Home / Pernikahan / Menikahi Putri Konglomerat / 5 – Yang Harus Bertemu

Share

5 – Yang Harus Bertemu

Author: Ally Jane
last update Last Updated: 2022-12-03 21:22:26

Satu-satunya alasan Jeff tidak se-nervous dari saat ia akan berangkat dari rumah Celine tadi adalah karena wanita itu ikut pergi bersamanya ke headquarter Royale Group. Terlepas dari mendadaknya berita pernikahan mereka dan mendadaknya kedatangan mereka pagi itu, ada banyak eksekutif yang hadir dan menyambut kedatangan mereka di lobi.

Jeff tahu ia tidak seharusnya gentar, tapi ia tidak terbiasa menghadapi orang-orang ini. Tidak dengan cara seperti ini. Kecuali jika Celine memberinya tugas untuk membunuh mereka semua di sini, Jeff akan melakukan itu dengan percaya diri.

“Jeff,” panggil Celine pelan.

Jeff menoleh padanya.

“Jangan berpikir untuk melakukan hal-hal aneh di sini,” ucap wanita itu sembari tersenyum geli. “Aku seolah bisa mendengar apa yang kau pikirkan.”

“Ah … maaf …” Jeff tersenyum kecil.

Ia merasa lebih relaks sekarang. Celine seolah mengatakan jika Jeff tidak akan perlu melakukan hal seperti itu selama Celine ada di sampingnya.

Ketika mereka menaiki lift, Celine berkata, “Sebentar lagi, orang-orang itu akan berebut untuk bertemu denganmu. Aku hanya akan menemanimu hari ini. Tapi, itu akan terus berlanjut sepanjang minggu. Kau bisa mengatasinya sendiri, kan?”

Well, aku hanya harus menerima kedatangan mereka, kan?” sahut Jeff. “Tapi, aku terkejut karena mereka akan langsung datang kemari di hari pertama aku masuk ke kantor ini.”

“Tentu saja. Mereka akan berlomba-lomba untuk segera bertemu denganmu. Sebagian besar dari mereka juga pasti penasaran tentangmu dan akan mencoba mencari tahu tentangmu. Tapi, itu tidak masalah. Yang terpenting bukan masa lalumu, tapi siapa kau sekarang. Tak akan ada yang bisa mereka lakukan dengan masa lalumu,” urai Celine.

“Meski, kau mungkin akan sedikit kelelahan karena harus menghadapi serbuan mereka. Mereka tidak akan hentinya datang padamu sepanjang minggu ini. Jadi, kau harus menyiapkan diri,” pesan Celine. “Ah, dan jangan pernah repot-repot memikirkan hadiah dari mereka. Aku akan mengirim orang untuk mengurus itu dan memberitahumu apa yang harus kau lakukan dengan itu nanti.”

“Hadiah apa?” tanya Jeff tak mengerti.

“Hadiah pernikahan yang agak sedikit terlalu berlebihan,” sahut Celine. “Karena saat ini, mereka akan melakukan apa pun untuk berada di pihakmu. Karena kau adalah rajanya di sini.”

Jeff tertegun menatap wanita itu. Kekuasaan sebesar ini … bagaimana bisa dia memberikannya semudah itu pada Jeff?

***

“Nona, tamu berikutnya adalah CEO Royale Construction, Justin Henderson,” Erin, sekretaris pribadinya, memberitahu.

Celine memberi isyarat agar Erin membukakan pintu. Pintu terbuka dan pria paruh baya yang namanya disebutkan Erin tadi masuk. Pria itu berjalan lurus ke arah meja kerja tempat Jeff  berada, lalu membungkuk hormat menyapa Jeff.

“Selamat atas pernikahannya, Tuan Jeffry, Nyonya Celine,” ucap pria itu.

Celine yang berdiri di sebelah Jeff, menjawab, “Terima kasih.”

