benar-benar tidak enak!" Respati memohon dengan wajah lesunya. Sementara Hanifa hanya menatap miris ke arah sang suami dari kejauhan lantaran d

    Huling Na-update : 2025-01-29

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 156. Pembantu Tidak Tau Diri

    Malam harinya, seperti biasa, Maya selalu saja mencari kesempatan dalam kesempitan. Seperti malam-malam sebelumnya, wanita itu ikut makan di meja makan. Hanifa sudah tidak mood. Apalagi Respati juga tidak menegur asisten rumah tangga itu dan terkesan membiarkan saja. "Pak Pati mau makan pakai apa?" tanya Maya yang mulai melancarkan aksinya. "Biar saja ambil sendiri—""Sudah, sini saya ambilkan saja, Pak!" Maya gegas menuangkan nasi ke dalam piring kosong milik Respati. Wajah Hanifa sudah tidak bisa di kondisikan lagi. Wanita itu menatap datar pemandangan yang tentu saja membuat hatinya bergejolak ingin mencekik perempuan bernama Maya itu. Sialan sekali. "Mas. Aku mau makan di luar. Nggak mood makan di sini!" ujar Hanifa."Tapi nanti mubazir loh, Dek. Dia sudah masak banyak!" balas Respati.Terkadang, Hanifa itu heran sekali. Respati terkesan selalu membela Maya. Padahal yang sebenarnya tidak begitu. Wanita hamil itu hanya sedang mengalami masa-masa sensitif dalam segi perasaan m

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 155. Adu Mulut Karena Pembantu Genit

    Setiap hari ada saja tingkah Maya yang selalu memancing emosi Hanifa. Seperti sekarang ini, Maya keluar dari kamar yang di khususkan untuk asisten rumah tangga dengan menggunakan baju milik Hanifa. Pantas saja wanita hamil itu tak menemukan baju kesayangannya, ternyata justru sudah dipakai oleh Maya."Mbak, itu bajuku kok dipakai? Mbak kok terlalu lancang?" Tegur Hanifa yang merasa tak suka dengan sikap Maya yang selalu seenaknya seperti ini.Maya yang di tegur seperti itu malah menaikkan sebelah alisnya. Dia menatap aneh ke arah Hanifa"Loh, kok Mbak Nifa malah bilang kayak gini? Ini loh bajunya saya! Memangnya cuma Mbak saja yang bisa beli?" tantang Maya, padahal jelas-jelas ini baju memang milik Hanifa, tapi mana mau pembantu itu mengaku?Sementara di sisi lain, Hanifa sudah menatap garang pada pembantu satu itu. "Mbak Maya jangan macam-macam, ya. Aku loh tau kalau Mbak ini yang nata baju aku buat di bawa ke lantai bawah. Jadi, ya, kemungkinan besar dan itu memang baju aku. Aku

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 154. Ingin Menjadi Istri Kedua

    Beberapa hari kemudian, keadaan Hanifa semakin membaik dan sudah bisa beraktivitas seperti sedia kala. Bedanya, perempuan itu sama sekali tak diperbolehkan untuk menyentuh peralatan dapur. Alhasil, semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh Maya. Di mulai dari bersih-bersih dan juga memasak. Semua di lakukan oleh wanita yang usianya beberapa tahun di atas Hanifa. "Pak Pati, ini saya sudah masak sayur asem sama ikan goreng spesial buat Bapak!" ujar Maya dengan centilnya ketika Respati baru saja memasuki area dapur. Sang empu hanya mengangguk dan mulai sibuk membuka pintu kulkas. Maya yang merasa dicueki pun lekas mendekat ke arah sang empu dan menjawil lengannya."Pak Pati cari apa?"Respati terkejut bukan main dan sontak saja menjauh dari sosok Maya. Bisa gawat nanti jika Hanifa melihat, sudah pasti akan salah paham. "Mbak tolong jangan dekat-dekat seperti ini! Takutnya istri saya salah paham nantinya!" tegur Respati yang seketika membuat Maya memutar bola mata dengan malas. "Istri

