Share

Bab 29

“Jadi… kalian udah tunangan?” ekspresi Sandi masih terlihat plonga plongo. Beberapa kali Sandi menoleh pada Cantika yang duduk di sampingnya, lalu kembali menoleh pada Lian yang duduk di depannya, masih di atas kursi rodanya.

Lian memincingkan matanya saat menatap Sandi, padahal sebelumnya dia sudah menjelaskan duduk perkaranya dengan sedetil-detilnya, tapi entah kenapa yang masuk dalam sel otak Abangnya itu hanya perihal Lian dan Cantika yang ‘sudah bertunangan’.

“Dibilangin nggak tunangan beneran,” sahut Lian, tapi langsung disanggah oleh Cantika, “Beneran kok, Bang. Aku sama Lian bahkan mau nikah.”

Detik itu juga Lian menoleh pada Cantika dengan kedua mata yang melotot. Cantika yang menerima tatapan penuh ancaman itu hanya menyunggingkan senyum seolah tak ada yang salah dengan ucapannya barusan. Lian menggeleng, memberi kode agar Cantika tidak terus menerus bersikap demikian. Namun Cantika hanya menanggap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status