Ia lantas pergi ke sofa dan duduk di sana sambil mengamati bagaimana Justin akan mencoba mendekati Jeff. Ah … sedari pagi tak terhitung berapa banyak orang yang mencoba mendekati suaminya. Celine benar-benar berhati besar untuk menonton semua itu di depan matanya.

“Perkenalkan, saya Justin Henderson dari Royale Construction,” pria itu memperkenalkan diri.

Jeff mengangguk. “Saya sudah banyak melihat proyek Royale Construction. Secara pribadi, saya suka proyek forest villa yang saat ini sedang dalam progress,” ucap pria itu. “Saya dengar, proses pembangunannya berjalan dengan cepat.”

Justin tampak terkejut mendengar itu. Well, Celine sendiri agak terkejut karena pria itu lagi-lagi menyebutkan hal yang tak terduga. Dia benar-benar mempelajari semua informasi yang diberikan Celine tentang Royale Group dan anak perusahaannya.

“Terima kasih, Tuan,” jawab Justin sembari tersenyum. Pria itu tampak lebih relaks sekarang. “Sejujurnya, saya tidak terlalu mengenal Tuan Jeffry sebelumnya dan ini adalah pertemuan pertama kita. Tapi, saya sudah menyiapkan hadiah yang saya harap Tuan akan suka.”

Pria itu meletakkan sebuah i-Pad di meja Jeff dan memutar sebuah video. Lalu, dia menjelaskan,

“Itu adalah salah satu properti yang sedang saya bangun. Saya ingin menghadiahkan itu untuk Tuan Jeffry sebagai hadiah pernikahan.”

Celine tersenyum kecil. Ia dengar, Justin memang sedang membangun properti di tanah pribadinya. Namun, ia terkejut pria itu akan memberikannya pada Jeff sebagai hadiah. Terlebih, tidak banyak yang tahu tentang lahan pribadi Justin itu. Well, itu hadiah yang sempurna untuk Jeff.

***

Jeff sebenarnya terkejut ketika mendapat begitu banyak hadiah di hari pertama. Namun, ia tak merasa perlu memusingkan itu karena Celine akan mengurus itu. Di hari kedua, Jeff pergi ke headquarter Royale Group tanpa Celine. Meski begitu, mereka masih tersambung dengan telepon.

Selamat bersenang-senang, Jeff,” ucap Celine dari earphone bluetooth-nya begitu Jeff memasuki ruang kantornya.

Jeff tersenyum kecil. Bukankah Celine yang bersenang-senang di sini. Terlepas dari orang-orang yang datang lebih mengutamakan Jeff daripada dirinya, wanita itu tak keberatan. Karena ini seperti yang sudah dia rencanakan. Sepertinya, wanita itu menyebar rumor semacam dia jatuh cinta mati-matian pada Jeff dan akan melakukan apa pun untuk Jeff.

“Celine, aku sepertinya belum sempat mengucapkan ini,” Jeff berkata.

Hm? Apa yang ingin kau katakan?

“Terima kasih,” ucap Jeff.

Tak ada jawaban selama beberapa saat. Mungkin, wanita itu terlalu terkejut. Well, Jeff sendiri tak menyangka dia akan mengucapkan kata-kata ini pada wanita yang tak pernah ia kenal sebelumnya dan tiba-tiba menjadi istrinya.

Huh, terlalu cepat untuk mengucapkan terima kasih sekarang,” balas wanita itu.

Jeff tersenyum mendengar itu. Namun, senyum Jeff seketika lenyap ketika dia mendengar Erin memberitahukan tamu pertamanya pagi itu.

Bernard dari King Property.

Itu adalah salah satu anak perusahaan Royale yang bekerja sama dengan Bernard. Sial. Kenapa harus sekarang? Namun, tidak ada jalan mundur sekarang. Jeff mengangguk pada Erin dan pintu itu terbuka.

Bernard masuk ke ruangan itu, tapi dia tidak sendiri. Dia datang bersama … Julian? Namun, apa yang terjadi dengan Julian? Wajah pria itu tampak babak belur.