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 153. ART Baru yang Genit

    Hampir dua minggu lamanya Hanifa di rawat di rumah sakit dan syukurnya hari ini sudah diperbolehkan pulang. Respati sangat kelelahan lantaran sibuk bolak balik rumah sakit sekaligus memantau pekerjaan. Walau begitu, ia sama sekali tak pernah mengeluh lantaran semua ini dia lakukan demi keluarga kecilnya yang sebentar lagi akan bertambah dalam beberapa bulan kedepan. "Semua barang-barang sudah dipacking?" tanya Handoko. Anisa tidak ikut lantaran sibuk mengurus Kusuma yang beberapa waktu lalu sudah lahiran dan sekarang anak bayinya sedang demam dan rewel. Alhasil, Kusuma membutuhkan bantuan sang Mama."Sudah, Pa. Biaya administrasi juga sudah Pati lunasi!" balas Respati dengan lesu. Bukan karena sedih tapi karena lelaki itu benar-benar butuh istirahat. Handoko mengangguk dan mulai membantu mengeluarkan semua barang bawaan yang dua minggu ini di bawa ke rumah sakit. Sekitar lima belas menit perjalanan menuju ke rumah, pada akhirnya mereka tiba juga dan sudah di sambut oleh satu ART

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 152. Kandungan Lemah

    Hanifa keluar dengan wajah sendu. Bibirnya bahkan sudah melengkung ke bawah. Respati yang melihat semua itu tentu saja langsung menghela napas. Ia gegas mendekat dan merangkul bahu sang istri untuk menenangkan. Lewat ekspresi Hanifa saja Respati bisa menebak hasilnya seperti apa. Mungkin saja memang tak seperti harapan mereka saat ini, tapi Respati tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Jangan sedih, kita bisa coba lagi nanti. Masih ada banyak waktu. Ayo dong senyum!" hibur Respati.Nenek Laksmi yang melihat itu terharu bukan main. Dia tak menyangka jika cucu lelakinya yang satu ini sangat dewasa dalam segi pikiran."Maaf—""Kenapa minta maaf, sih, Sayang? Mas tidak masalah, loh! Itu artinya, kita kurang berusaha selama ini. Mas santai begini, kok. Tidak masalah ini!"Hanifa menghela napas. Padahal dia belum selesai bicara, tapi suaminya terus menerus mengoceh seperti ini. "Mas, aku belum selesai bicara, loh. Astaga, coba lihat ini hasilnya!" Hanifa melepas paksa pelukan dari Respat

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 151. Hamil, kah?

    Hanifa jatuh sakit setelah kemarin mendapati teror di rumahnya sendiri. Respati bahkan sampai menambah satpam untuk berjaga di halaman rumah lantaran takut sekali jika sampai ada kiriman teror lagi. "Mas, aku takut!" keluh Hanifa seraya menggenggam erat tangan sang suami. Keduanya sekarang ini berada di dalam kamar. Respati terpaksa menempelkan kompres instan di kening istrinya, lantaran terlampau khawatir. Pasalnya saja, Hanifa sama sekali tak mau di bawa ke rumah sakit. Minum obat pun juga harus ekstra dipaksa. Walau begitu, Hanifa masih belum mau minum obat lantaran mulutnya terasa pahit."Takut apa, Sayang? Mas di sini sama kamu. Di luar juga ada lima satpam yang berjaga. Percaya sama Mas, selama Mas masih ada di samping kamu, semuanya baik-baik saja. Oke?" Respati dengan lembut memberi pengertian kepada istrinya.Dengan terpaksa, Hanifa mengangguk pelan sebagai jawaban. Ia takut, tapi tetap harus yakin jika semuanya akan baik-baik saja seperti apa yang barusan di ucapkan oleh s

