Share

Bab 28

Sandi membantu mendorong kursi roda Lian hingga masuk ke dalam kamar rumah kontrakan lama Lian. Sandi kemudian meletakkan tas berisi baju dan perlengkapan yang sebelumnya digunakan Lian selama di rumah sakit.

“Aku beneran kaget waktu kamu tiba-tiba nelpon minta jemput di rumah sakit, aku kira kamu bercanda.” Sandi duduk di tepi ranjang, lalu menatap Lian dengan sedih. Lian buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain. Rasanya masih tidak nyaman jika orang lain menatapnya dengan ekspresi kasihan— Lian jadi merasa keadaan dirinya sekarang menyedihkan.

“Kenapa sebelumnya kamu nggak cerita sama aku? Kamu udah nggak nganggap aku Abang kamu lagi?” tanya Sandi, nada suaranya terdengar sedih.

Lian kembali menatap Sandi dan menggeleng. “Nggak gitu, Bang. Aku cuma nggak mau bikin Bang Sandi kuatir. Aku juga takut kalo Bang Sandi sampe cerit ke ibu atau Arumy. Ibu selama ini sakit-sakitan, aku nggak mau nambah beban pikiran Ibu.”

“Bener karena itu?” tanya Sandi yang masih belum yakin dengan j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status