Jeff berusaha memasang ekspresi datar ketika Bernard dan Julian mendekat ke mejanya. Mereka berhenti di depan meja Jeff, lalu mengejutkan Jeff, mereka berdua membungkuk padanya. Jeff terbelalak tak percaya melihat itu.

Ini Bernard. Bos Besar organisasi hitam yang memiliki empat pilar terkuat. Bagaimana bisa dia menundukkan kepala semudah itu di depan Jeff?

“Saya datang kemari hanya untuk menyapa Tuan Jeffry,” ucap pria itu.

Jeff mengepalkan tangan di bawah meja kerjanya. Saat ini, bahkan Bernard pun tak bisa melakukan apa-apa selain menundukkan kepala di depannya. Jika mau, Jeff bisa menghabisi pria itu di sini. Jeff bisa dengan mudah membalaskan dendam …

“Tuan Jeffry …” Bernard menegakkan tubuh. “Saya akan melakukan apa pun yang Tuan perintahkan mulai sekarang. Karena itu, tidak perlu sungkan untuk memberi perintah pada saya jika Tuan membutuhkannya.”

Omong kosong macam apa ini …?

Pria itu kemudian mencondongkan tubuh ke arah Jeff sambil mengulurkan tangan. Jeff menatap tangan itu selama beberapa saat, ragu untuk menerima uluran tangan itu. Namun, ia kemudian mendengar Bernard berbicara pelan,

“Berhati-hatilah pada istrimu. Dia bukan wanita biasa.”

Jeff mengernyit. Apa Bernard mengenal Celine?

***

Related chapters

  • Menikahi Putri Konglomerat   6 – Kecurigaan

    Celine ikut mendengarkan apa yang dikatakan Bernard pada Jeff tadi.Berhati-hati pada Celine? Huh, pria itu belum-belum sudah berusaha menjegal Celine. Namun, Celine tak merasa perlu mengkhawatirkan itu. Jeff tidak bodoh. Saat ini, Bernard adalah musuhnya. Pria itu tidak akan …Tut. Sambungan telepon diputus. Celine tertegun.Jeff? Dia memutus sambungan telepon dan tak membiarkan Celine mendengar percakapannya dengan Bernard? Apa yang pria itu pikirkan?Celine mengepalkan tangan geram. Namun, ia berusaha menenangkan diri. Ada Erin di sana.Ugh, sial. Apa yang Celine lakukan ini? Apa kepercayaannya pada Jeff hanya sebatas ini? Dia tahu Jeff lebih baik dari siapa pun. Pria itu tidak akan goyah karena orang seperti Bernard.Terlebih, tidakkah ini terlalu awal untuk kecurigaan di antara mereka? Meski, Celine tidak akan menyalahkan Jeff jika pria itu mengamuk saat ia mengetahui apa yang disembunyikan Celine darinya. Namun, tidak sekarang. Jika kepercayaan pria itu pada Celine sudah goyah s

    Last Updated : 2023-03-03
  • Menikahi Putri Konglomerat   7 – Alasan Tak Terduga

    Ketika Jeff masuk ke ruang keluarga, ia melihat Dion dan Celine ada di sana. Mereka tampak bersenang-senang dengan tumpukan buku di depan mereka. Jeff merasa sedikit cemburu karena tidak berada di antara mereka. Namun, perasaan itu tak bertahan lama karena Dion langsung menghambur ke arahnya dan berceloteh menceritakan tentang buku-buku barunya yang dibelikan Celine.Jeff menatap Celine, tapi ia tak tahu harus mengatakan apa pada wanita itu. Setelah memutus sambungan telepon seperti tadi, Jeff tak sanggup menelepon Celine lagi untuk memberikan penjelasan. Ia tak tahu harus bagaimana mengatakannya pada wanita itu.Jeff akhirnya kembali menatap Dion dan bertanya, “Tapi, apa kau merepotkan orang-orang rumah selama Om tidak di sini?”“Tidak! Aku jadi anak baik dan tidak merepotkan siapa pun. Aku makan tepat waktu dan menghabiskan makananku,” jawab Dion lancar.Jeff tersenyum. Syukurlah. Tampaknya Dion benar-benar sudah merasa nyaman di sini. “Good boy,” ucap Jeff. “Kau juga tidak menggang