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 150. Teror

    Ada yang aneh di kediaman Respati dan Hanifa pagi hari ini. Pasalnya, mereka mendapati kotak di depan pintu yang terbalut pita di atasnya. "Ini apa, Mas? Kok, bisa-bisanya ada beginian?" heran Hanifa. Pasangan suami istri itu terpaksa menunda keberangkatannya yang hendak pergi ke tempat fitness lantaran masih penasaran dengan apa yang ada di dalam kotak tersebut."Harusnya kalau ada paket, dititip dulu sama Pak Satpam!" gumam Respati yang juga merasa aneh dengan semua itu. "Coba buka saja, Mas. Aku kok ya penasaran sama isinya!" Hanifa hendak mengambil kotak tersebut, tapi langsung di tahan oleh Respati. Lelaki itu menggeleng pelan untuk memperingati sang istri supaya tidak membuka kotak tersebut. Ia gegas menatap ke arah pos satpam yang tak jauh dari teras rumahnya."Pak Satpam. Tolong ke sini sebentar, Pak!" panggil Respati dengan nada sopan, tapi penuh akan perintah. Dua satpam yang berjaga di pos keamanan pun lekas mendekati kedua majikannya yang berada di teras rumah. "Iya

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 149. Tingkah Gila Santi

    Sekitar pukul sembilan pagi, pasutri itu baru saja keluar dari kamar. Nenek Laksmi dan Anisa yang melihat itu sontak saja menghela napas. Kedua wanita itu seolah tak tega ketika melihat wajah letih Hanifa."Mau ingin segera punya anak, boleh. Tapi, juga ingat jaga kesehatan. Kalian sudah melewatkan sarapan, loh!" Anisa terlalu gemas dan langsung menegur keduanya, terutama Respati, si biang keroknya. "Mas Pati itu loh, Ma," gerutu Hanifa yang kini sudah duduk menghadap ke arah meja makan. Nenek Laksmi sampai meringis ketika tak sengaja melihat area leher cucu menantunya yang terlihat. Banyak sekali tanda kemerahan di sana. Sudah pasti semua itu adalah ulah dari Respati. "Pati, jangan sampai kamu buat cucu mantunya Nenek sakit. Awas saja nanti!" Respati hanya bisa menghela napas seraya mengangguk. Percuma juga jika dia membuat pembelaan, sudah pasti akan kalah. Tiga lawan satu. Dia bisa apa?"Sudah, intinya jangan terlalu over. Berusaha boleh, tapi ingat juga kesehatan. Kalian ber

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 148. Suami Super Agresif

    Tiga hari setelahnya, kehidupan rumah tangga antara Hanifa dan Respati sudah berjalan dengan semestinya. Sudah tidak ada perang dingin atau pertengkaran lagi seperti yang sudah-sudah.Bahkan, keduanya kembali lengket seperti sedia kala. Hanifa sudah tak pernah lagi membahas kejadian yang lalu. Toh juga Respati sudah kapok dan sudah berjanji tak akan minum-minum lagi. "Sayang!"Hanifa yang kini sedang sibuk memasak pun hanya bisa menghela napas gusar ketika mendengar panggilan dari sang suami. Ada apa lagi dengan lelaki itu? Perasaan tadi masih tidur dengan nyenyak, tapi sekarang sudah ribut sekali."Kamu di mana, Yang?""Di dapur, Mas. Aku lagi masak. Pagi-pagi jangan berisik, ish!" balas Hanifa yang juga ikut berteriak. Sudah tidak ada sahutan lagi dan Hanifa hanya bisa mengedikkan bahu dengan acuh. Wanita itu kembali sibuk memasak. Sekitar dua menit kemudian, Respati datang ke dapur dengan wajah yang masih mengantuk.Grep!Lihatlah betapa manjanya lelaki ini jika sudah bersama d

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status