Share

Bab 30

Sungguh, Saraswati tidak menduga kalau anak kandungnya sendiri menyakiti hatinya.

“Kenapa kau bicara seperti itu, Cella? Kenapa?”

“Karena aku sudah tidak peduli! Aku capek dan muak! Aku ingin hidup tenang!” Sorot mata Cella menghujam hati Saraswati. Wanita itu sangat bersedih dan terluka mendengar ucapan anak kandungnya. Selama ini, Cella selalu mendukung segala rencana dan keputusannya. Tetapi, sejak bertemu dengan Toni, Saraswati merasa sikap anaknya mulai berubah. Sudah tidak terlalu terobsesi akan harta kekayaan Abimanyu.

Cella pergi begitu saja. Tidak ingin menunggu tanggapan dari Mamanya. Sebulir air mata Saraswati membasahi pipi kiri. Sekarang ia merasa sendirian. Abimanyu dan Cella telah menjauhinya. Saraswati menyeka kasar air mata. Dia tidak ingin kalau orang lain melihat kesedihannya. Saraswati menarik napas kasar, mengembuskannya perlahan. Ia harus fokus, tidak boleh bersedih. Harus bisa menjalankan rencananya meski tanpa Cella.

***

“Jake, kapan aku dibolehkan pula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status