    Last Updated : 2023-03-05
  • Menikahi Putri Konglomerat   8 – Sabotase

    Beberapa hari sebelumnya … “Kau benar-benar akan pulang minggu ini?” tanya Jeff pada kroninya, Barga, yang sudah menjadi rekannya selama beberapa tahun terakhir ini di organisasi hitam tempatnya bekerja. Barga mengembuskan asap rokok dari mulutnya dan mengangguk. “Aku mungkin butuh bantuanmu lagi untuk menyelinap keluar agar aku bisa menemui keluargaku.” “Apa kau sadar betapa beresikonya itu?” Jeff mengingatkannya. Barga mendengus pelan, seolah meledek. “Kau yang tak punya keluarga, tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya hidup jauh dari keluarga,” sebutnya. “Kita bicarakan lagi ini nanti setelah kau menikah dan punya anak yang lucu. Lihat apa kau bisa melewatkan sepanjang tahun tanpa menemui mereka.” “Kau baru menemui mereka minggu lalu ketika mendapat jadwal off, astaga,” dengus Jeff. “Minggu lalu hari ulang tahun istriku dan minggu ini ulang tahun anakku,” tandas Barga. “Bagaimana bisa aku tidak pulang untuk mereka?” Jeff hanya geleng-geleng kepala. Barga menjatuhkan rokok

    Last Updated : 2023-03-07
  • Menikahi Putri Konglomerat   9 – Sang Bos

    Jeff baru saja kembali dari pemakaman Barga larut malam itu. Pemakaman itu dilakukan di salah satu lahan kosong milik organisasi. Makam Tanpa Nama. Hanya ada batu penanda di atas gundukan tanah tempat Barga dikuburkan. Meski begitu, Jeff berpikir untuk memberitahu keluarga Barga tentang kematian Barga. Namun, apa yang akan ia katakan pada mereka tentang kematian Barga? Dia tidak mungkin mengatakan jika Barga mati tertembak karena kelalaian Jeff, kan? Jeff menghentikan langkah di pintu belakang markas. Ia harus melapor pada bos besarnya, Bernard, bahkan meski orang-orangnya sudah melapor ketika mereka tiba kemarin. Namun, Jeff bertanggung jawab untuk tetap melapor langsung pada bos besarnya itu semenjak ia menjadi salah satu bos di organisasi. Biasanya, Bernard hanya datang ke markas jika ada hal penting atau misi penting yang harus mereka lakukan. Dan tidak banyak yang bisa menemui Bernard. Markas mereka ada di beberapa tempat dan penanggung jawab markas ini ada setidaknya lima ora

    Last Updated : 2023-03-08
  • Menikahi Putri Konglomerat   10 – Panggilan Tak Terduga

    Setelah berpesan pada orang-orangnya jika ia perlu keluar sebentar, Jeff bergegas memacu mobilnya meninggalkan markas. Jeff mungkin tidak pernah menyebutkan tentang ia punya keluarga. Ia juga tidak pernah sekali pun menyinggung tentang keluarganya.Bahkan, enam belas tahun lalu ketika ia masuk ke jeruji besi dan bertemu dengan salah satu orang organisasi yang membawanya masuk ke organisasi ini, ia tidak menyebutkan tentang keluarganya. Saat itu, ia sudah bertekad untuk memutus hubungan dengan keluarganya.Namun, jika Bernard mencari tahu …Tidak, tidak. Mereka bahkan sudah bukan lagi keluarga di atas kertas sekarang. Ginna, kakaknya, sudah menikah. Bahkan, sekitar enam tahun lalu, setelah delapan tahun usia pernikahannya, dia akhirnya melahirkan seorang putra yang sehat.Sejak Jeff menjadi tahanan, ia berusaha memutuskan hubungan dengan kakaknya. Ia menolak semua kunjungan karena tahu satu-satunya orang yang mengunjunginya adalah kakaknya. Dan keputusan Jeff semakin mantap ketika ia a

    Last Updated : 2023-03-09
  • Menikahi Putri Konglomerat   11 – Pelarian

    Jeff mengumpat kasar sembari melajukan mobil dan membanting setir ke kanan, tapi truk itu sempat menyerempet bagian belakang mobilnya, membuat mobilnya otomatis terbanting ke arah kanan. Untungnya, alih-alih menabrak badan truk, mobilnya menghantam pembatas jalan lampu merah. Sementara, truk yang nyaris menghancurkan mobilnya tadi terus melaju. Jika Jeff tidak sedang buru-buru, ia pasti sudah mengejar truk itu dan memberi sopirnya pelajaran. Namun saat ini, yang terpenting adalah mobil ini masih bisa berjalan. Meski bagian pintu sebelah kanannya ringsek parah. Setidaknya, Jeff tidak sampai terluka meski hantaman tadi cukup memberikan tekanan keras di tangan dan kaki kanannya. Bahkan kepalanya juga terbentur ke sisi mobil tadi. Pandangannya sedikit goyah, tapi Jeff tidak merasa terganggu dengan itu. Jalanan yang sepi karena malam sudah begitu larut memudahkan Jeff untuk meninggalkan TKP. Saat ini, prioritasnya adalah keponakannya. Maka, dengan mobil ringsek itu, Jeff melaju dengan ke

    Last Updated : 2023-03-10
  • Menikahi Putri Konglomerat   12 – Pengorbanan

    “Jadi, dia benar-benar menggunakan jalur kabur itu?” Bernard mendengus pelan. “Sayang sekali. Dia memilih teman yang salah.” “Aku akan mengeksekusi hukumannya, Bos,” Julian menawarkan diri. “Ya,” Bernard setuju. “Jika hal seperti itu saja tidak bisa kau lakukan, apa lagi yang bisa kau lakukan selain duduk di kursi pimpinan sambil menunggu Jeff membereskan semuanya?” “Aku akan segera kembali,” pamit Julian sembari membungkuk. “Pastikan kau membawa Jeff kemari setelah menghukumnya,” Bernard mengingatkannya. “Kau tahu apa resikonya jika dia tidak kembali ke rumah ini.” “Baik, Bos,” jawab Julian sebelum ia meninggalkan ruangan itu. Namun, begitu keluar dari ruangan Bernard itu, Julian langsung meninju tembok di samping pintu. Wajahnya tampak marah dan geram. Dia harus menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Jeff. Setelah Jeff dengan sendirinya meninggalkan markas ini, Julian tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Jeff. Namun, Jeff bukan lawan yang mudah

    Last Updated : 2023-03-11
  • Menikahi Putri Konglomerat   13 – Belum Berakhir

    Jeff membawa Dion keluar kota, ke tempat di mana tidak ada markas Bernard di sana. Setelah berkemudi selama berjam-jam, sore itu mereka berhenti di salah satu restoran fast food, sesuai permintaan Dion. Karena sejak tadi pagi, mereka hanya makan roti dan camilan seadanya yang dibeli Jeff di toko kecil yang tidak memiliki CCTV. Jeff juga berusaha menghindari jalan-jalan yang memiliki CCTV untuk tiba di kota ini. Kota ini merupakan kota perbatasan antar provinsi. Kota yang terasa lebih tenang dari kota pada umumnya. Kota yang bisa dibilang cukup sepi. Mayoritas penduduk kota ini hanyalah pekerja kantoran dan swasta. Kota ini begitu damai dan jauh dari kriminalitas. Salah satu kota yang tak menarik minat Bernard untuk dikuasai. Begitu mereka tiba di kota ini dan mobilnya melewati restoran fast food, Dion heboh ingin makan kids meal kesukaannya. Dia bilang, papanya sudah berjanji mengajaknya ke fast food akhir pekan lalu, tapi papanya tidak menepatinya karena sibuk bekerja. Mendengar c

    Last Updated : 2023-03-12

Latest chapter

  • Menikahi Putri Konglomerat   16 – Unexpected Savior

    Setelah membiarkan beberapa mobil van hitam berpenumpang penuh mengikuti mobilnya di kawasan klub malam milik organisasi, Jeff membawa mereka ke sebuah gedung kosong di samping gang kecil yang terletak di pinggiran kota. Jeff memilih tempat yang sepi dan memperhitungkan jalur kabur dari atas gedung juga. Itu adalah tempat yang pas untuk one man squad.Jeff tiba di depan gedung itu bertepatan dengan suara petir yang menyambar keras, lalu diikuti hujan yang seketika mengguyur deras. Menerobos hujan, Jeff turun dari mobil tanpa mematikan mesinnya, dan berlari masuk ke gedung. Ia menekan tombol peledak yang sudah ia simpan di mobilnya tatkala orang-orang yang mengejarnya lewat. Itu mengulur waktu Jeff untuk mengambil jarak. Dia menaiki tangga dan bersiap di anak tangga teratas di lantai dua gedung kosong itu, menunggu mangsanya.Jeff tak kesulitan melawan mereka dari tangga. Posisinya lebih mudah untuk melawan banyak orang. Hingga seseorang mulai menggunakan senjata api. Jeff harus menghi

  • Menikahi Putri Konglomerat   15 – Strategy

    Jeff melompati meja-meja yang ada di restoran itu untuk tiba di meja tempat keponakannya berada dan segera menepis kotak susu di tangan keponakannya. Keponakannya itu tampak terkejut. “Om Jeff …” Jeff menatap sekeliling, tapi ia tak lagi menemukan Veros di sana. Namun, Jeff tetap waspada. “Om Jeff, ada apa?” tanya keponakannya itu. “Es krimku mana, Om?” Mendengar pertanyaan anak itu, Jeff tersadar. Ia menoleh ke tempat ia menjatuhkan nampan tadi. Namun, tidak hanya itu. Saat ini, para staf restoran sedang lekat menatapnya, beberapa ada yang berbisik-bisik. Gawat. Jeff tak bisa menarik perhatian lagi di sini. Dia harus segera pergi dari sini. Maka, Jeff segera menggendong keponakannya dan membawanya pergi dari sana tanpa makanan atau apa pun. Mereka kembali ke mobil. Dan begitu Jeff juga masuk ke mobil setelah memasukkan Dion ke mobil, keponakannya yang duduk di jok belakang itu kembali bertanya, “Kita tidak jadi makan, Om? Es krimku?” Jeff seketika merasa bersalah pada anak it

  • Menikahi Putri Konglomerat   14 – Kabar Duka

    Tak pernah sekali pun seumur hidupnya, Jeff mengira dirinya akan berada di situasi seperti ini. Bertahun-tahun menghabiskan hidupnya sebagai bagian dari organisasi hitam, dengan tangan berlumuran darahnya, tak pernah terbayangkan dia akan menggenggam tangan kecil keponakannya dengan tangan yang sama. Namun, saat ini tak ada yang bisa dilakukan Jeff selain menggenggam tangan ini. Tidak. Ia tidak boleh melepaskan genggaman tangannya pada anak ini. Sampai ia memastikan anak ini aman. “Aku senang akhirnya bisa pergi ke sini dengan Om,” celetuk anak di sebelahnya ini. Jeff menoleh padanya. “Benarkah?” Anak itu mengangguk kuat. “Aku tidak akan marah lagi pada Papa karena tidak menepati janjinya. Dan aku senang karena aku akhirnya bisa bertemu dengan Om yang selama ini hanya diceritakan Mama.” Anak itu tersenyum lebar. Hati Jeff terasa sakit melihat senyum anak itu. Seandainya dia tahu, saat ini bahkan keselamatan orang tuanya tidak terjamin. Dan itu karena Jeff. Bahkan saat ini pun, ke

  • Menikahi Putri Konglomerat   13 – Belum Berakhir

    Jeff membawa Dion keluar kota, ke tempat di mana tidak ada markas Bernard di sana. Setelah berkemudi selama berjam-jam, sore itu mereka berhenti di salah satu restoran fast food, sesuai permintaan Dion. Karena sejak tadi pagi, mereka hanya makan roti dan camilan seadanya yang dibeli Jeff di toko kecil yang tidak memiliki CCTV. Jeff juga berusaha menghindari jalan-jalan yang memiliki CCTV untuk tiba di kota ini. Kota ini merupakan kota perbatasan antar provinsi. Kota yang terasa lebih tenang dari kota pada umumnya. Kota yang bisa dibilang cukup sepi. Mayoritas penduduk kota ini hanyalah pekerja kantoran dan swasta. Kota ini begitu damai dan jauh dari kriminalitas. Salah satu kota yang tak menarik minat Bernard untuk dikuasai. Begitu mereka tiba di kota ini dan mobilnya melewati restoran fast food, Dion heboh ingin makan kids meal kesukaannya. Dia bilang, papanya sudah berjanji mengajaknya ke fast food akhir pekan lalu, tapi papanya tidak menepatinya karena sibuk bekerja. Mendengar c

  • Menikahi Putri Konglomerat   12 – Pengorbanan

    “Jadi, dia benar-benar menggunakan jalur kabur itu?” Bernard mendengus pelan. “Sayang sekali. Dia memilih teman yang salah.” “Aku akan mengeksekusi hukumannya, Bos,” Julian menawarkan diri. “Ya,” Bernard setuju. “Jika hal seperti itu saja tidak bisa kau lakukan, apa lagi yang bisa kau lakukan selain duduk di kursi pimpinan sambil menunggu Jeff membereskan semuanya?” “Aku akan segera kembali,” pamit Julian sembari membungkuk. “Pastikan kau membawa Jeff kemari setelah menghukumnya,” Bernard mengingatkannya. “Kau tahu apa resikonya jika dia tidak kembali ke rumah ini.” “Baik, Bos,” jawab Julian sebelum ia meninggalkan ruangan itu. Namun, begitu keluar dari ruangan Bernard itu, Julian langsung meninju tembok di samping pintu. Wajahnya tampak marah dan geram. Dia harus menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Jeff. Setelah Jeff dengan sendirinya meninggalkan markas ini, Julian tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Jeff. Namun, Jeff bukan lawan yang mudah

  • Menikahi Putri Konglomerat   11 – Pelarian

    Jeff mengumpat kasar sembari melajukan mobil dan membanting setir ke kanan, tapi truk itu sempat menyerempet bagian belakang mobilnya, membuat mobilnya otomatis terbanting ke arah kanan. Untungnya, alih-alih menabrak badan truk, mobilnya menghantam pembatas jalan lampu merah. Sementara, truk yang nyaris menghancurkan mobilnya tadi terus melaju. Jika Jeff tidak sedang buru-buru, ia pasti sudah mengejar truk itu dan memberi sopirnya pelajaran. Namun saat ini, yang terpenting adalah mobil ini masih bisa berjalan. Meski bagian pintu sebelah kanannya ringsek parah. Setidaknya, Jeff tidak sampai terluka meski hantaman tadi cukup memberikan tekanan keras di tangan dan kaki kanannya. Bahkan kepalanya juga terbentur ke sisi mobil tadi. Pandangannya sedikit goyah, tapi Jeff tidak merasa terganggu dengan itu. Jalanan yang sepi karena malam sudah begitu larut memudahkan Jeff untuk meninggalkan TKP. Saat ini, prioritasnya adalah keponakannya. Maka, dengan mobil ringsek itu, Jeff melaju dengan ke

  • Menikahi Putri Konglomerat   10 – Panggilan Tak Terduga

    Setelah berpesan pada orang-orangnya jika ia perlu keluar sebentar, Jeff bergegas memacu mobilnya meninggalkan markas. Jeff mungkin tidak pernah menyebutkan tentang ia punya keluarga. Ia juga tidak pernah sekali pun menyinggung tentang keluarganya.Bahkan, enam belas tahun lalu ketika ia masuk ke jeruji besi dan bertemu dengan salah satu orang organisasi yang membawanya masuk ke organisasi ini, ia tidak menyebutkan tentang keluarganya. Saat itu, ia sudah bertekad untuk memutus hubungan dengan keluarganya.Namun, jika Bernard mencari tahu …Tidak, tidak. Mereka bahkan sudah bukan lagi keluarga di atas kertas sekarang. Ginna, kakaknya, sudah menikah. Bahkan, sekitar enam tahun lalu, setelah delapan tahun usia pernikahannya, dia akhirnya melahirkan seorang putra yang sehat.Sejak Jeff menjadi tahanan, ia berusaha memutuskan hubungan dengan kakaknya. Ia menolak semua kunjungan karena tahu satu-satunya orang yang mengunjunginya adalah kakaknya. Dan keputusan Jeff semakin mantap ketika ia a

  • Menikahi Putri Konglomerat   9 – Sang Bos

    Jeff baru saja kembali dari pemakaman Barga larut malam itu. Pemakaman itu dilakukan di salah satu lahan kosong milik organisasi. Makam Tanpa Nama. Hanya ada batu penanda di atas gundukan tanah tempat Barga dikuburkan. Meski begitu, Jeff berpikir untuk memberitahu keluarga Barga tentang kematian Barga. Namun, apa yang akan ia katakan pada mereka tentang kematian Barga? Dia tidak mungkin mengatakan jika Barga mati tertembak karena kelalaian Jeff, kan? Jeff menghentikan langkah di pintu belakang markas. Ia harus melapor pada bos besarnya, Bernard, bahkan meski orang-orangnya sudah melapor ketika mereka tiba kemarin. Namun, Jeff bertanggung jawab untuk tetap melapor langsung pada bos besarnya itu semenjak ia menjadi salah satu bos di organisasi. Biasanya, Bernard hanya datang ke markas jika ada hal penting atau misi penting yang harus mereka lakukan. Dan tidak banyak yang bisa menemui Bernard. Markas mereka ada di beberapa tempat dan penanggung jawab markas ini ada setidaknya lima ora

  • Menikahi Putri Konglomerat   8 – Sabotase

    Beberapa hari sebelumnya … “Kau benar-benar akan pulang minggu ini?” tanya Jeff pada kroninya, Barga, yang sudah menjadi rekannya selama beberapa tahun terakhir ini di organisasi hitam tempatnya bekerja. Barga mengembuskan asap rokok dari mulutnya dan mengangguk. “Aku mungkin butuh bantuanmu lagi untuk menyelinap keluar agar aku bisa menemui keluargaku.” “Apa kau sadar betapa beresikonya itu?” Jeff mengingatkannya. Barga mendengus pelan, seolah meledek. “Kau yang tak punya keluarga, tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya hidup jauh dari keluarga,” sebutnya. “Kita bicarakan lagi ini nanti setelah kau menikah dan punya anak yang lucu. Lihat apa kau bisa melewatkan sepanjang tahun tanpa menemui mereka.” “Kau baru menemui mereka minggu lalu ketika mendapat jadwal off, astaga,” dengus Jeff. “Minggu lalu hari ulang tahun istriku dan minggu ini ulang tahun anakku,” tandas Barga. “Bagaimana bisa aku tidak pulang untuk mereka?” Jeff hanya geleng-geleng kepala. Barga menjatuhkan rokok

DMCA.com Protection Status